26 Agustus 2023 Pujabakti Sadhana Padmasambhava di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
Berita Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (Xiyatu Leizangsi/西雅圖雷藏寺)
Pada hari Sabtu, tanggal 26Agustus 2023, di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, Dharmaraja Liansheng memimpin pujabakti Sadhana Padmasambhava (Lianhuashengdashi/蓮華生大士). Usai pujabakti, Acarya Lianyin (蓮吟上師) selaku ketua vihara cikal bakal, bersama segenap Dharmaduta, melakukan upacara permohonan transmisi Dharma Upacara Agung Musim Gugur, dengan tulus memohon kepada Dharmaraja Liansheng untuk memimpin Upacara Agung Santika Paustika Penyeberangan Buddha Amitabha tanggal 9 September, dan untuk pertama kalinya mentransmisikan dan menganugerahkan Abhiseka Sadhana Hartawan Nomor Satu Arya Avalokitesvara. Berbagai mestika Dharma dan piranti Dharma yang sangat berkualitas dan mengandung makna sakral dipersembahkan kepada Mulacarya Liansheng, sebagai perwujudan rasa syukur dan rasa menghargai segenap siswa atas welas asih Mulacarya untuk mentransmisikan Sadhana Tantra yang sangat istimewa ini.
Usai upacara memohon transmisi Dharma, Tbboyeh memutar video pendek yang memberitahukan bahwa pada tanggal 7 September, buku terbaru karya Dharmaraja Liansheng, nomor 296 “Sekuntum Bunga Untukmu” (送你花一朵), dan pada tanggal 9 dan 10 September, pukul 11:00 s.d. 11:50 siang ada acara tanda tangan buku, kami mengajak Anda semua untuk berpartisipasi.
Dharmaraja Liansheng menuturkan, tokoh utama dalam buku “Sekuntum Bunga Untukmu” adalah Mahabiksu Xuyun, Beliau adalah sekte Chan, sangat berpendidikan, juga mempelajari Tantra, seluruh perjalanan hidup Beliau ada di dalam “Sekuntum Bunga Untukmu”. Dahulu, Buddha Sakyamuni memegang bunga, Mahakasyapa tersenyum, dan demikianlah sekte Chan tertransmisikan. Hal yang utama dalam sekte Chan adalah hati mengesahkan hati, melampaui kata-kata, tidak bisa diungkapkan melalui kata-kata. Semoga setelah Anda membaca “Sekuntum Bunga Untukmu”, dapat beryoga dengan hati diri sendiri, selamat membaca dan menimba manfaat.
“Sadhana Hartawan Nomor Satu Arya Avalokitesvara” mengandung 2 makna:
1. Mencapai keberhasilan dalam Sadhana Arya Avalokitesvara, mencapai Bodhi, maka Anda adalah hartawan nomor satu di langit. Sebab hartawan nomor satu yang sesungguhnya adalah Bodhi, yaitu Buddha, ini merupakan hartawan yang melampaui wujud.
2. Sekalipun Anda tidak memperoleh Bodhi, tapi di dunia fana, Anda bisa menjadi hartawan nomor satu.
Arya Avalokitesvara adalah Bodhisatwa Avalokitesvara, Beliau memahami isi hati semua makhluk, memiliki berbagai metode untuk menyeberangkan semua makhluk, oleh karena itu, ada Sadhana Hartawan Nomor Satu ini.
◎ Dharmaraja Liansheng Mengulas Sutra Vimalakirti
Teks Sutra:
Bagian 4, Varga Bodhisatwa
“Maitreya, buatlah supaya para Dewaputra ini meninggalkan pandangan diskriminasi akan Bodhi, mengapa demikian? Bodhi tidak dapat diperoleh dengan tubuh, tidak dapat diperoleh dengan hati. Nirwana adalah Bodhi, sebab merupakan lenyapnya semua atribut. Tidak mengamati adalah Bodhi, sebab meninggalkan segala kondisi. Tidak bertindak adalah Bodhi, sebab tiada pikiran. Pemutusan adalah Bodhi, sebab melepas semua pandangan. Meninggalkan adalah Bodhi, sebab meninggalkan semua khayal. Rintangan adalah Bodhi, sebab merintangi semua keinginan. Tidak masuk adalah Bodhi, sebab tidak ada rasa tamak. Selaras adalah Bodhi, sebab selaras dengan kedemikianan. Menetap adalah Bodhi, sebab menetap pada Dharmata. Mencapai adalah Bodhi, sebab mencapai kenyataan. Tiada mendua adalah Bodhi, sebab meninggalkan segala dharma pikiran.”
“Maitreya, buatlah supaya para Dewaputra ini meninggalkan pandangan diskriminasi akan Bodhi, mengapa demikian?”
“Bodhi” adalah “dao”, merupakan Tathata, Buddhata. Arya Vimalakirti memberitahu Bodhisatwa Maitreya, buatlah supaya segenap Dewaputra di Surga Tusita tidak memiliki pandangan diskriminasi terhadap Bodhi. Mengapa?
“Bodhi tidak dapat diperoleh dengan tubuh, tidak dapat diperoleh dengan hati.”
Bodhi adalah “dao”, dan Bodhi bukan diperoleh menggunakan tubuh jasmani, pun bukan diperoleh menggunakan hati. Bodhi pada dasarnya Dharmata alamiah, pada dasarnya ada, dan bukan diperoleh menggunakan apa pun.
“Nirwana adalah Bodhi, sebab merupakan lenyapnya semua atribut.”
Dharmakaya tak berwujud dan tak beratribut, sambhogakaya merupakan atribut keagungan, sedangkan nirmanakaya merupakan memiliki segala atribut, semua ditampilkan menggunakan atribut. Dalam Sutra Vajra disebutkan bahwa atribut sejati bukan atribut, segala atribut bukan Bodhi, sehingga tubuh juga bukan Bodhi, hati bukan Bodhi, Bodhi tidak berwujud, Bodhi yang sejati tiada atribut.
“Tidak mengamati adalah Bodhi, sebab meninggalkan segala kondisi.”
Kadang bhavana Tantra menggunakan visualisasi, tapi visualisasi bukan tujuan, melainkan sebuah metode, kegunaannya untuk menghentikan pikiran khayal. Saat tidak ada lagi pikiran khayal, visualisasi sudah tidak diperlukan, inilah “Tidak mengamati”. “Meninggalkan segala kondisi”, meninggalkan segala dharma nidana, ada nidana berarti ada muncul dan lenyap, tiada nidana barulah disebut Bodhi, yaitu sunyata.
“Tidak bertindak adalah Bodhi, sebab tiada pikiran.”
“Bertindak”, semestinya adalah “dharma”, dalam Tantra ada satu tingkat spiritual yang disebut tiada yang dipelajari, tidak perlu belajar lagi, tidak bertindak sama dengan tiada yang dipelajari. Kita bersadhana demi mencapai kemurnian, ketika Anda sudah murni, apa masih perlu sadhana? Jika sudah murni, tidak perlu lagi sadhana. Saat tubuh, ucapan, dan pikiran sepenuhnya murni, itulah “tidak bertindak”. “Sebab tiada pikiran”, Anda tidak perlu bervisualisasi, tidak perlu memikirkan apa pun, inilah Bodhi.
“Pemutusan adalah Bodhi, sebab melepas semua pandangan.”
“Mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, pikiran, indra pikiran, alaya” delapan vijnana semua merupakan pandangan, tidak peduli pandangan benar atau pandangan sesat, semua mesti dilepas. “Mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, pikiran, rupa, suara, bebauan, citarasa, sentuhan, dharma” semua dipatahkan, lepas semua pandangan, pada akhirnya hanya menyisakan Bodhi. Tidak peduli Dharma lokiya maupun Lokuttara, semua dipatahkan, sehingga dapat merealisasi Bodhi.
“Meninggalkan adalah Bodhi, sebab meninggalkan semua khayal.”
Meninggalkan adalah Bodhi, meninggalkan semua khayal, meninggalkan memiliki arti sama dengan mematahkan, Anda telah mematahkannya, Anda pun meninggalkannya, oleh karena itu, meninggalkan berarti Bodhi. Tiada lagi semua pikiran khayal, tiada lagi hati, tiada lagi tubuh, tiada lagi suatu apa pun, segalanya sudah ditinggalkan, tiada lagi tamak, benci, dan kebodohan. Harta, seks, nama, makan, tidur, semua tiada, hanya menyisakan Bodhi.
“Rintangan adalah Bodhi, sebab merintangi semua keinginan.”
Mengapa Bodhisatwa Ksitigarbha yang memiliki ikrar agung selamanya adalah Bodhisatwa? Beliau bertekad: “Berikrar tidak menjadi Buddha sebelum neraka kosong.”, neraka tidak pernah kosong, sehingga Beliau terus sebagai Bodhisatwa. “Rintangan adalah Bodhi” mengapa? Sudah tidak ada lagi semua keinginan, ini adalah rintangan.
“Tidak masuk adalah Bodhi, sebab tidak ada rasa tamak.”
Tanggal 9 September mentransmisikan Sadhana Hartawan Nomor Satu, hartawan teragung di atas langit adalah Bodhi. Tidak ada rasa tamak pada diri Anda, tidak tamak akan predikat hartawan nomor satu di dunia fana, tentu saja Anda adalah hartawan nomor satu di atas langit, ini berarti “tidak masuk”, ini adalah Bodhi, Tathata.
“Selaras adalah Bodhi, sebab selaras dengan kedemikianan.”
Selaras adalah Bodhi, sebab selaras dengan Tathata. Selaras Tathata, sepenuhnya selaras Tathata, Dharmata alamiah.
“Menetap adalah Bodhi, sebab menetap pada Dharmata.”
Anda menetap dalam Tathata, tentu saja adalah Bodhi. Sebab menetap dalam Dharmata, Dharmata adalah Buddhata, Anda adalah Buddhata, Buddhata adalah Anda, tidak ada perbedaan. Menetap pada Dharmata, menetap pada Buddhata, menetap di sini berarti Bodhi.
“Mencapai adalah Bodhi, sebab mencapai kenyataan.”
Mencapai berarti tiba, berjalan lurus menuju Bodhi, terus sampai kenyataan, terus sampai dalam kesejatian.
“Tiada mendua adalah Bodhi, sebab meninggalkan segala dharma pikiran.”
“Tidak mendua” adalah Tathata, Tathata adalah satu-satunya, absolut, tidak ada dualisme, tidak ada perbandingan, tidak ada istilah kebajikan dan kejahatan. Benar atau salah, baik atau buruk, besar atau kecil, semua adalah dualisme, segala sesuatu yang masih bertentangan bukanlah Bodhi. Benar-benar memperoleh Bodhi berarti tidak mendua, yaitu absolut. “Meninggalkan segala dharma pikiran” tidak bisa dipahami pikiran, sebab Tathata adalah absolut.
Dharmaraja Liansheng membabarkan Dharma, membimbing segenap insan dengan metode pembabaran yang mudah dipahami, sehingga semua yang mendengar dapat memahami makna mendalam dari Sutra yang penuh dengan kalimat yang sukar dipahami. Setelah Dharmadesana, Dharmaraja Liansheng berwelas asih mengadhisthana segenap hadirin.
------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB
Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw
Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#Padmasambhava
#SutraVimalakirti
Istadewata Pujabakti Minggu Depan #MahadewiYaochi