4 November 2023 Pujabakti Sadhana Guru Padmasambhava di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
#LiputanSeattleLingShenChingTzeTemple (Xiyatuleizangsi/西雅圖雷藏寺) oleh Xiaofang (曉芳)
Pada tanggal 4 November 2023, bertempat di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, Dharmaraja Liansheng memandu semua untuk berpujabakti Sadhana Istadewata Guru Padmasambhava (Lianhuashengdashi/蓮華生大士). Saat bagian paling akhir dari tata ritual, yaitu penyaluran jasa, Dharmaraja Liansheng bersembah puja kepada Guru Padmasambhava, memohon menjemput segenap arwah terlahir di Buddhaksetra suci, memohon pancaran cahaya adhisthana supaya semua umat memperoleh kesehatan, segalanya sesuai harapan, segalanya menjadi manggala, sraddha kukuh, sumber daya melimpah, kebijaksanaan sempurna, dan memohon adhisthana supaya semua semakin tekun, serta mencapai keberhasilan vasikarana, santika, paustika, dan abhicaruka, memohon adhisthana supaya wabah tersingkir, virus tersingkir, segala penyakit lenyap, segala kemalangan sirna, dan semua bencana elemen tanah, air, api, dan angin tersingkirkan.
Dharmaraja Liansheng mengatakan: Guru Padmasambhava merupakan orang pertama yang membawa masuk Tantra ke Tibet. Dalam sejarah Tibet, agama Buddha dibagi menjadi masa pembabaran awal, dan masa pembabaran akhir, masa awal dimulai oleh Guru Padmasambhava, dan masa akhir oleh Arya Atisa. Guru Padmasambhava merupakan Guru Sesepuh Nyingmapa, keempat sekte utama Tantra Tibet semua menjunjung tinggi Guru Padmasambhava.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan - Anda Bertanya Saya Menjawab
Siswa bertanya:
Arya Ananda bertanya kepada Buddha Sakyamuni: "Jika tidak mempunyai dana, tidak mempunyai apa pun, bagaimana cara melakukan persembahan dan derma?" Buddha menjawab: "Tidak masalah, dengan sedikit makanan, menjapa Mantra Transformasi Boga: ‘Namo Saerwa Dantayeduo. Waluzhidi. Om. Sanbola. Sanbola. Hom’, sebelum menjapanya, terlebih dahulu mewakili mereka mempersembahkan kepada Triratna, kemudian Anda menjapa Mantra Transformasi Boga ini, visualisasikan dipersembahkan kepada Buddha." Oleh karena itu, Buddha memberitahu Arya Ananda: ‘Ananda, asalkan Anda punya makanan, sebelum Anda menyantapnya, wakili mereka untuk memberi persembahan kepada Triratna, usai persembahan, menyalurkan jasa kepada sadgati, ambil sedikit untuk didermakan ke luar, dengan demikian, para preta sebanyak butiran pasir Sungai Gangga, alam preta di Jambudvipa, semua bisa menyantapnya sampai kenyang, sehingga preta dapat terlahir ke alam surga!" Setelah Arya Ananda mengamalkannya, Beliau hidup hingga usia 120 tahun.
Mohon petunjuk Mahaguru Lu, bolehkah kami para siswa melakukannya? Sebelum bersantap, setelah menyeberangkan bahan makanan, kemudian dipersembahkan kepada Trimula, Buddha, Bodhisatwa, dan Dharmapala, kemudian ambil sedikit nasinya, atau sedikit lauknya, menjapa Mantra Transformasi Boga, untuk didermakan ke luar.
Dharmaraja Liansheng menjawab:
Tentu saja boleh. Pada umumnya, di vihara, saat dilakukan puja siang hari, terlebih dahulu mempersembahkan kepada Triratna, kemudian keluar dari pintu, dipersembahkan kepada segenap preta. Boleh saja jika Anda ingin melakukan persembahan ini, asalkan dilakukan dengan konsisten, maka Anda bisa panjang usia. Menjapa Mantra Tranformasi Boga, dapat mempersembahkan kepada Dasadharmadhatu, yaitu empat alam suci dan enam alam samsara.
◎ Pengulasan Sutra Vimalakirti
Bagian 4, Varga Bodhisatwa:
"Begawan, ketika Vimalakirti membabarkan Dharma tersebut, 200 orang Brahmana membangkitkan Anuttara Samyak Sambodhicitta. Kala itu, hatiku memperoleh kesucian, yang belum pernah ada. Bernamaskara kepada kaki Arya Vimalakirti. Melepas kalung mutiara seharga lebih dari ratusan ribu, namun Ia tidak menerimanya, Aku mengatakan, ‘Wahai Upasaka, mohon terimalah dan terimalah sesuai kehendak Anda.’, Arya Vimalakirti pun menerima kalung tersebut dan membagikan menjadi dua bagian, satu bagian didermakan kepada orang paling rendah di persamuhan, satu bagian dipersembahkan kepada Tathagata Dusprasaha. Segenap hadirin menyaksikan Tathagata Dusprasaha dari Ksetra Marici. Kemudian menyaksikan kalung tersebut bertransformasi menjadi paviliun permata berpilar empat, keempat sisinya berhias, tiada saling merintangi. Usai menampilkan daya gaib tersebut, Arya Vimalakirti mengatakan, ‘Jika batin para dermawan memberikan derma kepada orang yang paling rendah, tiada berbeda dengan atribut dari ladang berkah Tathagata, berarti mengamalkan maha karuna tanpa pamrih, dan disebut sempurna dalam dana Dharma.’ Orang paling rendah di kota tersebut, melihat daya gaib tersebut dan mendengar Dharmadesana, membangkitkan Anuttara Samyak Sambodhicitta. Oleh karena itu Aku tidak pantas pergi menjenguk Arya Vimalakirti. Demikianlah tiap-tiap Bodhisatwa, mengutarakan nidananya kepada Buddha. Semua mengisahkan tuturan Arya Vimalakirti, dan menyatakan diri sendiri tidak pantas pergi menjenguk Arya Vimalakirti."
"Begawan, ketika Vimalakirti membabarkan Dharma tersebut, 200 orang Brahmana membangkitkan Anuttara Samyak Sambodhicitta. Kala itu, hatiku memperoleh kesucian, yang belum pernah ada."
Bodhisatwa Sudatta memberitahu Buddha Sakyamuni, saat Arya Vimalakirti membabarkan Dharma ini, para sadhaka agama Hindu atau Brahmana, sebanyak 200 orang, semua membangkitkan Bodhicitta, bahkan hati Bodhisatwa Sudatta sendiri juga memperoleh kesucian yang belum pernah dialami sebelumnya.
"Bernamaskara kepada kaki Arya Vimalakirti."
Bodhisatwa Sudatta bernamaskara kepada kaki Vimalakirti. Namaskara kepada kaki merupakan bentuk tata krama di India, bernamaskara kepada kaki Arya.
"Melepas kalung mutiara seharga lebih dari ratusan ribu, namun Ia tidak menerimanya."
Melepas kalung mutiara dari badannya, kemudian dipersembahkan kepada Arya Vimalakirti, tetapi Arya Vimalakirti tidak mau menerimanya.
"Aku mengatakan, ‘Wahai Upasaka, mohon terimalah dan pergunakan sesuai kehendak Anda’."
Bodhisatwa Sudatta memberitahu Arya Vimalakirti, mohon diterima, tetapi terserah Anda jika hendak menghadiahkannya kepada siapa pun.
"Arya Vimalakirti pun menerima kalung tersebut dan membagikan menjadi dua bagian."
Barulah Arya Vimalakirti menerima persembahan kalung tersebut, kemudian membaginya menjadi dua.
"Satu bagian didermakan kepada orang paling rendah di persamuhan."
Satu bagian dipersembahkan kepada orang paling rendah dalam persamuhan, pengemis yang paling rendah.
"Satu bagian dipersembahkan kepada Tathagata Dusprasaha."
Satu bagian lain dipersembahkan kepada Tathagata Dusprasaha.
"Segenap hadirin menyaksikan Tathagata Dusprasaha dari Ksetra Marici."
Saat itu, segenap hadirin menyaksikan kehadiran Tathagata Dusprasaha dari Ksetra Marici. Ini merupakan abhijna dari Arya Vimalakirti.
"Kemudian menyaksikan kalung tersebut bertransformasi menjadi paviliun permata berpilar empat, keempat sisinya berhias, tiada saling merintangi."
Kemudian menyaksikan kalung tersebut di tubuh Tathagata Dusprasaha menjadi paviliun permata berpilar empat, dihasi dengan berbagai perhiasan agung, tidak saling merintangi dalam hal tata ruang. Tathagata Dusprasaha dari Kstera Marici mengubah kalung menjadi paviliun permata berpilar empat, memperagung loka tersebut, tidak saling merintangi dengan dunia saha.
"Usai menampilkan daya gaib tersebut, Arya Vimalakirti mengatakan."
Setelah mengerahkan daya gaib tersebut, Arya Vimalakirti berkata.
"Jika batin para dermawan memberikan derma kepada orang yang paling rendah, tiada berbeda dengan atribut dari ladang berkah Tathagata."
Jika Anda memberi persembahan kepada pengemis yang paling rendah, maka tiada berbeda dengan memberi persembahan kepada ladang berkah Tathagata Dusprasaha. Kalimat ini sungguh luar biasa, Arya Vimalakirti menyatakan bahwa memberikan persembahan kepada seorang pengemis, pahalanya setara dengan memberi persembahan kepada Tathagata teragung.
Mengapa bisa setara? Insan dan Buddha sama sekali tiada berbeda, sebab insan adalah Tathagata yang masih belum sadar, Tathagata Dusprasaha adalah Tathagata yang telah sadar, Tathagata yang masih belum sadar disebut makhluk, oleh karena itu Buddhata adalah setara. Hati, Buddha, dan makhluk, ketiganya tiada berbeda, semua setara.
"Berarti mengamalkan maha karuna tanpa pamrih."
Berderma tanpa pamrih, saya sering mengucapkan kalimat Yesus: "Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu." Berarti Anda sama sekali tiada hati, Anda murni berderma, tidak mengharap imbalan apa pun, inilah maha maitri walau terhadap yang tak berjodoh, maha karuna memandang semua merupakan satu kesatuan tubuh. Terhadap yang tidak berjodoh pun, Anda juga berwelas asih. Maha karuna memandang satu kesatuan berarti terhadap tiap insan, Anda menganggapnya sebagai satu kesatuan tubu, sama.
"Disebut sempurna dalam dana Dharma.'."
Ini merupakan derma Dharma yang sejati, sempurna dalam derma Dharma.
"Orang paling rendah di kota tersebut, melihat daya gaib tersebut dan mendengar Dharmadesana, membangkitkan Anuttara Samyak Sambodhicitta."
Pengemis yang paling rendah, yang paling hina, setelah menyaksikan daya gaib tersebut, dan mendengar Dharmadesana Arya Vimalakirti, semua membangkitkan Bodhicitta, atau Anuttara Samyak Sambodhicitta.
"Oleh karena itu Aku tidak pantas pergi menjenguk Arya Vimalakirti."
Oleh karena itu, saya merasa tidak berkualifikasi untuk memandu semua pergi menjenguk Arya Vimalakirti.
"Demikianlah tiap-tiap Bodhisatwa, mengutarakan nidananya kepada Buddha. Semua mengisahkan tuturan Arya Vimalakirti, dan menyatakan diri sendiri tidak pantas pergi menjenguk Arya Vimalakirti."
Saat itu, para Bodhisatwa, satu per satu mengungkapkan sebabnya kepada Buddha Sakyamuni, semua merasa tidak pantas untuk menjenguk. Arya Vimalakirti memiliki kefasihan berbicara tanpa rintangan, sepuluh siswa utama, bahkan para Bodhisatwa pernah diluruskan oleh-Nya.
Bodhisatwa upaya, masih belum mencapai pencerahan sempurna, mereka memiliki gelar Bodhisatwa, tapi tergolong upaya kausalya. Tathagata Gandum Emas telah mencapai pencerahan sempurna, Arya Vimalakirti telah merealisasi Bodhi. Bodhisatwa Manjusri adalah Bodhisatwa Purna Bodhi, di masa lampau Beliau adalah Buddha Nagesvararaja. Oleh karena itu Buddha Sakyamuni ingin mengutus Bodhisatwa Manjusri untuk pergi menjenguk Arya Vimalakirti, yang satu adalah Buddha Nagesvararaja, yang satu adalah Tathagata Gandum Emas, keduanya sepadan. Bodhisatwa Manjusri adalah kebijaksanaan agung, Arya Vimalakirti adalah kefasihan berbicara tanpa rintangan, keduanya tentu saja sangat seru, inilah yang paling penting dalam Sutra Vimalakirti.
Usai Dharmadesana, Dharmaraja Liansheng berwelas asih mengadhisthana segenap siswa di lokasi dan yang berpartisipasi secara daring.
------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB
Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw
Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#JambhalaKuning
Pujabakti minggu depan #Padmasambhava
#SutraVimalakirti