10 Desember 2022 Upacara Agung Homa Padmakumara di Taiwan Lei Tsang Temple
#LiputanTBSN
Pada tanggal 10 Desember 2022, Dharmaraja Liansheng hadir di Taiwan Lei Tsang Temple (Taiwan Leizangsi-台灣雷藏寺) untuk memimpin Upacara Agung Homa Padmakumara (Lianhuatongzi-蓮花童子), serta melanjutkan pengulasan Sutra Vimalakirti, kali ini merupakan upacara kedua sekembalinya ke Taiwan di tahun 2022, lebih dari dua puluh ribu siswa datang untuk mendukung upacara. Sejak Dharmaraja Liansheng kembali ke Taiwan, kabut di Taiwan Tengah tersapu bersih, udara menjadi lebih segar, sejak pagi di halaman Taiwan Lei Tsang Temple telah berkumpul stan dari tempat ibadah Zhenfo Zong di berbagai wilayah di Taiwan, semua sibuk melayani segenap umat Zhenfo Zong dari berbagai penjuru dunia yang ingin mendaftarkan diri dalam upacara, selain memenuhi harapan siswa untuk mengikuti Buddha, setelah tiga tahun tidak berjumpa karena pandemi, saat berjumpa lagi, semua saling menyapa akrab seperti keluarga sendiri, semua adalah Padmakumara dari Mahapaminiloka yang menitis dan berhimpun di dunia saha.
Sebelum upacara, True Buddha Foundation mengundang Mulacarya Dharmaraja Liansheng untuk memimpin upacara tahbisan Ayushmat, serta menganugerahkan tahbisan bagi Dharmacarya baru. Pelantikan Ayushmat dipilih sendiri oleh Dharmaraja Liansheng, sumbangsih Dharmaduta senior membuat aturan organisasi Zhenfo Zong semakin lengkap, lebih mendalam dalam mengukuhkan fondasi misi menyeberangkan semua makhluk. Sementara itu, pentahbisan Biksu/Biksuni menjadi Dharmacarya wajib melalui kelulusan ujian, demi menjamin bahwa Biksu/Biksuni dapat melangkah maju mengembangkan kemampuan membimbing insan. Setelah upacara tahbisan, Dharmaraja Liansheng memberi tanda tangan buku di acara pameran buku.
"Di kalangan agama atau kalangan agama Buddha, tidak pernah ada yang mendengar perihal Padmakumara, saya adalah orang yang pertama mengungkapkan Padmakumara di Taiwan." Dharmaraja juga mengungkapkan bahwa Guru Padmasambhava adalah Kumara yang lahir dari sebuah teratai besar di Danakosha, disebut sebagai Saroruhavajra (Haisheng Jingang-海生金剛), sehingga Beliau juga merupakan Padmakumara. Guru Padmasambhava adalah Guru Sesepuh sekte Nyingma, merupakan orang pertama yang mentransmisikan ajaran Tantra di Tibet, oleh karena itu Homa Padmakumara adalah Homa yang sangat agung.
"Upacara besok, tanggal 11 Desember, di Taipei Arena, akan dibabarkan puncak dari 9 Tingkat Dzogchen, Mahasadhana Transformasi Tubuh Pelangi, puncak dari Atiyoga." Dharmaraja menjabarkan, 9 Tingkat Dzogchen dibagi menjadi Sravakayana, Pratyekabuddhayana, Bodhisatwayana, Kriyatantra, Caryatantra, Yogatantra, Mahayoga, Anuyoga dan Atiyoga, sembilan yana. Pada permulaan, Buddha Adharma (Adi Buddha atau Tathagata Samantabhadraraja) mentransmisikan Dzogchen dan Mahamudra kepada Ratnamatikumara dan Ratnasamudgatakumara, terlebih dahulu transmisi Dharma di alam surga, kemudian ditransmisikan ke dunia saha. Mahasadhana Transformasi Tubuh Pelangi merupakan Mahasadhana tertinggi dalam 9 Tingkat Dzogchen."
"Menurut penelitian Universitas Lanzhou di Tiongkok, Ratnamatikumara dan Ratnasamudgatakumara merupakan Padmakumara yang paling awal, sebelumnya belum pernah ada orang yang mengungkapkan hal ini." Guru Padmasambhava adalah Guru Sesepuh dari Dzogchen dalam Nyingmapa dan Mahamudra dalam Kagyudpa, juga merupakan Ratnamatikumara dan Ratnasamudgatakumara yang memperoleh transmisi dari Buddha Adharma, Beliau semua adalah Padmakumara, semua adalah Guru Sesepuh agung dalam silsilah Tantra. Zhenfo Zong (True Buddha School) adalah nomor satu (number one)."
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
1. Siswa dari Taiwan bertanya:
Apakah Bodhisatwa di bawah bhumi ke-13 di Buddhaksetra harus menitis ke dunia fana, atau di Buddhaksetra juga bisa mencapai bhumi ke-13?
Dharmaraja Liansheng menjawab:
"Buddha melampaui dunia! Buddha Sakyamuni mencapai Kebuddhaan di dunia saha, kehidupan lampau dari Arya Vimalakirti adalah Tathagata Gandum Emas, kelak Bodhisatwa Maitreya juga mencapai Kebuddhaan di dunia saha, oleh karena itu Buddha melampaui dunia, menjelaskan bahwa di dunia saha ada Buddha, menekuni 37 Bodhipaksika yang ditransmisikan oleh Buddha Sakyamuni juga bisa mencapai Kebuddhaan. Dasadharmadhatu ada di dunia saha, Bodhisatwa, Arhat, Pratyekabuddha, dan Sarwa Dewata, semua ada di dunia saha. Asura di dasar samudra, alam neraka, alam preta, alam hewan juga ada di dunia saha. Dunia saha disebut sebagai alam kediaman campuran, Sukhavatiloka disebut alam suci, Buddha Dharmakaya berada di Alam Cahaya Kedamaian Kekal, Buddha Sambhogakaya berada di Alam Keagungan Sambhogakaya dan Alam Upaya Bersisa, Buddha Nirmanakaya berada di Alam Kediaman Bersama. Berada di Sukhavatiloka mendengar suara merdu yang membuat Anda berbhavana mengenang Buddha, Dharma, dan Sangha, sehingga bisa mencapai Kebuddhaan bhumi ke-13."
2. Siswa dari Malaysia bertanya:
(1) Bhavana dalam agama Buddha mengutamakan: dengar, renung, dan latih, Mahaguru Lu pernah berpesan bahwa ketika sadhaka muda perlu banyak belajar banyak mendengar, merenungkan makna atau mendengar ajaran dari Kalyanamitra, memperoleh manfaat luas dari perenungan ajaran. Kini siswa telah Bersarana kepada Mahaguru Lu, mengamalkan tujuan Ekasarana, jika terus banyak mendengar, terus mendengar ajaran Kalyanamitra yang lain, apakah ini bertentangan dengan Ekasarana? Selain itu, apakah ini akan menyebabkan diri ini kehilangan silsilah Zhenfo?
Dharmaraja Liansheng menjawab:
"Tadi sudah dikatakan bahwa True Buddha School adalah sekolah nomor satu, Mahaguru juga mempersilakan semua seperti Konfusius yang mengarungi berbagai negeri, berkelana untuk banyak dengar dan banyak membandingkan. Jika Anda ingin menekuni sekte Tanah Suci, supaya Trini Arya Sukhavati menjemput terlahir di alam suci, sampai di alam suci baru menekuni Sadhana Tantra Zhenfo, ini juga sangat baik. Ingin menekuni Dharmalaksana Vijnanavada, berbhavana sampai kesadaran tanpa noda, sama saja dengan amalavijnana dalam Tantra. Menekuni Madhyamaka yang juga punya banyak sekte (Tiantai, Madhyamikaprasangika, dan Trisastra), banyak mendengar justru akan memahami bahwa Tantra adalah Madhyamika, Bodhisatwa Nagarjuna dalam Tantra membabarkan Madhyamika. Tantra juga mencakup Madhyamaka dan Vijnaptimatra, juga hetuvidya (ilmu logika dan epistemologi dalam agama Buddha), Zhenfo Zong sangat terintegrasi dengan sempurna, boleh berkelana demi menimba ilmu, kelak mencapai alam suci tetap perlu menekuni Sadhana Tantra Zhenfo."
(2) Mahaguru pernah mentransmisikan Ritus Yidam beberapa Guru Sesepuh Tantra, seperti: Je Tsongkhapa, Arya Atisa, Arya Milarepa, Machig Labdron, dan lain-lain, jika sadhaka memilih Guru Sesepuh Tantra sebagai Yidam, setelah mencapai kontak yoga, kelak sadhaka terlahir di alam suci yang mana? Atau mengemban ikrar welas asih Guru Sesepuh untuk menitis ke dunia?
Dharmaraja Liansheng menjawab:
"Mencapai kontak yoga dalam bhavana, Anda akan berada di mana Guru Sesepuh berada, kelak meninggal dunia dapat bersama dengan Je Tsongkhapa, atau Arya Atisa, atau Arya Milarepa, atau Bhagavati Machig Labdron. Jika ingin mengemban ikrar welas asih, melimpahkan jasa kelak menitis demi menyeberangkan semua makhluk, Anda juga bisa menitis ke dunia fana."
◎ Pengulasan Sutra Vimalakirti
Teks Sutra:
Bagian 1, Varga Buddhaksetra
"Segenap Biksu, Biksuni, upasaka, upasika, semua hadir duduk dalam persamuhan."
"Pria yang meninggalkan keduniawian disebut Biksu, perempuan yang meninggalkan keduniawian disebut Biksuni, umat pria yang bersarana kepada Buddhadharma dan menjaga pancasila adalah upasaka, sedangkan umat perempuan adalah upasika, ini adalah penjelasan umum. Sesungguhnya penjelasannya tidak semudah itu." Dharmaraja menjelaskan, Biksu adalah bahasa Sansekerta, ada 2 syarat biksu, ke atas mengemis Buddhadharma (Ke atas, memohon transmisi Buddhadharma dari Buddha Sakyamuni), ke bawah mengemis jubah dan makanan (jubah dan makanan merupakan persembahan umat), jika insan mempersembahkan kepada Anda, tapi Anda tidak punya Buddhadharma, berarti Anda adalah pengemis biasa, tidak berkualifikasi menjadi Biksu dan Biksuni, hanya yang mematuhi sila sempurna dalam Buddhadharma baru bisa menjadi Kesatria Pengemis (Bhiksu). Sarwadharma ada dalam hati, inilah Acarya, jika tidak menguasai Sarvadharma, tidak pantas disebut Acarya."
Di pengujung acara, Dharmaraja Liansheng mengingatkan, semua yang Bersarana kepada True Buddha School merupakan tamu agung selamanya, selamanya nomor satu, besok akan dibabarkan Dharma nomor satu, setiap orang bersiap untuk kelak mencapai Kebuddhaan. Dharmaraja berwelas asih mengadhisthana segenap siswa di lokasi maupun yang daring, supaya memperoleh perlindungan dari Padmakumara, segenap siswa di lokasi menerima Abhiseka Kolektif Padmakumara, upacara pun berakhir dengan sempurna.