【Jutaan Orang Japa Sutra Satya Buddha】~ Kisah Mukjizat Kontak Batin Sutra Satya Buddha. Karya Tulis

【Jutaan Orang Japa Sutra Satya Buddha】~ Kisah Mukjizat Kontak Batin Sutra Satya Buddha

Arwah Mati Kecelakaan Memperoleh Penyeberangan
Karya Tulis Dharmaraja Liansheng ke-118【Pesona Mayapada】


Usai berdharmabakti di luar kota, saya pulang ke hotel, tampak ada seorang wanita tua berlutut di lantai menunggu saya.

Saya bertanya ada apa gerangan?
Ia menjawab putranya mengalami musibah kecelakaan, kepala dan badannya hancur, kondisinya sungguh mengenaskan, arwahnya kemungkinan besar terpuruk di Alam Neraka, ia memohon saya berkenan menyeberangkan arwah putranya!

Wanita tua ini menangis tersedu-sedan disaksikan orang-orang yang berkerumun di sekelilingnya.

Akhirnya saya menyanggupi permohonannya, saya memintanya menuliskan nama putranya beserta tanggal lahir, alamat semasa hidup, dan semua informasi berkenaan kematian putranya. Saya meminta wanita tua ini bangun dan berkata kepadanya malam ini pasti melakukan ritual Buddhis untuk menolong putranya.

Malam harinya, di ruang tamu kamar hotel, saya menyiapkan bahan persembahan sederhana berupa bakpao dan buah-buahan, setelah itu saya mencuci tangan dan bersiap-siap menjapakan Sutra.

Saya terlebih dahulu menjapa Mantra Pembersihan Mulut, kemudian menjapa Mantra Pembersihan Tubuh dan Pikiran, setelah itu melakukan Maha Mandalapuja dan Catursarana.

Saya mulai menjapa "Sutra Satya Buddhadharma Santika Paustika", mengundang kehadiran Dwi Buddha dan Asta Bodhisattva. Dalam Sutra ini, tercantum kalimat berikut: "Apabila terdapat arwah leluhur maupun para penagih hutang karma yang belum terseberangkan, yang masih terhambat di Alam Baka; Bila sadhaka dapat menjapa Sutra ini, menyalin, dan membagikan Sutra ini, maka mendiang akan terlahir di Alam Surga, gangguan penagih hutang karma akan lenyap, keluarga yang hidup akan memperoleh berkah."

Usai menjapa Sutra, saya lanjut menjapa tujuh kali Mantra Penyeberangan.

Belakangan saya merasa masih ada yang kurang karena jasmani dan batin saya masih belum tenang, hawa kebencian masih belum pudar, saya pun kembali menjapakan beberapa kali Sutra Satya Buddha, kemudian membuat Sadhana Purifikasi Tubuh Substitusi, mempersembahkan bermacam-macam dupa, barulah hawa kebencian itu pudar.

Terakhir, saya menghantar Para Buddha Bodhisattva dan membakar Surat Doa.
Saya sibuk hingga tengah malam, setelah semua selesai barulah saya beranjak ke tempat tidur dan tidur dengan pulas.

Keesokan harinya, pagi-pagi saat saya hendak berangkat ke luar hotel, wanita tua tersebut membawa seluruh anggota keluarganya, tua maupun muda, kembali berlutut di depan pintu kamar hotel saya.

Saya berkata, "Saya benar-benar telah melakukan ritual penyeberangan untuk putra Anda."
"Kami tahu, kami tahu, kami secara khusus datang untuk berterima kasih kepada Guru Lu!"
"Tidak perlu berterima kasih, ini kewajiban saya!" Saya sedang buru-buru karena di luar sudah ada mobil menunggu saya.

Wanita tua ini berkata, "Buddha Hidup Liansheng, Anda harus mendengar cerita saya, ini sungguh mukjizat! Anda harus mendengarnya!"
Begitu mendengar ada mukjizat, saya langsung menghentikan langkah kaki saya.

Mereka bercerita pada saya seperti berikut:
Pada malam itu, seluruh keluarga ini yaitu si wanita tua, istri putranya, saudara laki-laki putranya, anak putranya, semuanya memperoleh sebuah mimpi yang sama.

Mereka sama-sama bermimpi arwah yang mati kecelakaan itu datang dan berkata seperti berikut:
"Saya mengalami penderitaan berat di Alam Baka, tiada dalih untuk membebaskan diri. Kini beruntung sekali dapat bertemu seorang Arya yang menjapakan Sutra Satya Buddha, mengikis karmawarana saya semenjak berkali-kali kehidupan. Sekarang borgol saya telah terlepas, Rajayama secara khusus menurunkan amanat bahwa saya akan terlahir di rumah seorang budiman. Kalian harus berterima kasih kepada Sang Arya, jangan abai, jangan abai. Saya mohon pamit."

Setelah mendapat mimpi seperti itu, saudara laki-laki putranya pergi memberi tahu kakak iparnya, tak disangka kakak iparnya juga mendapat mimpi yang sama. Tak hanya demikian, bahkan anaknya pun bermimpi ayahnya datang berkata seperti di atas.

Mereka pergi memberi tahu si wanita tua.
Wanita tua ini berseru, "Saya juga bermimpi begitu!"
Seluruh keluarga kaget bukan kepalang.
Karena demikian, keluarga besar ini menyiapkan sebuah hadiah, mereka pagi-pagi mendatangi hotel dengan niat hendak secara langsung berterima kasih kepada saya.

Setelah mendengar cerita mereka, hati saya turut bergembira, tetapi saya berkata demikian kepada mereka:
"Ini merupakan berkah kalian dan juga merupakan welas kasih dari Buddha Bodhisattva, bukanlah karena kemampuan saya, saya tidak boleh menerima hadiah ini."
"Tidak bisa, Guru Lu mesti menerimanya," kata mereka serempak.
"Saya tidak boleh menerimanya."
"Mohon Guru Lu menerimanya."
"Begini saja," saya lanjut berkata, "Ada pembangunan Vihara Vajragarbha di Singapura, biarlah hadiah kalian ini digunakan untuk partisipasi pembuatan pratima Tathagata."

Mereka pun setuju setelah mendengar saran saya demikian.



Selain cerita di atas, ada satu lagi sebuah peristiwa penyeberangan arwah yang kiranya perlu saya singgung di artikel ini.

Peristiwa ini berkaitan dengan hal yang sangat sensitif, tadinya saya tidak mau menuturkannya.

Namun, pikir-pikir, ada baiknya saya menuturkannya!

Ada seorang Mahabiksu berumur 90 tahun, namanya kesohor di mancanegara, ia pernah mendirikan suatu vihara. Setelah wafat, tak disangka ia terpuruk ke Alam Neraka.

Rajayama mengundang saya ke Alam Baka untuk menghadiri Pengadilan Alam Baka.

Terus-terang saya katakan kepada para pembaca, saya (Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu) dapat menjelajahi Tiga Alam, yaitu Alam Surga, Alam Manusia, dan Alam Baka. Mahabiksu berumur 90 tahun ini terpuruk ke Alam Neraka, mengapa saya harus menghadiri Pengadilan Alam Baka? Ternyata memang ada kaitannya dengan diri saya, dikarenakan Mahabiksu ini menghujat Tantrayana, ia juga pernah menghujat Guru Sesepuh Tantrayana, terlebih kerap menghujat saya.

Mahabiksu ini berbuat karma ucapan berat, karena demikian terpuruk di tangan Rajayama.

Saat pengadilan dimulai, Mahabiksu tetap mengenakan jubah kasaya tetapi raut wajahnya pucat pasi, mengundang rasa iba, wajahnya menyiratkan rasa penyesalan. Semasa masih hidup, ia juga telah cukup lama didera karma penyakit.

Pada saat bersamaan, dalam pengadilan itu ada tiga orang siswanya yang juga berbuat karma buruk serupa, empat arwah berjajar satu baris.

Saya bertanya pada Rajayama, "Bagaimana membebaskan para Biksu ini?"
Rajayama menjawab, "Hanya Anda yang sanggup melakukannya."
"Mengapa demikian?"
"Para Biksu ini menghujat Tantrayana, mereka juga menghujat Anda. Anda adalah Guhyapati zaman sekarang, empunya Vajra Mantraloka, hanya Anda yang sanggup membebaskan mereka."

"Bagaimana saya melakukannya?"
Rajayama menjawab, "Padmakumara melakukan penjemputan dengan memancarkan cahaya putih di hadapan. Cukup ajari para Biksu ini menjapa mantra hati Anda dan mengikuti Anda, niscaya mereka dapat terbebaskan."

Mahabiksu ini ragu-ragu tetapi tiada lagi yang bisa diperbuatnya, mau tidak mau mulutnya melafalkan mantra hati saya, saya mengawang di depan, para Biksu di belakang, sama-sama berjalan keluar dari Alam Baka.
Sebait syair berbunyi:
Mantra agung nan mulia
Japa mantra lenyapkan karmawarana
Hatiku selalu tekun berupaya
Jemput insan ke Sukawatiloka

Mungkin ada orang yang bakal bertanya pada saya, seorang Mahabiksu yang kesohor di mancanegara bisa terpuruk ke Alam Neraka, bahkan perlu menerima pertolongan dari Anda, apa tidak salah?

Ada seorang saksi untuk peristiwa ini, ia adalah Lianhua Shuying. Ia menyaksikan peristiwa ini dari awal hingga akhir, ia melihat saya menjemput Mahabiksu berumur 90 tahun ini keluar dari Alam Neraka. Ia juga melihat empat arwah lainnya yang diadili. Lianhua Shuying adalah saksi mata peristiwa ini.

------------------------------------------------------------------------------

【Jutaan Orang Japa Sutra Satya Buddha】
Dimulai dari sekarang hingga 27 Juni Hari Jadi Dharmaraja Liansheng


Silahkan mendaftar sekarang!
https://id.tbsn.org/event/birthday.html

------------------------------------------------------------------------------

【Cek terus kanal siaran langsung kami】
Cara siaran langsung baca Sutra Satya Buddha dan estafet japa mantra:
Mendaftar berpartisipasi baca Sutra Satya Buddha melalui Zoom (Hanya untuk tempat ibadah dan rohaniwan):
https://forms.gle/y3PKavdRW326R3kL9

Mendaftar berpartisipasi dalam japa mantra melalui Zoom (Hanya untuk tempat ibadah dan rohaniwan):
https://forms.gle/gJxPqovTi9KVq2wn9

Kanal siaran langsung TBSN TV YouTube:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV

Kanal siaran langsung TBSN TV Indonesia YouTube:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

Siaran langsung melalui Facebook TBSN:
https://www.facebook.com/syltbsn/

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。