1 Juni 2024 Pujabakti Sadhana Bodhisatwa Ksitigarbha di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
Liputan Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (Xiyatu Leizangsi/西雅圖雷藏寺)
Oleh Lianhua Hanyu (蓮花涵予)
Pada tanggal 1 Juni 2024, keempat golongan siswa berhimpun bersama di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (Xiyatu Leizangsi/西雅圖雷藏寺), di saat hawa awal musim panas yang baik, penuh siraman cahaya mentari, semua bersukacita berpartisipasi dalam pujabakti bersama hari Sabtu, mendengar Dharmadesana yang sangat berharga dari Dharmaraja Liansheng.
Istadewata pujabakti minggu ini adalah Bodhisatwa Ksitigarbha (Dizangwang Pusa/地藏菩薩), yang membangkitkan ikrar sangat agung, sehingga dijuluki “Bodhisatwa Ksitigarbha Maha Pranidhana”. Dharmaraja mengungkapkan, saat awal berbhavana, diri sendiri juga membangkitkan ikrar, yaitu membagi tubuh, ucapan, dan pikiran diri sendiri menjadi tiga tubuh penjelmaan, yang satu ikut dengan Mahadewi Yaochi, yang satu ikut Buddha Amitabha, dan satu lagi ikut Bodhisatwa Ksitigarbha. Hingga kini, Dharmaraja Liansheng tidak hanya memiliki tiga tubuh penjelmaan, sangat banyak siswa dari berbagai belahan dunia yang dapat menyaksikan Dharmakaya Dharmaraja Liansheng. Di lokasi juga ada beberapa siswa yang bersaksi, dapat menyaksikan Dharmakaya Dharmaraja Liansheng, dari sini dapat kita ketahui bahwa hal ini sungguh nyata.
◎ Sesi Interaksi Anda Bertanya Saya Menjawab
Siswa bertanya:
Dalam pujabakti di wihara, semakin sederhana dan semakin pendek tata ritualnya, maka semakin baik, sebab bisa lebih banyak waktu tersedia untuk mendengar Dharmadesana Mulacarya. Dalam menjapa Mantra Hati Padmakumara genap 100,000 kali atau 8,000,000 kali, dikarenakan berwelas asih kepada semua makhluk, maka boleh menjapa mantra pendek, sungguh sangat berterima kasih! Namun, saat diri sendiri bersadhana di rumah, setiap hari bersadhana empat kali Sadhana Guru Yoga, hanya menjapa 108 Mantra Padmakumara versi panjang, jumlahnya sama dengan menjapa mantra pendek 230 kali. Bagi umat yang belum kontak yoga dengan Guru Yoga, mantra panjang atau mantra pendek yang bisa membuat kami lebih cepat berkontak yoga? Jika mantra panjang dan pendek sama saja, tidak akan ada orang ingin menjapa mantra panjang, sehingga kelak oleh generasi selanjutnya, mantra panjang akan dilupakan. Mohon petunjuk Mulacarya Liansheng, hal yang perlu diutamakan dari Mantra Panjang Padmakumara.
Dharmaraja Liansheng menjawab:
Mantra panjang, mantra pendek, maupun mantra hati, pahalanya sama saja. Jika waktu bersadhana mencukupi, maka japa mantra panjang; Jika waktu bersadhana singkat, maka japa mantra pendek. Yang perlu diperhatikan adalah saat menjapa mantra harus satu hati, tidak boleh ada pikiran bercabang. Ia menanyakan: “Mantra panjang, mantra pendek, dan mantra hati, yang mana bisa lebih cepat kontak yoga?” Sesungguhnya sama saja.
◎ Pengulasan Sutra Vimalakirti
Bagian 8, Varga Bodhimarga
“Di tengah berbagai ajaran duniawi, semua berada di dalamnya menampilkan kehidupan membiara."
Pada masa Buddha Sakyamuni, enam guru tirthika juga sama seperti Sangha Buddha yang tampil dalam wujud rahib. Maha Bodhisatwa Adbhuta (tingkat spiritual luar biasa, diluar jangkauan akal insan), memahami sarwa dharma di semesta ini, sanggup melakukan banyak hal, segala sesuatu adalah Buddhadharma, sanggup pergi ke tempat apa pun, bahkan di tempat tirthika Beliau juga sanggup pergi ke sana, sekali pun pergi ke tempat enam guru tirthika, Beliau juga akan sama seperti tirthika, yaitu meninggalkan kehidupan duniawi.
“Wajib mengatasi keraguan insan, tidak terjerumus dalam pandangan sesat.”
Maha Bodhisatwa mengupas Buddhadharma sejati kepada para rahib nondharma, mengatasi keraguan mereka, mengatasi pandangan sesat mereka.
“Atau menjelma menjadi Dewa Surya dan Candra, atau sebagai Lokapati Raja Brahma.”
Bodhisatwa Adbhuta, sanggup menjelmakan mentari dan rembulan, menerangi dunia. Beliau juga sanggup menjelma menjadi Raja Dewa Maha Brahma atau Penguasa Dunia. Menurut pendapat agama Hindu, Raja Dewa Maha Brahma telah menciptakan dunia.
“Atau kadang menjelma menjadi bumi dan air, atau menjadi angin dan api.”
Bodhisatwa Adbhuta, sanggup menjadi tanah, air, api, angin, empat elemen. Tanah sanggup melahirkan dan memelihara segala sesuatu, air dapat membersihkan kotoran, angin adalah udara, api adalah nyala, masing-masing memiliki kualitasnya sendiri.
“Di tengah kalpa terjadi penyakit, menjelmakan berbagai rumput obat.”
Di masa lampau tidak ada obat sintetik barat, semua adalah obat dari tumbuhan. Ada kutipan kitab: “Tumbuhan merupakan hadiah paling berharga yang dianugerahkan Tuhan kepada umat manusia.” Tumbuhan dapat menyembuhkan penyakit, juga merupakan bahan pokok umat manusia, cahaya dan kegunaan tumbuhan adalah memberikan udara segar bagi umat manusia. Umat manusia merusak lahan, merusak hadiah paling berharga dari Tuhan, yaitu tumbuhan, sehingga menyebabkan cuaca ekstrem.
“Barang siapa mengonsumsinya, menyingkirkan penyakit dan melenyapkan berbagai racun.”
Mengonsumsi rumput obat, menyingkirkan penyakit, menawarkan racun.
“Di tengah kalpa terjadi paceklik, menjelmakan makanan dan minuman.”
Saat terjadi paceklik, Bodhisatwa Adbhuta sanggup menjelmakan bahan makanan.
Dalam Alkitab, Kitab Keluaran disebutkan, saat bangsa Ibrani keluar dari Mesir, mereka kehabisan bahan pangan, Allah mengasihi mereka, sehingga menganugerahkan manna, yaitu amerta transparan yang berbentuk mirip moci, memenuhi hamparan rumput, mengatasi kelaparan mereka.
“Terlebih dahulu menolong kehausan dan kelaparan, baru kemudian membabarkan Dharma kepada insan.”
Terlebih dahulu mengatasi kelaparan dan kehausan insan, baru kemudian mengajarkan Buddhadharma kepada mereka.
“Di tegah kalpa terjadi peperangan, membangkitkan hati welas asih.”
Kalpa adalah zaman, kalpa kini adalah kalpa pengujung. Bencana golok dan prajurit berarti perang. Terhadap peperangan, Bodhisatwa Adbhuta membangkitkan hati welas asih.
“Membimbing para insan tersebut, supaya memasuki tanah perdamaian.”
Bodhisatwa membimbing semua makhluk, jangan mengobarkan peperangan, jika terjadi peperangan antar dua negara, mesti duduk bersama untuk berunding, menghentikan perang, jangan ada perang. Hal ini baru bisa dilakukan oleh Maha Bodhisatwa.
“Jika terjadi peperangan besar, menegakkan daya, Bodhisatwa menampilkan kuasa, menaklukkan hati mereka demi perdamaian.”
Saat Raja Virudhaka menyerang suku Sakya, Buddha Sakyamuni sempat menampakkan diri dua kali untuk menghadangnya, dua kali pula Raja Virudhaka menarik pasukan. Kemudian, Raja Virudhaka mengerahkan pasukan untuk ketiga kalinya, Buddha mengetahui ini adalah karmavarana suku Sakya, tidak lagi menampakkan diri, dan suku Sakya pun binasa. Kita wajib membuat hati mereka yang mencetuskan perang menjadi tenang, duduk bersama berdiskusi, jangan lagi berperang.
“Di berbagai negeri, di berbagai lokasi keberadaan neraka, mencapai tempat tersebut, demi mengulurkan pertolongan mengatasi penderitaan mereka.”
Saat manusia bahagia, itulah surga, saat nestapa, itulah neraka. Dalam rumah sakit, ada amputasi kaki, buka jantung, belah kepala, ini semua juga neraka. Di pantai, pedalaman gunung, dan pekuburan juga ada neraka pinggiran, tetapi neraka pinggiran bukan neraka yang sesungguhnya, neraka yang sesungguhnya adalah neraka dengan delapan jenis kedinginan dan delapan kepanasan. Bodhisatwa luar biasa hadir di neraka untuk membantu insan, mengatasi penderitaan mereka.
“Di antara berbagai negeri, di mana hewan saling memangsa.”
Hewan saling menggigit, menjadikan sesamanya sebagai mangsa.
“Semua terlahir di sana, demi memberikan manfaat.”
Buddha pernah terlahir sebagai raja gajah, raja merak, dan raja rusa. Beliau terlahir di alam hewan, demi menasihati supaya hewan-hewan tidak saling memangsa.
“Menampilkan terpengaruh oleh lima hasrat, kemudian menampilkan praktik dhyana.”
Bodhisatwa Adbhuta juga menampilkan lima hasrat seperti harta, rupa, kemasyhuran, makan, dan tidur, terlebih dahulu menjadi rekan insan, baru kemudian menegakkan Dharma supaya para insan membangkitkan tekad melatih dhyana dan Bodhicitta.
“Mengacaukan hati Mara, sehingga tidak dapat mengganggu insan.”
Bodhisatwa Adbhuta mengacaukan bangsa Mara yang menggoda para makhluk untuk berbuat jahat, membuat hati mereka kacau, sehingga tidak dapat mengganggu para insan.
“Di tengah api memunculkan teratai, sungguh sangat langka.”
Kalimat ini ada latar belakangnya, saat Buddha Sakyamuni (Pangeran Siddhartha) hendak meninggalkan keduniawian, Beliau menggunakan cambuk kuda menunjuk perut Yasodhara, dan Ia pun mengandung, putra di dalam rahim Yasodhara kelak menjadi salah satu siswa Buddha yang nomor satu dalam ajantacarya. Raja Sudhodhana berpendapat bahwa Buddha Sakyamuni telah meninggalkan keduniawian, mungkin Yasodhara telah mengandung anak orang lain, sehingga melemparkannya ke dalam kobaran api. Dari jauh Buddha mengetahui hal ini, dalam sekejap, di dalam api muncul teratai, kubangan api menjadi kolam teratai putih, menolong nyawa Yasodhara dan Rahula.
“Di dalam hasrat menjalankan praktik meditasi, ini juga langka.”
Anda memiliki lima hasrat, tapi tetap sanggup bermeditasi, juga bisa mencapai kesucian, ini sungguh langka.
“Atau menjelma menjadi tuna susila, memikat mereka yang haus akan seks. Terlebih dahulu memancing dengan hasrat, baru kemudian membimbing dalam jalan Buddha.”
Bodhisatwa Adbhuta menjelma menjadi tuna susila, memikat semua insan yang haus akan seks, untuk kemudian membabarkan Buddhadharma kepada mereka. Terlebih dahulu menggunakan hasrat untuk mengait mereka datang, baru kemudian mengajarkan Buddhadharma kepada mereka.
“Menjadi pemimpin wilayah, atau menjadi pembimbing para pedagang.”
Bodhisatwa Adbhuta bisa menjadi seorang wali kota, atau saat menjalankan bisnis, ia menjadi guru pembimbing bagi para pedagang.
“Guru negara dan maha menteri, demi melindungi dan memberi manfaat kepada semua makhluk.”
Bodhisatwa Adbhuta juga dapat menjelma menjadi guru negara dan maha menteri, menggunakan Buddhadharma untuk memerintah negeri, melindungi semua makhluk.
“Kepada para insan miskin, menjelmakan harta karun tak terhingga, kemudian membimbingnya, supaya membangkitkan Bodhicitta.”
Bodhisatwa Adbhuta membuat yang miskin menjadi makmur, kemudian membimbing mereka untuk membangkitkan Bodhicitta, yaitu membangkitkan hati Bodhi.
Apa yang dibabarkan oleh Arya Vimalakirti sungguh sangat mendalam, dalam lima hasrat pun bisa bersih, berapa orang sanggup? Gatha ini sungguh sangat mendalam.
Pengulasan Dharmaraja Liansheng laksana untaian mutiara, membuka kebijaksanaan segenap siswa, penuh Dharmasuka. Usai pujabakti, Dharmaraja berwelas asih mengadhisthana segenap umat, dengan sempurna mengakhiri pujabakti hari ini.
------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB
Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw
Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#BodhisatwaKsitigarbha
Istadewata Pujabakti Minggu Depan #BhagavatiCundi