20 Juni 2020 Pujabakti Hari Sabtu di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

[Berita TBS Seattle Ling Shen Ching Tze Temple]

Akhirnya pada tanggal 18 Juni 2020 Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (西雅圖雷藏寺) dibuka untuk umum. Sabtu, 20 Juni 2020 kami dapat berjumpa dengan Mahaguru, Gurudara, biksulama, dan segenap umat. Suara Mantra Padmakumara menyambut kedatangan Mahaguru dan Gurudara memasuki mandala. Dengan diiringi suara tepuk tangan umat, Mahaguru naik ke Dharmasana, memulai pujabakti Sadhana Adinatayoga Cundi Bhagavati pada malam hari, dan dilanjutkan dengan pengulasan Lamdre. Acarya Shi Lianyan selaku pewara menyampaikan rasa terima kasih dari lubuk hati segenap siswa kepada Buddha Guru yang dalam situasi pandemi seperti ini tetap tidak meninggalkan satu insan pun, terus membabarkan Dharma bagi para insan, semua dapat merasakan kasih sayang agung Mahaguru kepada segenap siswa.

Biksu Lianling (蓮靈法師) mewakili semua untuk mempersembahkan khata sebagai tanda penghormatan tertinggi. Kemudian, Mahaguru memanjatkan sembah puja kepada Biksu Liaoming, kepada Guru Sakya Zhengkong, kepada Gyalwa Karmapa ke-16, dan kepada Guru Thubten Dhargye, dilanjutkan dengan sembah puja kepada Triratna Mandala, sembah puja kepada Adinata pujabakti hari ini : Mahacundi Bhagavati. Mahaguru menggunakan berbagai bahasa untuk menyapa setiap siswa, kemudian menceritakan kisah humor yang berhubungan dengan Hari Ayah Internasional, mengucapkan Hari Ayah kepada semua.

“Anda Bertanya, Aku Menjawab”

Siswa bertanya :
Tanggal 18 Imlek bulan lalu, saat melakukan Ratnaksama Satyabuddha dan membaca Satyabuddha Sutra, mendadak di dada ada segumpal hawa, terasa sangat tidak nyaman. Saat terus membaca gatha pertobatan baru kondisi tubuh membaik, padahal selama ini sehat-sehat saja, ini pertama kalinya mengalami hal ini, mohon petunjuk Mahaguru, fenomena apakah ini ?

Mahaguru menjawab :
Saat melakukan pertobatan, petaka muncul, kemudian Anda pulih, ini adalah hal yang baik. Berarti melalui Ratnaksama Satyabuddha ini Anda telah mengatasi sebuah petaka yang semula akan menimpa diri Anda.

Siswa bertanya :
Yiqi ( prana tunggal ) menjelma menjadi Sanqing ( Trisuci ), Sanqing menjelma menjadi Wulao ( Lima Tetua ), kemudian memanifestasikan alam semesta, apakah ini sama dengan Mahamayajala ?

Mahaguru menjawab :
Yiqi menjelma menjadi Sanqing, dalam Dao dibahas mengenai Hongjunlaozu ( Sesepuh Mahabesar ), yang kemudian menjelma menjadi Sanqing : Sesepuh Mahatinggi ( Taishanglaojun ), Mahadewa Mula ( Yuanshitianzun ), dan Mahadewa Mestika Roh ( Lingbaotianzun ).

Kemudian Sanqing menjelma menjadi Wulao, antara lain : Huanglao di tengah, Donghuadijun di timur, Yaochijinmu di barat, Shuijing di utara, dan Huode di selatan. Ini sama dengan Mahamayajala ( Mahottara Heruka ), dalam Mahamayajala, yang pertama adalah : Adharma Buddha, menjelma menjadi Pancadhyani Buddha, kemudian menjelma menjadi Astamahabodhisattva, kemudian menjelma lagi menjadi para Buddha dan Bodhisattva yang tak terhingga banyaknya.

Siswa bertanya : Untuk apa memanifestasikan ilusi sehingga muncul tumimbal lahir, sehingga ada insan yang berbuat karma ?

Mahaguru menjawab :
“Apakah ada tumimbal lahir ? Apakah ada karma ?” Dalam Buddhadharma paramarthasatya ( kebenaran final ) samsara dan nirvana adalah satu hakikat, tiada baik dan tiada buruk, tiada bertambah dan tiada berkurang. Tidak ada tumimbal lahir, juga tidak ada insan yang menciptakan karma. Dalam Buddhadharma samvrtisatya ( kebenaran relatif ), ada tumimbal lahir, ada karma.

Angkasa tidak lahir dan tidak musnah, tidak bertambah dan tidak berkurang, yang bertambah hanyalah awan, kilat, halilintar, dan hujan.

Siswa bertanya :
Jika Kesadaran Mahatinggi Alam Semesta tidak memanifestasikan ilusi tumimbal lahir, apakah semua makhluk tidak akan ada dan tidak akan berbuat karma ?

Mahaguru menjawab :
Makhluk, samsara, karma, semua adalah awan, samsara adalah awan, makhluk adalah awan, karma adalah awan. Jika masih belum paham, silakan datang ke Seattle untuk bertanya langsung kepada Mahaguru.

Siswa bertanya :
Mohon petunjuk Mahaguru, bagaimana cara menambah dan melengkapi bindu ?

Mahaguru menjawab :
Dulu Guru Thubten Dhargye memberitahu Mahaguru, testis ayam bisa menambahkan bindu dalam tubuh, beliau mengatakan bahwa bagian tersebut paling mengandung hormon. Sebenarnya, laki-laki mesti mengonsumsi hormon laki-laki, perempuan mengonsumsi hormon perempuan. Bukan malah menggunakan obat-obatan untuk melengkapinya.

Menambah dan melengkapi bindu sangat penting, saat bersadhana ujung lidah menempel langit-langit mulut, cairan Rembulan Bodhicitta akan memasuki tubuh melalui lidah, yang pertama adalah hirup prana, masukkan prana yang terbaik ke dalam tubuh. Yang kedua adalah mereguk cairan, mereguk liur diri sendiri, masuk ke dalam tubuh, melalui tenggorokan, lambung, kemudian diserap ke seluruh tubuh. Yang ketiga adalah wenyang, wenyang adalah kundalini. Hirup prana, reguk cairan, dan wenyang, juga ada bahan makanan yang digunakan sebagai suplemen, demikianlah cara menambah dan melengkapi bindu.

Mahaguru berpesan supaya sadhaka senantiasa mengingat kata “mati”, sehingga tidak lobha, dvesha, dan moha. Kematian adalah anitya. Orang yang belajar Buddha mesti berucap yang lembut, jangan mengumbar emosi.

Mahaguru melanjutkan pengulasan Lamdre :

Asalkan utpattikrama ( tahap pembangkitan ) telah sangat kukuh, menjadi tubuh yang meninggalkan keduniawian, tubuh diri sendiri bukan lagi tubuh manusia biasa. Bahasa juga digunakan untuk membabarkan Dharma kepada para insan, ini artinya meninggalkan ucapan fana. Gunakan vak guhya ( kemurnian ucapan ), gunakan ucapan untuk membabarkan Dharma kepada para insan, tinggalkan pembicaraan duniawi, pembicaraan duniawi adalah obrolan yang tidak bermanfaat.

Batin timbul tanpa akar, kemudian memperoleh samadhi dua pencapaian, tinggalkan pikiran fana ; Ini disebut phala meninggalkan ikatan. Apa itu phala meninggalkan ikatan ? Suatu tingkat spiritual di mana sadhaka telah meninggalkan ikatan dunaiwi. Anda terikat oleh uang, rupa, nama, makan, dan tidur, mesti bisa meninggalkan kelima hal ini, Anda pun telah mencapai tingkat spiritual meninggalkan ikatan duniawi.

Saat itu, tiada rintangan, menembus gunung, menembus tembok, memasukkan trisahasralokadhatu ke dalam sebutir wijen, tiada besar dan tiada kecil, dapat menjelmakan satu menjadi banyak, dan banyak menjadi satu, ini merupakan phala matangnya keajaiban. Saat berada dalam kondisi samadhi, Mahaguru menggunakan tubuh ilusi menjadi Amitabha Buddha, di hadapan Mahaguru ada Amitabha Buddha, Mahaguru memohon Amitabha Buddha menurunkan sebuah bahtera Dharma, kemudian satu bhatera Dharma ini dijelmakan menjadi banyak tak terhingga, Amitabha Buddha menyinari dunia saha, memindahkan semua arwah ke atas bahtera Dharma, kemudian bahtera Dharma ini berlayar menuju ke Sukhavatiloka, terlahir di alam suci. Semenjak terjadi pandemi Covid-19, setiap malam Mahaguru melakukan ritual ini. Ini adalah, mengubah satu menjadi banyak, yaitu satu bahtera Dharma menjadi bahtera Dharma yang tak terhingga banyaknya, menyeberangkan para insan terlahir di Negeri Buddha, ini adalah matangnya keajaiban satu. Anda dapat menggunakan tubuh ilusi untuk menembus gunung dan tembok tanpa rintangan, dapat menggunakan mata untuk melihat tembus, melihat semua di luar tembok, ini artinya menembus gunung dan tembok tanpa rintangan, memasukkan trisahasralokadhatu ke dalam sebijih wijen, tiada besar dan tiada kecil. Demikianlah pencapaian phala matangnya keajaiban.

“Prana Hati masuk nadi tengah, Bhagavati memasuki shuangjia, sukha anasrava terus sinambung ‘Phala aliran sahaja’.” Bagian ini adalah Anuttaratantra, Anda telah anasrava, memperoleh mahasukha kekal, sukha tiada jeda, ini adalah phala aliran sahaja, Mahaguru telah memperolehnya. Orang yang telah memperoleh phala ini tidak akan marah, sebab tubuhnya senantiasa merasakan anubhava sukha, bagaimana mungkin bisa marah ?

“Pandangan bertansformasi menjadi dhyana-samadhi, daya dari pemotongan hanya sedikit, daya dari kebijaksanaan besar, marga maju dan mundur merupakan phala fungsi Mahasattva atau phala tiada kekotoran.” Berarti Anda telah bersih, segala sesuatu yang tidak baik dapat ditransformasikan menggunakan dhyana-samadhi, segala ketidaklancaran dapat diatasi dengan kebijaksanaan, pada dasarnya tidak mundur dan maju, namun Anda dapat menggunakan daya samadhi untuk mentransformasikannya menjadi bersih, tiada kotoran.

Mahaguru juga menceritakan beberapa kisah humor untuk menyampaikan makna Buddhadharma. Dari lubuk hati, Mahaguru mengatakan, jika Zhenfo Zong ingin lebih baik, maka mesti bersatu padu, sehingga Zhenfo Zong sendiri bisa berbhavana dan memengaruhi insan lain untuk ikut berbhavana, supaya setiap insan berbhavana bersama kita, dan semua bersama mencapai keberhasilan.

Di akhir, Mahaguru mengucapkan : “Selamat Hari Ayah ! Happy Father’s Day !” Kepada semua. Jika setiap insan dapat melampaui, maka pasti dapat mencapai keberhasilan !

Artikel lengkap Dharmadesana ( Bahasa Mandarin ) dapat disimak melalui situs di bawah ini :
www.tbsva.org/tbnw/epaper_detail1092.htm

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。