Sabtu, 4 Juli 2020 adalah Hari Kemerdekaan Amerika Serikat, serta bertepatan dengan saat Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (西雅圖雷藏寺) merayakan hari jadi Dharmaraja Liansheng. Dekorasi bhaktisala penuh nuansa sukacita, menyambut Mahaguru hadir memimpin Sadhana Istadevata Padmasambhava ( Lianhuashengdashi - 蓮華生大士 ), serta Berdharmadesana. Di penghujung pujabakti, Mahaguru melimpahkan jasa demi semua umat, memohon Guru Padmasambhava dan Pancabhagavati antara lain : Yeshe Tsogyal, Mandarava, Sakya Devi, Kalasiddhi, dan Tashi Kyedren untuk menolak bala dan menganugerahkan berkah.
Dharmaraja melanjutkan sesi "Anda Bertanya Saya Menjawab" :
Siswa bertanya :
Jika seorang sadhaka perempuan telah menjalani pembedahan angkat rahim, apakah saat melakukan Pernapasan Botol boleh menahan prana di dantian bawah ? Jika pernah menjalani pembedahan, apakah mandala tubuh telah rusak ? Apakah hal ini bisa menjadi rintangan saat berlatih olah prana ?
Mahaguru menjawab :
Saat berlatih prana, jangan memikirkan organ tubuh jasmani Anda seperti : jantung, lever, limpa, paru-paru dan ginjal, jangan memikirkan organ pencernaan, atau bahkan memikirkan apakah Anda masih punya atau tidak punya rahim. Anda visualisasikan Anda berbentuk manusia, dan bagian dalam kosong tiada suatu apa pun, kemudian Anda visualisasi nadi tengah, nadi kiri, dan nadi kanan, visualisasi dantian bawah, dantian tengah, dan dantian atas.
Kemudian nadi tengah, nadi kiri, dan nadi kanan terhubung di dantian bawah. Dantian tengah ada di cakra anahata Anda, dantian atas ada di cakra ajna Anda. Cukup visualisasi demikian, inilah latihan prana, tidak ada hubungannya sama sekali dengan rahim. Jika telah dilakukan pembedahan, mandala tubuh pun juga tidak akan rusak, juga tidak akan menjadi rintangan dalam berlatih prana.
Nadi tengah, nadi kiri, dan nadi kanan semua muncul melalui visualisasi. Dalam Tao ada sebuah lagu : "Di dalam semua bagian tubuh, bersemayam 36000 Dewata. Semoga tubuhku leluasa, senantiasa berdiam dalam tiga mestika." Di dalam seluruh bagian tubuh bersemayam 36 ribu Dewata, mandala tubuh tidak rusak.
Siswa bertanya :
Saat menjapa Sataksara Vajracitta, bolehkah dilakukan sambil menahan prana di cakra anahata atau cakra manipura, menjalakan proses : "masuk, menetap, lebur, dan buyar" ? Atau cukup fokus japa mantra saja ?
Mahaguru menjawab :
Saat Anda menjapa Sataksara Vajracitta, cukup fokus japa mantra, karena fokus sangat penting. Saat menjapa mantra, "Terlebih dahulu visualisasi, baru kemudian menjapa mantra", dalam semua Sadhana Tantra, mesti terlebih dahulu visualisasi baru kemudian menjapa mantra, menjapa mantra mesti fokus.
Terlebih dahulu visualisasikan Vajracitta Bodhisattva manunggal dengan Mulacarya, memasuki hati Anda dan duduk di atas cakra anahata Anda, kemudian Anda berubah menjadi Vajracitta Bodhisattva. Barulah Anda mulai menjapa Mantra Sataksara Vajracitta Bodhisattva.
Mengenai proses : "masuk, menetap, lebur, dan buyar", ini adalah upaya dalam latihan prana, saat itu, bagaimana bisa sambil menjapa mantra ? Oleh karena itu, saat menjapa mantra, Anda cukup fokus menjapa mantra saja.
Siswa bertanya :
Siswa pernah menerima buka ubun-ubun melalui latihan metode longevitology, apakah ini juga tergolong latihan prana atau sejenis latihan daya dalam ? Apakah ini ada manfaatnya bagi sadhana ?
Mahaguru menjawab :
Mahaguru tidak pernah berlatih longevitology. Dalam ajaran Tao disebutkan mengenai panjang usia, dulu Guru pernah mengajari saya, untuk mencapai panjang usia, hirup prana adalah metode nomor satu. Masukkan prana ke dalam tubuh Anda. Guru Padmasambhava juga pernah mengatakan : "Makanan yang terbaik adalah udara." Bahan makanan yang paling baik di seluruh dunia adalah udara, Anda harus menghirup prana, memasukkan prana untuk Anda gunakan, dengan demikian bisa memperpanjang usia.
Oleh karena itu kita sering lakukan "Pernapasan Total", hirup napas, halus, pelan, dan panjang. Kedua, reguk cairan, ujung lidah menempel pada rahang atas, Air Istana Surga akan mengalir turun, tunggu sampai mulut dipenuhi liur, kemudian aduk liur sampai berbuih, reguk masuk ke dalam lambung, dan lambung akan menyerapnya untuk diedarkan ke sekujur tubuh. Tekun melakukan ini dapat memperpanjang usia, bahkan bisa awet muda.
Kenapa demikian ? Sebab air yang menetes dari atas disebut Air Istana Surga. Menetes ke dalam mulut Anda, aduk liur sampai menjadi manis, kemudian menjadi buih, kemudian reguk supaya didistribusikan ke sekujur tubuh Anda, ini adalah hormon, ini adalah cairan sekresi Anda. Selama cairan sekresi masih ada, Anda tidak akan menjadi tua, ini adalah metode panjang usia. Hirup prana, reguk cairan, kemudian menembus tiga jiao : jiao atas, jiao tengah, dan jiao bawah, ketiganya tembus, yaitu prana dan nadi sekujur tubuh tembus, kemudian gunakan wenyang untuk mempertahankan hangat dalam tubuh, terus dalam kondisi hangat dan harmoni, ini sama dengan kundalini dalam Tantra. Jika Anda tekun lakukan sesuai apa yang saya ajarkan, maka Anda bisa panjang usia dan awet muda.
Siswa bertanya : Mengenai "Sadhana Cahaya Tidur Amitabha Buddha", Mahaguru menjelaskan "Visualisasi aksara "Xie" ( Hrih ) berputar, berubah menjadi Amitabha Buddha dalam cakra visuddha sadhaka, kemudian bersemayam di bagian tenggorokan ." Pertanyaan siswa adalah : "Amitabha Buddha sangat agung, bagaimana cara visualisasikan Amitabha Buddha bersemayam dalam tenggorokan siswa yang demikian kecil ?"
Mahaguru menjawab :
Dalam alam bhavana, saat kita visualisasi nadi tengah, nadi tengah divisualisasikan menjadi saluran nadi, ia bahkan sedikit lebih kecil dari sedotan. Dalam tahap "Memasuki Aku dan Aku Memasuki", Amitabha Buddha sangat besar, ada di hadapan Anda, kemudian Beliau mengecil menjadi setitik mutiara terang, menuju ke ubun-ubun Anda, melalui nadi tengah masuk ke cakra anahata, duduk di atas padma hati Anda, kemudian semakin membesar, inilah "Memasuki Aku dan Aku Memasuki", diri sendiri berubah menjadi Amitabha Buddha. Oleh karena itu, besar dan kecil bisa saling lebur, saling tembus.
Amitabha Buddha yang sangat besar bisa menjadi Amitabha Buddha yang sangat kecil dan bersemayam dalam cakra visuddha Anda, kemudian memancarkan cahaya merah, cahaya merah membentuk seperti kelambu nyamuk yang menaungi Anda, Anda tidur dalam cahaya merah Amitabha Buddha, inilah Sadhana Cahaya Tidur Amitabha Buddha. Kelak setelah Anda mencapai keberhasilan dalam latihan prana, sekujur tubuh adalah nadi tengah Anda, kemudian dalam skala besar, alam semesta adalah nadi tengah Anda.
Bacalah Vimalakirti Sutra, ada Buddha yang bernama Merupradiparaja Buddha ( Xumidengwangfo ) yang menyimpan semua ratnasana para Buddha, Beliau pernah memasukkan semua Dharmasana para Buddha ke dalam kamar tidur Vimalakirti, kamar yang kecil dapat memuat Dharmasana para Buddha di jagat raya. Kebesaran Beliau dapat menampung yang kecil, yang kecil juga dapat menampung yang besar. Di sini lah letak istimewanya Buddhadharma. Saat Amitabha Buddha besar, jagat raya adalah Amitabha Buddha, saat Amitabha Buddha kecil, ambil satu jarum, bahkan istana Amitabha Buddha dapat berada di ujung jarum kecil.
Dharmaraja Liansheng melanjutkan pengulasan Lamdre :
"Himpunan" yang disebutkan dalam teks Lamdre memiliki empat fungsi : Yang, Yin, prana netral, dan kobar api jnana. Saat bhavana menghasilkan kemajuan, ini disebut "hangat", belum tentu adalah kundalini. Tentu saja kundalini memiliki ciri hangat, namun kadang kata "hangat" dalam teks merepresentasikan fenomena kemajuan bhavana.
Prana yang bersifat lebih keras disebut "Yang", sedangkan prana yang lebih lembut disebut "Yin". Di antara keras dan lembut, disebut prana netral. Selain itu, yang membuat prana bisa bergerak, yang menggerakkan prana, memindahkan prana, disebut kobar api jnana.
Prana Yang mengendalikan lompatan, saat Anda menggunakan prana yang keras, prana akan melompat. Prana Yin mengendalikan getaran, prana yang bergertar tergolong prana lembut. Prana netral mengendalikan kukuh, tidak lompat juga tidak getar, cenderung kukuh, lebih tenang. Api sebagai contoh, api elemen Yang artinya kobaran api sangat besar, sedangkan api elemen Yin sangat lembut, tipis, dan sedikit bergetar. Prana netral ada di antara keduanya, cahaya terang yang kukuh. Fungsi dari kobar api jnana adalah melesat atau lari. Keempat jenis prana ini adalah anubhava tubuh Anda, ini disebut prana loka himpunan awal.
Mahaguru berharap supaya ajaran yang diwariskan oleh para Suciwan dapat dipelajari dengan menyeluruh, sadhaka tidak hanya berpengetahuan, namun juga harus bisa mengamalkannya dalam bhavana nyata, memperoleh anubhava, bahkan cahaya terang, dan pada akhirnya merealisasi Buddhata, memperoleh drsta. Semoga kelak siswa Zhenfo juga bisa menulis risalah bhavana untuk diwariskan kepada generasi selanjutnya, untuk membimbing bhavana mereka.
Usai Dharmadesana, Tbboyeh menampilkan beberapa gambar karikatur Mahaguru yang digunakan dalam lomba mewarnai, setiap lembarnya sangat indah dan penuh kreativitas. Semua bersama merayakan hari jadi Mahaguru, memanjatkan doa semoga Mahaguru panjang usia dan terus menetap di dunia, leluasa dalam mahasukha, dengan diiringi ucapan restu semuanya, Mahaguru memotong kue tar sebagai puncak perayaan. Sungguh sebuah kebetulan yang indah, di saat karya tulis Mahaguru buku nomor 278 diterbitkan, para siswa membangkitkan sikap hati sukacita dan penghormatan tulus, memuliakan semangat Mahaguru yang tidak pernah surut dalam membabarkan Buddhadharma di dunia saha, demi memberikan manfaat kepada para insan luas. Selamat membaca buku dan menyerap manfaat Dharma, semoga kebijaksanaan dan penyadaran diri kita terus meningkat pesat, dan dapat bersama melampaui masa-masa yang penuh bencana ini.
Di akhir kegiatan, Mahaguru memberikan tanda tangan buku dan menganugerahkan abhiseka pemberkatan. Kesejukan udara malam menyelimuti doa restu nan manggala.