4 Februari 2023 Upacara Musim Semi Tahun Guimao Homa Pingalakumara di Taiwan Lei Tsang Temple
#LiputanTBSN
Tanggal 4 Februari 2023, bertepatan dengan Lichun, merupakan hari yang paling dinantikan oleh segenap umat Zhenfo Zong, yaitu Taiwan Lei Tsang Temple (Taiwan Leizangsi-臺灣雷藏寺) mengundang Dharmaraja Liansheng untuk memimpin Upacara Agung Homa Pingalakumara atau Kumara Pengabul Harapan (Manyuantongzi-滿願童子).
Upacara kali ini sangat istimewa, selain Yidam Homa adalah Pingalakumara yang mengabulkan harapan insan, sekaligus merupakan upacara terakhir sebelum Dharmaraja Liansheng kembali ke Amerika Serikat, umat yang hadir luar biasa banyak, bahkan jalan di kedua sisi pun dipenuhi oleh umat dari berbagai penjuru dunia, semua berjumlah sekitar 30,000 orang. Sebelum upacara dimulai, dilaksanakan upacara upasampada, penerimaan Sila Bodhisatwa, dan pemberkatan nikah.
Kebiksuan Menekuni Tricarya
Menekankan Sila Samadhi Prajna
Saat menganugerahkan Sila Kebiksuan, setelah upasampada, Dharmaraja menanyai perwakilan siswa penerima sila, kenapa memutuskan untuk upasampada, ia menjawab: "Melatih hati dan berbhavana." Dharmaraja lanjut bertanya: "Sekarang, di mana hati Anda?" Jawab: "Hati saya ada pada Mahaguru di sini." Karena semua bertepuk tangan, Dharmaraja mengatakan bahwa tidak perlu dilanjutkan lagi. Menanyai lagi, bagaimana berbhavana? Jawab: "Setiap hari tekun berbhavana, bertobat." Dharmaraja berpesan: "Dalam menjalani kebiksuan, bhavana yang paling penting, kata ‘laku’ merepresentasikan sila, samadhi, dan prajna, prajna adalah kebijaksanaan suci. Sila adalah mencegah semua keburukan, melakukan segala kebajikan; Samadhi adalah mencapai kondisi samadhi anatman; Prajna adalah kebijaksanaan Tathagata! Sila, samadhi, dan prajna, tricarya, inilah bhavana paling penting dalam hidup kebiksuan." Dharmaraja memberi petunjuk, titik berat ada pada "Sila, samadhi, dan prajna."
Sila Bodhisatwa bagi Upasaka/Upasika
Keutamaan pada Konsep Anatman
Menjalankan upacara Sila Bodhisatwa, Dharmaraja menanyai perwakilan siswa, apa titik berat Sila Bodhisatwa? Jawab: "Menaklukkan diri sendiri, memberi manfaat kepada yang lain." Dharmaraja memuji jawaban tersebut sangat baik. Titik berat bhavana dari Sila Bodhisatwa adalah memberi manfaat kepada insan lain, bahkan tanpa diri. Bodhisatwa berarti mengorbankan diri sendiri, dan memberi manfaat kepada semua makhluk. Mesti berpikir anatman, tidak pernah memikirkan ego, hanya berpikir bagaimana membantu semua makhluk, bagaimana menolong semua makhluk, memberi manfaat bagi semua makhluk, inilah semangat utama Bodhisatwa.
Dharmaraja mengingatkan segenap siswa yang menerima Sila Kebiksuan dan Sila Bodhisatwa, setelah menerima sila, setelah bersadhana setiap harinya wajib membaca kitab sila, jika melanggar, langsung bertobat. Semangat dalam agama Buddha adalah anatman, tidak memikirkan ego, bukan menguntungkan diri sendiri.
Ada empat kondisi yang wajib diamalkan: "Bermanfaat bagi diri sendiri, bermanfaat bagi semua makhluk, harus dilakukan; Tidak bermanfaat bagi diri sendiri, juga tidak bermanfaat bagi semua makhluk, tidak boleh dilakukan; Tidak menguntungkan diri sendiri, tapi bermanfaat bagi semua makhluk, wajib dilakukan; Bermanfaat bagi semua makhluk dan bermanfaat bagi semua makhluk, tentu saja harus dilakukan."
Dalam Hati Ada Cinta
Cinta Sempit Menjadi Cinta Luas
Pada upacara pemberkatan nikah, Dharmaraja menasihati, dalam hati harus ada cinta, dari cinta yang sempit, berubah menjadi cinta luas, ini sangat penting. Semua makhluk di dunia saha ini berada dalam anitya, segala hal tidak ada yang abadi, semua pasti berubah. "Jika kelak berubah, boleh bersama berikrar di hadapan Mahaguru, keduanya bersama menjalani kebiksuan!"
Dharmaraja Mahawelas
Membabarkan Mantra Rahasia Pingalakumara
Usai Homa, terlebih dahulu Dharmaraja memperkenalkan Kumara Pengabul Harapan adalah Pingalakumara, atau Kumara Daun Teratai, yang dapat mengabulkan berbagai macam permohonan, termasuk segala hal duniawi seperti: pasangan hidup, harta, keturunan, kemuliaan, dan usia panjang. Selain itu, juga mencakup mendapatkan penolong, vasikarana, mengatasi kesukaran, menyingkirkan gangguan makhluk halus, menyingkirkan ilmu hitam dan racun, keharmonisan suami istri, kelancaran perkara hukum, peringkat satu ujian, mentransformasikan kemalangan menjadi kemujuran, dan lain sebagainya. Bahkan kelancaran persalinan, inspirasi menulis, nama baik, semua dapat dikabulkan, "Yang terutama adalah, jika Anda ingin kontak yoga dengan berbagai Yidam, Beliau dapat membuat Anda kontak yoga dengan berbagai Yidam." Pingalakumara sangat mudah kontak yoga, asalkan Anda merapal Mantra Pingalakumara 100,000 kali, memberikan persembahan dengan tepat, Beliau akan membuat sadhaka kontak yoga.
Dharmaraja mentransmisikan Mantra Hati Pingalakumara: "Om. Biliyunga. Suoha"
Atas permohonan segenap siswa yang hadir, Dharmaraja berwelas asih mentransmisikan Mantra Rahasia:
天羅神。
Tiān luó shén.
地羅神。
Zài luó shén.
天靈靈。
Tiān líng líng.
地靈靈。
Dì líng líng.
訶利帝母勒令。
Hēlìdìmǔ lèlìng.
滿願童子降來臨。
Mǎnyuàntóngzǐ jiàng láilín.
Atau lebih singkat:
天靈靈。
Tiān líng líng.
地靈靈。
Dì líng líng.
訶利帝母勒令。
Hēlìdìmǔ lèlìng.
滿願童子降來臨。
Mǎnyuàntóngzǐ jiàng láilín.
Mantra dirapal sebanyak 100,000 kali.
Bunda Hariti adalah ibu dari Pingalakumara, jika ibu telah menitahkan Beliau untuk hadir, maka Ia pasti hadir! Dirapal sebanyak 100,000 kali, Anda memberi persembahan dengan tepat, Beliau pasti hadir!
Hariti Memangsa Anak Manusia
Buddha Menggugahnya untuk Berempati
Dharmaraja mengungkapkan asal-usul Pingalakumara, yaitu pada masa Buddha Sakyamuni, Hariti (Ibu hantu) gemar memangsa anak manusia, baik itu yang meninggal dunia, atau yang keguguran, atau sakit, semua dimangsanya. Ia melahirkan 500 anak, Pingalakumara adalah anak bungsu. Buddha Sakyamuni mengetahuinya, Beliau menangkap Pingalakumara dan menyembunyikan di dalam patra. Hariti adalah hantu cepat, mendapati Pingalakumara yang paling dicintainya hilang, ia berusaha mencari tapi tidak kunjung menemukan, ia sangat bersedih. Pada akhirnya, ia hanya bisa memohon petunjuk Buddha.
Buddha Sakyamuni menasihati, "Engkau kehilangan satu anak sudah demikian sedih, sangat berduka, sedangkan engkau memangsa anak orang lain, tidakkah orang lain juga sangat berduka? Coba engkau renungkan!" Mendengarnya, Hariti menyadari kesalahannya, timbul pertobatan dalam hati, menyadari bahwa memangsa anak orang lain adalah keliru. Ia mulai merenungkan empati, diri sendiri kehilangan satu anak demikian sedihnya, bagaimana dengan orang lain yang kehilangan anaknya, bagaimana perasaan mereka? Namun, karena ia sudah terbiasa memangsa anak-anak, maka Buddha Sakyamuni memintanya untuk tidak lagi memangsa anak, dan kelak siswa Buddha yang akan memberinya persembahan, melafal:
大鵬金翅鳥,
Dàpéngjīnchìniǎo,
曠野鬼神眾,
kuàngyě guǐshén zhòng,
羅剎鬼子母,
luóchā guǐzǐmǔ,
甘露悉充滿!
gānlù xī chōngmǎn!
嗡。穆地。梭哈。
Om. Mù di. Suōhā.
嗡。穆地。梭哈。
Om. Mù di. Suōhā.
嗡。穆地。梭哈。
Om. Mù di. Suōhā.
Memanifestasikan tirta amerta dipersembahkan kepada Hariti. Dharmaraja mengingatkan: "Jika diri sendiri tidak menginginkannya, jangan dilakukan kepada orang lain." Jika diri sendiri tidak rela, jangan ditimpakan kepada orang lain. Oleh karena itu Dharmaraja pernah berikrar tidak akan memerkarakan orang lain. Beliau menekankan: "Bermanfaat bagi diri sendiri, bermanfaat bagi semua makhluk, harus dilakukan; Tidak bermanfaat bagi diri sendiri, juga tidak bermanfaat bagi semua makhluk, tidak boleh dilakukan; Tidak menguntungkan diri sendiri, tapi bermanfaat bagi semua makhluk, wajib dilakukan; Bermanfaat bagi semua makhluk dan bermanfaat bagi semua makhluk, tentu saja harus dilakukan! Siswa Buddha harus berpedoman pada empat hal ini. Inilah siswa Buddha Sakyamuni, berempati."
Buddha Mengadhisthana Pingalakumara
Dalam Patra Memperoleh Trividya Sadabhijna
Mencapai Sambodhi
Pingalakumara disembunyikan dalam patra Buddha Sakyamuni, ibarat berkah dari bencana, karena patra Buddha merupakan perkakas Buddha Sakyamuni, ke atas mengemis Buddhadharma, ke bawah mengemis pakaian dan makanan, patra mengandung Dharmabala, Pingalakumara tersembunyi di dalam dan memperoleh adhisthana terbesar dari Buddha Sakyamuni, memperoleh samadhi, memperoleh trividya dan sadabhijna. Trividya antara lain: pengetahuan trikala kehidupan, dapat mengetahui kehidupan lampau, sekarang, dan mendatang dari diri sendiri dan makhluk lain; Pengetahuan mata dewata, dapat melihat empat alam suci, dasadharmadhatu, semua karma lampau, kini, dan mendatang; Pengetahuan anasrava, dengan kebijaksanaan vajra mematahkan semua kerisauan batin. Sadabhijna antara lain: mata dewa, mengetahui trikala kehidupan, telinga dewa, membaca pikiran, teleportasi, dan asrava, oleh karena itu, Pingalakumara telah setara dengan Sambodhi! Pencerahan setara. Berkat adhisthana daya Buddha Sakyamuni, Ia menjadi Kumara Pengabul Harapan.
Metode Visualisasi Sadhana Pingalakumara
Visualisasi aksara Sansekerta "Bang", kemudian muncul patra Buddha Sakyamuni, dari dalam patra tumbuh daun teratai, Pingalakumara duduk di atas daun teratai. Bisa juga bervisualisasi bijaksara Sansekerta "La", satu lingkaran, di bawahnya adalah aksara "gong" (工); Visualisasi bijaksara berputar berubah menjadi Pingalakumra, Nama Beliau yang sesungguhnya adalah Pingalakumara, Mantra: "Om. Biliyunga. Suoha"
Kenapa Pingalakumara sangat mudah kontak yoga dengan Anda? Sebab Ia adalah Kumara, setelah Ia muncul, Beliau melakukan permainan spiritual di dunia saha, demi menolong semua makhluk.
Kontak Yoga Pingalakumara
Kemampuan Meramal Nomor Wahid
Memperoleh Ajaran Trividya Sadabhijna
Mencapai Sambodhi
Dharmaraja mengajarkan bagaimana memberikan persembahan kepada Pingalakumara, bisa menggunakan permen, es krim, dan lain sebagainya. Berkonsultasi kepada Pingalakumara sangat akurat. "Bertanya kepada langit, langit menjawab. Bertanya kepada bumi, bumi menjawab. Bertanya perihal manusia, memperoleh panjang usia. Bertanya perihal hantu, hantu pun lari." Berkat bantuan Pingalakumara, sadhaka bisa mengetahui hal-hal di surga dan di bumi, mengetahui sebab akibat tiga kehidupan, mengetahui berbagai nidana karma, bahkan cukup sedikit meluruskan, langsung sesuai harapan. Bisa memohon Pingalakumara mengikis karmavarana, sesuai dengan karmavarana diri sendiri, dapat terhindar dari segala petaka, memperoleh kesejahteraan.
"Oleh karena itu, upacara pemberkatan kita hari ini, sungguh ‘number one!’ Yidam ini ‘number one’! Trividya dan sadabhijna, jika Anda menekuni Sadhana Pingalakumara, kontak yoga dengan-Nya, Ia dapat mengajari Anda trividya dan sadabhijna, setelah Anda menguasai trividya dan sadabhijna, Anda pun mencapai Sambodhi! Pencerahan setara, sama dengan Buddha!Anda telah memperoleh kebijaksanaan kesetaraan Buddha, kebijaksanaan mahasempurna."
Yukta Hati Dharmaraja dan Siswa
Kelak Berhimpun di Mahapadminiloka
Tiba saat-saat untuk berpamitan, Dharmaraja mengatakan: "Meskipun tanggal 8 Februari Mahaguru kembali ke Amerika, tapi Hati Mahaguru ada pada diri setiap siswa Zhenfo Zong. Taiwan adalah kampung halaman Mahaguru, maka harus kembali lagi. (Dharmaraja menyanyikan ‘jiaxiang’/Kampung Halaman)Saya harap, dengan setiap insan, hati dan hati bersatu! Nyanyikan lagu ini (Dharmaraja menyanyikan ‘chengli de yueguang’/Cahaya Rembulan Dalam Kota) Kelak suatu hari nanti kita pasti jumpa lagi! Setiap kita berjumpa lagi, setelah berpisah lama, semua pasti jumpa lagi! Ada jodoh berada di sini, kita semua jumpa lagi! Hari ini saya berterima kasih kepada Pingalakumara, Kumara Daun Teratai, atau Kumara Pengabul Harapan, semoga upacara pemberkatan hari ini, mengabulkan dambaan hati setiap insan! Membawa kesehatan bagi semua umat! Segalanya sesuai harapan! Terakhir yang paling penting, memberikan keberhasilan bhavana bagi semua umat! Supaya harapan Anda semua dapat terkabul! Om. Bili. Yunga. Suoha; Om. Bili. Yunga. Suoha; Om. Bili. Yunga. Suoha; Tiān líng líng. Dì líng líng. Hēlìdìmǔ lèlìng. Mǎnyuàntóngzǐ jiàng láilín."; "Kelak kita semua akan jumpa lagi! Kelak kita semua berjumpa di Mahapadminiloka! Terima kasih semuanya! Om Mani Beimi Hom!"
Dharmaraja menambahkan beberapa patah kata, Gurudara menyampaikan salam sejahtera kepada semua. Profesor Wang Li (王澧教授) dalam Tim Profesor Doktor Zhenfo Zong adalah seorang profesor teknik elektro dari Universitas Cheng Kung, beliau memperoleh penghormatan istimewa dari 2% ilmuwan seluruh dunia. Ini merupakan kehormatan bagi Zhenfo Zong!
Sebelum abhiseka, Dharmaraja memberi petunjuk, "Hari ini, semua mesti ingat, Kumara Daun Teratai punya dua mudra, pertama, tangan kiri memegang buah maja (bilva) di depan dada, tangan kanan ke bawah membentuk mudra varada, saat abhiseka harus membentuk mudra. Mudra kedua, kedua tangan membentuk mudra varada, bermakna Anda menerima Abhiseka Pingalakumara, Pingalakumara menganugerahkan sesuatu kepada Anda, Anda adalah Pingalakumara, kelak saat Anda kontak yoga, Anda menjadi Pingalakumara. Harus bentuk mudra!"
Tanggal 5 Februari 2023 di Taipei World Trade Center, Dharmaraja Liansheng akan menghadiri tanda tangan buku, Dharmaraja berpesan, "Buku merepresentasikan Hati Mahaguru. Mahaguru adalah Vajra Mahaberkah, Anda membawa pulang buku, berarti Anda membawa Dewa Rezeki pulang ke rumah."
Usai upacara, lebih dari 30,000 siswa menerima Abhiseka Sadhana Pingalakumara dari Dharmaraja Liansheng, sehingga sesi abhiseka membutuhkan waktu hampir 1 jam! Segenap yang hadir dipenuhi sukacita, pulang dengan pemenuhan harapan!
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#Pingalakumara
Informasi Pendaftaran Upacara Taiwan Lei Tsang Temple:
https://tbsec.org/公佈看板/〈台灣雷藏寺〉網路報名系統%20正式上線!
Upacara Homa Taiwan Lei Tsang Temple setiap hari Sabtu pukul 14:00
Siaran langsung Upacara Homa di Taiwan Lei Tsang Temple (Bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/@TBSEC/streams
Siaran langsung Upacara Homa di Taiwan Lei Tsang Temple (Bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsec2010/streams
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV