Tahun Xinchou 2021 Dharmaraja Liansheng Menerima Wawancara Festival Musim Semi di Seattle
Musim Semi Membawa Sukacita
Tahun Kerbau Menerima Berkah
【Liputan TBSN】
Tiap tahun baru Imlek, melalui acara Festival Musim Semi di televisi, Dharmaraja selalu membabarkan kiat melancarkan peruntungan dan metode mendatangkan berkah rezeki di tahun yang baru. Hal yang paling menakjubkan adalah satu aksara yang merepresentasikan kondisi tahun yang baru. Petunjuk apakah yang diberikan oleh Dharmaraja Liansheng kepada kita semua untuk tahun ini?
Pada segmen pertama, pembawa acara menanyakan mengapa kita perlu memasang pelita Dewa Tahunan (Taisui - 太歲) dan pelita sinar Buddha (Guangmingdeng - 光明燈)? Dharmaraja berwelas asih memberikan petunjuk, memasang pelita Dewa Tahunan dapat menyingkirkan hawa buruk dari shio yang mengalami chiong utama maupun chiong samping di tahun ini (shio kerbau, kambing, naga, dan anjing). Sedangkan pelita sinar Buddha merupakan pancaran energi positif sinar terang, kita dapat memasang pelita dan memanjatkan permohonan supaya sepanjang tahun yang baru ini senantiasa diterangi oleh sinar Buddha dan sinar Dewata, supaya sinar terang terpancar menerangi jalan kita. Sesungguhnya setiap orang boleh mendaftarkan namanya untuk pemasangan Dewa Tahunan dan pelita sinar Buddha, sebagai bentuk menyalakan harapan, supaya para Buddha dan Bodhisattva memancarkan sinar menerangi kita dan menghalau sial.
Di tahun yang baru ini, bagaimana cara meningkatkan peruntungan bisnis dan mendatangkan para pendukung? Dharmaraja menjawab, sesuai metode Tantra, mengenakan pakaian berwarna kuning dapat meningkatkan peruntungan bisnis, mengenakan pakaian berwarna merah dapat meningkatkan jodoh baik dan mendatangkan orang yang bisa mendukung Anda.
Dharmaraja menggunakan aksara "Yan" (延) yang artinya: "berlanjut", untuk merepresentasikan kondisi tahun ini, meskipun bayangan 2020 masih berlanjut pada tahun 2021 ini, namun di akhir tahun nanti bayangan ini akan semakin pudar, dan terang pun akan terpancar kembali.
Pada segmen kedua, pembawa acara menyebutkan bahwa pada awal tahun ini semua masih terselubung dalam bayangan, apa yang bisa dilakukan untuk melakukan tolak bala dan mendatangkan berkah bagi diri sendiri dan keluarga?
Dharmaraja menyarankan supaya setiap pagi dan malam hari membaca Sutra Raja Agung Avalokitesvara (Gaowang Guanshiyin Zhenjing - 高王觀世音真經), jika waktunya benar-benar mendesak, maka di pagi hari usai membersihkan diri, di hadapan altar Buddha, menjapa tujuh kali Nama Sutra: "Namo Gaowang Guanshiyinjing". Ini adalah metode sederhana dan mudah untuk tolak bala dan mendatangkan kesejahteraan.
Sesuai dengan tahun kerbau, Dharmaraja mengungkapkan bahwa benda mujur di tahun ini adalah rumput kusa. Dewa Rezeki ada di arah selatan, keberuntungan ada di arah selatan dan utara, sedangkan arah yang tidak menguntungkan ada di barat dan timur. Arah selatan berelemen api, dan direpresentasikan dengan warna merah, maka bisa gunakan pot harta berwarna merah, isi dengan batu permata, dan tancapkan tiga batang rumput kusa. Waktu mujur untuk menyambut Dewa Rezeki adalah tanggal 9 bulan 1 Imlek jam "wu" (jam 11:00 s.d. 13:00) dan tanggal 10 bulan 1 Imlek jam "si" (jam 09:00 s.d. 11:00); Belakangan Dharmaraja menambahkan bahwa tanggal 16 dan 17 bulan 1 Imlek, pada jam "si" (jam 09:00 s.d. 11:00) juga merupakan waktu mujur.
Pada waktu mujur tersebut, bawalah pot harta dengan kedua tangan Anda, setelah melangkah satu langkah keluar dari pintu utama, berjalanlah delapan langkah ke arah selatan, kemudian ucapkan: "Qing caishen dao wojia!" (Mengundang Dewa Rezeki masuk rumah saya) sebanyak tiga kali, kemudian berjalan kembali masuk melalui pintu utama, dan letakkan pot harta di sudut gudang harta. Jika pintu utama menghadap ke arah utara atau ruangnya sempit, Anda boleh berjalan di tempat. Dengan demikian, Anda bisa menyambut Dewa Rezeki masuk ke dalam rumah.
Di segmen terakhir, Dharmaraja memberitahu semua, jika peruntungan tidak baik, karmavarana berat, gunakan Buddhadharma untuk memperbaiki nasib dan peruntungan diri sendiri. Ada tiga cara yang bisa digunakan untuk mendatangkan berkah dalam hidup, yang pertama adalah: "Ikrar Bodhicitta": Berikrar dan bertobat, hindari perbuatan jahat; Kedua, "Pengamalan Bodhicitta": Mengamalkan tekad berbuat kebajikan, memperlakukan semua insan dengan setara; Ketiga, "Bodhicitta Sempurna": Mengamalkan Sadparamita. Dalam setiap tindakan mesti didasari dengan rasa empati, senantiasa memikirkan kebaikan bagi orang lain. Dharmaraja Liansheng berbagi contoh karya mulia dari Sheng-Yen Lu Foundation di tahun lalu dalam mengulurkan bantuan bagi golongan prasejahtera dan tenaga kesehatan, serta bagaimana di tahun ini bersumbangsih kepada masyarakat.
Di penghujung acara, pembawa acara menanyakan bagaimana Dharmaraja bisa konsisten dalam menulis buku, melukis dan bersadhana selama lima puluh tahun ini? Dharmaraja menjawab, semua ini berkat adhisthana Trimula dan para Buddha Bodhisattva, sehingga bisa konsisten mengamalkan tekad memberi manfaat kepada para insan. Meskipun Dharmaraja mulai belajar melukis pada usia 50 tahun, namun setiap hari bisa konsisten menyelesaikan satu lukisan. Sampul buku nomor-281 yang baru terbit "Tiān xià dì yī líng" (天下第一靈) adalah karya lukis Dharmaraja, dan inspirasinya berasal dari sinar Buddha yang dilihat saat berada di puncak emas Gunung Emei.
Mengakhiri rangkaian acara, Dharmaraja menyampaikan harapan semoga tahun 2021 yang baru ini dapat mendatangkan terang fajar yang indah bagi semuanya, supaya setiap insan bisa hidup di bawah pancaran sinar terang. Dharmaraja juga mengucapkan doa restu semoga semua berbahagia dan penuh sukacita, segalanya mujur sesuai harapan, sehat sentosa, dan karier maupun aktivitas kebajikan kita semua semakin jaya.
Tautan video:
https://youtu.be/nfqoBkiKadg