【Berita TBS Seattle】
Sore hari tanggal 3 November 2019, Rainbow Temple (彩虹雷藏寺) Seattle Amerika Serikat dengan tulus mengundang Mulacarya Dharmaraja Liansheng Lu Shengyan untuk memimpin Upacara Agung Homa Padmasambhava.
Padmasambhava merupakan Guru yang pertama membawa Tantra masuk ke Tibet, merupakan Guru Sesepuh Tantra Tibet, dan dijunjung tinggi oleh keempat sekte utama Tantra Tibet : Kagyu, Gelug, Nyingma, dan Sakyapa. Asal-usul Beliau sangat istimewa, menurut “Tantra Unggul Himpunan Kesempurnaan” Sakyamuni Buddha pernah mengatakan : “Delapan tahun setelah Aku parinirvana, Aku akan kembali ke dunia, di Negeri Udiyana, dengan nama Padmasambhava, Aku kan menjadi Pemimpin Mantra Tantra.” Delapan tahun setelah parinirvana Sakyamuni Buddha, Guru Sesepuh Tantra Tibet : Padmasambhava terlahir dari dalam sekuntum padma di Samudra Danakosha di sebelah barat laut Udiyana, dengan disertai banyak fenomena ajaib.
Pada abad ke-8, berkat penuturan Mahaguru Santaraksita, Raja Tibet Trisong Detsen mengundang Guru Padmasambhava untuk masuk Tibet dan bersama membangun Vihara Samye, pada masa itu, Dharmaraja Liansheng terlahir sebagai Raja Trisong Detsen. Ketiga tokoh tersebut bersama mengembangkan Buddhadharma di masa awal pembabaran Dharma di Tibet, pengaruh Beliau sangat besar bagi agama Buddha di Tibet, dan dijuluki sebagai Tiga Suciwan Guru dan Raja. Dharmaraja Liansheng memiliki hubungan yang sangat erat dengan Guru Padmasambhava, hubungan persaudaraan sekaligus Guru dan siswa.
“Aku menuliskan perolehan selama penekunan dan pencapaian Sadhana Tantra di atas kulit kambing, menyimpannya dalam angkasa, dalam samudra, di gua, di tebing, di dalam pohon, dan di berbagai tempat.” Pada saat membabarkan Dharma, Guru Padmasambhava telah mengetahui bahwa kelak ada masa upaya pemusnahan Dharma, oleh karena itu Beliau menuliskan semua Sadhana Tantra kemudian menyimpannya di berbagai tempat, dan terma yang ditransmisikan kepada Dharmaraja Liansheng telah disimpan di dalam benak Dharmaraja.
Ada orang yang bertanya kepada Dharmaraja Liansheng : “Kapan dan di mana Guru Padmasambhava menyimpan Sadhana Tantra dan berbagai ajaran di dalam benak Dharmaraja Liansheng ?” Dharmaraja pun mengisahkannya, dalam ingatan beliau, banyak menteri dari Raja Trisong Detsen yang menganut agama Bon, sedikit yang menganut agama Buddha, dan kedua belah pihak saling bertentangan. Raja Tibet tidak sanggup meredakan keributan para menteri dalam istana, mereka berencana untuk mengembalikan Padmasambhava ke India, Yeshe Tsogyal diasingkan ke wilayah perbatasan yang sangat jauh : “Luoza”, saat itu Guru Padmasambhava dan Yeshe Tsgoyal berbhavana di Mayalong ( Sebelah utara Vihara Samye ), mereka tahu bahwa para menteri ingin mengusir mereka, mereka pun turun dari gunung di Mayalong untuk bertemu dengan Raja Tibet di E-ka, “Saat berjumpa itulah, Guru Padmasambhava mengadhisthana Raja Tibet, setelah adhisthana, Guru Padmasambhava telah menyimpan terma berupa kiat dan intisari ke dalam benak Raja Tibet di sebuah tempat bernama E-ka.” Dharmaraja memberitahu semua, saat adhisthana, dari dalam bumi muncul 13 Prthivi Yongling, 13 Prthivi muncul berubah menjadi tandu cahaya putih, Guru Padmasambhava dan Yeshe Tsogyal memasuki tandu cahaya putih, kemudian mengangkasa, mencapai alam suci Dakini.
Dalam kehidupan kali ini, Dharmaraja Liansheng juga pernah dibimbing oleh Guru Padmasambhava, dibawa ke gua tempat Guru Padmasambhava bertapa di Nepal, menganugerahkan dua abhiseka kepada Dharmaraja Liansheng : Pada abhiseka pertama, Guru Padmasambhava langsung menelan Dharmaraja Liansheng, kemudian mengeluarkannya melalui cakra svadhisthana ; Abhiseka yang kedua : Seluruh pori tubuh Dharmaraja terbuka, Guru Padmasambhava menggunakan cahaya pelangi Beliau untuk memasuki seluruh pori Dharmaraja, “Saat ini, saya dapat mengulas Lamdre, Risalah Agung Tahapan Jalan Tantra, semua berkat terma Guru Padmasambhava yang tersimpan di dalam benak, oleh karena itu kita mesti berterima kasih kepada Guru Padmasambhava.”
“Apa adanya” adalah kehidupan, jika Anda telah cerah, maka perilaku Anda juga “Apa adanya”, mengapa “Apa adanya” adalah pencerahan ? Sesungguhnya “Apa adanya” adalah prinsip “tiada persoalan” dalam pencerahan. Dharmaraja menyebutkan bahwa “Tiada suatu yang diperoleh” dalam Hrdaya Sutra merupakan ajaran yang sangat penting, merupakan kondisi spiritual tertinggi, “Harta, rupa, nama, semua tidak dapat dipertahankan, dan ini semua tergolong duniawi, kelak setelah meninggalkan dunia fana ini, semua tiada, semua tiada suatu yang diperoleh. Jika Anda dapat mencerahi tiada suatu yang diperoleh, berarti Anda telah dekat dengan pencerahan, tiada suatu yang diperoleh menjadi tiada persoalan, tiada persoalan menjadi apa adanya.”
Dharmaraja melanjutkan pengulasan Lamdre, dalam teks disebutkan : Menerima Amrta Dalam Meditasi, “Kita belajar Buddha untuk meninggalkan tumimbal lahir, satu tujuan, yaitu tidak ingin bertumimbal lahir dalam enam alam.” Sadhana Tantra adalah kebenaran yang tak terhancurkan, disebut juga sebagai Dharma Vajra, “Kita yang belajar Buddha tidak boleh berdusta, tidak boleh berbohong, orang yang belajar Buddha minimal mesti mematuhi pancasila Buddhis, dan salah satu silanya adalah tidak boleh berdusta.” Yang dibabarkan oleh Dharmaraja adalah ucapan benar, bukan dusta. Selain itu, Dharmaraja menegaskan bahwa memelihara kesehatan sangat penting untuk menunjang meditasi.
Sang Buddha membabarkan : duhkha dan anitya, inilah kehidupan manusia, “Jika Anda tidak menghormati Guru, tidak menghargai Dharma, tidak tekun bersadhana, mana mungkin bisa mencapai keberhasilan ? Bagaimana mungkin bisa terlahir di alam yang lebih baik ?” Demikianlah Guru Padmasambhava memberi peringatan, oleh karena itu, Dharmaraja Liansheng berpesan, yang paling penting adalah menjamin diri sendiri dapat mencapai keberhasilan bhavana, “Metode bhavana telah dibabarkan kepada Anda, jika Anda tidak menghargainya, maka Anda seperti yang lain yang terus mengalami perubahan, di dalam anitya mengalami proses memperoleh dan kehilangan, semua itu sangat menderita, semua adalah penderitaan, tidak kekal, duhkha dan sunya.”
Usai Dharmadesana, Dharmaraja menganugerahkan Abhiseka Sadhana Guru Padmasambhava, segalanya sempurna dan manggala.
Judul Asli :
2019年11月03日蓮華生大士護摩大法會
Klik di sini untuk versi bahasa Mandarin
◎ Situs TBSN Terbaru ( Mandarin ) :
https://ch.tbsn.org/
Siaran Langsung Kebaktian dari Ling Shen Ching Tze Temple, setiap Minggu pukul 10:00 ( WIB )
Siaran Langsung Upacara Homa di Rainbow Temple, setiap Senin pukul 05:00 ( WIB )
◎ Klik di sini untuk tautan siaran langsung dengan penerjemah Inggris
◎ Klik di sini untuk tautan siaran langsung Mandarin
◎ Segera berlangganan (Subscribe) video resmi Zhenfozong :
http://youtube.com/c/truebuddhaschoolnet
https://vimeo.com/truebuddhaschool
◎ Mengapa dan Bagaimana Bersarana ?
http://tbsn.org/indonesia/news.php?cid=26&csid=7&id=1
◎ Pengulasan Sadhana Tantra :
http://tbsn.org/indonesia/newsList.php?cid=29&csid=36
◎ Kumpulan Ceramah Dharmaraja Lian-sheng :
http://tbsn.org/indonesia/newsClass.php?cid=29
◎ Karya Tulis Dharmaraja Lian-sheng :
http://tbsn.org/indonesia/newsClass.php?cid=23
◎ Laman facebook TBSN Bahasa Indonesia :
https://www.facebook.com/syltbsnindonesia
◎ Laman facebook TBSN Bahasa Inggris :
https://www.facebook.com/syltbsnenglish
◎ Laman facebook TBSN Bahasa Mandarin :
www.facebook.com/syltbsn
Mari bookmark situs resmi dan laman facebook Zhenfo Zong TBSN , kami akan senantiasa berusaha menyajikan berita dan Dharmadesana terbaru dari Dharmaraja Lian-sheng, supaya kita semua senantiasa bersama Buddha Guru.