【 Jutaan Orang Japa Sutra Satya Buddha】~ Kisah Mukjizat Kontak Batin Sutra Satya Buddha
Pesan Mendiang
Karya Tulis Dharmaraja Liansheng ke-147【Jangan Hilangkan Hatimu】
Suatu hari, saat sedang bermeditasi di rumah, Dwarapala rumah saya membawa sesosok arwah perempuan menemui saya. Saya masih belum tahu apa duduk perkaranya.
Arwah perempuan ini berkata pada saya, "Mohon Mahaguru berwelas asih!"
Saya bertanya pada Dwarapala, "Ini kenapa?"
Dwarapala menjawab, "Arwah perempuan ini bernama Zhao Xiaohui, ia memiliki seorang anak perempuan bernama Zhao Qing. Zhao Qing belajar Buddhadharma, sepanjang hari merindukan ibundanya, ia ingin mengetahui ibundanya terlahirkan di alam mana. Zhao Qing meneladani laku Putri Brahmana, ia memberi persembahan kepada Para Buddha, menjapa Sutra Ksitigarbha, menjapa nama agung Bodhisattva Ksitigarbha, ia ingin sekali melihat ibundanya."
"Adakah hubungannya dengan saya?"
"Zhao Qing pergi mencari Biksu di vihara, Biksu itu tertawa dan malah menasihatinya jangan membuang waktu melakukan hal yang sia-sia, orang mati dan orang hidup itu berbeda alam, bagaimana mungkin menjumpai mendiang? Zhao Qing kemudian mencari paranormal, paranormal itu melakukan ritual yang katanya dapat membuat Zhao Qing mengunjungi Alam Baka. Nyatanya ia hanya melihat sekelebat bayangan samar-samar, tidak ada jawaban memuaskan. Kini, Zhao Qing telah mendengar nama besar Guru Lu, ia akan datang mencari Anda."
Akhirnya saya mengerti setelah mendengar penjelasan Dwarapala.
Zhao Xiaohui berkata, "Zhao Qing sangat merindukan saya, sedangkan saya berada di Alam Baka, kami terpaut dua alam yang berbeda, sulit bertemu satu sama lain dan tidak mungkin juga untuk bertemu. Mohon Mahaguru berkenan membuka pikiran anak saya."
"Mengapa Anda berada di Alam Baka?" tanya saya.
"Terlalu banyak membuat karma pembunuhan."
"Ini perkara mudah. Anda boleh menganjurkan anak Anda untuk mencetak sepuluh ribu eksemplar Sutra Satya Buddha. Berkat pahala mencetak Sutra Satya Buddha ini, arwah Anda akan terlahirkan di Istana Ratnamani Surga Trayastrimsa."
"Bagaimana saya menyampaikan pesan ini kepada anak saya?"
Benar juga! Zhao Xiaohui telah meninggal dunia, bagaimana ia menyampaikan pesan ini kepada anaknya? Dipikir-pikir, lucu juga.
Zhao Xiaohui berkata, "Mohon Mahaguru berkenan menyampaikannya kepada anak saya."
"Saya boleh menyampaikannya untuk Anda. Namun, bagaimana supaya Zhao Qing percaya kepada saya?"
Zhao Xiaohui memberitahukan sejumlah hal kepada saya, saya mengingat semuanya secara saksama. Setelah itu, barulah Zhao Xiaohui mengikuti Dwarapala pergi dengan gembira. Sebelum pergi, Zhao Xiaohui bersarana kepada saya, ia memohon abhiseka saya, ia menjadi salah satu siswi saya di Alam Baka.
●
Belakangan, Zhao Qing benar-benar datang menemui saya.
Zhao Qing berkata pada saya, "Konon Anda memahami seluk beluk langit dan bumi, memiliki kesaktian tingkat tinggi, merupakan sesosok figur yang ajaib di dunia ini. Saya ada sebuah permohonan, mohon Guru bersedia mengerahkan ritual supaya saya dapat bertemu sekali dengan ibunda saya!"
"Saya bisa melihat mendiang, tetapi Anda tidak bisa melihatnya."
"Apa sebabnya?"
"Manusia awam hanya memiliki mata daging, mana mungkin bisa melihat mendiang?"
"Lantas, mengapa Anda bisa melihatnya?"
"Saya memiliki Mata Dewa. Saya pernah melihat ibunda Anda!"
"Kapan?"
"Kemarin malam."
Zhao Qing menggeleng-gelengkan kepalanya, tampaknya enggan memercayai ucapan saya.
"Hanya ucapan kosong belaka, Anda punya bukti?"
Saya tertawa terbahak-bahak, lalu mengambil selembar kertas dan menuliskan beberapa kata di dalamnya, tulisan saya kepadanya itu berbunyi:
"Wawa! Kertas yang kamu selipkan di bajuku, sudah kubaca, saya juga merindukanmu!"
Begitu membaca tulisan saya di kertas itu, Zhao Qing langsung berlutut, air matanya mengucur deras, ia berkata dengan suara tersedu-sedu:
"Ini benar, ini benar. Anda tidak palsu, Anda tidak palsu, sungguh ajaib!"
Ternyata begini ceritanya:
Zhao Xiaohui sehari-hari memanggil Zhao Qing dengan sebutan ‘Wawa’!
Zhao Qing diam-diam menyelipkan selembar kertas di dalam kantung baju ibundanya, ia menulis empat kata berbunyi "Saya akan merindukanmu selamanya". Hal ini cuma ia sendiri yang tahu, ia tidak pernah menceritakannya kepada orang lain, tidak mungkin ada orang yang mengetahuinya.
Saya berkata, "Anda juga diam-diam mengganti kaus kaki ibundamu, tadinya berwarna putih tetapi Anda menggantinya dengan warna merah, ini adalah sepasang kaus kaki kesukaan ibundamu semasa hidup."
Zhao Qing berkata, "Perkataan Guru Lu sungguh tepat sekali."
Saya bertanya, "Ada lagi yang ingin Anda tanyakan?"
Zhao Qing tak sanggup bicara apa-apa lagi lantaran menangis tersedu-sedan.
Akhirnya, saya meminta Zhao Qing bersiap-siap mencetak sepuluh ribu eksemplar Sutra Satya Buddha. Lewat pahala mencetak Sutra, ibunda Zhao Qing niscaya terlahirkan di Istana Ratnamani Surga Trayastrimsa.
Zhao Qing bersukacita, menganggukkan kepala setuju.
Ini adalah :
Hati Buddha dalam satu jilid Sutra Satya.
Menyalin, membaca, pahalanya tidak sedikit.
Memahami ajaran di dalamnya.
Memperoleh permata tak ternilai dalam Sutra.
Akan tetapi, Zhao Qing mengisahkan peristiwa ini kepada biksuni pemimpin vihara, begitu beliau mendengar nama Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu, langung menggelengkan kepala.
Zhao Qing mengatakan, "Semua sungguh adanya!"
Biksuni bertanya, "Mungkin dia mencari tahu terlebih dahulu?"
"Tidak mungkin, karena hanya saya seorang yang mengetahui hal ini."
Meskipun biksuni itu menggelengkan kepala, meskipun bingung, namun ia tak berdaya.
Zhao Qing ingin bersarana kepada saya dan belajar Dharma Tantra.
Biksuni melarangnya, "Hal ini mudah mengundang hujatan orang luar!"
Zhao Qing menimpali, "Asalkan satya, saya mesti bersarana, tidak perlu gentar!"
Akhirnya biksuni mengatakan, "Mungkin Sheng-yen Lu terlalu berani mengungkapkan diri, sehingga terlampau dini dihujat dan diserang. Mungkin beliau tidak bisa melindungi diri dengan baik supaya talentanya bisa bermanfaat pada saat yang tepat. Begini saja! Jika kemampuan meramal dan Mata Dewa Sheng-yen Lu memang benar adanya, saya juga bersedia bersarana kepadanya, Anda beritahu Sheng-yen Lu, beliau bisa membuat Anda percaya, seharusnya juga bisa membuat saya percaya."
Zhao Qing menerima Abhsieka Sarana, saya mengajarkannya untuk terlebih dahulu menekuni Sadhana Caturprayoga.
Zhao Qing bertanya, "Apa lagi yang disampaikan oleh ibu saya kepada Anda?"
"Banyak sekali."
"Pasti ada yang lebih penting."
Saya menjawab, "Berkat pahala cetak Sutra dari Anda, ibu Anda telah naik ke Istana Surga Ratnamani, menjadi Dewa. Beliau berharap supaya Anda menekuni Sadhana Tantra dengan baik, hidup ini sangat berharga, waktu juga berharga, kembangkan kebijaksanaan diri, kembangkan potensi diri yang paling besar, hargai Dharma, tekun berbhavana, inilah yang paling penting."
"Apakah saya masih punya rahasia?"
"Ada."
"Rahasia apa?"
"Di telapak kaki Anda, ada sebuah tahi lalat merah!"
"Ha! Benar!"
Zhao Qing menyampaikan kepada saya perihal keinginan biksuni untuk belajar Dharma Tantra, saya pun menulis sebuah surat rahasia kepada biksuni ketua.
Begitu biksuni ketua membuka dan membacanya, beliau tertegun, namun seketika keraguannya sirna, langsung diam-diam bersarana menerima abhiseka.
Dalam surat tersebut, saya hanya menuliskan beberapa patah kata :
"Karena telah hidup membiara, empat elemen adalah sunya, bakar foto bersama yang Anda simpan di bawah koper!"
Begitu membacanya, biksuni ketua langsung mencari koper lama, ternyata di bagian bawahnya masih ada selembar foto, itu adalah satu-satunya kenangan sebelum hidup membiara, yang belum bisa beliau relakan, yaitu foto bersama beliau bersama kekasihnya.
Biksuni ketua menuruti arahan saya, beliau membakarnya!
Kemudian, benar-benar datang untuk bersarana.
Meskipun Zhao Qing tidak langsung berjumpa dengan ibunya, namun, tetap merasakan kontak batin. Suatu ketika, di luar jendelanya ada seekor burung yang sangat unik, mirip seperti seekor merak kecil, sangat cantik.
Burung kecil itu terus bersiul, suaranya sangat merdu, seolah-olah sedang bernyanyi!
Burung kecil tidak pergi, ia bertatapan dengan Zhao Qing, mengedipkan mata!
Zhao Qing sangat terkejut!
Burung kecil terbang masuk, tidak hinggap di tempat lain, justru hinggap di atas Sutra Satya Buddha, mengepakkan sayap melayang, kemudian turun lagi, mengepakkan sayap naik lagi, terus melakukan gerakan yang sama selama tiga kali berturut-turut, seolah-olah sedang memberikan sebuah petunjuk, akhirnya burung kecil yang cantik itu terbang keluar jendela, dan semenjak saat itu tidak lagi nampak.
Menurut Zhao Qing :
Di alam suci ada burung aneka warna yang sangat menakjubkan, yang dapat mengeluarkan suara merdu, merupakan penjelmaan Buddha Amitabha. Kini, burung merak kecil yang indah itu, yang belum pernah nampak, masuk ke rumah melalui jendela, mungkin ia merupakan penjelmaan sang ibunda.
Terlebih, burung kecil hinggap di atas Sutra Satya buddha, mengepakkan sayap naik, selama tiga kali berturut-turut, mungkin sedang memberikan petunjuk kepada Zhao Qing.
Pahala mencetak Sutra Satya Buddha telah membuat ibunya terlahir di Istana Ratnamani Surga Trayastrimsa, tiga kali gerakan merepresentasikan Surga Trayastrimsa.
Saat menekuni Sadhana Tantra Zhenfo, Zhao Qing pernah mengalami hal ini, yaitu : "Samadhi Sentuhan Keagungan".
Zhao Qing visualisasi ibunya berdiri di angkasa.
Dari angkasa berpindah ke puncak kepalanya.
Dari puncak kepala masuk ke dalam hati.
Manunggal.
Saat itu, menjadi :
Sifat mestika hati pahala.
Gemulai berputar ke kanan dan ke kiri.
Sentuhan menghasilkan mahasukha.
Sukacita terpancar dari wajah.
Bagi Zhao Qing, ibunya adalah Dewata, turun untuk menjenguk Zhao Qing, memasuki hati Zhao Qing, sehingga memperoleh sentuhan yang luar biasa, laksana kesabaran yang menghasilkan keagungan, rupa Dewata dan manusia menjadi setara dalam keluhuran.
Menghasilkan sinar suci, bukan sinar Dewa, juga bukan sinar diri sendiri, bukan dari luar, juga bukan dari diri, ada alamiah, laksana angkasa teragung, sebab ia mahaluas tak bertepi.
Kelak Zhao Qing memperoleh keberhasilan :
Sinar keagungan tanpa noda.
Eka-manas dan eka-kala.
Sang ibu manunggal dengan sang putri.
Bisa menuntun insan luas.
------------------------------------------------------------------------------
【Jutaan Orang Japa Sutra Satya Buddha】
Dimulai dari sekarang hingga 27 Juni Hari Jadi Dharmaraja Liansheng
Silahkan mendaftar sekarang!
https://id.tbsn.org/event/birthday.html
------------------------------------------------------------------------------
【Cek terus kanal siaran langsung kami】
Cara siaran langsung baca Sutra Satya Buddha dan estafet japa mantra:
Mendaftar berpartisipasi baca Sutra Satya Buddha melalui Zoom (Hanya untuk tempat ibadah dan rohaniwan):
https://forms.gle/y3PKavdRW326R3kL9
Mendaftar berpartisipasi dalam japa mantra melalui Zoom (Hanya untuk tempat ibadah dan rohaniwan):
https://forms.gle/gJxPqovTi9KVq2wn9
Kanal siaran langsung TBSN TV YouTube:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV
Kanal siaran langsung TBSN TV Indonesia YouTube:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
Siaran langsung melalui Facebook TBSN:
https://www.facebook.com/syltbsn/