【 Mantra Hati Bhagavati Cundi 】: “Om. Zheli Zhuli. Zhunti. Suoha.”
【 Mantra Panjang 】:
“Namo Saduonan. Sanmiaosanputuo. Juzhinan. Danzhita. Om. Zheli Zhuli. Zhunti. Suoha.”
【 Mengenal Pratima Bhagavati Cundi】:
Tubuh Bhagavati Cundi berwarna kuning muda, Beliau adalah Mahabhagavati bermata tiga dan berlengan 18, mengenakan mahkota ratna yang di tengahnya terdapat nirmanakaya Buddha. Tiap lengan Bhagavati mengenakan gelang, tubuh mengenakan jubah surgawi berwarna putih.
Kedelapan belas lengan-Nya memegang berbagai macam Dharmayudham, sepasang tangan utama membentuk Mudra Akar ( Dharani Mudra ) di depan dada, berikut merupakan Dharmayudham yang dipegang masing-masing tangan sesuai arah jarum jam : Ratnadhvaja sesuai harapan ( panji ratna ), padma, kundika ( pot ), pasa ( tali ), cakra, sankha ( keong ), ratnakalasa ( vas ), Prajnapitaka, ratnavitana, vajra, ankusa, parasu, buah surgawi, japamala, Prajnakhadga ( pedang kebijaksanaan ), Abhaya Mudra ( mudra tak gentar ), seluruhnya berjumlah 18 lengan ( dua tangan membentuk Mudra Akar ). Ada dua Raja Naga sebagai dayaka, keduanya berada di bawah padmasana, yaitu : Raja Naga Nanda, dan Raja Naga Upananda.
【 Kutipan Dharmadesana Dharmaraja Liansheng 】
“Bernamaskara dan berlindung kepada Susiddhi, sembah puja kepada Bhagavati Mahacundi.”
Bhagavati Cundi muncul dari Istana Vijaya Dharmadhatu Mahavairocana Tathagata, oleh karena itu Bhagavati Cundi memiliki sumber yang sama dengan Padmakumara. Bhagavati Cundi sangat ternama dalam Tantra Tiongkok, Tantra Tiantai, dan Tantra Timur, Bhagavati Cundi juga menjadi Istadevata, namun lebih jarang dijumpai di Tantra Tibet.
Asal-usul Bhagavati Cundi sangat agung, Bhagavati ini muncul ketika Shakyamuni Buddha memasuki Samadhi Transformasi Abhijna Samudra Angkasa, merupakan Ibu dari Padmakula, gelar-Nya adalah Saptakoti Bhagavati, Purusadevamanusyanamlokesvara dan lain sebagainya, Ia merupakan Ibunda dari 7 koti Buddha dan Bodhisattva. Cundi bermakna suci, karena Sang Bhagavati memiliki tiga mata dan 18 lengan, maka Dharmabalanya sangat dahsyat, gelar Tantra Beliau adalah Vajra Terunggul, Vajra Sesuai Harapan, dan Vajra nan Suci.
Karena Bhagavati Cundi merupakan emanasi dari Shakyamuni Buddha, maka Beliau memiliki berbagai macam keagungan rupa, dan Dharmabala yang tak terhingga. Kedelapan belas lengan Cundi Bhagavati mendandakan 18 Dharma Avenika, 18 jasa kebajikan menuju Kebuddhaan, merupakan simbol rahasia dari Cundi Bhagavati, mengandung makna yang sangat luhur dan mendalam.
18 Dharma Avenika ini dapat menghancurkan karma buruk semua makhluk. Menekuni Sadhana Istadevata Bhagavati Cundi dapat melenyapkan semua dosa pelanggaran, menyingkirkan malapetaka, segala harapan dalam kehidupan saat ini, baik itu lokiya maupun Lokuttara, semua dapat segera terpenuhi. Cundi Bhagavati dapat menjadi Istadevata sekaligus Dharmapala. Warna tubuhnya adalah putih dan kuning.
Astamahabodhisattva merupakan parivar ( kerabat ) dari Bhagavati Cundi :
Avalokitesvara Bodhisattva, Maitreya Bodhisattva, Akasagarbha Bodhisattva, Samantabhadra Bodhisattva, Vajrapani Bodhisattva, Manjusri Bodhisattva, Sarvanivaranaviskambhin Bodhisattva, dan Ksitigarbha Bodhisattva.
Rahasia Bhagavati Cundi terletak pada mata ketiga Bhagavati, bagi tantrika yang hendak menekuni pembukaan mata ketiga, mesti bervisualisasi mata ketiga dari Bhagavati memancarkan sinar putih terang-benderang, menyoroti mata ketiga diri sendiri ( cakra ajna ), terus hingga cakra ajnra terasa kebas. Menekuninya dalam waktu lama, akan mendapati pada bagian cakra ajna mulai muncul tanda divyacaksu ( mata dewa ). Mencapai keberhasilan dalam sadhana ini, dapat melakukan pengamatan menggunakan divyacaksu, tiada yang luput dari pengelihatannya, tiada yang luput dari pengetahuannya, sejauh apa pun, semua berada dalam jangkauan divyacaksu. Inilah rahasia utama dalam mata ketiga Cundi Bhagavati.
18 Avenika Dharma yang tercantum dalam Mahaprajnaparamita-sastra antara lain :
1. Tiada kesalahan tubuh.
2. Tiada kesalahan ucapan.
3. Tiada kesalahan pikiran.
4. Tiada pemikiran keliru.
5. Tiada kekacauan batin.
6. Tiada ketidakrelaan.
7. Rajasaniruddha.
8. Ketekunan tidak pernah padam.
9. Smrtianiruddha.
10. Prajnaaniruddha.
11. Moksaanirudha.
12. Nastivimuktihanih.
13. Segala aktivitas tubuh berdasarkan Prajna.
14. Segala ucapan berdasarkan Prajna.
15. Segala pikiran berdasarkan Prajna.
16. Memiliki kebijaksanaan tanpa rintangan untuk mengetahui kehidupan lampau.
17. Memiliki kebijaksanaan tanpa rintangan untuk mengetahui kehidupan mendatang.
18. Memiliki kebijaksanaan tanpa rintangan menyadari kehidupan saat ini.
Dharmaraja Liansheng menyatakan bahwa Bhagavati Cundi merupakan Saddharma Anuttara ( Dharma tertinggi nan mulia ), apabila dapat menguasai penggunaan kedelapan belas Dharmayudham, maka pasti dapat mencapai kesuksesan sempurna dalam aktivitas santika, penyembuhan, paustika, pengabulan harapan, vasikarana, keharmonisan, abhicaruka, dan menyingkirkan mara.
Ketika bersadhana, apabila tersedia Dharmayudham, maka tangan boleh memegang Dharmayudham tersebut dan memancarkan sinar kepada orang atau suatu hal yang dituju. Apabila tidak ada Dharmayudham, dapat memvisualisasikan Dharmayudham yang dipegang di tangan Bhagavati Cundi memancarkan sinar. Ini merupakan rahasia utama dalam sadhana.
Bhagavati Cundi mencakupi 5 atau 25 bagian, oleh karena itu, mudra dari Bhagavati Cundi juga terhubung dengan mudra dari beberapa Buddha dan Bodhisattva, hal ini sangat jarang diketahui.
Mantra Bhagavati Cundi adalah : “Om. Zheli Zhuli. Zhunti. Suoha.” Ini adalah mantra yang paling pendek. Mudra-Nya adalah Dharani Mudra, karena Shakyamuni Buddha menguasai semua. Oleh karena itulah Mudra Dharani dari Bhagavati Cundi mencakupi semua.
Mudra dari Bhagavati Cundi disebut Dharani Mudra, tiap kali hendak melakukan tarian mudra dalam homa, mudra yang pertama kali dibentuk adalah Mudra Bhagavati Cundi ( Dharani Mudra )
Cermin Cundi digunakan ketika menekuni Sadhana Bhagavati Cundi, saat bersadhana Anda dapat memandang cermin ini, bersadhana hingga seluruh cermin memancarkan sinar kepada Anda, bahkan Bhagavati Cundi muncul di dalam cermin tersebut.
Apabila Anda melatih mata ketiga, visualisasikan Bhagavati Cundi memancarkan sinar ke arah cakra ajna Anda, menekuni sadhana ini dalam waktu lama dapat membuka mata ketiga Anda. Bhagavati Cundi memiliki kemampuan ini, Beliau sangat agung.
Guru yang mentransmisikan Sadhana Bhagavati Cundi kepada Mahaguru Liansheng adalah Acarya Pufang ( Pufang Shangshi -普方上師 ), Istadevata dari Acarya Pufang adalah Bhagavati Cundi, di Shizidao Taipei Beliau mendirikan Vihara Zongchi, Acarya Pufang memberikan pustaka Bhagavati Cundi kepada Dharmaraja Liansheng.
Visualisasi suci 9 aksara – Rahasia utama Mantra Hati Bhagavati Cundi :
‘OM’ : Sarvadharma pada hakikatnya tidak terlahirkan.
‘ZHE’ : Sarvadharma tidak muncul dan tidak musnah.
‘LI’ : Sarvadharma tiada yang diperoleh.
‘ZHU’ : Sarvadharma tiada inti sejati.
‘LI’ : Sarvadharma tiada noda.
‘ZHUN’ : Sarvadharma pencerahan tiada tara.
‘TI’ : Sarvadharma tiada mengambil dan melepas.
‘SUOHA’ : Sarvadharma setara dan tak terperikan.
◎ Perhatian : Penekunan sadhana tantra Zhenfo harus sesuai kaidah Dharma, yaitu memiliki tekad Bodhicitta, bersarana kepada Dharmaraja Liansheng, menaati sila, menguatkan fondasi Catur-prayoga dan Guru-yoga, kemudian barulah memohon abhiseka sadhana adhinatha ini.