7 Januari 2023 Upacara Homa Vidyarajni Mahamayuri di Taiwan Lei Tsang Temple
#LiputanTBSN
Pada tanggal 7 Januari 2023, Taiwan Lei Tsang Temple (Taiwan Leizangsi-台灣雷藏寺) dengan tulus mengundang Mulacarya Silsilah Anuttara Dharmaraja Liansheng untuk memimpin Upacara Agung Vidyarajni Mahamayuri (Kongque Mingwang-孔雀明王), pada hari upacara, segenap siswa menantikan kedatangan Dharmaraja, seluruh arena dipenuhi hawa manggala dan antusias, sebelum upacara mulai, terlebih dahulu Dharmaraja Liansheng memberikan tanda tangan buku.
Upacara dibuka dengan ‘Permohonan Transmisi Dharma’oleh Dayi Temple (Dayi Leizangsi-大義雷藏寺), dengan tulus dan penuh khidmat memohon Dharmaraja Liansheng hadir di Dayi Temple Kaohsiung untuk memimpin Upacara Agung Vadipramardini Tara (Nengcuihuaidumu-能摧壞度母) pada tanggal 29 Januari 2023, serta menganugerahkan transmisi perdana Mahasadhana Vadipramardini Tara yang istimewa, memutar cakra Dharma nan agung, demi menyeberangkan semua makhluk.
Usai Homa, dalam Dharmadesana, terlebih dahulu Dharmaraja Liansheng membabarkan hubungan Vidyarajni Mahamayuri dengan Tri Buddha, Vidyarajni Mahamayuri mengenakan Mahkota Vairocana, karena Beliau adalah perwujudan dari Buddha Mahavairocana, merupakan Nisyandakaya. Kedua, dalam kehidupan lampau, Buddha Sakyamuni pernah terlahir sebagai Raja Merak, oleh karena itu Vidyarajni Mahamayuri merupakan Sambhogakaya dari Buddha Sakyamuni; Ketiga, di Sukhavatiloka, Buddha Amitabha memanifestasikan burung nuri, burung merak, burung kalavinka, dan burung jivamjivaka yang mengeluarkan kicauan merdu, oleh karena itu Vidyarajni Mahamayuri merupakan perwujudan Buddha Amitabha. Melafal nama Buddha: "Namo Buddha Vidyarajni Mahamayuri"; Melafal Dharma: "Namo Sutra Vidyarajni Mahamayuri"; Melafal Sangha: "Namo Sarwa Pariwara Vidyarajni Mahamayuri".
Dharmaraja ingat beberapa tahun lalu di Taiwan Lei Tsang Temple pernah menyelenggarakan Upacara Mahamayuri, saat itu matahari bersinar terang, sangat terik, Dharmaraja mengundang Vidyarajni Mahamayuri untuk mengepakkan sayap menutupi sinar matahari, akhirnya Vidyarajni Mahamayuri menjelma dua hamparan awan di angkasa yang menaungi Taiwan Lei Tsang Temple. Saat itu, ada siswa yang memotret awan berbentuk Vidyarajni Mahamayuri di atas langit Taiwan Lei Tsang Temple.
Dharmaraja Liansheng mengisahkan, minggu lalu memimpin Upacara Agung Vidyaraja Acalanatha di Chiayi, yang diselenggarakan oleh The Fahua Buddhist Center (Fahuatang-法華堂), ketika Yidam Vidyaraja Acalanatha hadir, wajah Dharmaraja berubah menjadi wajah Vidyaraja Acalanatha Pancawarna, pedang mestika memancarkan cahaya tegak lurus dan cahaya prajna, Dharmaraja Liansheng mempersilakan sdri. Hong untuk menuturkan apa yang ia lihat sendiri, sdri. Hong menuturkan bahwa pada saat Upacara Vidyaraja Acalanatha Pancawarna ia mengundang kehadiran Dakini Pancawarna, ia juga melihat kehadiran Vidyaraja Acalanatha Pancawarna, Dharmaraja Liansheng mengungkapkan bahwa ada Dewi Pancawarna dari Acalanatha Pancawarna yang turun dari angkasa dan ada banyak cahaya prajna.
Dharmaraja Liansheng mengungkapkan perlu untuk menambahkan penjelasan untuk empat gatha ikrar Vidyaraja Acalanatha: "Melihat tubuh-Ku, membangkitkan Bodhicitta.", dalam kondisi anatman, tiada lagi ego, hanya ada sikap hati untuk menolong semua makhluk, saat bhavana menyaksikan Tubuh Sejati Vidyaraja Acalanatha, Anda akan mencapai kondisi anatman, karena anatman berarti membangkitkan Bodhicitta.
"Mendengar nama-Ku, menghentikan kejahatan, menekuni kebajikan." Makna yang sesungguhnya adalah, karena anatman, maka tiada nama, karena bukan demi nama, bukan demi harta dan rupa, tentu saja telah mematahkan kejahatan, hanya bisa menekuni kebajikan, mengutamakan anatman.
"Mendengar ucapan-Ku, memperoleh Mahaprajna." Anatman adalah Mahaprajna, semua Sutra Mahaprajna, Sutra Vajra, Sutra Hati, membabarkan anatman, karena anatman adalah kebijaksanaan agung.
"Memahami Hati-Ku, menjadi Buddha dalam tubuh kini." Hati adalah hati apa? Tiada hati, karena anatman maka tiada hati, manunggal dengan sunyata, menampakkan Buddhata, sehingga dapat menjadi Buddha dalam tubuh kini.
Dana, sila, ksanti, virya, prajna, dan dhyana, semua timbul karena anatman, selama masih ada konsep diri, maka Anda tidak akan berdana kepada semua makhluk, tidak akan mengamalkan laku Bodhisatwa, berkat anatman (tanpa diri) barulah Anda bisa berdana, baru bisa menghentikan kejahatan, menekuni kebajikan, anatman adalah kebijaksanaan agung, dengan demikian baru bisa menjadi Buddha dalam tubuh kini, inilah Mahaprajna. Anatman tidak akan ada kerisauan batin, tidak melekat, asalkan kerisauan telah patah, kemelekatan patah, maka Anda menjadi Buddha dalam tubuh kini. Semua makhluk melekat pada tubuh ilusi ini, sehingga mereka menderita, oleh karena itu Buddha mengajarkan kepada kita untuk melepas, dengan demikian baru bisa leluasa.
Dharmaraja Liansheng mengungkapkan, Sutra Mahamayuri dibabarkan oleh Buddha Sakyamuni demi menyingkirkan racun, menolong seorang biksu yang terpatuk ular berbisa. Vidyarajni Mahamayuri terutama dapat melahap racun, dapat menyingkirkan racun dalam hati kita, termasuk lima racun batin, dan tiga racun batin, kita berdoa kepada Vidyarajni Mahamayuri untuk mengikis semua racun penyakit, terutama pandemi yang sudah tiga setengah tahun ini, yang membuat Dharmaraja Liansheng melakukan penyeberangan Ribuan Bahtera Dharma selama tiga tahun, semoga Vidyarajni Mahamayuri melahap semua racun, jika tidak bisa, maka biarlah virus berubah menjadi probiotik, supaya orang yang tertular virus justru dapat bermanfaat bagi kesehatannya, semoga virus dapat bermutasi menjadi semakin baik.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
Seorang siswa bertanya:
1. Vidyarajni Mahamayuri punya berbagai metode seperti santika, paustika, vasikarana, dan abhicaruka. Dharmaraja Liansheng juga telah membabarkan bagaimana cara merapal mantra untuk santika, paustika, vasikarana, dan abhicaruka. Mohon petunjuknya, dalam kondisi genting, jika tidak ada waktu untuk merapal Mantra Hati Vidyarajni Mahamayuri sebanyak genap 600,000 kali, dan perlu untuk melakukan Sadhana Vidyarajni Mahamayuri untuk karman santika, paustika, vasikarana, dan abhicaruka, untuk menyembuhkan orang sakit, apakah ada visualisasi khusus atau mantra khusus? Mohon Mahaguru Lu berwelas asih memberi petunjuk.
Dharmaraja Liansheng menjawab:
Terlebih dahulu merapal: "Namo Buddha Vidyarajni Mahamayuri, Namo Sadhana Vidyarajni Mahamayuri, Namo Sutra Vidyarajni Mahamayuri, Namo Sarwa Pariwara Vidyarajni Mahamayuri." Baru kemudian merapal Mantra Vidyarajni Mahamayuri: "Om. Moyuli. Geladi. Suoha" setelah merapalnya, bisa menolong orang.
2. Sadhana Tirta Amerta perlu visualisasi tangkai teratai tertancap pada ubun-ubun sadhaka sampai ke nadi tengah. Saat melakukan Sadhana Tirta Amerta Mahamayuri, karena Vidyarajni ini ada burung merak sebagai wahana, apa perlu visualisasi tangkai teratai menembus burung merak kemudian baru masuk ke nadi tengah sadhaka? Atau saat itu hanya perlu visualisasi Vidyarajni Mahamayuri duduk di atas padmasana (sementara tidak perlu visualisasi burung merak)? Siswa juga pernah melihat dalam Tantra Tibet ada gambar Vidyarajni Mahamayuri yang duduk di atas padmasana. Mohon Mahaguru memberi petunjuk.
Dharmaraja Liansheng menjawab: Cukup visualisasi nadi tengah Vidyarajni Mahamayuri melalui tangkai teratai mencapai nadi tengah sadhaka. Selain itu tidak perlu terlalu banyak pikir, visualisasi Vidyarajni Mahamayuri duduk di atas padmasana, tangkai teratai masuk melalui ubun-ubun sadhaka, mencapai nadi tengah, meneteskan tirta amerta.
3. Siswa merasa Vidyarajni Mahamayuri punya jalinan jodoh yang sangat erat dengan Dharmaraja Liansheng. Satu, karena Vidyarajni Mahamayuri merupakan Nisyandakaya dari Tathagata Mahavairocana, merupakan perwujudan Buddha Amitabha, merupakan sambhogakaya dari Buddha Sakyamuni. Sedangkan akar dari Dharmaraja Liansheng adalah Tathagata Mahavairocana, dan Yidam adalah Buddha Amitabha. Kedua, Mahaguru pernah mengatakan, merapal Mantra Hati Vidyarajni Mahamayuri genap 600,000 kali dapat terlahir di Mahapadminiloka. Mahapadminiloka merupakan siddhi dari Padmakumara. Ketiga, kalasa abhiseka Mahaguru selalu tertancap satu bulu burung merak, berarti merupakan perwujudan dari Vidyarajni Mahamayuri. Mohon petunjuknya, apakah siswa terlalu banyak pikir, atau memang benar demikian adanya.
Dharmaraja Liansheng menjawab: Sukhavatiloka ada telaga tirta delapan pahala dengan dasar penuh pasir emas, di atasnya adalah teratai sebesar roda kereta, di atas teratai tersebut adalah Padmakumara, sedangkan Padmakumara adalah perwujudan Buddha Amitabha, Guru Padmasambhava juga merupakan perwujudan dari Buddha Amitabha, Bodhisatwa Avalokitesvara, Bodhisatwa Mahastamaprapta, dan Beliau semua adalah Padmakumara, dan Buddha Amitabha adalah ketua kula dari Padmakula. Buddha Dharmakaya di Sukhavatiloka ada di Alam Suci Kedamaian Kekal, Buddha Sambhogakaya ada di Alam Suci Keagungan Sambhogakaya, Alam Suci Upaya Bersisa, dan Buddha Nirmanakaya ada di Alam Suci Bersama Awam dan Arya, di sana bisa mendengar kicauan merdu burung nuri dan kalavinka, yang membabarkan 37 Bodhipaksika, semua dengan sendirinya bisa membangkitkan perenungan akan Buddha, Dharma, dan Sangha, setiap orang di sana berbhavana, dan semua dapat menjadi Buddha. Sukhavatiloka sungguh agung, istimewa, luhur, dan luar biasa. Oleh karena itu, mencapai Sukhavatiloka, mana mungkin tidak bisa menjadi Buddha? Mengapa Buddha Amitabha membabarkan Sutra Amitabha kepada Arya Sariputra? Sebab Arya Sariputra berasal dari Sukhavatiloka. Mengenai kalasa abhiseka, memang pada kalasa abhiseka terdapat bulu merak.
◎ Pengulasan Sutra Vimalakirti
Bagian 1, Varga Buddhaksetra:
"Saat itu, segenap hadirin menyaksikan abhijna Buddha, memuji bahwa fenomena tersebut belum pernah terjadi! Beranjali dan bernamaskara kepada Buddha, menengadahkan kepala dan terpaku memandang. Licchaviputra Bodhisatwa Ratnakara menuju ke hadapan Buddha dan melantunkan gatha:"
Pengulasan Dharmaraja Liansheng:
Pada saat itu, segenap hadirin, menyaksikan manifestasi abhijna Buddha, menghimpun semua payung, menjadi chattra ratna yang menaungi trisahasra mahasahasra lokadhatu, tidak hanya menaungi alam suci Sarwa Buddha di sepuluh penjuru, bahkan mereka semua juga bisa menyaksikan sepuluh penjuru Buddha sedang membabarkan Dharma. Semua memuji abhijna Buddha Sakyamuni, semua sangat tersentuh, beranjali dan bernamaskara, menengadahkan kepala, memandang terpaku, tanpa berkedip sekejap pun. Saat itu, Licchaviputra Bodhisatwa Ratnakara, menuju ke hadapan Buddha, dan melantunkan gatha, gatha adalah sajak, orang Tionghoa menyebutnya puisi, gatha, sajak, ada puisi lima karakter, ada puisi tujuh karakter, menggunakan gatha untuk memuji Tathagata.
Licchaviputra Bodhisatwa Ratnakara di hadapan Buddha melantunkan gatha:
"Mata jernih mahaluas laksana utpala, hati suci telah melalui sarwa samadhi."
Mata Buddha Sakyamuni jernih, bersih, mahaluas, laksana teratai biru. Hati Buddha itu suci, semua samadhi ada di hadapan Buddha, Buddha telah mengalami semua samadhi. Ada banyak jenis samadhi, menggunakan sukha hasrat untuk bersamadhi disebut Samadhi Sukha, Samadhi Sukha Vajravarahi juga merupakan satu jenis samadhi, sarwa samadhi berarti Buddha Sakyamuni sudah melalui semua samadhi.
Saat Anda telah memperoleh sunyata, berarti sudah menjadi Buddha, sudah melalui semua samadhi. Pertama dalam samadhi mesti fokus, kedua adalah nisprapanca, kita bermain di dunia saha, tinggalkan permainan, fokus, nisprapanca adalah samadhi. Kemudian adalah ekarasa, samadhi manunggal, manunggal dengan kesadaran alam semesta, manunggal dengan Yidam, manunggal dengan sunyata, manunggal adalah ekarasa, sedangkan dunia saha adalah rasa dualisme, ada jahat ada baik, ada cantik ada buruk, dan lain sebagainya. Ada lagi, samadhi abhavana, telah melepas semua Dharma, leluasa selaras nidana, tidak perlu menekuni Dharma apa pun, ketika sadhaka telah merealisasi sunyata, abhavana adalah bhavana, leluasa selaras nidana.
Buddha punya lima mata: mata jasmani, mata dewa, mata prajna, mata Dharma, dan Mata Buddha. Mata Dharma bisa mengenali semua perbedaan, memperoleh kebijaksanaan mula berarti memiliki mata prajna. Mata dewa bisa melihat surga dan bumi, bisa melihat alam fana dan alam baka. Mata Buddha berarti kelima jenis mata sempurna. Mata Buddha adalah mata yang segalanya sempurna, mata Dharma adalah kebijaksanaan pembeda, mata prajna adalah kebijaksanaan mula, mata Dewa adalah penglihatan menembus dasadharmadhatu, sedangkan mata jasmani Anda semua memilikinya.
Di pengujung acara, Dharmaraja memberitahu semua, besok akan ke Emperor Temple (Huangdi Leizangsi-黃帝雷藏寺) untuk menghormati leluhur, memimpin Upacara Agung Argam Puja Mahadewi Yaochi Bermuka Emas untuk tolak bala, pemberkatan, penyeberangan, dan jemput Dewa Rezeki, serta transmisi perdana Mahasadhana Wijaya Tangan Dasasahasra Buddha dan Mata Wuji Mahadewi Yaochi, serta mendoakan semua supaya bisa menjalani tahun depan sebagai tahun kemakmuran.
Usai Dharmadesana, Dharmaraja Liansheng menginisiasi pratima dan menganugerahkan adhisthana kolektif, kemudian menganugerahkan Abhiseka Mahasadhana Avenika Vidyarajni Mahamayuri kepada segenap hadirin, upacara pun usai dengan sempurna dan manggala.
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#VidyarajniMahamayuri
#SutraVimalakirti
Yidam Homa Minggu depan #Vajrasattva
Informasi Pendaftaran Upacara Taiwan Lei Tsang Temple:
https://tbsec.org/公佈看板/〈台灣雷藏寺〉網路報名系統%20正式上線!
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV