5 Februari 2022 Pujabakti Sadhana Yidam Jambhala Kuning di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

5 Februari 2022 Pujabakti Sadhana Yidam Jambhala Kuning di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple


#LiputanTBSSeattleLingShenChingTzeTemple

Pada tanggal 5 Februari 2022, diselenggarakan pujabakti pertama tahun Renyin di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (西雅圖雷藏寺), Yidam pujabakti kali ini adalah Jambhala Kuning (Huangcaishen-黃財神). Semoga sumber daya True Buddha Foundation dan segenap umat bertambah melimpah, "Memperoleh banyak harta dan makmur selamanya, demi berderma dana Dharma menolong semua makhluk." Semoga semua sehat sentosa, bhavana dan misi Bodhi manggala sesuai harapan, mencapai keberhasilan sempurna.

Tepat pukul 8 malam, Mulaguru Dharmaraja Liansheng memandu segenap umat untuk berpujabakti Sadhana Yidam Jambhala Kuning. Buddha Guru dengan tulus memanjatkan permohonan kepada Jambhala supaya memberkati semua umat, semoga Lokapala Catur Maharajakayika menyingkirkan virus dan jalinan yang buruk, semoga semua umat berkecukupan sumber daya, kebijaksanaan sempurna, mencapai keberhasilan cinta kasih skala kecil maupun besar, sehat sentosa, segala harapan terpenuhi, segala petaka berubah menjadi kemujuran, dan sraddha semakin kukuh.

Dharmaraja Liansheng mengumumkan bahwa Upacara Agung Pemberkatan Musim Semi Bodhisatwa Avalokitesvara akan diselenggarakan di Lynnwood Convention Center Seattle Amerika Serikat, saat itu akan diulas Sadhana Mashangyouqian, kemudian keesokan harinya ada Upacara Agung Homa Mahottara Heruka di Rainbow Temple.

Dharmaraja Liansheng mengingatkan, jika ingin memperoleh kemakmuran, maka diperlukan berkah, berkah ini akan diikuti dengan kemunculan tanda-tanda. Semoga setelah semua memperoleh Abhiseka Sadhana Mashangyouqian, ditambah dengan berkah dari Jambhala Kuning hari ini, sepulangnya menekuni Sadhana dengan baik, sehingga semua cepat memperoleh berkah.

Mahottara Heruka merupakan penjelmaan dari Adi Buddha, merupakan Vajra teragung dalam Nyingmapa, sekaligus merupakan Vajra yang paling istimewa dalam hal kontak batin penyembuhan dalam Zhenfo Zong, tidak hanya penyembuhan, Dharmabala dalam hal lain pun juga sangat besar.

◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab

Siswa bertanya: Sekarang setiap orang yang membaca Sutra Satya Buddha telah menghapus bagian lagu Pendupaan, dalam Ratna Ksama Satya Buddha ada pelantunan Pendupaan, tapi dalam Sutra Satya Buddha tidak ada, jika siswa hendak membaca Sutra Satya Buddha, apakah perlu menyanyikan lagu Pendupaan?

Mahaguru Lu menjawab: Dalam keseharian, jika hendak membaca Sutra Satya Buddha, jika bukan dalam bagian ritus Ratna Ksama Satya Buddha atau ritus resmi lainnya, jika tidak ada mandala, tidak menyalakan dupa, maka boleh meniadakan bagian lagu Pendupaan. Membaca Sutra Satya Buddha tanpa menyanyikan Pendupaan boleh saja. Jika Anda ada di depan mandala, ingin lebih khidmat, boleh menyalakan dupa cendana, dan boleh menyanyikan Pendupaan. Jika melakukan Ratna Ksama Satya Buddha, maka mesti menyanyikan Pendupaan, menyalakan dupa cendana, lakukan sesuai ritus.

Siswa bertanya:
1. Dalam Sutra Satya Buddha disebutkan, "Penitisan pertama Mahavidyadhara Zhenfo Zong, Arya Tantrika Lu Shengyan." Apakah ini berarti Sutra Satya Buddha memberikan petunjuk bahwa kelak bakal ada penitisan kedua, penitisan ketiga, dan seterusnya?
2. Bodhisatwa Ksitigarbha adalah Padmakumara Emas yang membangun alam suci Cuiwei, sedangkan Mahaguru Lu adalah Maha Padmakumara Putih yang membangun alam suci Satya Buddhaloka. Bolehkah Mahaguru Lu mengungkapkan alam suci dari 16 Padmakumara yang lain di masa mendatang, nama dan masanya, karena ini juga merupakan ciri khas utama kita Zhenfo Zong.
3. "Namo Buddha Vairocana. Namo Buddha Locani. Namo Padmakumara" Mahaguru sering menyebutkan Trimula: Buddha Amitabha, Mahadewi Yaochi, dan Bodhisatwa Ksitigarbha, tapi jarang membahas Buddha Vairocana dan Buddha Locani, terlebih baru-baru ini Mahaguru Lu melakukan penyeberangan Ribuan Bahtera Dharma, tapi Mahaguru Lu juga tidak menyebutkan Buddha Vairocana dan Buddha Locani, mohon Mahaguru Lu menjelaskan.

Mahaguru Lu menjawab:
1. Benar. Pada umumnya dalam Tantra Tibet ada penitisan pertama sampai ke sekian, seperti dalam Kagyudpa, dimulai dari Marpa, Beliau adalah generasi pertama, generasi kedua adalah Milarepa, generasi ketiga adalah Gampopa, keempat adalah Karmapa yang merupakan Gyalwa Karmapa ke-1. Gyalwa Karmapa ke-16 merupakan Guru Sarana dari Dharmaraja Liansheng.

Ada sebuah peristiwa berkenaan dengan Gyalwa Karmapa ke-16, Beliau pergi membabarkan Dharma di Singapura dan menerima siswa, saat itu Biksu Quangen (全根法師) belum menjadi biksu, beliau mengajak sekeluarga untuk pergi Bersarana kepada Gyalwa Karmapa ke-16. Ketiga tiba giliran mereka, Gyalwa Karmapa menolak memberikan Abhiseka Sarana kepada mereka sekeluarga, Beliau mengatakan: "Kelak ada seorang Dharmaraja Tionghoa yang akan menerima kalian sebagai siswa. Saya tidak menerima kalian sekeluarga, sebab kelak kalian adalah siswa dari Dharmaraja Tionghoa tersebut."

Memang benar dalam Sutra Satya Buddha telah ada petunjuk bahwa kelak bakal ada penitisan kedua, penitisan ketiga dari Rinpoche Zhenfo Zong. Bahkan akan muncul sangat banyak Rinpopche, bukan hanya satu atau dua, melainkan sangat banyak! Bahkan bakal ada penitisan kedua dan ketiga.

2. Ini adalah hal di masa mendatang, biar diselesaikan di masa mendatang. Generasi kita saat ini ada Satya Buddhaloka, sebenarnya 16 Maha Padmakumara yang lain juga ada di Maha Padminiloka, kemudian mereka menitis untuk membimbing semua makhluk. Perlu mengungkapkan nama dan masa dari 16 alam suci yang lain? Kita lihat kelak. Alam suci Cuiwei merupakan alam suci di dunia saha yang dibangun oleh Bodhisatwa Ksitigarbha titisan Padmakumara Emas. Buddha Amitabha adalah Sukhavatiloka, semua Padmakumara merupakan Kumara penjelmaan dari Buddha Amitabha, semua ada di Maha Padminiloka. Zhenfo Zong memang punya kekhasan, seperti saat Gyalwa Karmapa ke-16 berada di Singapura, Beliau telah meramalkan bahwa kelak ada seorang Dharmaraja Tionghoa, sehingga Beliau menolak menerima Biksu Quangen sekeluarga sebagai siswa. Mereka menulis peristiwa ini, dan sudah dimuat dalam True Buddha News edisi nomor 1407 halaman 9.

3. Ada, di buku ada tertulis! Akar kita adalah Buddha Vairocana, Buddha Locani, Buddha Amitabha, kemudian Padmakumara. Sepasang Mata Buddha Locani menjelma menjadi Mahapadminiloka. Selalu disebutkan tiap kali kita visualisasi silsilah.

◎ Dharmaraja Liansheng Mengulas Sutra Vajra

Teks Sutra:
Bagian 16, Purifikasi Karmavarana
"Subhuti, jika para putra maupun putri yang berbudi pada masa akhir zaman dapat menerima, mengamalkan, mempertahankan, dan membaca Sutra ini, jika Aku mengungkapkan pahalanya dengan sangat terperinci, beberapa orang yang mendengarnya akan kacau dan bingung, bahkan meragukannya. Subhuti! Perlu diketahui bahwa makna Sutra ini sungguh luar biasa, pahala yang dihasilkan juga luar biasa."

Buddha Sakyamuni menyatakan bahwa dalam Sutra Vajra terkandung kebenaran yang sangat mendalam. Sutra Vajra adalah Raja Sutra, tidak mudah untuk dipahami, sehingga sekalipun seseorang sudah mendengarnya, belum tentu mereka bisa percaya, sekalipun percaya, juga timbul pertanyaan. Makna Sutra Vajra sungguh luar biasa, sebab akibat yang dihasilkan juga luar biasa. "Bagian 16, Purifikasi Karmavarana" jika hendak membersihkan karmavarana, maka mesti menerima dan mempertahankan makna Sutra Vajra. Menerima dan mempertahankan, berarti sudah menerima, mempertahankan, berbhavana, mengamalkannya. Membaca berarti bisa membaca atau melantunkan, juga telah menerimanya, dan bisa mengamalkannya. Menerima dan mempertahankan, kedua hal ini sangat penting.

Kenapa disebut bisa membersihkan karmavarana? Banyak orang tahu bahwa Sutra Vajra bisa membersihkan karmavarana, tapi sebenarnya di mana letak kebenarannya? Dharmaraja Liansheng memberitahu semua, yaitu Kebijaksanaan Pengamatan Luhur (Pratyaveksanajnana) dari Buddha Amitabha. Menggunakan Pratyaveksanajnana untuk memasuki makna Sutra Vajra, kemudian mengamati pikiran diri sendiri, inilah menerima dan mempertahankan, di sini letak makna utamanya. Buddha Sakyamuni menyembunyikan makna utamanya dan tidak dibabarkan, yaitu mengamati pikiran diri sendiri. Apa yang Anda pikirkan? Apakah Anda berpikir diri ini sedang memikirkan apa? Ini dua hal. Sebab ketika Anda sedang memikirkan sesuatu, Anda tidak akan mengamatinya.

Ada orang yang ketika menghadapi hal yang tidak nyaman di hati, ia ingin mata ganti mata, gigi ganti gigi, pikiran ini keliru. Seperti, membunuh, seperti serangga kecil, kecoa, nyamuk, merasa tidak apa-apa dibunuh. Sebenarnya kita umat Buddha mesti merapal Dharani Sukhavativyuha untuk mereka, jangan ada pikiran membunuh. Dalam sekejap muncul pikiran membunuh, seperti, "Orang ini sangat tidak baik terhadap saya, biar dia nanti ditabrak mobil!" ini tidak baik. Mencuri panci, mencuri harta, atau barangnya dicuri kemudian mengutuk pencurinya. Merasa semua itu dosa ringan dan tidak ada yang tahu, padahal semua itu adalah pikiran keliru. Selain itu, pria melihat wanita rupawan, wanita melihat pria tampan, mengingatnya dalam benak, kemudian mulai mengkhayal, pikiran ini juga keliru.

Mesti mengamati pikiran Anda, hentikan semua pikiran negatif, tumbuhkan pikiran positif, dengan demikian baru bisa membersihkan karmavarana, di sini titik beratnya. Jika Anda hanya membaca Sutra, tidak menerima dan mempertahankan, bagaimana bisa membersihkan karmavarana?

Kita mengatakan ada sebab dan akibat, berbuat jahat akan menuai akibat buruk. Ada orang bilang, jika Sutra Vajra membahas sunya, kebajikan sunya, kejahatan juga sunya, bukankah lebih baik saya berbuat jahat saja, membunuh, mencuri, asusila, semua dilakukan, karena tidak ada sebab dan akibat. Ini artinya batinnya kacau, terjadi salah pemahaman. Sebenarnya tidak bisa menyembunyikan sebab akibat, bukan sama sekali tidak ada sebab akibat, jika tidak, kenapa perlu membersihkan karmavarana? Karena Anda sunya, semua sunya, maka lebih baik sesukanya saja, ini tanda batin kacau.

Buddha Sakyamuni masih membabarkan perihal hukum karma sebab akibat. Makna Sutra Vajra luar biasa, makna Sutra Vajra dapat membersihkan karmavarana, bagaimana caranya? Menerima, mempertahankan, dan membaca dapat membersihkan karmavarana, intinya ada pada menerima dan mempertahankan. Anda mengamati pikiran dan perilaku diri, jika ada yang tidak baik atau negatif, mesti dibuang, dan sisakan yang positif, ini baru bisa membersihkan karmavarana. Jika tidak diulas, kalian tidak akan tahu. Amati pikiran dan perilaku diri, bukan malah mengamati ucapan dan perilaku orang lain. Bhavana berarti melatih diri sendiri, terlebih dahulu menyadarkan diri, baru menyadarkan orang lain, memberitahu orang lain bagaimana cara membersihkan karmavarana.

Dharmaraja Liansheng mengungkapkan makna mendalam dari Sutra Vajra menggunakan bahasa yang mudah dipahami, membuat semua penuh Dharmasukha, mencerahi kebijaksanaan Buddhadharma yang sangat langka dijumpai. Segenap siswa dengan tulus bersembah puja memanjatkan syukur atas bimbingan berharga dari Mulaguru Dharmaraja Liansheng.

----------------------------------------
Marilah kita saksikan berbagai ceramah Dharma berharga yang disampaikan oleh Dharmaraja Liansheng di kanal YouTube:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

TBSNTV Bahasa Mandarin: 
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV

#JambhalaKuning
#SutraVajra

Yidam Upacara Musim Semi minggu depan adalah #BodhisatwaAvalokitesvara
----------------------------------------

Artikel lengkap Dharmadesana dapat disimak melalui situs True Buddha News (Bahasa Mandarin):
https://tbnewshq.org/epaper_detail2084.htm

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。