3 September 2023 Upacara Homa Bhagavati Kurukulla di Rainbow Temple

3 September 2023 Upacara Homa Bhagavati Kurukulla di Rainbow Temple

#LiputanTBSNLianhuaYunShen (蓮花云紳)

Pada hari Minggu, tanggal 3 September 2023, Rainbow Temple (Caihong Leizangsi/彩虹雷藏寺), Seattle, Amerika Serikat, dengan tulus mengundang Dharmaraja Liansheng untuk memimpin Upacara Agung Homa Bhagavati Kurukulla (Gulugulie Fomu/咕嚕咕咧佛母). Karena hanya berjarak beberapa hari dengan Upacara Agung Musim Gugur tahunan, banyak umat Sedharma dari berbagai belahan dunia mulai berdatangan ke Seattle, sehingga dalam homa kali ini Rainbow Temple dipenuhi oleh lautan manusia.

Terlebih dahulu, Dharmaraja memberitahukan bahwa hari Sabtu minggu depan adalah Upacara Agung Musim Gugur Buddha Amitabha, dan merupakan transmisi perdana Sadhana Arya Avalokitesvara Hartawan Nomor Satu, mantra yang digunakan adalah: “Om. Mani. Beimi. Hom. Dazhabuze. Guluya. Suoha.”, menekuni sadhana ini ada tiga macam persembahan khusus, kelak akan ditransmisikan kepada semuanya pada hari upacara musim gugur. Selain itu, minggu depan adalah Upacara Agung Homa Mahottara Heruka (Dahuanhuawang jin’gang/大幻化網金剛).

Dharmaraja Liansheng memperkenalkan Istadewata Homa hari ini: Bhagavati Kurukulla, yang disebut juga Zuoming Fomu, merupakan Istadewata Vasikarana paling agung, juga merupakan Istadewata dari Kakek Guru: Thubten Dhargye. Pernah ada yang bertanya kepada Kakek Guru: “Mengapa Anda yang menekuni Istadewata Mahavasikarana Bhagavati Kurukulla hanya membimbing 300 orang siswa?” Kakek Guru menjawab: “Saya cukup membimbing satu Lu Shengyan.”, sebab membimbing satu Dharmaraja Liansheng berarti menjadi Kakek Guru dari jutaan siswa Zhenfo Zong. Mantra Hati Bhagavati Kurukulla adalah: “Om. Gulugulie. Chuli. Suoha” atau “Om. Gulugulie. Xie. Suoha”, Bhagavati Kurukulla bisa menjadi Istadewata, bisa juga menjadi Dharmapala. Empat ikrar agung Beliau adalah: Ikrar elemen tanah, membuat segenap insan memperoleh harta; Ikrar elemen air, tolak bala dan penyembuhan; Ikrar elemen api, membantu segenap insan menyempurnakan keharmonisan; Ikrar elemen angin, merupakan daya penaklukan.

◎ Interaksi Adalah Kekuatan - Anda Bertanya Saya Menjawab

Siswa dari Malaysia bertanya:
1. Sadhaka mengembangkan Bodhicitta, berlatih untuk menghirup hitam mengembus putih, apakah untuk mempraktikkannya ada pembagian tingkat bhavana? Atau hanya perlu diri sendiri menjadi Istadewata, atau adhisthana dari Trimula sadhaka?

Dharmaraja Liansheng menjawab:
Pada permulaan bhavana, menghirup putih, mengembus hitam, kemudian saat sadhaka mengembangkan Bodhicitta untuk menolong insan, bisa menekuni hirup hitam, embus putih. Ada adhisthana Trimula, atau diri menjadi Istadewata, Anda bisa mengamalkannya. Tapi diri sendiri menjadi Istadewata harus sudah kukuh, adhisthana Trimula juga mesti ada anubhava. Asalkan Anda mengalami anubhava, berubah menjadi Istadewata dan kukuh, maka Anda bisa menghirup hitam dan mengembus putih.”

2. Di berbagai kesempatan berbeda, siswa berlatih menghirup hitam dan mengembus putih, mengalami kontak batin berbeda, kadang merasa dipenuhi, penuh semangat, kadang membuat orang dekat yang sedang sakit membaik, tapi saya merasa tidak enak badan, tapi kemudian tidak ada masalah, jangka waktunya tidak sama. Apakah ini wajar?

Dharmaraja menjawab, ini wajar, kadang kontak batin berbeda, kadang merasa tidak nyaman, ini boleh.

3. Dalam Risalah Agung Tahapan Jalan Bodhi disebutkan terhadap Mulacarya boleh menghirup hitam dan mengembus putih, siswa menekuninya di hadapan Pohon Sarana, para Istadewata di Pohon Sarana memancarkan cahaya adhisthana, apakah ini merupakan Sadhana Saling Menyinari?

Dharmaraja Liansheng menjawab, “Memang benar, ini adalah Sadhana Saling Menyinari. Ini merupakan derma untuk menolong semua makhluk, bahkan bisa bermanfaat bagi empat alam Arya dan Dasadharmadhatu.”

4. Siswa pernah menjaga jarak dengan orang yang pernah menindas, merisak, dan yang ingin membuat hidup saya susah, apakah ini tidak sesuai dengan prinsip jalan tengah?

Dharmaraja Liansheng menjawab, “Dalam Sutra Vimalakirti disebutkan mengenai selaras, Anda tidak boleh sengaja menghindari beberapa orang, jika Anda sengaja menghindari mereka, itu artinya bukan selaras. Saat kita berjumpa beberapa orang, berarti mereka berjodoh dengan kita, berarti Anda harus bersama mereka, kemudian bertahap gunakan Buddhadharma untuk mengubah mereka, dan bukan malah memutuskan hubungan, kecuali Anda tidak berjumpa mereka.

Sengaja menjaga jarak dengan orang yang tidak cocok, tentu saja ini tidak sesuai jalan tengah, ini artinya ada pamrih. Anda ingin bersama dengan orang yang disukai, Anda menjaga jarak dengan yang tidak disukai, ini keliru, ini bukan selaras, poin ini sangat penting.”

“Jika dalam hati Anda ada diskriminasi besar dan kecil, aku lebih besar dari Anda, aku boleh tidak mengacuhkan Anda, yang seperti ini keliru, ini adalah pemikiran Mara. Yang disebut upeksa kesetaraan, semua setara, tidak membedakan besar dan kecil. Semua belajar Buddha, mesti tahu memandang semua makhluk dengan setara. Saya sendiri tidak hanya menghormati Buddha, Bodhisatwa, empat tingkat Arya, bahkan terhadap Dewa Bumi pun tidak bersikap sembarangan, saya menghormati Dewa Bumi laksana Buddha. Jika ada yang mengatakan aku lebih besar, berarti itu keliru, berarti tidak berhasil belajar Buddha, malah menjadi Mara.”

◎ Dharmaraja Liansheng Mengulas Sutra Vimalakirti

Teks Sutra:
Bagian 4, Varga Bodhisatwa:
“Tiada berbeda, sebab Bodhi dan sarwa dharma setara. Tiada perbandingan, sebab Bodhi tak terperikan. Keluhuran subtil, sebab Bodhi dan sarwa dharma sukar diketahui. Begawan, ketika Arya Vimalakirti membabarkan Dharma ini, dua ratus Dewaputra memperoleh Anutpattikadharmaksanti. Oleh karena itu saya merasa tidak pantas untuk pergi menjenguk Beliau.”

Dharmaraja Liansheng mengulas:

“Tiada berbeda, sebab Bodhi dan sarwa dharma setara.”
Tidak mendiskriminasi adalah Bodhi, tiada mendua, yaitu satu. Buddhadharma adalah setara, Buddhata adalah setara, upasaka dalam maitri, karuna, mudita, dan upeksa, ini disebut upeksa kesetaraan. Upeksa tiada membedakan, tiada membedakan berarti tiada berbeda, tiada berbeda adalah Bodhi. Sebab sarwadharma adalah setara.

“Tiada perbandingan, sebab Bodhi tak terperikan.”
Bodhi tidak dapat diumpamakan, juga tidak dapat dibandingkan, tidak bisa menggunakan ilmu logika.

“Keluhuran subtil, sebab Bodhi dan sarwa dharma sukar diketahui.”
Saya sering membabarkan Sukhavatiloka, sangat agung dan luar biasa, keluhurannya luar biasa. Di luar jangkauan pikiran berarti subtil dan luhur, tidak bisa Anda bayangkan, tak terbayangkan, ini adalah Buddhata. “Sarwadharma sukar diketahui”, sangat sukar untuk membabarkan Buddhata, oleh karena itu Buddha sering mengatakan, “Hal ini, sungguh tak terperikan.” Sebab sekalipun dibabarkan, tetap tidak akan mengena, diucapkan justru keliru, diungkapkan justru salah, oleh karena itu kita hanya bisa mengatakan subtil dan luhur, luar biasa.

Saat itu, Bodhisatwa Maitreya memberitahu Buddha: “Ketika Arya Vimalakirti membabarkan Dharma ini, dua ratus Dewaputra memperoleh Anutpattikadharmaksanti.” Anutpattikadharmaksanti tergolong Acalabumi, tergolong Bodhisatwa bumi ke-8, Bodhicitta sepenuhnya kukuh dan tak luntur. Oleh karena itu, Bodhisatwa Maitreya merasa Beliau tidak pantas untuk menjenguk Arya Vimalakirti.

Oleh karena itu, Buddha Sakyamuni meminta Prabhavyuhakumara untuk pergi menjenguk Arya Vimalakirti. Sesungguhnya saat itu, di Vaisali ada tiga orang upasaka: Arya Vimalakirti, Prabhavyuhakumara, dan Bodhisatwa Ratnakuta, ketiga tokoh ini sangat termasyhur, semua sangat berpendidikan. Prabhavyuha menggunakan cahaya terang untuk memperagung diri sendiri. Kumara berarti hati yang polos. Beliau tidak memiliki hati yang mendiskriminasi. Kita tidak menggunakan usia untuk menetapkan usia berapa yang tergolong kumara, mengira Padmakumara adalah anak-anak. Setua apa pun orang ini, ia masih memiliki hati yang polos, maka ia adalah kumara. Bukan ditentukan berdasarkan usia. Kumara berarti hatinya tidak mendua, ia hanya memiliki satu hati, hati kanak-kanak yang polos. Beliau melihat segala sesuatu seperti melihat lukisan, tidak membedakan baik dan buruk, hanya melihatnya, merasa semua baik, inilah satu hati, inilah kumara. Di bagian belakang saya akan mengulas, “Hati lurus adalah Bodhimanda”, satu hati adalah Bodhimanda, ini adalah pintu tak mendua. Buddha meminta Prabhavyuhakumara untuk memandu semua pergi menjenguk Arya Vimalakirti, Prabhavyuha memberitahu Buddha Sakyamuni: “Buddha, saya juga tidak pantas menjenguk Beliau.”

Dharmadesana berakhir sampai di sini, Upacara Homa pun telah sempurna. Selanjutnya, Dharmaraja menyapa segenap siswa yang berpartisipasi secara daring, kemudian menganugerahkan Abhiseka Sadhana Bhagavati Kurukulla dan Sadhana Memanah Sepuluh Penjuru.

------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate

Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊

Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB

Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw

Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature

Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org

Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng

TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV

#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#BhagavatiKurukulla
Upacara minggu depan #UpacaraAgungMusimGugurBuddhaAmitabha dan #MahottaraHeruka
#SutraVimalakirti

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。