10 Februari 2024 Pujabakti Sadhana Bhagavati Cundi

10 Februari 2024 Pujabakti Sadhana Bhagavati Cundi di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

Liputan Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (Xiyatu Leizangsi/西雅圖雷藏寺)


Tanggal 10 Februari 2024 merupakan hari pertama tahun baru Imlek, sekaligus merupakan hari jadi Bodhisatwa Maitreya (Mile Pusa/彌勒菩薩), di hari yang sama, bertepatan dengan pujabakti Sadhana Bhagavati Cundi (Zunti Fomu/準提佛母) di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple.

Beberpa minggu sebelum pergantian tahun, banyak Dharmaduta dan umat yang berdatangan dari berbagai penjuru dunia, semua Berdharmayatra ke Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, semua membawa harapan dan kerinduan untuk dapat berhimpun bersama Dharmaraja Liansheng dan Gurudara, melewati malam pergantian tahun. Vihara cikal bakal dihiasi dengan lampu aneka warna, serta lampion dan bendera berbagai negara yang menambah semarak, selain itu, dipasang aneka sajak ucapan selamat dan sajak manggala, seiring doa supaya semua dapat menjalani tahun baru Imlek yang penuh kemanggalaan.

Usai pujabakti, ketua vihara cikal bakal, Acarya Lianyin (蓮吟上師) dan ketua Rainbow Temple (Caihong Leizangsi/彩虹雷藏寺), Acarya Lianyan (蓮彥上師), beserta segenap hadirin, melakukan upacara mohon transmisi Dharma kepada Dharmaraja Liansheng. Semua dengan penuh khidmat menyatakan permohonan tulus supaya Dharmaraja Liansheng berkenan untuk memimpin Upacara Agung Musim Semi Tahun 2024, Upacara Agung Bodhisatwa Avalokitesvara, dan menganugerahkan transmisi perdana Sadhana Rahasia Divyacaksu Bhagavati Saptacaksu, serta pada tanggal 25 Februari 2024 memimpin Upacara Agung Homa Arya Avalokitesvara Hartawan Nomor Satu.

Dharmaraja Liansheng Berdharmadesana: Dalam Tantra Timur, Bhagavati Cundi merupakan Bhagavati yang sangat termasyhur, di Tantra Tibet juga banyak Rinpoche dan Acarya yang mentransmisikan Sadhana Bhagavati Cundi. Guru Sarana saya sendiri, yaitu Acarya Pufang (普方上師), Istadewata Beliau adalah Bhagavati Cundi. Bhagavati Cundi mencakup santika, paustika, vasikarana, dan abhicaruka, berlengan 18.

Sembah puja dan bersarana kepada Susiddhi.
Sembah puja kepada Bhagavati Mahacundi.

Kalimat pujian ini diucapkan oleh Acarya Pufang.

Karena hari ini adalah hari pertama tahun baru Imlek, oleh karena itu teristimewa ada bendera abhiseka disertai dengan sapu purifikasi, dan ini hanya ada dalam True Buddha School. Sapuan pertama, klesa makin ringan, sapuan kedua menyingkirkan semua kesialan, sapuan ketiga mengikis karmavarana, dengan kata lain, setelah melewati bendera abhiseka sapu purifikasi ini, segala sesuatu yang buruk di masa lalu telah disapu bersih, sehingga yang akan datang kepada Anda adalah berkah, inilah yang paling penting malam hari ini. (Hadirin bertepuk tangan)

Upacara Agung Musim Semi tahun ini akan mentransmisikan Sadhana Rahasia Divyacaksu dari Bhagavati Saptacaksu (Tujuh Mata/Sita Tara), semua yang berpartisipasi secara langsung, atau yang menjadi Pemohon Utama, akan memperoleh satu lembar Fu Rahasia Divyacaksu, ini dapat membantu membuka divyacaksu Anda. Kita siswa Zhenfo Zong, sangat banyak yang telah memiliki divyacaksu, bisa melihat Buddha dan Bodhisatwa.

Tiap Buddha dan Bodhisatwa yang disemayamkan di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple adalah hidup, saya pernah memberitahu Anda semua, saya duduk di atas Dharmasana ini, mungkin karena faktor usia, saat masuk samadhi bisa mengantuk, tetapi Bodhisatwa Ksitigarbha sangat welas asih, Beliau menggunakan seutas “seat belt” untuk menahan saya, supaya saya tidak terlalu menunduk, kadang Beliau juga menjentikkan jari di samping telinga untuk membangunkan saya.

Di antara kalian di sini, yang memiliki divyacaksu, silakan berdiri untuk mengungkapkan apakah Buddha dan Bodhisatwa di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple hidup?

Seorang sdr. Sedharma dari Calgary mengatakan:
Saya pernah melihat Mahadewi Yaochi. Saya sudah sangat lama datang berdoa kepada Mahadewi Yaochi, sehingga Beliau memberikan senyuman kepada saya, saya ragu apakah salah lihat, sehingga sisi kiri bibir Beliau bergerak sejenak. Saya bahkan mengira diri sendiri sudah tidak jelas, Beliau bergerak sekali lagi, oleh karena itu, di sini sangat manjur.

Sdri. Suqing (素卿師姐):
Peristiwa kontak batin istimewa antara saya dengan Dharmakaya, dan Buddha Bodhisatwa, saya tulis menjadi buku harian bhavana, terima kasih kepada Mahaguru Lu yang telah menganugerahkan nama: Buku Harian Dewi Cahaya Pancawarna. Suatu hari, sebelum santap siang, terlebih dahulu datang untuk bernamaskara. Mahadewi Yaochi memancarkan cahaya emas, tetapi sampai separuh langsung berhenti, saya merasa sangat heran, mengapa cahaya emas Mahadewi Yaochi berhenti? Seolah konsentrasi buyar. Kemudian saat saya berdiri dan melihat ke arah luar pintu vihara, baru tahu ternyata mobil Mahaguru Lu sudah masuk. Oleh karena itu, Mahadewi Yaochi sangat memperhatikan Mahaguru Lu, sangat menyayangi dan melindungi Mahaguru Lu.

(Masih banyak lagi siswa yang menuturkan kisah kontak batin…)

Dharmaraja Liansheng:
Sesungguhnya Mahadewi Yaochi sangat keras terhadap saya, saya sendiri demikian, tidak sehari pun melupakan-Nya, setiap hari pasti melafal Nama-Nya, bahkan sejak bangun tidur di pagi hari sudah mulai melafal Nama-Nya, di malam hari saat tidur juga melafal Nama-Nya, di tengahnya juga melafal Nama-Nya, saat mengadhisthana juga melafal Nama-Nya, saat bersadhana juga melafal Nama-Nya, menjadikan Beliau sebagai yang utama dalam segala hal, Beliau adalah Istadewata pertama saya. Saya punya Tri Istadewata, yang pertama, yang memotivasi saya, adalah Mahadewi Yaochi; Istadewata yang kedua adalah mula bumi saya, yaitu Buddha Amitabha; Yang ketiga adalah Istadewata ikrar saya, yaitu Bodhisatwa Ksitigarbha, ikrar Beliau paling agung.

◎ Dharmaraja Liansheng Mengulas Sutra Vimalakirti

Bagian 7, Varga Mengamati Makhluk

“Saat itu, Manjusri bertanya kepada Arya Vimalakirti: Bagaimana Bodhisatwa memandang semua makhluk. Arya Vimalakirti menjawab, laksana ilusionis memandang penonton, Bodhisatwa memandang semua makhluk seperti demikian, laksana orang bijak memandang pantulan rembulan di permukaan air, laksana pantulan bentuk di permukaan cermin, laksana kobaran di kala panas, laksana gema, laksana awan di tengah angkasa, laksana riak air, laksana buih di permukaan air, laksana pohon pisang yang kukuh, laksana kilat yang terus bertahan, laksana elemen ke lima, laksana enam skandha, laksana tujuh emosi, laksana trayodaśamāyatana, laksana sembilan belas loka, demikianlah Bodhisatwa memandang semua makhluk."


Pengulasan Dharmaraja Liansheng:

“Saat itu, Manjusri bertanya kepada Arya Vimalakirti: ‘Bagaimana Bodhisatwa memandang semua makhluk.’”
Manjusri bertanya kepada Arya Vimalakirti, bagaimana Bodhisatwa memandang semua makhluk? Apa sesungguhnya makhluk itu?

“Arya Vimalakirti menjawab, laksana ilusionis memandang penonton.”
Arya Vimalakirti menjawab: Bodhisatwa memandang semua makhluk laksana insan yang tercipta dari ilusi.

“Bodhisatwa memandang semua makhluk seperti demikian.”
Demikianlah Bodhisatwa memandang semua makhluk.

“Laksana orang bijak memandang pantulan rembulan di permukaan air.”
Insan yang memiliki kebijaksanaan juga merupakan Bodhisatwa, memandang semua makhluk laksana pantulan rembulan pada permukaan air, tidak nyata, bulan yang sesungguhnya ada di atas langit.

“Laksana pantulan bentuk di permukaan cermin”
Bodhisatwa memandang Anda sebagai Anda di dalam cermin, bukan nyata.

“Laksana kobaran di kala panas”
Kadang memandang sinar matahari yang terpantul di permukaan tanah tampak cahaya lidah api, tentu saja kita tahu itu bukan matahari. Kadang di permukaan laut muncul sebuah kota, itu disebut fatamorgana, kota yang terproyeksi di atas awan, kemudian dari angkasa dipantulkan ke permukaan laut, sama palsunya dengan kobaran di kala panas.

“Laksana gema”
Memandang semua makhluk sama seperti suara gema. Di lembah berteriak sekali, beberapa waktu kemudian Anda akan mendengar gemanya.

“Laksana awan di tengah angkasa”
Bodhisatwa memandang semua makhluk laksana awan di tengah angkasa. Sekarang memandang awan-awan, tak berapa lama bentuknya sudah berbeda, dalam sekejap ia lenyap, keesokan hari awannya sudah berbeda.

“Laksana riak air”
Lemparkan sebongkah batu ke tengah danau, akan timbul riak, tak lama langsung lenyap, demikianlah Bodhisatwa memandang semua makhluk.

“Laksana buih di permukaan air”
Buih di permukaan air, bergerak sedikit langsung pecah, demikianlah Bodhisatwa memandang semua makhluk.

“Laksana pohon pisang yang kukuh”
Laksana pohon pisang, batangnya kelihatan sangat kukuh, sesungguhnya hanya lapis demi lapis yang menjadi satu, saat dipisahkan, dia tidak eksis.

“Laksana kilat yang terus bertahan”
Bodhisatwa memandang semua makhluk laksana memandang kilat, dalam sekejap hilang.

“Laksana elemen ke lima”
Empat elemen utama antara lain tanah, air, api, dan angin, mana ada elemen ke lima, laksana elemen ke lima, sama sekali tidak eksis.

“Laksana enam skandha”
Pancaskandha adalah rupa, vedana, samjna, samskara, dan vijnana, mana ada skandha ke enam, Bodhisatwa melihat kita tidak eksis.

“Laksana tujuh emosi”
Dalam Sutra Buddha hanya ada enam emosi, oleh karena itu emosi ketujuh tidak eksis.

“Laksana trayodaśamāyatana”
Mana ada trayodaśamāyatana! Dengan kata lain tidak ada ini.

“Laksana sembilan belas loka”
Hanya ada delapan belas loka, dalam pandangan Bodhisatwa, Anda sama sekali tidak eksis.

“Demikianlah Bodhisatwa memandang semua makhluk.”
Demikianlah para Bodhisatwa memandang semua makhluk.

Di saat akhir Dharmadesana, Dharmaraja Liansheng mengucapkan selamat tahun baru kepada semua, semoga di tahun naga memperoleh keberuntungan besar, berkah dan kebajikan bertumbuh, memiliki banyak keturunan, semua sehat dan panjang usia.

Di akhir, Dharmaraja memegang sapu purifikasi terus mengadhisthana keempat golongan siswa, semua berbaris rapi berjalan di bawah bendera abhiseka, menyuci bersih segala di masa lampau, menyambut kepenuhan berkah yang akan datang, tiap insan bersukacita, kegiatan pujabakti tahun baru Imlek pun usai dengan sempurna.

Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate

Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊

Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 11:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 06:00 WIB

Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw

Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature

Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org

Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng

TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV

#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#BhagavatiCundi
#SutraVimalakirti
Istadewata Pujabakti Minggu Depan #JambhalaKuning

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。