11 Maret 2023 Liputan Pujabakti Sadhana Padmakumara

11 Maret 2023 Liputan Pujabakti Sadhana Istadewata Padmakumara di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

#LiputanSeattle

Pada hari Sabtu, 11 Maret 2023, pukul 8 malam, Seattle Ling Shen Ching Tze Temple tampak ramai, selain wajah-wajah yang akrab, pada minggu ini juga datang umat dari Indonesia dan Hong Kong. Selain itu, ada juga umat dari Brasil yang demi bisa dekat dengan Mahaguru dan Gurudara, mereka berimigrasi ke Pennsylvania Amerika Serikat, setelah persiapan selama 8 tahun, akhirnya sekarang bisa pindah dan menetap di Seattle. Di tengah penantian penuh harap semuanya, Dharmaraja Liansheng melangkah memasuki bhaktisala, menyapa semua yang hadir, kemudian memandu semua untuk bernamaskara kepada mandala, dan memimpin pujabakti Sadhana Istadewata Padmakumara (Lianhuatongzi-蓮花童子).

Setelah pujabakti, semua bersama menikmati video pendek dari Tbboyeh, yang memperkenalkan buku baru karya Dharmaraja Liansheng, nomor 293 "Makhluk Halus di Rumah", video pendek berisi animasi yang sangat menarik, bahkan membangkitkan rasa haru pada diri penonton. Dharmaraja Liansheng mengatakan, "Saat kalian membaca 'Makhluk Halus di Rumah', kalian akan tahu bahwa rumah saya benar-benar sangat ramai, dan akan tahu mengenai ada atau tiadanya makhluk halus."

◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab

Siswa bertanya:
Dalam Dirgha Agama, Sutra ke-7 "Sutra Payasi" ada sebuah kisah, siswa tidak paham. Teks Sutra: "Brahmana mengatakan: 'Teori saya kini, tidak ada masa kehidupan lain, tidak ada kelahiran kembali, tidak ada buah karma baik dan buruk. Bagaimana dengan pendapat Anda?' Mahakasyapa menjawab: 'Sekarang saya tanya kepada Anda, silakan dijawab, matahari dan rembulan saat ini, apakah ada di masa kehidupan sekarang? Atau masa kehidupan yang lain? Merupakan manusia, atau dewa?’ Brahmana menjawab: ‘Matahari dan rembulan adalah masa kehidupan lain, bukan masa kehidupan kini. Merupakan dewa, bukan manusia.' Mahakasyapa menjawab: 'Dari sini dapat diketahui, pasti ada masa kehidupan lain, dan ada kelahiran kembali, ada juga buah karma baik dan buruk." Brahmana itu ingin supaya Mahakasyapa membuktikan kepadanya mengenai keberadaan hukum sebab-akibat dan kelahiran kembali, Mahakasyapa pun menjawabnya. Mengapa kita bisa tahu adanya hukum sebab-akibat dan kelahiran kembali? Bagaimana menjelaskan kisah tersebut?

Dharmaraja Liansheng menjelaskan isi Sutra tersebut dengan bahasa sehari-hari, dan memberitahu semua, hukum sebab-akibat karmaphala memang ada, Anda bisa menjadi Buddha tentu saja ada sebab Kebuddhaan. Anda bisa menjadi Bodhisatwa, tentu saja ada sebab pencapaian Bodhisatwa. Buddha Sakyamuni menjadi Bodhisatwa selama lima ratus kehidupan, dank arena lima ratus kehidupan sebagai Bodhisatwa, barulah Beliau bisa menjadi Buddha.

Dijelaskan dari sisi Mulajnana, dunia fana ini hanya ilusi, hanya proyeksi, tapi dalam ilusi atau proyeksi ini, ada sebab dan akibat. Secara waktu, kemarin merupakan sebab Anda hari ini, sedangkan esok adalah akibat dari Anda hari ini. Anda makan barang kotor, akibatnya sakit perut, inilah sebab-akibat. Wajah manusia juga berasal dari sebab kehidupan lampau, kenapa bisa buruk rupa? Di kehidupan lampau Anda tidak pernah mempersembahkan bunga segar kepada Buddha; Kenapa berparas rupawan laksana bunga segar? Karena di kehidupan lampau Anda mempersembahkan bunga segar kepada Buddha. Sebab-akibat itu ada, di semesta ini ada enam alam kelahiran.

Pertanyaan kedua dari siswa tersebut:
Pada umumnya, kelahiran kembali adalah terlahir di dunia masa depan, apakah mungkin terlahir di dunia masa lampau?

Dharmaraja Liansheng menjawab: Ada yang bisa, ada pula yang tidak bisa, dalam benak manusia tersimpan segala sesuatu di masa lampau, jika Anda bisa masuk ke dalam benak Anda, maka Anda bisa kembali ke kehidupan lampau Anda.

"Mahaguru Lu bisa lompat masuk ke dalam benak diri sendiri untuk melihat kilas balik kehidupan lampau. Saya tidak tahu apakah orang lain bisa kembali ke kehidupan lampaunya, atau dalam mimpi kembali ke masa lalu Anda. Seperti ayah dan ibu saya telah tiada, tapi, dalam sebuah alam, saya bisa kembali ke dalam kondisi saat masih hidup bersama ayah, ibu, dan adik-adik. Dalam benak saya, saya bisa kembali ke sana, kemudian kembali mengucapkan kalimat yang sama dengan mereka."

◎  Dharmaraja Liansheng Mengulas Sutra Vimalakirti

Teks Sutra:
"Catur-apramana-citta adalah alam suci Bodhisatwa. Saat Bodhisatwa menjadi Buddha, makhluk yang mencapai keberhasilan maitri, karuna, mudita, dan upeksa, semua terlahir di ksetra-Nya. Catvari-samgraha-vastuni adalah alam suci Bodhisatwa, saat Bodhisatwa menjadi Buddha, membebaskan makhluk yang dibimbing untuk terlahir di ksetra-Nya."

Dharmaraja Liansheng mengulas:
Saat Bodhisatwa menggunakan Catur-apramana-citta untuk menjadikan alam suci, tentu saja, makhluk yang berhasil dalam pengamalan maitri, karuna, mudita, dan upeksa dapat terlahir di ksetra tersebut. Ini juga sebab dan akibat, apa yang Anda tekuni, maka itu yang Anda peroleh.

Catur-apramana-citta antara lain: maitri tak terhingga, karuna tak terhingga, mudita tak terhingga, dan upeksa tak terhingga. Maitri berarti memberikan kebahagiaan kepada semua makhluk; Karuna berarti mengatasi penderitaan semua makhluk; Mudita berarti dengan sukacita dan tanpa bimbang melaksanakannya, terus bersukacita tanpa pamrih; Upeksa berarti berderma dengan kesetaraan, tidak membedakan siapa yang akan aku bantu, siapa yang tidak akan aku bantu, mesti membimbing mereka dengan pandangan kesetaraan baru bisa mengamalkan upeksa.

Dharmaraja Liansheng mengungkapkan, ketika Beliau baru belajar Buddha, melihat perilaku beberapa biksu/biksuni, merasa sangat tidak suka, sehingga mulai menulis buku untuk mengkritiknya. Sesungguhnya ini keliru, sebab saat itu belum mengamalkan upeksa tak terhingga. "Kini saya telah mencapai alam kesadaran yang lain, bahwa semua makhluk adalah setara, tidak ada perbedaan laki-laki, perempuan, baik, buruk, rupawan, atau buruk rupa. Sampai pada kondisi ini, baru disebut upeksa tak terhingga. Membimbing semua makhluk mesti dilakukan dengan sikap kesetaraan, inilah Catur-apramana-citta. Jangan mendiskriminasi, perbedaan hanya ada pada akar mereka, demi menentukan metode yang tepat untuk membimbing mereka, ini disebut kebijaksanaan pembeda."

"Kini, demikianlah hatiku, saya menghormati semua makhluk. Terhadap siswa yang pergi, saya menghormatinya; Terhadap siswa yang kembali, saya menghormatinya. Tidak peduli yang baik, yang buruk, semua dihormati. Kadang saat membahas Nenek Hantu, memang benar ia sangat merusak Zhenfo Zong, ia memuja roh jahat yang rendah, dan itu memang keliru. Namun, Anda tetap mesti menghormatinya, sebab inilah nidana dia, dia juga membimbing cukup banyak insan, dan berkat peristiwa dia kita bisa mengenali apa itu keyakinan yang benar, apa itu keyakinan keliru, ia mengajarkan kepada kita apa itu keyakinan yang tepat, inilah yang perlu kita hormati darinya."

Catvari-samgraha-vastuni adalah derma, ucapan menyenangkan, perbuatan bermanfaat, dan bermitra, ini adalah metode untuk membimbing insan. Anda berderma kepadanya, membabarkan Buddhadharma kepadanya, dia datang Bersarana, ini adalah bentuk derma.

Ucapan yang menyenangkan berarti menggunakan nada bicara yang lembut untuk memberi perhatian kepada orang lain. Seperti saat ada orang berkunjung ke vihara, Anda persilakan ia minum teh, mengajaknya ke ruang makan untuk makan, menyalakan dupa dan mengajarinya bagaimana memuja Buddha, dengan teliti memperkenalkan kegiatan vihara, menjelaskan sajak ciam si kepadanya, memperkenalkan layanan konsultasi kepadanya. Supaya ia merasakan niat baik Anda, bahkan menyambutnya untuk datang, maka ia pun akan datang kembali untuk memuja Buddha.

Lakukan hal yang bermanfaat untuk orang lain, sehingga mereka akan berterima kasih kepada Anda, kemudian barulah Anda membimbing mereka, ini adalah perbuatan bermanfaat.

Dharmaraja Liansheng mengisahkan masa muda Beliau, saat itu suka berdansa, bahkan grup musik di diskotik datang untuk Bersarana, dan kemudian menerima upasampada, orang itu adalah Biksu Lianyi (蓮依法師), "Ia melihat saat saya menari ada jarak dengan penari, bahkan Mahaguru juga membimbing banyak penari untuk belajar Buddha. Anda mesti pergi ke alam tersebut, menjalani kehidupan yang sama dengan mereka, barulah Anda bisa membimbing mereka. Ini yang disebut bermitra." Catvari-samgraha-vastuni adalah alam suci Bodhisatwa, Bodhisatwa mencapai pembebasan menjadi Buddha, makhluk yang Beliau bimbing dapat terlahir di ksetra Beliau, seperti siswa Zhenfo Zong dapat terlahir di Mahapadminiloka.

Mendengar pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng, waktu selalu berjalan dengan indah dan penuh kehangatan. Membuat kita semua menantikan upacara homa esok hari, dan menantikan penerbitan buku terbaru pada tanggal 20 Maret kelak. Pujabakti telah berjalan dengan sempurna dan manggala, dengan berat hati, semua saling berpamitan dan mengucapkan selamat malam.

Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate

Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊

Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 11:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 06:00 WIB

Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw

Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature

Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org

Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng

TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV

#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#Padmakumara
Istadewata pujabakti minggu depan #BuddhaBhaisajyaguru
#SutraVimalakirti

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。