19 Mei 2024 Upacara Agung Homa Manohara Vasudhara di Rainbow Temple

19 Mei 2024 Upacara Agung Homa Manohara Vasudhara di Rainbow Temple

Liputan TBSN Lianhua Yunshen (蓮花云紳)

Pada tanggal 19 Mei 2024, Dharmaraja Liansheng hadir di Rainbow Temple (Caihong Leizangsi/彩虹雷藏寺), untuk memimpin Upacara Homa Manohara Vasudhara (Goucai Tian'nv/勾財天女), serta melanjutkan pengulasan Sutra Vimalakirti. Sebelum upacara mulai, Dharmaraja Liansheng memberitahu semua bahwa minggu depan adalah Upacara Homa Bodhisatwa Manjusri (Wenshushili Pusa/文殊師利菩薩), yang merupakan satu di antara Asta Maha Bodhisatwa, merupakan Bodhisatwa kebijaksanaan. Menyambut semua untuk menjadi Pemohon Utama.

Dharmaraja Liansheng memperkenalkan Istadewata upacara hari ini, Manohara Vasudhara. Mantra Hati Manohara Vasudhara: “Om. Ma ruo ha ri a. Ha ri a. Om. Yin ku sa. Yin ku sa. Xie Xie Xie. Hom Hom Hom. Pei. Suoha.”, “Ha ri a” adalah Manohara Vasudhara, “Xie Xie Xie. Hom Hom Hom.” Seperti suara menghitung uang kertas. Manohara Vasudhara merupakan perwujudan Buddha Amitabha. Di antara para Dewa Rezeki, Manohara Vasudhara adalah paling agung, paling makmur.

◎ Sesi Interaksi Anda Bertanya Saya Menjawab

Siswa dari Uni Afrika Selatan bertanya:

1. Mulacarya Liansheng pernah masuk samadhi mendalam, menyaksikan Buddha tak terhingga banyaknya masuk samadhi mendalam, tidak menyeberangkan makhluk. Mulacarya Liansheng sering mengungkapkan bahwa Buddha dan Bodhisatwa menjadikan membimbing dan mengubahkan semua makhluk sebagai misi utama, apakah kelak Mulacarya juga akan demikian? Apakah masuk samadhi mendalam, tidak akan keluar untuk menyeberangkan semua makhluk? Atau jodoh Buddha tak terhingga banyaknya untuk menyeberangkan makhluk sudah habis? Atau jodoh untuk menyeberangkan makhluk masih belum tiba? Ada metode apa yang bisa mengatasinya? Kami segenap siswa, sangat tidak rela jika Mulacarya masuk samadhi mendalam dan tidak keluar.

Dharmaraja Liansheng menjawab, “Semestinya saya tidak, sebab setelah masuk Nirwana, tidak keluar lagi, tidak masuk Nirwana, bisa selamanya menjadi Bodhisatwa untuk menyeberangkan semua makhluk.”

2. Vajrasattva berubah menjadi Bodhisatwa Vajracitta, sebenarnya bagaimana wujud dari Bodhisatwa Vajracitta? Apa warnanya? Apa Dharmayudham yang dipegang? Apa wahana-Nya? Bagaimana Mantra Hati-Nya?

Dharmaraja Liansheng menjawab, “Hati Vajrasattva adalah Bodhisatwa Vajracitta; Wujud krodha Vajrasattva adalah Bodhisatwa Vajrapani. Vajracitta, Vajrasattva, dan Vajrapani satu. Mantra Sataksara adalah Mantra dari Bodhisatwa Vajracitta, Om. Biezha. Saduo. A Hom Pei, merupakan mantra pendek dari Mantra Sataksara, merupakan Mantra Hati.”

3. Dulu Mulacarya pernah memberi petunjuk mimpi kepada siswa, mengungkapkan bahwa kelak berikutnya akan menitis ke Tiongkok, bolehkah diungkapkan kepada kami semua, apa yang harus dilakukan supaya bisa menemukan kumara titisan Mulacarya Liansheng?

Dharmaraja Liansheng tertawa:
“Saya beritahu Anda, 500 tahun lagi baru cari saya, di dunia manusia, tiap 500 tahun baru menitis satu kali.” Dharmaraja Liansheng mengungkapkan, dalam “Fengshenbang” (Penganugerahan Dewata), saat Guilingshengmu dari sekte Jie dibunuh oleh Resi Agung dari sekte Chan, hawa dendam Guilingshengmu menjadi banyak serangga aneh, turun ke dunia saha, menewaskan sangat banyak insan karena penyakit. Menyaksikan kondisi tersebut, Buddha Amitabha merasa iba, menitahkan kepada Padmakumara Putih membawa kantong kecil untuk meringkus hawa gelap. Padmakumara Putih pun turun ke dunia saha, begitu membuka kantong putih, dalam sekejap semua hawa gelap Guilingshengmu berhasil diringkus. Setelah kembali ke Sukhavatiloka, seketika merasa sangat mengantuk, Padmakumara Putih pun tertidur sejenak, dan mulut kantong menjadi longgar, serangga pun terbang keluar dan melahap 3 jenjang dari 12 jenjang padma di Sukhavatiloka, sehingga hanya tersisa 9 jenjang padma. Oleh karena itu, Buddha Amitabha pun menghukum Padmakumara Putih, supaya setiap 500 tahun sekali terlahir di alam manusia untuk menderita. Mengenai bagaimana menemukan kumara titisan, kita bahas 500 tahun lagi.”

Dharmaraja Liansheng melanjutkan:
“Penulis Fengshenbang adalah Lu Xixing, beliau adalah seorang pendeta Tao, memahami banyak ajaran Tao, beliau bukan orang sembarangan. Dalam sejarah Tiongkok, saya sangat salut kepada beberapa tokoh, yang satu adalah Dongfang Shuo, tokoh yang curi makan persik dewata di Alam Suci Yaochi; Yang satu adalah Yuan Tiangang, beliau juga merupakan Dewata yang menitis ke alam manusia; Yang satu adalah Shao Kangjie, beliau menuliskan nasib dan peruntungan tiap insan di dalam sangat banyak kitab, yaitu Shaozi Yishu; Satu lagi adalah Liu Bowen, mereka semua adalah manusia setengah dewa. Saya rasa, Lu Xixing juga manusia setengah dewa, beliau paham sangat banyak. Beliau bahkan tahu Mahadewi Yaochi punya putri, Putri Long Ji. Wu Cheng’en penulis Perjalanan ke Barat, saya juga merasa orang ini sangat hebat, memahami banyak hal dalam Buddhadharma, sangat paham, menurut saya mereka semua adalah manusia setengah dewa.”

◎ Pengulasan Sutra Vimalakirti

Dharmaraja melanjutkan pengulasan Sutra Vimalakirti, Bab 8 Varga Bodhimarga

“Santapannya adalah amerta Dharma, vimoksa adalah kaldunya; Bermandikan hati suci, mengenakan borehan wangi berupa kualitas sila; Menghancurkan bandit klesa, kuat dan berani, tak terkalahkan; Menaklukkan Empat Mara, menegakkan panji kemenangan Bodhimanda.”


Ini adalah sebuah perumpamaan. Guru Padmasambhava membabarkan, makanan yang paling baik adalah prana. Apa makanan terbaik bagi Bodhisatwa? Yaitu amerta. Pernah suatu kali dalam sadhana, Mahaguru Lu memakan amerta, bisa disebut sebagai Buddhata menyejukkan. Santapan bagi Bodhisatwa adalah amerta dan Buddhadharma. Saat Anda bersadhana, Anda bisa menyantap amerta, dalam kondisi samadhi tenang, ada amerta Dharma tercurah dari angkasa mengaliri sekujur tubuh, ini adalah rasa Dharma yang ringan dan damai.

Arus Dharma tersebut adalah amerta, pada saat yang sama diungkapkan rasa vimoksa sebagai kaldu, merasa sekujur tubuh Anda telah terbebaskan, jiwa raga tidak lagi tampak, klesa pun telah sirna. Kaldu adalah air, sama seperti air sejuk, masuk tubuh, membersihkan semua sampah pada diri Anda. Orang yang membersihkan sampah, yang diperolehnya adalah tiada persoalan. Saya pernah katakan, jangan menyimpan sampah dalam hati Anda, sampah mesti dibuang semua, dengan demikian Anda dalam kondisi tiada persoalan.”

“Dulu, saat orang lain menghujat saya dengan satu artikel, saya pun menulis sebuah buku; Menjadi pemacu bagi diri sendiri untuk lebih tekun menulis buku. Ini baik untuk mencernanya, sebab setelah Anda mencernanya, Anda pun membuang sampah, ini juga semacam manfaat. Bermandikan kesucian, merepresentasikan hati suci Bodhisatwa, menyingkirkan kotoran sampai bersih, membuang sampah.”

“Arya Vimalakirti mengumpamakan, berkat sila yang Anda jaga, sehingga tubuh Anda memancarkan wangi, inilah borehan wangi. Di antara asta pujana ada vilepana, wangi yang dipancarkan alamiah dari tubuh Anda, semua orang menyukai Anda, mengapa? Sebab tubuh Anda berbau wangi. Mengapa wangi? Sebab Anda menjaga sila. Seorang sadhaka, semestinya memiliki paras damai tidak tamak, dengan sendirinya tubuh memancarkan wangi, saat orang lain mendekati Anda, mereka merasa nyaman. Ini adalah perumpamaan, saat Anda berbhavana mencapai suatu tingkat, banyak orang akan mendekati Anda, Anda bisa menyeberangkan sepuluh, seratus, ribuan, atau bahkan puluhan ribu insan.”

Dharmaraja menjelaskan, “Bodhisatwa mesti menaklukkan bandit klesa. Saat semua klesa bukan klesa, berarti telah mencapai kondisi tidak tiris. Sebab Anda telah mencapai pembebasan dalam bhavana, mengalami hal seperti apa pun tidak akan merasa risau. Di mana pun Mahaguru Lu bisa tidur, tidak peduli tempat tidur seperti apa, atau duduk di atas Dharmasana, saya juga bisa tidur. Banyak orang melihat saya, saya juga bisa tidur. Di sebelah ada orang cantik, saya juga tetap bisa tidur. Sebab dalam hati tiada kerisauan, tidak ada hasrat. Setiap saat saya bisa tidur, ini artinya saya tidak punya kerisauan. Menghancurkan bandit klesa, Anda tidak punya klesa, berarti sudah tidak tiris, dan karena tidak ada klesa, maka amanasikara, mudah masuk samadhi.”

“Telah menghancurkan semua kerisauan, Anda pun membawa panji tinggi-tinggi, mendirikan Bodhimanda. Anda menjadi sangat perkasa dan sehat, tidak ada yang bisa melampaui Anda. Menaklukkan empat jenis Mara, Mara Dewaputra, Mara Sakit, Mara Klesa, dan Mara Kematian.”

“Tiap insan pasti akan mati, tiap insan kelak akan meninggal dunia, inilah Mara Kematian. Namun, mengapa Anda bisa menaklukkan Mara Kematian? Sebab Buddhata ada dalam genggaman Anda, Anda hanya berganti pakaian, mana ada kematian? Pada hakikatnya tiada kelahiran dan kematian, yang ada kelahiran dan kematian adalah makhluk awam, tiada kelahiran dan tiada kematian adalah Buddha Bodhisatwa. Kelahiran dan kematian hanya menunjukkan anitya, kelak saat Mahaguru Lu mangkat, ini menunjukkan anitya dunia, sesungguhnya tiada kelahiran dan kematian.”

“Mara Sakit, saat sakit menjerat diri, mestinya yang paling menyebalkan. Namun, Anda menjadikan sakit sebagai kawan, bersama dengannya, Mahaguru Lu sendiri bukan tidak punya penyakit, tetapi tetap bisa mentransformasikannya.”

“Mara Dewaputra, saat berbhavana bisa muncul rintangan, tidak masalah, sebab semua telah ditaklukkan. Mara Klesa, barusan sudah dibahas mengenai klesa, membuang klesa.”

“Ada yang bertanya, mengapa saat para pemimpin spiritual semakin tua, semua didera Mara Sakit? Tentu saja separuh kehidupan awal dari Mahaguru Lu tidak mengenal apa itu sakit, dan di separuh hidup kemudian baru memahami sakit. Sebab mesti menunjukkan anitya, mesti menunjukkan sama seperti insan lain, meskipun bhavana sangat tinggi dan mendalam, tetapi tubuh jasmani secara alam tetap bisa sakit, hanya saja tidak diganggu oleh sakit. Tentu saja Gurudara juga sakit, tetapi beliau lebih kuat dari saya, dalam hal ini patut diapresiasi. Beliau menderita sakit, tetapi tak gentar.”

Dharmaraja mencontohkan, “Mendiang Acarya Liandeng (蓮嶝上師), menderita kanker paru-paru dan harus diinfus, serta tertancap banyak selang di rumah sakit. Namun beliau sanggup duduk bermeditasi seperti padmasana, bersila dalam meditasi, menghebohkan antero rumah sakit. Semua dokter dan perawat datang melihatnya, napas sudah tersengal, tetapi masih bisa bermeditasi. Belakangan, Cizunzhe dari Tzu Chi datang melayat, menyaksikan penampakan Acarya Liandeng memancarkan cahaya agung dari tubuhnya. Acarya Liandeng bisa mencapai keberhasilan menjadi Bodhisatwa yang demikian agung, dan memperlihatkannya kepada Cizunzhe dari Tzu Chi. Kelak kita semua bisa menampilkan Menaklukkan Empat Mara, mengibarkan panji kemenangan, membangun Bodhimanda, menyeberangkan semua makhluk.”

Dharmadesana sampai di sini, Upacara Homa pun telah berakhir dengan sempurna. Berikutnya, Dharmaraja menyapa segenap siswa yang berpartisipasi melalui daring, kemudian menganugerahkan Abhiseka Sadhana Manohara Vasudhara kepada segenap siswa yang hadir di lokasi.

------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate

Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊

Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB

Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw

Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature

Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org

Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng

TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV

#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#ManoharaVasudhara
Upacara minggu depan #BodhisatwaManjusri
#SutraVimalakirti

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。