18 Juni 2023 Upacara Homa Padmakumara

18 Juni 2023 Upacara Homa Padmakumara di Rainbow Temple


#LiputanTBSNLianhuaYunShen (蓮花云紳)

Pada tanggal 18 Juni 2023, Dharmaraja Liansheng hadir di Rainbow Temple (Caihong Leizangsi/彩虹雷藏寺) memimpin Upacara Homa Padmakumara (Lianhuatongzi/蓮花童子). Dharmaraja mengumumkan bahwa minggu depan, adalah Upacara Homa Buddha Amitayus (Changshoufo/長壽佛). Tubuh Buddha Amitayus berwarna merah, merupakan perwujudan dari Buddha Amitabha, tangan membentuk Mudra Dhyana. Selain itu, True Buddha Foundation (TBF) mengimbau kepada segenap siswa Zhenfo Zong di seluruh dunia untuk menyelenggarakan Upacara Agung Mohon Buddha Menetap di Dunia, oleh karena itu, pada tanggal 24 Juni 2023, Rainbow Temple akan menyelenggarakan Upacara Agung Trimulapuja Buddha Amitabha (Amituofo/阿彌陀佛).

Membahas Padmakumara, Dharmaraja melantunkan gatha yang tersiar pada masa Dinasti Tang:

蓮花童子見金仙,
Liánhuātóngzǐ jiàn jīnxiān,
Padmakumara menemui Resi Mulia,

落花虛空左右旋,
luòhuā xūkōng zuǒyòu xuǎn,
Hujan bunga turun dari angkasa,

微妙天音雲外聽,
wéimiào tiānyīn yun wài tīng,
Disambut alunan musik surgawi,

盡說極樂勝諸天
Jǐn shuō jílè shèng zhū tiān.
Membabarkan Sukhavati yang mengungguli semua surga.

Dharmaraja menyambung, “Padmakumara dan Padmasambhava, semua merupakan perwujudan dari Buddha Amitabha, oleh karena itu disebut Kumara Penjelmaan. Di Sukhavatiloka ada air 8 pahala, di dasar kolam penuh pasir emas, di atas permukaan kolam ada padma sebesar roda kereta, di atas padma ada Padmakumara yang merupakan perwujudan Buddha Amitabha.”

Dharmaraja juga memuji Tempat Kebaktian Shifang (Shifang Tongxiuhui/十方同修會) bimbingan Acarya Changren (常仁上師), pahala dari membuat pratima Buddha sungguh tak terhingga, ada banyak pratima Buddha ukuran besar dan kecil yang didanakan oleh Tempat Kebaktian Shifang kepada Rainbow Temple, kolumbarium Double Lotus Realm, Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, Taman Arama Nanshan, dan Taiwan Lei Tsang Temple.

Berikutnya Dharmaraja melontarkan satu kisah humor, mata laki-laki bisa menyetrum, mata perempuan lebih bisa menyetrum. Oleh karena itu, sadhaka dari yana Arhat menjaga sila dengan sangat ketat, termasuk di antaranya: Mata tidak boleh memandang langsung, hanya boleh memandang ke tanah/lantai, berbicara tidak lebih dari tiga kalimat, dan menjaga jarak tertentu. Selain itu, makan sehari sekali, dan tidak makan lagi lewat tengah hari.

◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab

Ada siswa yang bertanya:
Apakah beras untuk nampan mandala boleh diganti dengan batu permata untuk persembahan? Selain itu, apakah setelah batu permata dipersembahkan, kemudian dibersihkan, boleh dipersembahkan ulang? Bagaimana cara membersihkan batu permata tersebut? Apakah visualisasi nampan mandala tidak dibatasi hanya pada visualisasi makanan? Contohnya, apakah bunga, dupa, pelita, teh, tujuh permata dan delapan mestika, alat puja, dan jubah boleh dipersembahkan?

Dharmaraja Liansheng menjawab:
Nampan mandala merepresentasikan dasadharmadhatu alam semesta, dalam Tantra Tibet ada satu metode khusus penekunan mandalapuja, tapi dalam Tantra Timur tidak ada. Homa dalam Tantra Tibet juga sedikit berbeda dengan Tantra Timur, tungku homa tidak sama (Tantra Tibet biasanya menggunakan batu bata), sarana puja yang dimasukkan tungku dalam Tantra Tibet sangat banyak, dalam Tantra Timur lebih sedikit. Saya tidak tergolong Tantra Timur, juga tidak termasuk Tantra Tibet, kita melakukan metode kita sendiri, tapi kita juga ada nampan mandala. Peraturan persembahan mandala ada sangat banyak, saya punya kitab tata ritual persembahan nampan mandala, tapi praktiknya juga tidak berdasarkan kitab tersebut.” (Ada satu umat berdiri menjelaskan Sadhana Mandalapuja, di antaranya disebutkan cara mencuci nampan mandala menggunakan air kesumba)

Dharmaraja Liansheng melanjutkan, “Mengenai bagaimana cara mencuci batu permata? Menurut saya juga dicuci menggunakan air bunga kesumba. Mengenai persembahan, ada yang menggunakan batu permata, ada yang menggunakan beras, tapi titik berat ada pada visualisasi, bunga, dupa, pelita, teh, tujuh permata dan delapan mestika, alat puja, dan jubah, semua bisa dipersembahkan.”

“Kelak akan mentransmisikan Sadhana Hartawan Nomor Satu Arya Avalokitesvara, di antaranya, menitikberatkan tiga jenis persembahan rahasia, asalkan persembahannya benar, maka pasti menjadi hartawan nomor satu, oleh karena itu dalam Tantra, persembahan adalah Mahasadhana. Persembahan nampan mandala mengutamakan visualisasi, bunga, dupa, pelita, teh, buah, matahari, bulan, konstelasi, Gunung Sumeru, empat benua besar, delapan benua kecil, samudra banyu wangi, sama dengan mempersembahkan alam semesta. Sesungguhnya persembahan menggunakan hati, metode persembahan nampan mandala, ada sekte yang menggunakan batu permata, tapi sebagian besar masih menggunakan beras. True Buddha Foundation juga menyusun tata ritual Sadhana Mandalapuja, Anda bisa membaca tata ritual tersebut.”

◎ Dharmaraja Liansheng Mengulas Sutra Vimalakirti

Teks Sutra:
Bagian 3, Varga Siswa
“Pada waktu itu, Licchavi Vimalakirti, berkata sendiri: Terbaring sakit di atas ranjang, Begawan Maha Welas, mengapa tidak mengasihani? Buddha mengetahui pikiran Arya Vimalakirti, dan memberitahu Arya Sariputra: ‘Pergilah menjenguk dan tanyakan kondisi Arya Vimalakirti.’ Arya Sariputra berkata kepada Buddha: ‘Begawan! Saya tidak pantas menjenguk Beliau, mengapa demikian? Mengingat dahulu, saat saya duduk bermeditasi di bawah pohon di dalam hutan, saat itu Arya Vimalakirti menegur saya: ‘Wahai Sariputra! Meditasi bukan selalu duduk seperti itu; Anda duduk diam, tanpa berpikiran untuk menunjukkan diri pada triloka, inilah meditasi; Tak tergoyahkan oleh semua penglihatan, menekuni 37 Bodhipaksika, inilah meditasi; Masuk nirwana tanpa mematahkan klesa, inilah meditasi; Bila bisa bermeditasi seperti ini, Buddha menganugerahkan konfirmasi.’ Saat itu, wahai Begawan! Mendengarkan tuturan Beliau, saya termangu, tidak bisa menjawabnya. Oleh karena itu saya tidak sanggup memikul tugas untuk menjenguk Beliau.”

Dharmaraja menjelaskan: Saat itu Licchavi Vimalakirti berpikir, ‘Saat ini saya sedang berbaring di ranjang, Buddha Sakyamuni maha maitri maha karuna, semestinya Beliau datang untuk menjenguk saya.’ Buddha Sakyamuni memiliki kemampuan untuk mengetahui isi pikiran orang lain, satu besit pikiran Arya Vimalakirti, Buddha Sakyamuni langsung mengetahuinya, sehingga memberitahu Arya Sariputra, ‘Pergilah menjenguk Arya Vimalakirti.’ Yang dilakukan oleh Buddha pertama kali adalah meminta Arya Sariputra untuk pergi menjenguk, sehingga tentu saja kedudukan Arya Sariputra sangat tinggi. Ada yang bilang bahwa Mahakasyapa adalah siswa utama, sesungguhnya sama. Sariputra, Mahakasyapa, Mahamaudgalyayana, semua sangat dihargai oleh Buddha Sakyamuni. Pada awalnya, Sariputra dan Mahamaudgalyayana adalah tirthika, punya banyak siswa; Setelah mereka mengetahui keluhuran Buddhadharma, mereka membawa semua siswanya untuk bersarana kepada Buddha, masuk Sangha. Sangha Buddha baru menjadi besar setelah masuknya Sariputra dan Mahamaudgalyayana. Dalam Hinayana, Sariputra dijunjung sebagai nomor satu dalam kebijaksanaan; Dalam Mahayana, yang nomor satu dalam kebijaksanaan adalah Dharmarajaputra Manjusri.

“Oleh karena itu, Buddha Sakyamuni mengutus Sariputra untuk menjenguk, tapi Sariputra memberitahu Sang Buddha, ‘Begawan, saya tidak berani mengemban tugas untuk menjenguk Arya Vimalakirti!’ Mengapa? Karena Sariputra pernah dinasihati oleh Arya Vimalakirti, sebab Arya Vimalakirti adalah seorang Arya yang telah cerah sempurna, yang merupakan titisan Tathagata Gandum Emas. Oleh karena itu, Sariputra tidak berani pergi, kenapa sebabnya?”

Dahulu, Arya Sariputra pernah bermeditasi di bawah pohon di dalam hutan, saat itu Arya Vimalakirti menghampiri dan mengatakan kepada Arya Sariputra, “Dhyana-samadhi bukan berarti duduk diam seperti ini baru disebut dhyana-samadhi.” Arya Vimalakirti memberitahu Arya Sariputra, “Anda duduk diam, tanpa berpikiran untuk menunjukkan diri pada triloka, inilah meditasi.” Maksudnya adalah, jika Anda punya konsep pikiran meditasi, berarti bukan dhyana-samadhi. Dhyana-samadhi yang sesungguhnya adalah, saat jalan, diam, duduk, baring, atau aktivitas apa pun, semua adalah dhyana-samadhi. Dalam tata ritual Tantra ada “masuk samadhi” dan “keluar samadhi”, apakah dengan demikian saat masuk samadhi menjadi orang suci, saat keluar samadhi menjadi orang awam? Itu bukan dhyana-samadhi, dhyana-samadhi yang sejati tidak ada keluar maupun masuk, dhyana-samadhi tidak dibatasi oleh bentuk. Maksud dari Arya Vimalakirti adalah, “Jangan kira duduk diam berarti dhyana-samadhi!”

“Tidak membangkitkan nirodha-samapatti, menampilkan laku wibawa, inilah meditasi” tidak bersamadhi, pun tidak keluar dari samadhi, tapi dalam segala aktivitas dengan sendirinya ada laku wibawa, inilah dhyana-samadhi. Saya lihat Acarya Lianwang (蓮旺上師) kadang makan, mata terpejam, kedua kaki bersila, tidak memandang semua orang, juga tidak makan, tapi bagi dirinya sendiri beliau sedang bermeditasi, saya makan adalah dhyana-samadhi, mata terbuka juga dhyana-samadhi, cuci piring juga dhyana-samadhi, bukan hanya dalam waktu tertentu baru dhyana-samadhi, melainkan sudah belajar bagaimana setiap saat senantiasa berada dalam dhyana-samadhi, dengan sendirinya menghasilkan laku wibawa, inilah dhyana-samadhi yang sejati.”

“Tidak melepas metode, tampil dalam wujud awam, inilah meditasi”, kalimat ini bermakna sangat dalam, dengan hati terang Anda melakukan hal-hal awam, inilah dhyana-samadhi; “Hati tidak berdiam di dalam, pun tidak di luar, inilah meditasi.” Hati dhyana-samadhi tidak di dalam, juga tidak di luar, “tak tergoyahkan oleh semua penglihatan, menekuni 37 Bodhipaksika, inilah meditasi.” Menemui hal apa pun, siapa pun, senantiasa pertahankan terang hati, demikianlah tak tergoyahkan oleh semua penglihatan; Ada orang menghujat Anda, hati Anda langsung bergolak, kehilangan kondisi dhyana-samadhi; Melihat gadis cantik, tetap pertahankan terang hati; Melihat gadis buruk rupa, hati juga tak goyah, inilah dhyana-samadhi sejati, kemudian menekuni 37 Bodhipaksika, inilah dhyana-samadhi yang sejati.”

“Masuk nirwana tanpa mematahkan klesa, inilah meditasi”, ada orang mengira memiliki kelsa tidak bisa masuk dhyana-samadhi, tapi di sini ditulis: “Masuk nirwana tanpa mematahkan klesa”, dunia saha adalah dunia penuh klesa, Anda tidak meninggalkan dunia saha, masih punya tubuh jasmani, tubuh masih ada penyakit, sudah pasti ada kerisauan. Meskipun Anda punya tubuh, secara lahiriah ada kerisauan dalam hal makanan, pakaian, tempat tinggal, aktivitas, dan mencari nafkah, tapi Anda bisa masuk nirwana, tidak terpengaruh oleh klesa. Tidak meninggalkan dunia saha, tidak meninggalkan dunia fana, tidak meninggalkan kerisauan, tapi Anda bisa mempertahankan hati yang terang, inilah dhyana-samadhi. “Bila bisa bermeditasi seperti ini, Buddha menganugerahkan konfirmasi.” Jika Anda melakukan seperti ini, sepuluh penjuru Buddha menganugerahkan vyakarana kepada Anda, meberikan konfirmasi kepada Anda.

“Saat itu, Arya Sariputra mengatakan kepada Sang Buddha, ‘Saya mendengar ucapan Arya Vimalakirti, tidak bisa menjawabnya barang sepatah kata pun, oleh karena itu, saya tidak berkualifikasi untuk pergi menjenguk Arya Vimalakirti.’ Sebab melalui satu tema dhyana-samadhi, Arya Vimalakirti bisa menuturkan ajaran demikian banyak. Arya Vimalakirti juga mengatakan, ‘Untuk apa duduk diam di hutan? Tidak memberi manfaat untuk semua makhluk, tidak membimbing insan, hanya duduk bermeditasi di pedalaman gunung, apakah menurut Anda ini adalah dhyana-samadhi?’ Terus terang memang demikian, Anda mesti bisa berdampingan dengan dunia fana, meskipun berada di dunia saha, tapi Anda punya hati yang terang, dalam segala aktivitas senantiasa terang, inilah dhyana-samadhi yang sejati.”

“Maksud dari Arya Vimalakirti adalah, tubuh Anda ada di dunia saha, bisa berada dalam kondisi dhyana-samadhi; Di lingkungan ramai juga bisa berada dalam kondisi dhyana-samadhi; Sekalipun di rumah bordil, tetap bisa berada dalam kondisi dhyana-samadhi; Minum alkohol juga dhyana-samadhi, asalkan Anda tidak mengacaukan terang hati Anda. Di kedalaman gunung, saat tidak melihat perempuan cantik, Anda bisa berdhyana-samadhi, keluar dari gunung, melihat perempuan cantik, hati Anda kacau, dhyana-samadhi macam apa ini? Oleh karena itu, “Tak tergoyahkan oleh semua penglihatan”, Anda sudah lihat sangat banyak, tapi tidak menggoyahkan terang hati Anda, inilah dhyana-samadhi yang sejati. Arya Vimalakirti membabarkan ini semua, begitu Arya Sariputra mendengarnya, Beliau merasa tidak pantas pergi menjenguk Arya Vimalakirti.”

Usai Dharmadesana, Dharmaraja Liansheng menyapa siswa yang berpartisipasi secara daring, kemudian menganugerahkan Abhiseka Sarana dan Abhiseka Padmakumara, upacara pun usai dengan sempurna.

------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate

Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊

Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB

Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw

Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature

Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org

Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng

TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV

#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#Padmakumara
Yidam Homa minggu depan #BuddhaAmitayus
#SutraVimalakirti

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。