28 Januari 2024 Upacara Homa Jambhala Merah di Rainbow Temple

28 Januari 2024 Upacara Homa Jambhala Merah di Rainbow Temple

Liputan TBSN LIanhua Lihua (蓮花麗樺)

Pada tanggal 28 Januari 2024, Rainbow Temple (Caihong Leizangsi/彩虹雷藏寺), Seattle, Amerika Serikat, dengan tulus mengundang Dharmaraja Liansheng memimpin Upacara Agung Homa Jambhala Merah (Hongcaishen/紅財神), serta melanjutkan pengulasan Sutra Vimalakirti. Terlebih dahulu Dharmaraja memberitahukan bahwa minggu depan adalah Upacara Homa Vajra Vyaghravaktra (Hutou Jin’gang/虎頭金剛), yang merupakan perwujudan dari Mahadewi Yaochi. Dharmaraja menjapa Mantra Hati Vajra Vyaghravaktra "Om. Jinmu. Xidi. Hom. Hom. Pei." dan memperagakan mudra. Mahadewi Yaochi adalah Istadevata yang menggugah Dharmaraja Liansheng, Vajra Vyaghravaktra merupakan perwujudan krodha dari Mahadewi Yaochi, Dharmabala sangat besar, dapat menaklukkan semua, bendera titah yang Beliau pegang dapat melakukan segala hal.

Membabarkan mengenai Istadewata hari ini, Jambhala Merah, di India disebut Ganesa, adalah putra Dewa Syiwa. Setelah mengupas pratima Jambhala Merah, Dharmaraja membabarkan dua metode anugerah berkah: Menggunakan vajra menyentuh puncak kepala Jambhala Merah, nakula akan memuntahkan harta kekayaan; Menggunakan vajra untuk menyentuh puncak kepala Jambhala Merah, belalai akan memuntahkan harta kekayaan.

Dharmaraja Liansheng mempersilakan Acarya Lianzi (蓮紫上師) untuk menuturkan mengenai seorang siswa yang memohon Mahaguru Lu mengadhisthana tubuhnya, setelah mengadhisthananya, siswa itu justru menang lotre. Dharmaraja juga mengungkapkan bahwa pada saat homa hari itu, muncul fenomena manggala, di angkasa ada beberapa gepok dolar Amerika yang berjatuhan memenuhi Homasala.

Dharmaraja mengungkapkan, saat bersantap siang, ada siswa yang menanyakan mengenai falsafah. Tahun ini usia Dharmaraja hampir mencapai 80 tahun, falsafah dalam hidup berbhavana antara lain:

1. Diri ini satu tubuh dengan semua makhluk, melukai makhluk berarti melukai diri sendiri, sehingga tidak boleh sampai melukai makhluk. Tidak peduli itu dalam perkataan, tulisan, atau gambar, kita tidak boleh melukai orang lain. Dharmaraja Liansheng telah berikrar: Tidak akan pernah menggugat orang. Tidak peduli seberat apa pun hujatan dari orang, tidak akan menggugat orang. Diri sendiri adalah semua makhluk, keduanya satu tubuh, dalam hati hanya ada maitri, karuna, mudita, dan upeksa.

2. Mempersembahkan hidup dan semua aktivitas diri kepada Istadewata, yaitu: Mahadewi Yaochi, Buddha Amitabha, dan Bodhisatwa Ksitigarbha, menjaga sila ini berarti sama dengan menjaga semua sila dan vinaya.

Dharmaraja juga mengungkapkan bahwa, kelak beberapa tahun terakhir akan bervegetarian. Bahkan jasad pun juga tidak mau. Segala sesuatu di dunia ini tidak bisa diperoleh, bahkan tubuh diri sendiri, istri, anak, cucu, semua tidak benar-benar dimiliki, semua bukan milik diri. Terhadap Zhenfo Zong, berkumpul selaras nidana, mengenai bagaimana kelak, tiada ekspektasi, tetapi bukan tidak ada harapan. Segala sesuatu tiada kepemilikan, terhadap masa depan juga tiada ekspektasi. Suka dan duka satu hakikat, segalanya adalah indah. Hati tidak boleh ada sedikit pun rasa benci, terlebih jangan ada rasa dengki, mesti berterima kasih kepada semua makhluk. Menurut Dharmaraja, hidup diri ini, merupakan pengaturan yang terindah.

◎ Interaksi Adalah Kekuatan - Anda Bertanya Saya Menjawab

Siswa dari Malaysia bertanya:
1. Dalam kisah Ribuan Bahtera Dharma, ada satu judul: Buddha Sakyamuni Memancarkan Cahaya, mohon Mulacarya mengupas dialog di bawah ini:
Buddha bertanya: "Bagaimana Liansheng membabarkan Dharma di dunia?"
Mahaguru menjawab: "Terhadap awam membabarkan eksistensi, terhadap dviyana membabarkan ketiadaan, terhadap Bodhisatwa membabarkan eksistensi maya, terhadap ekayana membabarkan sunya."

Demikian pemahaman saya:

Terhadap awam membabarkan eksistensi: Terlebih dahulu hasrat sebagai pancingan, contohnya, bagi yang tamak harta, bisa belajar Sadhana Jambhala.

Terhadap dviyana membabarkan ketiadaan: Dalam trilaksana – segala sesuatu yang berkondisi tidak kekal.

Terhadap Bodhisatwa membabarkan eksistensi maya: Tidak lahir, tidak lenyap, tiada diri, tiada pribadi, tiada makhluk, tiada konsep usia.

Terhadap ekayana membabarkan sunya: Buddhata Tathata sempurna.

Mohon Mahaguru Lu berkenan membabarkan dan menjelaskan hal ini.

Dharmaraja Liansheng menjawab, "Tadi yang saya babarkan, hampir semua telah menjawab pertanyaan dia." Dharmaraja juga menambahkan, terhadap Bodhisatwa, membabarkan eksistensi maya, tetapi masih tetap harus menyeberangkan semua makhluk. Terhadap Mahayana membabarkan sunya, tetapi Sifat Alamiah Tathata.

2. Buddha memberi pertanyaan, apa itu makna utama Buddhadharma? Mahaguru Lu menjawab: "Perpaduan."

Mohon petunjuk Mahaguru Lu, apakah yang dimaksud adalah perpaduan kebijaksanaan dan welas asih? Ada dikatakan bahwa welas asih paling mendalam adalah kebijaksanaan, sedangkan kebijaksanaan paling mendalam adalah welas asih, apakah ini maksudnya?

Dharmaraja menjawab, maksud dari perpaduan bisa merupakan perpaduan prajna dan karuna, bisa juga perpaduan prajna dan upaya-kausalya. Upaya-kausalya berarti menyeberangkan semua makhluk, prajna berarti Sifat Alamiah Tathata. Di dalamnya, maitri-karuna juga berarti upaya-kausalya menyeberangkan semua makhluk. Prajna, selain Sifat Alamiah Tathata, juga merupakan Kebijaksanaan Mula.

3. Dalam agama Buddha ada ajaran Dasadharmadhatu. Mohon petunjuk Mahaguru Lu, Mahadewi Yaochi dan Dongwang’gong, tergolong di alam mana dalam Dasadharmadhatu? Atau jajaran Tao tidak berada dalam cakupan Dasadharmadhatu?

Dharmaraja Liansheng menjelaskan bahwa Beliau bukan agama unifikasi, setelah membabarkan sumber tiap agama besar, Dharmaraja memberitahu semua bahwa para Arya merupakan perwujudan dari Maha Tinggi demi membimbing semua makhluk, kedudukan Lima Tetua dalam Tao setara dengan Panca Buddha.

◎ Pengulasan Sutra Vimalakirti

Bagian 6: Varga Adbhuta

"Dan lagi, wahai Sariputra! Semua angin di sepuluh penjuru loka, dapat dihirup ke dalam mulut Bodhisatwa, tanpa mengalami cedera tubuh, semua pepohonan di luar juga tidak patah olehnya. Saat sepuluh penjuru loka terbakar oleh api akhir kalpa, semua api tersebut ada di dalam perut, sekalipun api tersebut sangat dahsyat, tetapi Bodhisatwa tidak terluka olehnya. Dan lagi, ke arah bawah, melewati Buddhaloka yang banyaknya bagaikan butiran pasir Sungai Gangga, mengambil satu Buddhaloka, kemudian diangkat ke atas, melewati loka yang banyaknya bagaikan butiran pasir Sungai Gangga, semudah mengangkat sebatang jarum dan sehelai daun, tanpa kesulitan sama sekali. Dan lagi wahai Sariputra! Bodhisatwa yang menetap pada vimoksa adbhuta, dapat menggunakan daya abhijna tampil dalam rupa Buddha, atau Pratyekabuddha, atau Sravaka, atau Sakra Devanam Indra, atau Raja Brahma, atau Lokapati, atau Cakravartin, kemudian semua suara di sepuluh penjuru, dari atas, tengah, dan bawah, dapat diubah menjadi suara Buddha, suara yang membabarkan anitya, duka, sunya, dan anatman. Berbagai Dharma yang dibabarkan sepuluh penjuru Buddha, semua terkandung di dalamnya, dan membuat semua makhluk dapat mendengarnya. Wahai Sariputra! Kini Aku babarkan daya vimoksa adbhuta, jika hendak dibabarkan secara luas, bahkan berkalpa-kalpa tidak akan habis dibabarkan."

Bodhisatwa Vimoksa Adbhuta sanggup menghirup angin sepuluh penjuru loka masuk ke dalam perut tanpa mengalami cedera, bahkan pepohonan juga tidak akan roboh oleh angin tersebut. Sepuluh penjuru loka terbakar oleh api, Ia juga sanggup menghisap api tersebut, sanggup mengangkat Buddhaksetra, semudah mengangkat jarum dan daun.

Bodhisatwa juga sanggup tampil dalam berbagai wujud, seperti: Buddha Bodhisatwa, raja, dan lain sebagainya. Sanggup mengubah suara di sepuluh penjuru loka menjadi suara Buddha yang membabarkan anitya, duka, sunya, dan anatman. Membabarkan berbagai Dharma dari sarwa Buddha, supaya semua makhluk dapat mendengarnya. Kini Arya Vimalakirti membabarkan daya vimoksa adbhuta, jika hendak dibabarkan lebih banyak lagi, sekalipun dibabarkan, tidak akan pernah berakhir.

Usai Dharmadesana, Mulacarya Dharmaraja Liansheng menyapa dan berpamitan dengan siswa yang berpartisipasi melalui Zoom. Selanjutnya, Dharmaraja berwelas asih menganugerahkan Abhiseka Sadhana Jambhala Merah kepada segenap umat yang hadir langsung di lokasi upacara, upacara pun berakhir dengan sempurna.
------------------------

Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate

Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊

Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 11:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 06:00 WIB

Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw

Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature

Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org

Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng

TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV

#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#BodhisatwaAvalokitesvara
Upacara minggu depan #MahottaraHeruka
#SutraVimalakirti

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。