Upacara Agung Buddha Amitabha Musim Gugur Tahun Guimao Seattle

Berita Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (Xiyatu Leizangsi/西雅圖雷藏寺)

Musim gugur tahun Guimao, tanggal 9 September 2023, Seattle Ling Shen Ching Tze Temple dengan tulus mengundang Mulacarya Zhenfo Zong Dharmaraja Liansheng untuk secara langsung memimpin Upacara Agung Tolak Bala Pemberkatan dan Penyeberangan Buddha Amitabha, serta menganugerahkan transmisi dan abhiseka perdana Sadhana Arya Avalokitesvara Hartawan Nomor Satu.

Presiden Taiwan: Tsai Ing-wen (蔡英文), Wakil Presiden Taiwan: William Lai (賴清德), Ketua Kuomintang: Eric Chu (朱立倫), Wali Kota Taipei Baru: Hou You-yi (侯友宜), Perintis Yonglin Foundation: Terry Gou (郭台銘), beserta banyak bupati, anggota legislatif, dan anggota dewan mengirimkan ucapan selamat atas penyelenggaraan upacara.

Upacara diselenggarakan di Rainbow Temple (Caihong Leizangsi/彩虹雷藏寺) yang terletak di North Bend, dan dihadiri oleh segenap umat dan simpatisan dari lima benua besar, serta para tamu agung yang merupakan ahli dalam bidang politik, kedokteran, hukum, bisnis, seni, pendidikan, dan lain sebagainya. Keseluruhan kegiatan upacara dibawakan dalam dwibahasa, yaitu Mandarin dan bahasa Inggris, serta disiarkan secara langsung ke seluruh dunia.

Pada pagi hari, segenap siswa dengan penuh antusias beranjali dengan hormat menyambut kehadiran Dharmaraja Liansheng. Dharmaraja melangkah menuju ke tiap stan barang rohani dan stan pendaftaran upacara untuk menganugerahkan adhisthana, terdengar seruan sukacita di tiap stan yang dikunjungi oleh Dharmaraja Liansheng, dari sini kita dapat merasakan luapan sukacita segenap siswa yang pada akhirnya dapat berhimpun kembali dengan Mulacarya setelah berakhirnya masa pandemi.

Berikutnya, Dharmaraja Liansheng menghadiri acara tanda tangan buku dan pameran karya lukis tahun 2023 bertajuk: "Dharmaraja Liansheng Membuka Bunga Kesejahteraan" yang diselenggarakan oleh Tbboyeh. Seiring dengan penerbitan buku terbaru, nomor 296: "Sekuntum Bunga Untukmu", dipamerkan karya lukis bertema bunga dan kemakmuran. Pada hari itu juga merupakan hari penerbitan buku pengulasan Sutra Vajra oleh Dharmaraja Liansheng, dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, serta pameran karya tulis Dharmaraja Liansheng dalam bahasa Mandarin, Indonesia, dan Vietnam. Pengunjung pameran terus membeludak, semua berbaris dengan tertib menanti giliaran mendapatkan anugerah tanda tangan buku.

Pada pukul 2 sore tepat, semua beranjali dengan khidmat melantunkan Mantra Hati Padmakumara, prosesi agung penyambutan Guru membawa aneka Dharmayudham dan panji Buddha, menyambut Mulacarya Zhenfo Zong Dharmaraja Liansheng untuk meresmikan mandala dan memulai transmisi sadhana. Sebelum upacara dimulai, Presiden The Seattle-Kaohsiung Sister City Association: Xu Jinli (徐瑾璃) tampil memberikan kata sambutan, menyampaikan terima kasih kepada Seattle Ling Shen Ching Tze Temple yang telah dalam waktu lama memberikan dukungan kepada interaksi antar dua negara.

Diiringi pelantunan "Namo Benshi Shijiamounifo" yang merdu, Dharmaraja Liansheng menganugerahkan upasampada kepada 4 orang siswa, menganugerahkan Sila Bodhisatwa kepada 38 orang siswa perumah tangga, serta menganugerahkan pemberkatan nikah kepada 2 pasang mempelai. Terhadap pernyataan dari Doktor Ilmu Kedokteran: Huang Yi (黃屹) di hadapan altar sila: "Jiwa dan raga ingin meninggalkan keduniawian", Dharmaraja memberikan tanggapan, sesungguhnya tiada jiwa dan tiada raga, melainkan meninggalkan keduniawian dengan Dharmata alamiah; Terhadap segenap siswa yang menerima Sila Bodhisatwa, Dharmaraja menekankan bahwa Bodhisatwa merupakan sebab dari Kebuddhaan, Buddha Sakyamuni menjadi Bodhisatwa dalam 500 kelahiran baru kemudian menjadi Buddha, Bodhisatwa berarti menanggalkan ego untuk pergi mengulurkan bantuan kepada semua makhluk; Kepada para mempelai, Dharmaraja Liansheng menyemangati supaya mereka tekun melafal nama Buddha, serta memberikan doa restu semoga mempelai dapat membangun keluarga Buddhis yang sejahtera.

Acarya Shi Lianyin (釋蓮吟上師) selaku ketua Seattle Ling Shen Ching Tze Temple mewakili keempat kelompok siswa mempersembahkan khata kepada Dharmaraja Liansheng, sesi ini menandai dimulainya Upacara Agung Musim Gugur tahunan. Dengan diiringi nuansa agung pelantunan nan merdu, dengan khidmat semua mengikuti Dharmaraja Liansheng bernamaskara kepada para Buddha, Bodhisatwa, Dharmapala, dan para makhluk suci, melantunkan sutra, menjapa mantra, masuk samadhi, dan menyalurkan jasa. Usai ritus upacara berjalan dengan sempurna, dengan sukacita dan penuh perhatian semua mendengar pembabaran transmisi Sadhana Arya Avalokitesvara Hartawan Nomor Satu.

Dharmaraja Liansheng mengungkapkan, saat upacara berlangsung, Beliau telah melakukan penyeberangan Ribuan Bahtera Dharma, menyeberangkan semua arwah yang didaftarkan terlahir di Buddhaksetra. Penyeberangan hari ini sangat berdaya dan sempurna, banyak orang di lokasi ini dapat melihat leluhur dijemput terlahir di Buddhaksetra, semua berkat perpaduan kekuatan dari Buddha Amitabha, Bodhisatwa Avalokitesvara, Bodhisatwa Mahastamaprapta, segenap Buddha, Bodhisatwa dan pariwara, beserta segenap Acarya, biksu/biksuni, dan umat, menjelma menjadi kekuatan yang tak terhingga, menjemput semua arwah terlahir di Buddhaksetra.

Dalam Sutrayana, sila, samadhi, dan prajna digunakan untuk mengatasi loba, dvesa, dan moha, tapi dalam Tantra berbeda, seperti yang disebutkan dalam Sutra Vimalakirti, loba, dvesa, dan moha juga Buddhadharma. Dalam kehidupan di dunia ini, sukar terhindarkan adanya loba, bahkan keinginan untuk menjadi Buddha, menjadi Bodhisatwa, menjadi Arhat, ingin membantu semua makhluk, juga tergolong lobha, dalam kesukaran dunia ini, Arya Avalokitesvara berwelas asih kepada semua makhluk, ada Sadhana Hartawan Nomor Satu untuk membantu insan terbebas dari derita kemiskinan.

Sadhana Arya Avalokitesvara Hartawan Nomor Satu di Dunia ada 2 makna, pertama, Anda menjadi Buddha atau Bodhisatwa, ini berarti Hartawan Nomor Satu di Langit; Kedua, di dunia saha, dalam kehidupan yang singkat ini, Anda menjadi hartawan nomor satu di dunia. Asalkan mendaftarkan diri berpartisipasi dalam upacara hari ini, atau mendaftarkan diri sebagai pemohon utama, semua kebagian, sebab Anda memperoleh Bodhicitta yang sejati, asalkan berkontak yoga dengan Arya Avalokitesvara, mencapai keberhasilan bhavana, dapat menjadi hartawan nomor satu.

Tiga Titik Berat Sadhana Arya Avalokitesvara Hartawan Nomor Satu

1. Mudra Arya Avalokitesvara: Dua tangan merangkap ke dalam, ibu jari tangan kanan berdiri tegak melambangkan nomor satu, begitu membentuk mudra ini, segenap Dewa Rezeki di kolong langit akan mematuhi titah.

2. Mantra Arya Avalokitesvara: "Om. Mani Beimi Hom. Dazhabuze. Guluya. Suoha."

"Om. Mani. Beimi. Hom" adalah Arya Avalokitesvara.
"Dazhabuze" berarti semua maha sumber daya terpenuhi, rezeki dan harta besar terpenuhi.
"Guluya" berarti number one atau pertama.
"Suoha" berarti menyempurnakan harapan tersebut.

Tidak peduli sadhaka menjapa mantra berapa kali, asalkan kontak yoga dalam sadhana ini, maka dalam hidup ini akan makmur.

3. Sarana puja:
Mesti mempersembahkan tiga nampan sarana puja khusus, nampan pertama adalah lima mestika: emas, perak, mutiara, permata, dan kristal; Nampan kedua adalah kain sutra lima warna, yaitu kain sutra lima macam warna; Nampan ketiga adalah lima bijian pangan, yaitu beras, gandum, barli, kacang, dan wijen.

Saat mempersembahkan mesti bervisualisasi lima permata menjadi tak terhingga banyaknya. Di akhir wajib mengucapkan penyaluran jasa:

金銀財寶用不盡，
Jīn yín cáibǎo yòng bù wán,
Emas, perak, permata harta kekayaan tak'kan habis digunakan,

五穀雜糧吃不完，
wǔgǔ záliáng chī bù wán,
Lima jenis bijian pangan tak'kan habis dimakan,

五色衣服穿不盡。
wǔsè yīfú chuān bù wán.
Pakaian lima warna tak'kan habis dikenakan.

Urutan sadhana secara garis besar sama persis dengan Sadhana Istadewata yang lain. Sekalipun dalam kehidupan kali ini tidak berhasil, tapi di kehidupan mendatang pasti berhasil.

Usai Dharmadesana, Dharmaraja menganugerahkan Abhiseka Sadhana Arya Avalokitesvara Hartawan Nomor Satu, semua dengan penuh sukacita menerima abhiseka yang istimewa ini, dan upacara agung pun usai dengan sempurna.

Segenap anggota panitia Seattle Ling Shen Ching Tze Temple dengan sepenuh hati bersembah puja penuh syukur kepada Mulacarya Dharmaraja Liansheng, serta berterima kasih kepada segenap Dharmaduta, tamu agung, umat Sedharma, dan simpatisan, atas dukungannya, serta tak lupa pula terima kasih yang sebesar-besarnya kepada segenap relawan yang telah turut membantu mewujudkan rangkaian kegiatan upacara yang sukses ini.

1. 
2. 
3. 
4. 
5. 
6. 
7. 
8. 
9. 
10. 
11. 
12. 
13. 
14. 
15. 
16. 
17. 
18. 
19. 
20. 
21. 
22. 
23. 
24. 
25. 
26. 
27. 
28. 
29. 
30. 
31. 
32. 
33. 
34. 
35. 
36. 
37. 
38. 
39. 
40. 
41. 
42. 
43. 
44. 
45. 
46. 
47. 
48. 
49. 
50. 
51. 
52. 
53. 
54. 
55. 
56. 
57. 
58. 
59. 
60. 
61. 
62. 
63. 
64. 
65. 
66. 
67. 
68. 
69. 
70. 
71. 
72. 
73. 
74. 
75. 
76. 
77. 
78. 
79. 
80. 
81. 
82. 
83. 
84. 
85. 
86. 
87. 
88. 
89. 
90. 
91. 
92. 
93. 
94. 
95. 
96. 
97. 
98. 
99. 
100. 
101. 
102. 
103. 
104. 
105. 
106. 
107. 
108. 
109. 
110. 
111. 
112. 
113. 
114. 
115. 
116. 
117. 
118. 
119. 
120. 
121. 
122. 
123. 
124. 
125. 
126. 
127. 
128. 
129. 
130. 
131. 
132. 
133. 
134. 
135. 
136. 
137. 
138. 
139. 
140. 
141. 
142. 
143. 
144. 
145. 
146. 
147. 
148. 
149. 
150. 
151. 
152. 
153. 
154. 
155. 
156. 
157. 
158. 
159. 
160. 
161. 
162. 
163. 
164. 
165. 
166. 
167. 
168. 
169. 
170. 
171. 
172. 
173. 
174. 
175. 
176. 
177. 
178. 
179. 
180. 
181. 
182. 
183. 
184. 
185. 
186. 
187. 
188. 
189. 
190. 
191. 
192. 
193. 
194. 
195. 
196. 
197. 
198. 
199. 
200. 
201.