Avalokitesvara Sahasrabhuja Sahasranetra

【Mantra Sahasrabhuja Sahasranetra Avalokitesvara Bodhisattva】:

Mantra Panjang : Mahakaruna Dharani ( Da-bei-zhou )

Mantra Pendek :
“Namo. Sanmanduo. Mutuonan. Warila. Damo. Xie.”

Mantra Hati :
“Om. Warila. Damo. Xie.”

【Pengenalan Singkat Pratima Adhinatha Upacara】

Sahasrabhuja Sahasranetra Avalokitesvara Bodhisattva berwajah 11 ( Ekadasamukha ), tiga muka bagian depan berparas Bodhisattva, tiga muka sebelah kiri berparas krodha, tiga muka sebelah kanan berparas perpaduan antara Bodhisattva dan preta, satu muka di belakang berparas tertawa menyeringai, dan kepala di puncak berparas Buddha. 

Kesebelas kepala ini merepresentasikan panca-kula, bagian paling atas adalah Buddhakula, bagian depan adalah Ratnakula, wajah perpaduan Bodhisattva dan preta adalah Padmakula, wajah krodha adalah Vajrakula, dan tawa menyeringai adalah Karmakula. 

【Kutipan Dharmadesana Dharmaraja Liansheng】

Asal-usul Sahasrabhuja Sahasranetra Avalokitesvara : Pada masa lampau, Avalokitesvara Bodhisattva telah membuat ikrar mahaagung. Suatu ketika Sang Bodhisattva mendapati bahwa meskipun insan yang telah diseberangkan tak terhitung banyaknya, namun para insan di alam samsara tidak juga berkurang, bahkan tidak bertambah dan tidak berkurang. 

Sang Bodhisattva telah berupaya sekuat tenaga, namun para insan tidak ada habisnya untuk diseberangkan, Beliau mulai putus asa, mulai kehilangan keteguhan, dan begitu lengah, dan karena ikrarnya telah rusak, maka kepalanya terbelah menjadi 10 bagian, dan tubuhnya hancur berkeping-keping.  Saat itu, Mulacarya dari Avalokitesvara Bodhisattva, yaitu : Amitabha Buddha, menggunakan Dharmabala Buddha untuk memasuki samadhi Bodhisattva dan menjelmakan Sahasrabhuja Sahasranetra Avalokitesvara Bodhisattva.

Kepala Amitabha Buddha ditambahkan pada 10 kepingan kepala menjadi Ekadasamukha ( 11 wajah ) yang melambangkan bhumi ke-11 atau Sambodhi, kepala Amitabha Buddha menempati posisi puncak. Kepingan tubuh yang hancur dijelmakan menjadi seribu lengan, seribu mata, menjadi seribu lengan dan seribu mata. 

Mantra Sahasrabhuja Sahasranetra Avalokitesvara Bodhisattva yang paling popluer adalah :

Mahakaruna Dharani ( Da-bei-zhou ) yang selalu menghasilkan respon spiritual yang luar biasa.  

【 Mahakarunacitta Dharani yang Mahaluas Sempurna Tanpa Rintangan 】merupakan mantra yang dijapa bersama oleh seribu Buddha, kekuatannya sangat besar, dapat mencapai keberhasilan Sahasrabhuja Sahasranetra Avalokitesvara Bodhisattva atau setara dengan pencapaian Buddha. 

Menjapa Mahakaruna Dharani dapat memperoleh ketenteraman, menyembuhkan sakit, memperpanjang usia, kemakmuran, terhindar dari petaka, menghapus rasa takut, mencapai keberhasilan bhavana, dan lebih banyak lagi. 

Kontak yoga dengan Sahasrabhuja Sahasranetra Avalokitesvara Bodhisattva dapat memperoleh cahaya terang, maitrikaruna dan Dharmabala agung. Seribu lengan melambangkan seribu jenis Dharma luhur, menuntun pada pencapaian dhyana-samadhi, senantia menetap, memperoleh moksa, menghasilkan pahala tak terhingga dan keberhasilan terunggul. 

Di antara jajaran para Bodhisattva, Sahasrabhuja Sahasranetra Avalokitesvara Bodhisattva adalah Bodhisattva bhumi ke-11 yaitu Pencerahan Terluhur, atau Buddha, sebab Beliau sesungguhnya adalah : Samyakdharmavidya Tathagata. 

Sahasrabhuja Sahasranetra Avalokitesvara Bodhisattva merupakan perpaduan antara Avalokitesvara Bodhisattva dengan Amitabha Buddha, merepresentasikan Beliau memiliki banyak metode untuk menyeberangkan para insan, dan memiliki Dharmabala tanpa batas. 

Sahasrabhuja Sahasranetra Avalokitesvara Bodhisattva merupakan penjelmaan yang paling memiliki ‘power’ besar di antara semua penjelmaan Avalokitesvara Bodhisattva. Setiap penjelmaan Avalokitesvara Bodhisattva adalah Padmakumara. 

Sahasrabhuja Sahasranetra Avalokitesvara Bodhisattva menggunakan seribu mata untuk mengamati semesta, dan seribu lengan untuk memberikan perlindungan. Sadhana Sahasrabhuja Sahasranetra Avalokitesvara Bodhisattva dapat digunakan untuk tolak bala, penaklukkan, peningkatan berkah dan kebijaksanaan, keharmonisan dan daya tarik, dapat menyeberangkan para insan terlahir di Sukhavatiloka, dan Air Mahakaruna Dharani dapat digunakan untuk penyembuhan, oleh karena itu, Bodhisattva ini merupakan Bodhisattva yang teragung. 

Kutipan Transmisi Sadhana yang Dibabarkan oleh Dharmaraja Liansheng :

Hal penting dalam tahap inti Sadhana Tantra Pancakula Sahasrabhuja Sahasranetra Avalokitesvara Bodhisattva adalah :

  1. Di atas samudra langit cerah tanpa awan, cakra candra terbit dari permukaan laut dan berhenti di tengah angkasa, di tengah cakra candra terdapat bijaksara Hrih ( Xie ) berwarna putih memancarkan cahaya putih terang. 
  2. Aksara Hrih di tengah cakra candra berputar dan menjelma menjadi Sahasrabhuja Sahasranetra Avalokitesvara Bodhisattva.
  3. Visualisasi Sahasrabhuja Sahasranetra Avalokitesvara Bodhisattva memancarkan tiga cahaya adhisthana. 
  4. Visualisasi Sahasrabhuja Sahasranetra Avalokitesvara Bodhisattva memegang Dharmayudham sebagai berikut di bawah ini :
  5. Santika Tathagatakula : Tangan Nirmanakaya Buddha, tangan vyajana putih, tangan dahan dedalu, tangan tombak kapak, dan tangan abhaya. 
  6. Abhicaruka Vajrakula : Tangan cakra emas, tangan istana mestika, tangan pedang mestika, tangan vajra, dan tangan patra mestika. 
  7. Paustika Ratnakula : Tangan cintamani, tangan sutra mestika, tangan utpala, tangan busur mestika, dan tangan pundarika. 
  8. Vasikarana Padmakula : Tangan padmanjali, tangan segel mestika, tangan cermin mestika, tangan gelang giok, dan tangan padma merah. 
  9. Akarsana Karman : Tangan panah mestika, tangan awan pancawarna, tangan japamala, tangan ankusa besi, dan tangan Dharmasankha. 

Kemudian, japa Mantra Hati Sahasrabhuja Sahasranetra Avalokitesvara Bodhisattva, dilanjutkan dengan sembilan tahap pernapasan Buddha, dan memasuki samadhi, manunggal dengan Istadevata. 

Kiat utama ada pada setelah Tantrika manunggal dengan Istadevata, tangan memegang Dharmayudham untuk melakukan ritual :

Visualisasikan hal yang dimohonkan disinari menggunakan Dharmayudham yang dibawa sadhaka, cahaya yang terpancar menyentuh orang yang dimaksud, atau menyinari hal yang dimaksud, dengan demikian segala yang baik dan wajar dapat sesuai harapan dengan sempurna. 

Dharmaraja Liansheng Lu Shengyan telah membabarkan kiat rahasia dari sadhana ini, saat visualisasi, tangan sadhaka memegang salah satu Dharmayudham seperti yang disebutkan di atas, yang masing-masing memiliki lima macam fungsi antara lain : tolak bala, penaklukkan, peningkatan berkah dan kebijaksanaan, keharmonisan dan daya tarik, serta pengundangan.

Sadhana Tantra Pancakula antara lain : Santika ( tolak bala ), abhicaruka ( penaklukkan ), paustika ( meningkatkan berkah dan kebijaksanaan ), vasikarana ( keharmonisan dan daya tarik ), dan akarsana ( pengundangan ) untuk menghimpun para insan. Setelah memperoleh abhiseka ini, sadhaka boleh menekuni Sadhana Tantra Pancakula Sahasrabhuja Sahasranetra Avalokitesvara Bodhisattva. 

Bagi rohaniwan, politikus, atau artis perlu menekuni Sadhana Maha-akarsana ; Sedangkan Sadhana Cula-akarsana dapat digunakan untuk mengundang orang yang dimaksud, akarsana juga dapat digunakan untuk meningkatkan berkah, dapat digunakan untuk menyempurnakan bisnis. Oleh karena itu, Sadhana Akarsana dibagi menjadi skala besar, skala menengah, dan skala kecil, sama seperti Sadhana Akarsana Kurukulla Bhagavati. 

Menekuni Sadhana Sahasrabhuja Sahasranetra Avalokitesvara Bodhisattva ada banyak manfaatnya

1.    Kesempurnaan Mahaluas
2.    Mahakaruna tanpa rintangan
3.    Mengentaskan insan dari derita dan petaka
4.    Sehat dan panjang usia
5.    Terhindar dari kelahiran di alam rendah
6.    Memperpanjang usia
7.    Memenuhi harapan para insan
8.    Leluasa sesuai kehendak
9.    Menghancurkan karma buruk
10.  Segera mencapai bhumi tertinggi

Dharmaraja Liansheng Membabarkan Asal-Usul Roda Doa

Suatu hari, Avalokitesvara Bodhisattva menampakkan diri memberitahu Nagarjuna Bodhisattva, “Di istana naga, Nagesvararaja Buddha memiliki sebuah roda doa, barang siapa dapat mendengar, melihat, memikirkan, atau menyentuhnya, maka ia akan mencapai moksa, terbebas dari tiga alam rendah. Jika Anda dapat memperoleh roda doa tersebut, maka Anda dapat memberi manfaat bagi insan luas.”

Nagarjuna Bodhisattva masuk ke istana naga dan memohon kepada Nagesvararaja Buddha, Nagesvararaja Buddha mengatakan bahwa roda doa ini merupakan pemberian Dipankara Buddha, memiliki kekuatan besar dan dapat melindungi penduduk istana naga ; Nagesvararaja Buddha memberikan roda doa ini kepada Nagarjuna Bodhisattva, kemudian Nagarjuna Bodhisattva memberikannya kepada Simhamukha Dakini, dan Simhamukha Dakini membawanya masuk Tibet, oleh sebab inilah maka di berbagai vihara di Tibet terdapat roda doa. 

Dalam Ratnakaranda Sutra disebutkan bahwa roda doa mengandung kekuatan besar, dapat mengikis karmavarana dan menaklukkan mara, dapat menyembuhkan sakit, meredam bencana alam, mengatasi bencana kurngan, perang, dan serangan musuh. Memutar roda doa sekali setara dengan menjapa mantra dalam jumlah tak terhitung banyaknya, pahala yang dihasilkan sungguh luar biasa, dapat memperoleh perlindungan para Dewa, Naga, dan Dharmapala, dapat mengikis karma buruk, manfaat roda doa sangat besar. 

◎ Perhatian : Penekunan sadhana tantra Zhenfo harus sesuai kaidah Dharma, yaitu memiliki tekad Bodhicitta, bersarana kepada Dharmaraja Liansheng, menaati sila, menguatkan fondasi Catur-prayoga dan Guru-yoga, kemudian barulah memohon abhiseka sadhana adhinatha ini.

Tata RitualTata RitualTata Ritual


MudraMudraMudra


MantraMantraMantra


2025真佛宗為世界祈福 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。