29 September 2024 Upacara Agung Homa Pingalakumara di Rainbow Temple
Liputan TBSN Lianhua Yucheng (蓮花鈺城)
Pada tanggal 29 September 2024, bertempat di Rainbow Temple (Caihong Leizangsi/彩虹雷藏寺), Dharmaraja Liansheng memimpin Upacara Homa Kumara Pengabul Harapan, atau Pingalakumara (Manyuantongzi/滿願童子), serta melanjutkan pengulasan Sutra Vimalakirti. Dharmaraja Liansheng memberitahukan bahwa tanggal 6 Oktober adalah Upacara Homa Dewi Marici (Molizhitian/摩利支天), Bodhisatwa Dewi Marici merupakan Dharmapala agung yang tanda tangan kontrak dengan Zhenfo Zong, Beliau adalah Arya Dharmapala yang berjalan gesit di hadapan Tathagata Mahavairocana. Dewi Marici merupakan Dewa Pelindung bagi samurai dan ninja di Jepang, Dewi Marici melindungi sadhaka terhindar dari penipuan, musibah, dan pencurian, melindungi sadhaka supaya senantiasa selamat, jiwa raga sejahtera, terhindar dari serangan dan bahaya dari luar.
Pingalakumara Istadewata Homa hari ini adalah putra Dewi Hariti yang ke-500, karena Hariti gemar memangsa bayi dan anak-anak, maka Buddha Sakyamuni berupaya mengajarnya, menggunakan daya abhijna untuk menyembunyikan Pingalakumara ke dalam patra, tetapi walau terkurung dalam patra, Pingalakumara justru mendapatkan berkah besar, Ia memperoleh dhyana-samadhi, kebijaksanaan, trividya dan sadabhijna.
Mantra Pingalakumara: “Om. Biliyunjia. Suoha.” Dharmaraja menyebutkan bahwa suara mantra bisa dipadukan dengan musik masa kini, bahkan Dharmaraja juga memperagakan menyanyikan Mantra Pingalakumara dalam nada lagu kegemaran Beliau: “Chengdu” (成都). Lagu anak seperti “Lebah Kecil” dan “Mengendarai Kereta Api” juga cocok dipadukan dengan Mantra Pingalakumara, sesuai dengan kelincahan dan kegesitan Pingalakumara.
Pingalakumara melambangkan pemenuhan harapan insan. Dharmaraja mengungkapkan bahwa dalam upacara kali ini, sudah banyak umat yang memenangkan lotre dan supper lotto dalam jumlah besar. Daya adhisthana Pingalakumara sangat besar, Beliau dapat mengabulkan harapan Anda.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
Pertanyaan siswa dari Singapura:
Mulacarya Liansheng menyebutkan bahwa ketika ikrar dari sadhaka sama dengan Istadewata, maka akan mudah kontak yoga. Jika siswa menekuni Sadhana Guruyoga, membuat ikrar yang sama dengan Mulacarya: “Dalam setiap kelahiran menyeberangkan makhluk, walau tubuh hancur berkeping-keping tetap menyeberangkan semua makhluk.” Apakah demikian dapat menyebabkan terus bertumimbal lahir dalam samsara? Saat dalam kondisi fondasi bhavana belum kokoh, apakah akan tersesat dalam samsara?
Dharmaraja Liansheng menjawab:
Saya pernah mengatakan bahwa jika ikrar sama dengan Istadewata, maka akan mudah berkontak yoga, ini memang benar. Membuat ikrar yang sama dengan Bodhisatwa Ksitigarbha: Dalam setiap kelahiran menyeberangkan semua makhluk. Dunia saha adalah sebuah mimpi, datang dan pergi tidak masalah. Jika Anda mencapai keberhasilan bhavana, berarti Anda adalah Buddha di dunia saha. Jika fondasi tidak kukuh, bisa tersesat dalam samsara. Namun, asalkan mencapai keberhasilan bhavana, tidak perlu khawatir akan samsara, ke mana pun bisa pergi!
Pertanyaan siswa dari Singapura:
Bodhisatwa membangkitkan Bodhicitta, menjadikan Kebuddhaan sebagai tujuan. Setelah mencapai Kebuddhaan, mengapa masih perlu lanjut membimbing semua makhluk? Apa sebab dari aktivitas tersebut?
Dharmaraja Liansheng menjawab:
Sebab semua makhluk kasihan, perlu bantuan. Mahaguru Hongyi pernah mengatakan: “Mata jasmani memandang dunia, semua adalah nama dan keuntungan. Dengan mata dewata memandang dunia, tampak tumimbal lahir tanpa akhir; Dengan mata Dharma memandang dunia, semua adalah sebab dan akibat; Dengan mata kebijaksanaan memandang dunia, semua adalah ilusi batin; Dengan mata Buddha memandang dunia, penuh dengan maitrikaruna.” Setelah menjadi Buddha, dengan sendirinya ada maitrikaruna, semua makhluk sadgati sedang menderita oleh kelahiran, penuaan, sakit, dan kematian, penderitaan tanpa henti, mereka memerlukan bimbingan. Mengapa perlu membimbing semua makhluk? Sebabnya adalah maitrikaruna.”
◎ Pengulasan Sutra Vimalakirti
Bagian 10, Varga Buddha Sugandhakuta
“Arya Sariputra berpikir, sudah hampir tengah hari, apa yang bakal disajikan sebagai santapan bagi para Bodhisatwa? Saat itu, Arya Vimalakirti mengetahui pikiran tersebut dan berkata, ‘Buddha membabarkan delapan vimoksa, dan diamalkan oleh para bijak, mengapa Anda mendengar Dharma dengan pikiran dipenuhi nafsu makan? Bagi yang masih mendambakan makanan, tunggu sejenak, Anda akan memperoleh santapan yang belum pernah ada.’ Saat itu, Arya Vimalakirti memasuki samadhi, menggunakan abhijna menampilkan kepada semua, alam Buddha di loka bagian atas melewati alam Buddha sebanyak butiran pasir empat puluh dua sungai Gangga, ada negeri Buddha bernama Sarvagandhasugandha, dengan Buddha bernama Sugandhakuta. Kini, udara wangi di negeri tersebut adalah yang paling utama dibandingkan dengan wangi dari para dewata di semua Buddhaloka. Di negeri tersebut tiada Sravaka dan Pratyekabuddha. Hanya ada para Maha Bodhisatwa suci, dan Buddha yang membabarkan Dharma. Di loka tersebut semua menggunakan wewangian sebagai gedung. Melewati berbagai taman yang wangi. Santapan di sana memancarkan wangi yang mencapai sepuluh penjuru loka. Saat itu Buddha dan para Bodhisatwa di sana sedang duduk untuk bersantap, ada para Dewaputra bernama Gandhavyuhahara, semua membangkitkan Anuttara Samyaksambodhicitta, memberikan persembahan kepada Buddha dan para Bodhisatwa, segenap hadirin menyaksikannya.”
Pengulasan Dharmaraja Liansheng:
Pada permulaan varga ini, Arya Sariputra berpikir dalam hati: Sudah hampir tengah hari, demikian banyak Bodhisatwa dan Arahat yang mendengar Dharma di sini, menurut sila, lewat tengah hari tidak boleh makan, sekarang semua sudah lapar, mengapa masih belum makan? Arya Vimalakirti mengetahui isi hati Arya Sariputra, dan mengatakan: “Buddha telah mengajarkan delapan metode vimoksa, Anda mesti mematuhinya. Sadhaka mesti menggunakan udara sebagai makanan, menggunakan sukacita dhyana sebagai makanan, mana mungkin masih ingin makan sesuatu?”
Arya Vimalakirti mengatakan: “Karena Anda masih memiliki nafsu makan, maka cobalah cita rasa yang belum pernah Anda cicipi!” Arya Vimalakirti pun memasuki kondisi samadhi, menunjukkan abhijna supaya tampak bagi para hadirin. Di luar alam Buddha yang tak terhitung banyaknya, ada sebuah negeri bernama Sarvagandhasugandha, berlokasi di sebelah atas dunia saha melewati alam Buddha berjumlah butiran pasir empat puluh dua sungai Gangga (Pasir sungai Gangga tidak terhitung banyaknya, merepresentasikan jarak yang luar biasa jauh), Buddha di negeri Sarvagandhasugandha adalah Buddha Sugandhakuta.
Udara wangi di negeri Sarvagandhasugandha adalah yang paling wangi di antara sepuluh penjuru Buddhaloka, di dalam alam Buddha tersebut tiada Sravaka ( Arahat ) dan Pratyekabuddha, hanya ada Bodhisatwa dan Buddha yang mendengar Dharma. Udara wangi memenuhi negeri tersebut, bahkan gedung, taman, dan pepohonan memancarkan bau wangi. Ketika Buddha dan Bodhisatwa duduk untuk menikmati hidangan yang memancarkan wangi ke segala penjuru, banyak Dewaputra ( disebut Gandhavyuhahara ) juga hadir untuk memberikan persembahan, dan membangkitkan Anuttara Samyaksambodhicitta.”
Usai upacara, demi menambah keyakinan umat, Dharmaraja teristimewa mempersilakan seorang saudari Sedharma dari Vietnam untuk berbagi pengalaman bhavana dirinya. Di pengujung acara, Dharmaraja bergerak ke hadapan layar Zoom untuk berinteraksi dengan segenap siswa. Semua bertepuk tangan meluapkan rasa terima kasih dan penghormatan, Dharmaraja berwelas asih menganugerahkan Abhiseka Sadhana Pingalakumara kepada segenap siswa yang hadir, upacara pun usai dengan sempurna.
------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB
Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw
Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#PingalaKumara
Istadewata pujabakti Minggu depan #Marici