1 April 2023 Liputan Pujabakti Sadhana Bodhisatwa Avalokitesvara

1 April 2023 Liputan Pujabakti Sadhana Bodhisatwa Avalokitesvara di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
#LiputanSeattleLingShenChingTzeTemple

Pada tanggal 1 April 2023, Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (Xiyatu Leizangsi/西雅圖雷藏寺) menyelenggarakan kegiatan pujabakti hari Sabtu, Dharmaraja Liansheng memimpin semua bersama menekuni Sadhana Istadewata Bodhisatwa Avalokitesvara (Guanshiyin Pusa-觀世音菩薩) dan mengulas Sutra Vimalakirti. Empat golongan siswa bersama dengan khidmat mengikuti pujabakti, berbasuh cahaya adhisthana Buddha.

Usai pujabakti yang berjalan sempurna, Dharmaraja Liansheng mengungkapkan bahwa Trini Arya Sukhavati: Buddha Amitabha di tengah, Bodhisatwa Avalokitesvara di sisi kanan, Bodhisatwa Mahastamaprapta di sisi kiri, merupakan Tiga Pelindung dari Sukhavatiloka. Bodhisatwa Avalokitesvara mempunyai perwujudan yang tak terhingga banyaknya, tidak hanya di Sukhavatiloka, bahkan di banyak loka yang lain juga ada Bodhisatwa Avalokitesvara. Sutra Raja Agung juga menjadikan Bodhisatwa Avalokitesvara Raja Agung sebagai yang utama, dalam Sutra Raja Agung disebutkan nama Empat Mahabodhisatwa: Avalokitesvara Mahavidya, Avalokitesvara Pengamatan Vidya, Avalokitesvara Vidya Agung, dan Avalokitesvara Pembuka Vidya. Di Sanjusangendo, Kyoto, Jepang terdapat pratima keempat Bodhisatwa Agung tersebut, merupakan sosok Bodhisatwa yang sangat langka.

Hadir di segala tempat demi menanggapi semua doa, senantiasa menjadi bahtera menyeberangkan makhluk samudra samsara. Dahulu ketika pengungsi dari Vietnam mengarungi samudra menuju ke Amerika Serikat, saat berjumpa dengan bencana di lautan, mereka merapal nama agung Bodhisatwa Avalokitesvara. Bodhisatwa Avalokitesvara memiliki daya ikrar karuna, senantiasa mendengar suara doa dan mengentaskan dari penderitaan, Beliau melindungi makhluk yang menderita di dunia saha.

Bodhisatwa Avalokitesvara ada dalam jajaran Asta Mahadinata Zhenfo Zong (8 Istadewata utama), sangat banyak siswa yang menjadikan Bodhisatwa Avalokitesvara sebagai Istadewata, merupakan Bodhisatwa yang paling agung, di antara Asta Mahabodhisatwa yang pertama kali disebut namanya adalah Bodhisatwa Avalokitesvara.

◎  Anda Bertanya Saya Menjawab

Siswa bertanya: Pada tanggal 11 Maret 2023, di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, Dharmaraja Liansheng mengatakan: "Lihatlah sel tubuh, setiap hari mesti ada beberapa yang mati. Sel juga bisa hidup dan bisa mati." Ini membuat siswa teringat, dalam karya tulis Dharmaraja Liansheng, buku nomor 167, artikel berjudul "Diri Ini Adalah Buddha Amitabha": "Buddha bersabda: 'Semua tubuh yang memenuhi Dharmadhatu adalah Buddha Amitabha, bagaimana mungkin ada yang bersih dan ada yang kotor? Bagaimana ada yang suka, dan ada yang duka?' Hanya karena, setiap insan sudah berubah jati dirinya, sehingga melupakan bahwa dirinya adalah Buddha Amitabha. Dalam Sutra Samadhi Penyeberangan Kemurnian disebutkan: "Kehidupan insan, satu pikiran menjelma satu tubuh, ratusan pikiran terlahir ratusan kali, ribuan pikiran terlahir ribuan kali, satu hari satu malam menanamkan akar kelahiran dan kematian, sehingga akan terlahir kembali dalam 850,000,000 jenis tubuh yang berbeda, kesadaran yang diciptakan dalam jangka waktu seratus tahun, mengalami berbagai penderitaan, memenuhi maharibu loka, bahkan rambut, daging, dan kulitnya juga memenuhi maharibu loka, di saat rambut, daging, dan kulitnya berubah wujud, mana mungkin bisa menyadari bahwa berbagai wujud yang memenuhi Dharmadhatu sesungguhnya adalah Buddha Amitabha?" membaca bagian ini, saya sungguh terkejut.

Setelah membaca bagian itu, merasa ngeri, kita melahirkan sekian banyak kesadaran, entah kapan baru bisa mengakhiri samsara, dan mencapai Kebuddhaan? Saya pernah menulis sebuah artikel berjudul: "Menanggung 850 Juta Wujud Kelahiran" untuk bertanya, kini melalui kesempatan ini, saya ingin mohon petunjuk Mahaguru. Apakah sel tubuh kita adalah kesadaran kita di kehidupan lampau yang terlahir kembali? Jika sel tubuh adalah kesadaran yang tercipta setiap besit pikiran, maka masa pergantian sel merupakan kelahiran kembali, oleh karena itu, apakah bhavana kita pada masa itu dapat memurnikan karma dari setiap sel tubuh kita? Misalnya kita rajin merapal Mantra Usnisavijaya, apakah ini bisa menyeberangkan sel tubuh kita? Atau mungkin pemikiran siswa ini hanya fantasi, mohon Mahaguru berkenan mengupas Sutra Samadhi Penyeberangan Kemurnian.

Dharmaraja Liansheng menjawab:

Apakah sel tubuh adalah kelahiran kembali dari kesadaran kehidupan lampau? Jika iya, memang kenapa? Jika tidak, memang kenapa? Buat apa Anda mempersoalkannya? Jangan dipersoalkan. Menyebutnya kesadaran, tetap demikian, bukan kesadaran, juga demikian, tidak ada bedanya.

Pada dasarnya tubuh kita ini adalah sebuah gabungan, hanya bentuk kombinasi. Mengenai penelitian sel tubuh, biar dilakukan oleh dokter, bukan urusan kita. Menurut Sutra Buddha, cukup berbhavana untuk memurnikan tubuh, ucapan, dan pikiran. Berapa banyak jumlah sel tubuh kita setiap manusia, tidak ada satu pun yang tahu, untuk apa memikirkan karma sel-sel tubuh tersebut? Tidak perlu dipikirkan.

Tubuh kita, pikiran, perbuatan, tabiat, semua melakukan karma. Dapat dibilang ribuan kelahiran dan ribuan kematian, puluhan ribu kelahiran, puluhan ribu kematian, ini yang disebutkan oleh Sutra Samadhi Penyeberangan Kemurnian, manusia sungguh berbuat banyak karma. Sadhana kita, Tantra Zhenfo Zong memurnikan tubuh, ucapan, dan pikiran.

Sebentar lagi akan mengulas astanga-marga, ini merupakan metode untuk mengikis berbagai karma buruk yang diperbuat melalui tubuh, ucapan, dan pikiran. Jika kita berhasil mengikis karmavarana, dengan sendirinya akan tampak tubuh hakikat Anda, yaitu Buddhatakaya diri sendiri. Di sini dikatakan bahwa kita setiap insan adalah Buddha Amitabha, menampakkan hakikat diri yaitu Buddha Amitabha.

Ada berapa banyak Buddha Amitabha? Kita sering melafal: "Nánmó sānshíliù wàn yì yīshíyī wàn jiǔqiān wǔbǎi tóngmíng tóng hào Amítuófó" ini berarti melafal semua makhluk, demikianlah penjelasan saya, Anda pun tahu, "Semua jenis makhluk Dharmadhatu adalah Buddha Amitabha", tidak peduli berwujud apa pun itu, semua di Dharmadhatu adalah Buddha Amitabha. Kita merapal nama Buddha, tentu saja jika menurut Anda setiap sel tubuh adalah satu kesadaran, maka semua juga diseberangkan.

◎  Dharmaraja Liansheng Mengulas Sutra Vimalakirti

Teks Sutra:
Bagian 1, Varga Buddhaksetra
"37 Bodhipaksika adalah tanah suci Bodhisatwa, saat Bodhisatwa menjadi Buddha, melalui pengamalan catvari-smrti-upasthana, catvari-samyak-prahanani, catvara-rddhi-padah, lima akar, pancabala, sapta-bodhyanga, dan astanga-marga, semua makhluk terlahir di ksetra-Nya."

Pengulasan Dharmaraja Liansheng:
Marga yang kita bahas ini adalah jalan kebenaran, jalan yang dibabarkan oleh Buddha Sakyamuni, kita menyebutnya sebagai jalan kebenaran, terdiri dari delapan. Astanga-marga antara lain pandangan benar, pikiran benar, ucapan benar, perbuatan benar, penghidupan benar, perhatian benar, daya upaya benar, dan konsentrasi benar.

Pertama, mengulas pandangan benar. Apa yang disebut pandangan benar? Buddha Sakyamuni membabarkan trilaksana, segala sesuatu yang berkondisi anitya, sarwadharma anatman, nirvana santam. Dalam Sutra Vimalakirti sering dibahas mulajnana, dan kebijaksanaan pembeda. Mulajnana adalah substansi, kebijaksanaan pembeda adalah manfaat. Dalam pandangan benar, dalam anitya dan anatman, tampak mulajnana nirvana santam, tapi, tidak bisa mengingkari hukum karma sebab-akibat, sebab anitya adalah sebab-akibat, anatman juga sebab-akibat.

Ada orang yang merasa semua adalah kosong, mana mungkin ada sebab-akibat? Ini adalah pandangan sesat, bukan pandangan benar, pandangan benar yang sesungguhnya tidak memihak pada kosong, juga tidak memihak pada eksistensi, berjalan di atas jalan tengah. Dari eksistensi kita mengetahui sunya, tapi sunya tidak bisa mengingkari eksistensi. Jika Anda mengingkari eksistensi, maka tidak ada hukum karma sebab-akibat.

Anitya dan anatman yang kita alami hari ini, sesungguhnya di dalamnya ada hukum karma sebab-akibat. Anda tahu sunya, tapi Anda tidak bisa mengingkari keberadaan nidana dan sebab-akibat, Anda tidak bisa menggunakan mulajnana untuk mengingkari kebijaksanaan pembeda, tidak bisa menggunakan kebijaksanaan pembeda untuk mengingkari mulajnana, pandangan ini disebut pandangan benar.

Kedua adalah pemikiran benar. Pemikiran benar adalah kebijaksanaan pemikiran dalam "dengar, pikir, bhavana" dalam agama Buddha. Kenapa semua makhluk terus terlahir kembali? Sebab yang dipikirkan semua adalah konflik. Laksana ulat sutra menyemburkan sutra membungkus diri sendiri, demikianlah umat manusia, tidak ada siapa pun yang bisa mengikat Anda, semua karena Anda sendiri menyemburkan jarring yang mengikat Anda sendiri.

Anda menyemburkan jarring yang mengikat Anda dengan sangat erat, untuk apa demikian?! Anda mesti bijak, ini disebut pemikiran bijak. Kita tidak punya banyak waktu untuk ngobrol, waktu tidak banyak, jangan mengobrol, jangan melakukan sesuatu yang mengikat diri sendiri, luangkan waktu untuk melafal nama Buddha dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat terlahir di alam suci, mengikis karmavarana dengan baik, mencapai keberhasilan bhavana, inilah pemikiran benar.

Yang ketiga adalah ucapan benar. Saat kita bicara, mesti perhatikan ucapan yang bersih, jangan sembarang menghujat orang, sebab Anda tidak melihat secara langsung, juga tidak mengalaminya secara langsung, sebagian besar hanya mendengarnya, dan tidak benar. Kita merapal nama Buddha dan mantra, ini adalah ucapan benar, ucapan bersih, ubah obrolan santai menjadi merapal Buddha dan mantra. Selain itu, dalam Catvari-samgraha-vastuni ada ucapan lembut. Hindari ucapan jahat, dusta, lidah dua, dan ucapan tidak bermanfaat, inilah ucapan benar.

Yang keempat adalah perbuatan benar. Kita berbicara, bertindak, dan berpikir, semua adalah karma, apa itu perbuatan benar? Tubuh, ucapan, dan pikiran yang bersih, inilah perbuatan benar. Mulut jangan melanggar karma ucapan, tubuh jangan melanggar karma tubuh, pikiran jangan melanggar karma pikiran, inilah tubuh, ucapan, dan pikiran yang bersih, inilah perbuatan benar. Saat bersadhana, tubuh membentuk mudra, mulut merapal mantra, pikiran bervisualisasi Buddha, Bodhisatwa, Istadewata, ini berarti membersihkan tubuh, ucapan, dan pikiran, trikarma parisuddhi, ini disebut perbuatan benar.

Yang kelima adalah penghidupan benar. Menjalani hidup dengan tubuh, ucapan, dan pikiran yang benar, inilah penghidupan benar.

Usai Dharmadesana, Dharmaraja Liansheng berwelas asih menganugerahkan Abhiseka Sarana kepada umat baru yang memohon, kemudian mengadhisthana Air Mahakaruna Dharani, dan menginisiasi pratima Buddha, dilanjutkan dengan menggunakan vyajanacamara mengadhisthana segenap umat yang hadir di lokasi. Semua penuh Dharmasuka, meyakini, dan bertekad mengamalkan Dharma astanga-marga yang telah dibabarkan.

Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate

Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊

Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 11:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 06:00 WIB

Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw

Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature

Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org

Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng

TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV

#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#JambhalaKuning
Istadewata pujabakti minggu depan #Padmasambhava
#SutraVimalakirti

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。