27 Februari 2022 Upacara Homa Avalokitesvara Raja Agung di Rainbow Temple
#LiputanTBSN
Pada tanggal 27 Februari 2022, di Rainbow Temple (Caihong Leizangsi-彩虹雷藏寺), Dharmaraja Liansheng memimpin Upacara Agung Homa Avalokitesvara Raja Agung (Gaowang Guanshiyin-高王觀世音). Dharmaraja memberitahukan bahwa Yidam Upacara Homa minggu depan adalah Maha Padmakumara Putih (Dabai Lianhuatongzi-大白蓮花童子).
Sutra Avalokitesvara Raja Agung (Gaowang Guanshiyin Zhenjing-高王觀世音真經) merupakan Sutra yang dimuliakan dan direkomendasikan oleh Dharmaraja Liansheng. Di atas kepala Avalokitesvara Raja Agung terdapat Sapta Buddha (Buddha Vipasyin, Buddha Sikhin, Buddha Visvabhu, Buddha Krakucchanda, Buddha Kanakamuni, Buddha Kasyapa, dan Buddha Sakyamuni), Beliau adalah Dharmarajaputra dari Sapta Buddha. Sutra ini sudah tersebar sejak masa Dinasti Wei, Jin, Utara dan Selatan, hingga Dinasti Tang dan Song.
Dharmaraja Liansheng mengungkapkan nidana penitisan Padmakumara. Di Tibet, selain pegunungan Himalaya, masih ada gunung Tangut, suku Tangut bermigrasi sampai ke pegunungan Qilian di Koridor Hexi, mendirikan Negeri Agung Mahasveta (Dabai Gaoguo-大白高國) atau Dinasti Xixia, Dinasti Xixia pernah memiliki 10 generasi raja. Di antara 10 Raja ada banyak yang merupakan titisan Padmakumara. Meskipun Dinasti Xixia tidak besar, negerinya merupakan negeri Avalokitesvara Raja Agung yang didirikan oleh Maha Padmakumara Putih. Seluruh penduduk negeri ini menjunjung tinggi dan merapal Sutra Avalokitesvara Raja Agung, merapal Dharani Sapta Buddha, laksana negeri impian Shambala.
Pada masa Dinasti Tang, semula Dinasti Tang ingin melenyapkan Dinasti Xixia, tapi Dinasti Xixia telah memiliki skala negara, menganugerahkan marga Li sebagai marga negara, marga raja yang semula adalah Tuoba diganti menjadi marga Li, seantero negeri menjunjung tinggi Buddhadharma. Saat itu, Buddhadharma Sutrayana dan Tantra cukup berkembang, Dinasti Xixia menyambung hidup melalui kegiatan berburu, beternak dan penggembalaan nomaden, mereka menukarkan sapi dan kambing hasil ternak dengan Sutra Buddha dari Dinasti Tang.
Dinasti Yuan pernah menyerang Dinasti Xixia, menyerang sebanyak 10 kali dan semua gagal, hal ini membuat Genghis Khan yang selalu memenangkan serangan menjadi gusar dan mati muntah darah. Perlindugan Bodhisatwa Avalokitesvara Raja Agung sungguh tak terperikan. Melalui terma pikiran, Dharmaraja Liansheng menuturkan setiap peristiwa dengan detail, segenap siswa yang mendengar seolah-olah mengalaminya sendiri.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
Pertanyaan dari siswa di Malaysia:
Jika bazi kita mengalami defisiensi elemen tertentu di antara lima elemen, misal: defisiensi elemen api, atau defisiensi elemen air, apakah boleh menggunakan fu dari Wuda Xingjun (Dewa Bintang Lima Elemen), contoh: Huode Xingjun, Shuide Xingjun, dan lain-lain, dari dalam buku Mahaguru Lu: "Xiantian Fubi" (先天符筆) Pena Talisma Dewata, untuk menambal defisiensi tersebut?
Dharmaraja Liansheng menjawab:
"Biasanya diubah berdasarkan ilmu memilih nama, begitu anak lahir langsung diramal, jika ia mengalami defisiensi elemen api, cara menambalnya bisa menggunakan aksara yang memiliki suku aksara api. Membawa fu Wuda Xingjun juga bisa menambal defisiensi tersebut. "
Pertanyaan dari Biksuni Shi Lianfang (釋蓮芳法師) dari Kanada:
1. Bolehkah barang shengji milik orang hidup dan pakaian bekas mendiang dimasukkan ke dalam satu kotak di kolumbarium?
Dharmaraja Liansheng menjawab:
"Hendak memasukkan apa pun silakan diputuskan sendiri, yang penting bisa muat dimasukkan, tapi jangan memasukkan benda hidup." (Pihak Rainbow Temple menjawab: Tempat di kolumbarium bisa didapatkan dengan cara berderma, bukan jual-beli, ada aturan manajemen yang sangat ketat, tidak boleh memasukkan sembarang benda ke dalam kotak kolumbarium, demi menghindari risiko pencemaran.)
Pertanyaan kedua dari Biksuni Shi Lianfang:
Kenapa pada kondisi jelang wafat, mendiang tidak bisa bersuara? Contohnya, sebelum ayah meninggal dunia, selama beberapa waktu beliau hanya bisa berkomunikasi lewat kertas dan pena.
Dharmaraja Liansheng menjawab:
Di saat usia lanjut, fungsi tubuh mengalami kemunduran, tenggorokan longgar, lidah kaku, tidak bisa lancar berbicara seperti di kala muda, bahkan tidak bisa bersuara, bisa minta bantuan dokter fisioterapi untuk melatihnya.
Pertanyaan ketiga dari Biksuni Shi Lianfang:
Jika ayah atau ibu dari biksu atau biksuni meninggal dunia, apakah biksu atau biksuni perlu mengenakan atribut duka?
Dharmaraja Liansheng menjawab:
"Silakan diputuskan sendiri."
◎ Dharmaraja Liansheng Mengulas Sutra Vajra
Teks Sutra:
Bagian 18, Satu Tubuh Sama Pandangan
"Subhuti, bagaimana pendapatmu? Apakah Tathagata memiliki mata jasmani?"
"Ya, Begawan, Tathagata memang memiliki mata jasmani."
"Subhuti, bagaimana pendapatmu? Apakah Buddha memiliki mata dewa?"
"Ya, Begawan, Tathagata memang memiliki mata dewa."
"Subhuti, bagaimana pendapatmu? Apakah Tathagata memiliki mata kebijaksanaan?"
"Ya, Begawan. Tathagata memang memiliki mata kebijaksanaan."
"Subhuti, bagaimana pendapatmu? Apakah Tathagata memiliki mata Dharma?"
"Ya, Begawan, Tathagata memang memiliki mata Dharma."
"Subhuti, bagaimana pendapatmu? Apakah Tathagata memiliki mata Buddha?"
"Ya, Begawan, Tathagata memang memiliki mata Buddha."
"Subhuti, bagaimana pendapatmu? Apakah Buddha menyatakan pasir di sungai Gangga sebagai pasir? "
"Demikianlah wahai Begawan, Tathagata menyebutnya sebagai pasir. "
"Subhuti, bagaimana pendapatmu? jika setiap butir pasir dalam satu sungai Gangga, diibaratkan sebagai satu sungai Gangga, dan Buddhaloka berjumlah sama dengan jumlah butiran pasir semua sungai Gangga dalam perumpamaan tadi, apakah Buddhaloka tersebut bisa dikatakan banyak? "
"Ya, Begawan, sangat banyak. "
Buddha berkata, " Subhuti, berbagai jenis batin para makhluk yang ada di keseluruhan Negeri Buddha ini, Tathagata memahami mereka semua. Mengapa demikian? Subhuti, apa yang Tathagata sebut sebagai batin sesungguhnya bukanlah batin, hanya dinamakan sebagai batin. "
" Mengapa? Subhuti, batin lampau tidak dapat diperoleh, batin sekarang tidak dapat diperoleh, batin mendatang tidak dapat diperoleh. "
Pengulasan Dharmaraja Liansheng:
"Satu tubuh sama pandangan" ini yang disebut sebagai "Harmoni bagi seluruh dunia"
Perang adalah kebencian antar negara. Tiada kebencian dan tiada dendam, dengan demikian dunia baru bisa harmoni. Bumi ini adalah satu tubuh, jangan mendiskriminasi, mahamaitri tanpa pamrih dan mahakaruna memandang semua sebagai satu kesatuan tubuh. Jangan membuang waktu dengan saling membenci. Di dunia saha ini, jangan mendiskriminasi, cukup satu perserikatan bangsa-bangsa.
Dalam pemikiran Dharmaraja Liansheng, tidak diperlukan pembentukan negara, tiada perbatasan negara, tidak perlu paspor, bisa pergi ke mana pun sesuai kehendak, menjalani kehidupan yang bahagia, tidak perlu memproduksi senjata, tidak ada perang, tidak perlu militer, cukup petugas keamanan yang menjaga ketertiban. Dharmaraja Liansheng mengutarakan: "Pada hari kemerdekaan, semestinya ada karnaval penuh sukacita, semua menari bersama, dan bukan pamer senjata dan unjuk otot."
Dharmaraja Liansheng: "Semua makhluk memiliki Buddhata, semua adalah Buddha!"" Dalam hidup yang singkat ini, hidup ini laksana mimpi, tapi umat manusia dalam mimpi ini mesti saling menolong, ciptakan sebuah mimpi yang indah, belajar dari filosofi "Satu Tubuh Sama Pandangan" dari Buddha, tidak mendiskriminasi, tidak pamrih. Di tengah kondisi dunia yang sedang kacau, Dharmaraja Liansheng memanjatkan doa kepada Dharmarajaputra dari Sapta Buddha: Bodhisatwa Avalokitesvara Raja Agung, untuk menjemput semua arwah terlahir di Negeri Buddha, mengadhisthana supaya penyakit tersingkirkan, menyempurnakan harapan semua makhluk, supaya semua sempurna dalam kebijaksanaan, mencapai keberhasilan dalam keharmonisan, menaklukkan semua musuh supaya semua meninggalkan kejahatan dan tekun dalam kebajikan.
Dharmaraja Liansheng berjalan ke depan layar Zoom untuk berinteraksi dengan siswa, semua mengungkapkan rasa terima kasih atas Dharmadesana Dharmaraja. Kemudian, Dharmaraja Liansheng berwelas asih menganugerahkan adhisthana pemberkatan kepada segenap umat di lokasi maupun yang berpartisipasi secara daring, supaya semua dapat memperoleh adhisthana dan perlindungan dari Bodhisatwa Avalokitesvara Raja Agung. Dharmaraja Liansheng juga memanjatkan doa semoga dunia damai sejahtera! Upacara telah berakhir dengan sempurna.
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
https://ch.tbsn.org/news/detail/1565/2022%E5%B9%B42%E6%9C%8827%E6%97%A5%E5%BD%A9%E8%99%B9%E9%9B%B7%E8%97%8F%E5%AF%BA%E9%AB%98%E7%8E%8B%E8%A7%80%E4%B8%96%E9%9F%B3%E8%AD%B7%E6%91%A9%E6%B3%95%E6%9C%83.html