26 Februari 2023 Upacara Homa Vajra Mahabala di Rainbow Temple

26 Februari 2023 Upacara Homa Vajra Mahabala di Rainbow Temple
#LiputanTBSN

Pada tanggal 26 Februari 2023, Rainbow Temple (Caihong Leizangsi-虹雷藏寺) di Seattle Amerika Serikat, dengan tulus mengundang Dharmaraja Liansheng untuk memimpin Upacara Homa Vajra Mahabala (Dali Jingang-大力金剛). Terlebih dahulu Dharmaraja memberitahukan bahwa minggu depan adalah Upacara Homa Vidyarajni Mahamayuri (Kongque Mingwang-孔雀明王). Kepala Vidyarajni Mahamayuri mengenakan mahkota Vairocana; Memiliki kekuatan Buddha Sakyamuni, sekaligus merupakan perwujudan dari Buddha Amitabha, merupakan perpaduan daya Tiga Buddha.

Dharmaraja Liansheng mengungkapkan, dalam upacara hari ini, Vajra Mahabala benar-benar hadir. Pada saat memperagakan mudra, turun hujan salju, ini juga merupakan salah satu pertanda kehadiran Vajra Mahabala. Saat memperagakan mudra, separuh diperagakan oleh Dharmaraja, dan separuh diperagakan oleh Vajra Mahabala, oleh karena itu semua yang hari ini berpartisipasi sungguh banyak berkah. Vajra Mahabala teristimewa berpesan: "Hari ini, semua yang berpartisipasi akan dianugerahi dengan tanda Mahabala." Dalam bhavana, memperoleh mahabala berarti segala harapannya dapat tercapai. Kontak yoga dengan Vajra Mahabala dapat memperoleh kuasa yang sangat agung.

【◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab】

Ada siswa bertanya:
True Buddha Foundation (TBF) pernah mengumumkan bahwa Dewa Rezeki Lima Penjuru merupakan Dewa Bumi lima penjuru, tidak berwujud, dan tidak memiliki mantra hati dan bijaksara, sehingga tidak cocok dijadikan sebagai istadewata upacara. Namun, saat berkeliling tempat ibadah di Taiwan, Dharmaraja Liansheng pernah membabarkan bahwa dalam Zhenfo Zong ada Sadhana Dewa Rezeki Lima Penjuru, Dewa Rezeki Tengah adalah Bunda Maharani (Wangmu Niang-niang/王母娘娘) atau Mahadewi Yaochi, Dewa Rezeki Timur adalah Cai Lun, Dewa Rezeki Selatan adalah Deng Tong, Dewa Rezeki Utara adalah Suryaprabhakumara. Oleh karena itu, apakah mantra hati dan bijaksara Dewa Rezeki Tengah Bunda Maharani dijadikan sebagai mantra hati dan bijaksara Dewa Rezeki Lima Penjuru? Jika sudah ada mantra hati, ada bijaksara, dan ada wujud, apakah Dewa Rezeki Lima Penjuru boleh dijadikan istadewata upacara?

Terlebih dahulu, Dharmaraja Liansheng mempersilakan perwakilan TBF untuk menjawab. Ayushmat Lianseng (蓮僧長老) mewakili TBF menjawab: "Mahaguru Lu pernah memberi petunjuk bahwa Dewa Rezeki Lima Penjuru adalah Dewa Bumi biasa; Selain itu, menurut Dharmadesana Mahaguru Lu, sarwa dewata, seperti dewata Tao dan Hindu, semua bisa dijadikan istadewata homa, kecuali Raja Naga, Dewa Bumi, dan Dewa Rezeki Lima Penjuru. Mengenai Dharmadesana Mahaguru Lu saat berkeliling di tempat ibadah di Taiwan, sungguh maaf, luput dari perhatian."

Dharmaraja Liansheng menjelaskan, dalam Tantra ada Panca Jambhala, yaitu: Jambhala Merah, Jambhala Kuning, Jambhala Hijau, Jambhala Hitam, dan Jambhala Putih, kelima Jambhala ini bisa menjadi istadewata homa. Dewa Rezeki Lima Penjuru dalam Tao juga bisa menjadi istadewata homa, tapi Dewa Bumi Lima Arah, Dewa Rezeki Lima Arah tidak perlu dilakukan homa, oleh karena itu pengumuman TBF sudah tepat. Dharmaraja Liansheng menasihati semua untuk menghormati Dewa Bumi, semua makhluk mesti dihormati.

【◎ Dharmaraja Liansheng Mengulas Sutra Vimalakirti】

Dharmaraja Liansheng menambahkan pengulasan kemarin, perihal bumi hetu dan kebijaksanaan pembeda; bumi phala dan kebijaksanaan mula. Di sini Buddha membabarkan berdasarkan apa Bodhisatwa membina diri pada tingkatan bumi hetu, sehingga memperoleh alam suci Bodhisatwa, seperti yang dibabarkan dalam Sutra Jataka Buddha Sakyamuni, lima ratus kehidupan lampau, Buddha adalah seorang Bodhisatwa hetubumi, Beliau melakukan berbagai macam jasa kebajikan, baru menjadi Buddha, ini tergolong pembabaran dari sisi kebijaksanaan pembeda; Sedangkan dari sisi kebijaksanaan mula, tidak dikatakan seperti itu. Perbedaan hanya ada pada bumi hetu. Namun, pada bumi phala, tidak ada perbedaan, tidak ada memperoleh dan melepas.

"Ibarat seseorang, yang ingin membangun istana di tanah kosong, tanpa rintangan, sesuai kehendak; Namun jika hendak dibangun di angkasa, tidak akan pernah berhasil! Demikian pula Bodhisatwa, demi membimbing semua makhluk mencapai keberhasilan, bertekad memperoleh Buddhaksetra, bertekad memperoleh Buddhaksetra berarti bukan kosong."

Dharmaraja Liansheng menjelaskan, "Buddha Sakyamuni membuat satu perumpamaan mengenai bumi hetu, ada orang yang ingin membangun rumah di atas tanah, dia bisa berhasil, sebab ada lahan, sehingga bisa didirikan di sana. Demikian pula dengan Bodhisatwa, sebab ada hetu, baru bisa membangun alam suci. Jika tidak ada tanah, dan ingin membangun istana di tengah angkasa, tidak ada hetu berupa tanah, tidak akan berhasil. Demikian pula dengan Bodhisatwa, dunia saha adalah tanahnya, yaitu semua makhluk, jika Anda meninggalkan semua makhluk, tapi ingin memperoleh tingkatan Bodhisatwa, tidak mungkin.

Pada posisi bumi hetu, Bodhisatwa mesti bergantung pada tanah (semua makhluk) baru bisa membangun rumah; Tanpa nidana berupa perbuatan membantu semua makhluk, tidak mungkin bisa menjadi Bodhisatwa. Oleh karena itu, lima ratus kehidupan yang lampau, Buddha berbhavana di dunia saha, pada akhirnya menjadi Buddha. Kenapa bisa menjadi Buddha? Sebab ada jasa kebajikan, baru bisa memperoleh Buddhaksetra.

Buddha berasal dari dunia, demikian pula dengan Bodhisatwa, karena tidak meninggalkan semua makhluk, sekuat tenaga membantu semua makhluk, mempersembahkan daya dan hidupnya bagi semua makhluk, sehingga mencapai tingkat Bodhisatwa, memperoleh alam suci Bodhisatwa. Pada bumi hetu, karena membantu semua makhluk, barulah menjadi Bodhisatwa. Meskipun dalam kebijaksanaan mula sama sekali tidak ada pahala, tapi dalam kebijaksanaan pembeda ada pahala. Buddha sering mengatakan, "Pahala berarti tidak ada pahala, karena tidak ada pahala, barulah merupakan pahala." Dalam Sutra Vajra ada banyak kalimat semacam ini, sebab Sutra Vajra membabarkan kebijaksanaan mula, segalanya tiada, segalanya sunya. Namun di dunia saha, Anda tidak bisa mengingkari keberadaan dunia saha, keberadaan semua makhluk. Karena dalam hati Anda tidak melekati konsep pahala, Anda telah menghimpun banyak kebajikan, maka Anda menjadi Bodhisatwa.

"Ratnakara, ketahuilah, hati yang lurus merupakan alam suci Bodhisatwa, saat Bodhisatwa mencapai Kebuddhaan, tiada untung dan rugi, semua makhluk terlahir di alam suci-Nya. Hati mendalam merupakan alam suci Bodhisatwa, saat Bodhisatwa mencapai Kebuddhaan, berkat jasa kebajikan, semua makhluk terlahir di alam suci-Nya. Hati Mahayana merupakan alam suci Bodhisatwa, saat Bodhisatwa mencapai Kebuddhaan, dengan hati Mahayana, semua makhluk terlahir di alam suci. Derma merupakan alam suci Bodhisatwa, saat Bodhisatwa mencapai Kebuddhaan, upeksa terhadap semua makhluk, terlahir di alam suci-Nya."

Dharmaraja Liansheng menjelaskan, hati lurus berarti dalam hati tidak ada ilusi. Sekalipun menjadi Buddha, Bodhisatwa tidak meninggalkan semua makhluk, terhadap semua makhluk tidak ada konsep untung dan rugi. Untuk menjadi Bodhisatwa, mesti berjalan sangat lurus, sehingga dapat mencapai keberhasilan alam suci Bodhisatwa. Tidak boleh ada ilusi, jangan berhenti di pinggir, juga jangan berjalan serong yang menghambat perjalanan, hati yang lurus berarti tidak ada ilusi.

Hati mendalam berarti kesadaran mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, pikiran, akar pikiran, alaya, dan vimala, sepenuhnya bersih, inilah hati mendalam, inilah Bodhisatwa. Kenapa bisa bersih? Sebab tempaan semua makhluk dapat memurnikan Anda. Karena memiliki jasa kebajikan yang cukup, sehingga dapat memperoleh alam suci dan tingkatan Bodhisatwa. Apakah Bodhisatwa masih bisa mundur?

Bodhisatwa yang baru membangkitkan Bodhicitta masih bisa mundur, jika terus berbhavana mencapai tingkat Anutpattikadharmaksanti, maka ia sudah tidak lagi mengalami kemunduran. Selama masih memiliki konsep ‘diri’ yang melakukan kebajikan, berarti ia bukan Bodhisatwa. Adanya konsep ‘diri’, berarti masih ada konsep untung dan rugi duniawi. Di dunia saha ini ada konsep untung-rugi, baik-buruk, bajik-jahat, Bodhisatwa yang sejati tidak ada konsep tersebut. Melekati konsep pahala, berarti masih insan awam, orang baik. Tanpa konsep pahala, tapi sesungguhnya telah melakukan sangat banyak kebajikan, inilah yang benar-benar tiada untung dan rugi, tidak menerima pun tidak menolak, selaras nidana. Sebab dan kondisi masih tergolong dharma duniawi. Bodhisatwa yang tidak mundur tergolong Dharma nonduniawi. Dalam hati yang bersih, tidak ada istilah bajik dan jahat, baik dan buruk, suka dan tidak suka.

Hati yang lurus, ditambah hati mendalam, berarti Bodhicitta. Oleh karena itu, Bodhisatwa membangkitkan Bodhicitta, semua setara, tidak peduli pihak lain baik atau buruk, sebab baik dan buruk hanyalah sandiwara nidana yang dipentaskan di dunia saha. Apa itu upeksa? Berarti memperlakukan semua makhluk dengan setara, ini sangat penting. Upeksa terhadap semua makhluk, memperlakukan semua makhluk dengan setara, supaya semua dapat terlahir di alam suci.

Kenapa Bodhisatwa bisa menjadi Buddha? Sebab ada Bodhicitta. Mengapa Bodhicitta? Sebab Bodhisatwa berderma kepada semua makhluk. Jika terjadi paceklik, apakah derma masih membedakan siapa yang baik dan siapa yang buruk? Diskriminasi berarti bukan Bodhisatwa. Tidak peduli kepada yang baik atau yang buruk, Anda mesti berderma kepada semua, inilah upeksa, sanggup melepas semua. Bahkan nyawa pun bisa direlakan, saat Buddha Sakyamuni menjalani laku Bodhisatwa dalam lima ratus kehidupan lampau, pernah merelakan tubuh untuk memberi makan harimau, pernah mengerat daging tubuh sendiri untuk memberi makan elang, inilah kerelaan.

Dharmadesana pun berakhir, para hadirin bertepuk tangan mengungkapkan rasa syukur atas pembabaran Dharma. Jika tidak ada pengulasan Dharmaraja yang mudah dipahami dan langsung mengena pada makna terdalam, berapa orang di dunia ini yang bisa memahami makna utama dari Sutra Vimalakirti. Di pengujung acara, Dharmaraja menganugerahkan Abhiseka Sadhana Vajra Mahabala kepada segenap siswa yang hadir di lokasi secara langsung, upacara pun usai dengan sempurna.

Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate

Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊

Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 11:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 06:00 WIB

Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw

Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature

Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org

Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng

TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV

#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#VajraMahabala
Yidam Homa minggu depan #VidyarajniMahamayuri
#SutraVimalakirti

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。