7 Desember 2024 Pujabakti Sadhana Istadewata Bodhisatwa Avalokitesvara di Seattle

7 Desember 2024 Pujabakti Sadhana Istadewata Bodhisatwa Avalokitesvara di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

Liputan Lianyan (蓮妍)
Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (Xiyatu Leizangsi/西雅圖雷藏寺)

Pada tanggal 7 Desember 2024, pujabakti Sadhana Istadewata Bodhisatwa Avalokitesvara (Guanshiyinpusa/觀世音菩薩), telah tiba musim dingin, angin dingin menusuk tulang, tetapi tidak dapat memadamkan antusias keempat kelompok siswa untuk berpartispasi dalam pujabakti di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple. Saat sadhana, Bodhisatwa Avalokitesvara menampakkan diri, meminta Dharmaraja Lian Sheng untuk menyaksikan berbagai fenomena insan di dunia saha, dan memberitahu, apa yang saat ini Engkau kerjakan, hanya seperti sebutir pasir Sungai Gangga.

Dharmaraja Lian Sheng mengatakan, diri sendiri merasa sungguh prihatin, memberitahu semua, saya sering merasa diri sendiri sudah cukup berkarya, sungguh tak terduga, hanya seperti sebutir pasir Sungai Gangga. Ini juga apa boleh buat, dunia ini terbatas, yang dapat kita lakukan sangat sedikit, oleh karena itu, tiap insan wajib bertobat, memohon Bodhisatwa Avalokitesvara memancarkan perwujudan yang tak terhingga banyaknya demi menyeberangkan semua makhluk, kita tiap siswa Zhenfo Zong wajib menyeberangkan makhluk, bukan saya sendiri yang melakukan, jika saya sendirian, sudah pasti tidak sanggup, perlu tiap siswa Zhenfo Zong untuk ikut serta, baru bisa menghimpun pasir membangun stupa.

Dharmaraja mengisahkan, bahwa Liu Chia-chang meninggal dunia karena kanker paru, sedangkan Chiung Yao memutuskan untuk mengakhiri hidup karena penderitaan, tadi malam Dharmaraja Lian Sheng telah menyeberangkan mereka, dan menumpahkan tangis. Kedua mendiang adalah insan yang sangat berbakat, berduit, memiliki harta, masyhur, bahkan juga pernah memiliki asmara, tetapi semua itu tidak kekal, pada akhirnya tiada, oleh karena itu, insan mesti tahu untuk sadarkan diri.

Hidup ini sungguh menderita, tetapi para makluk tidak tahu bahwa dari penderitaan kita bisa berbhavana, karena melalui penderitaan baru bisa menggugah kita semua untuk berbhavana, kelak memperoleh penjemputan terang Buddha dan Bodhisatwa. Kita orang yang belajar Buddha mesti tahu, sesungguhnya tiada lahir dan tiada mati, setelah mati berarti lahir, setelah lahir berarti mati, semua hanya ilusi mimpi.

◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab

Siswa bertanya:
Buddha Guru pernah mengatakan, sadhaka kurang baik memelihara hewan. Mohon petunjuk Mulacarya, jika demi menuntun semua makhluk, apakah tempat ibadah boleh menggelar kegiatan seputar hewan peliharaan? Contohnya Upacara Besar Sarana bagi Hewan Peliharaan.

Dharmaraja Lian Sheng menjawab:
Boleh membantu hewan peliharaan, atau hewan lainnya untuk Bersarana, tetapi mengenai Upacara Besar Sarana Hewan Peliharaan, karena Anda telah terpikirkan, maka Anda saja yang menggelar Upacara Besar Sarana Hewan Peliharaan.

Di kehidupan lampaunya, Kaisar Wu dari Liang adalah seekor cacing tanah kecil di samping biara, saat itu seorang anggota Sangha agung lewat di sana, cacing itu merayap naik, bersujud tiga kali kepada Sangha agung, Sangha itu menjamah cacing tersebut, dan memberinya Sarana, sehingga dalam kehidupan sekarang, ia terlahir sebagai Kaisar Wu dari Liang.

Siswa bertanya:
Hewan peliharaan seperti kucing, dalam kondisi tidak mengotori tempat ibadah bolehkah ikut masuk tempat ibadah? Ada pendapat bahwa pada tubuh hewan peliharaan ada hawa kotor, bisa mencemari tempat ibadah.

Dharmaraja Lian Sheng menjawab:
Di sini ada catatan khusus, di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple dan Rainbow Temple, hewan peliharaan tidak boleh dibawa masuk, sebab mempertimbangkan masalah tanggung jawab. Dalam memelihara hewan peliharaan, ada yang sangat bersih, ada yang tidak bisa memandikan dengan bersih, kadang bahkan bisa menggigit orang,

Hotel bintang lima juga memasang peraturan, tidak hanya vihara, tempat lain juga ada yang memasang aturan, ini semua mempertimbangkan tanggung jawab, bukan masalah mencemari tempat ibadah, kadang saat kita Berdharmadesana, jika mereka terus bersuara, ini juga bisa merepotkan.

◎ Pengulasan Sutra Vimalakirti

Bagian 11, Varga Laku Bodhisatwa

“Dan lagi, karena memiliki berkah kebajikan, tidak menetap pada asamskrta. Karena memiliki kebijaksanaan, tidak berakhir pada samskrta.”

Asamskrta adalah Dharma lokuttara, samskrta adalah Dharma lokiya, jangan menetap pada samskrta, pun jangan menetap pada asamskrta. Contohnya adalah berdana, Anda berdana berarti samskrta, Anda tidak melakukan apa pun, berarti asamskrta. Ada berdana, tetapi jika Anda meminta imbalan, ini adalah samskrta; Berdana, tetapi Anda tidak pamrih, melupakan derma Anda, berarti tidak menetap pada samskrta, dan tidak menetap pada asamskrta.

Jangan memihak pada samskrta, sebab terombang-ambing dalam keduniawian, tidak akan bisa lolos dari samsara; Jangan pula memihak pada asamskrta, sebab dengan memihaknya berarti Anda bukan Bodhisatwa. Oleh karena itu, tidak menetap pada samskrta, juga tidak menetap pada asamskrta, inilah Bodhisatwa.

Anda memiliki kebijaksanaan agung menyeberangkan semua makhluk, tetapi Anda melakukannya bukan demi pamrih, inilah “karena memiliki kebijaksanaan, tidak berakhir pada samskrta.”

“Karena welas asih agung, tidak menetap pada asamskrta.”

Anda memiliki maha maitri dan maha karuna menyeberangkan semua makhluk, tetapi bukan demi pahala dan bukan demi keberhasilan, bahkan tidak memikirkan “Aku memiliki maha maitri dan maha karuna”, ini berarti “tidak menetap pada asamskrta”.

“Karena memenuhi ikrar mula, tidak berkahir pada samskrta.”

Anda menyempurnakan ikrar yang Anda buat, tetapi mengamalkan dan menyempurnakan ikrar bukan demi pamrih, Anda hanya melakukannya dengan sekuat tenaga, ini adalah: “tidak berakhir pada samskrta”.

“Karena menghimpun obat Dharma, tidak menetap pada asamskrta. Karena selaras dengan obat, tidak berakhir pada samskrta.”

Menolong makhluk bagaikan memberikan obat, sebab semua makhluk punya 84000 jenis penyakit, Anda sekuat tenaga menggunakan Buddhadharma untuk menyeberangkan mereka, sehingga tidak menetap pada asamskrta. Tentu saja membabarkan Dharma menyeberangkan makhluk adalah samskrta, tetapi Anda melakukannya bukan demi pahala apa pun, ini adalah : “tidak menetap pada asamskrta.”

“Karena mengetahui penyakit makhluk, tidak menetap pada asamskrta. Karena melenyapkan sakit semua makhluk, tidak berakhir pada samskrta.”

Anda menyingkirkan 84000 jenis penyakit makhluk, bukan demi: “Setelah aku melenyapkan penyakit Anda, aku ingin imbalan uang Anda.” Menerima uang Anda, berarti jadi samskrta, bukan demi mendapatkan uang Anda, hanya demi memberikan obat Buddhadharma kepada Anda, sehingga “tidak menetap pada samskrta.”

“Para Bodhisatwa kebenaran menekuni Dharma ini. Tidak berakhir pada samskrta, tidak menetap pada asamskrta, dinamakan Pintu Dharma vimoksa ada akhir dan tiada akhir.”

Bukan samskrta, pun bukan asamskrta, ini disebut Pintu Dharma vimoksa samskrta dan asamskrta. Berdana adalah samskrta, tidak melakukan apa pun, hanya melatih diri sendiri, ini adalah asamskrta, tetapi jika Anda berdana bukan demi apa pun, berarti tidak menetap pada samskrta, tidak menetap pada asamskrta.

“Anda sekalian mesti belajar.”

Buddha Sakyamuni memberitahu segenap Bodhisatwa dari Negeri Sarvagandhasugandha: “Anda sekalian mesti belajar hal ini.”

“Saat itu, setelah para Bodhisatwa mendengar Dharma tersebut, semua sangat bersukacita.”

Saat itu, segenap Bodhisatwa Sarvagandhasugandha mendengar Dharma ini, semua sangat bersukacita.

“Dengan aneka bunga indah, berbagai warna, berbagai dupa, ditaburkan pada trisahasra mahasahasra lokadhatu, dipersembahkan kepada Buddha dan Sutra Dharma, beserta segenap Bodhisatwa.”

Menggunakan dupa terbaik, bunga terbaik, ditebarkan ke trisahasra mahasahasra lokadhatu, untuk dipersembahkan kepada Buddha, Sutra Dharma, dan para Bodhisatwa.

“Bernamaskara kepada kaki Buddha, memujinya belum pernah ada.”

Mereka bernamaskara kepada kaki Buddha Sakyamuni, memuji Dharma ini belum pernah didengar sebelumnya.

“Mengatakan bahwa Buddha Sakyamuni sanggup mengaplikasikan upaya kausalya dengan baik di sini.”

Mereka mengatakan: “Di dunia saha penuh lima kekeruhan ini, Buddha Sakyamuni mengamalkan kebajikan upaya kausalya ini, dapat berbuat kebajikan di dunia saha, membabarkan Dharma luhur ini.”

Upaya kausalya berbuat kebajikan adalah samskrta, tetapi sekaligus asamskrta, tidak menetap pada samskrta pun tidak menetap pada asamskrta.

“Setelah berkata-kata, tiba-tiba sirna, kembali ke negeri asal.”

Setelah selesai berucap, para Maha Bodhisatwa dari Sarvagandhasugandha kembali ke negeri sucinya.

Singkat kata, berdana adalah upaya kausalya samskrta, tetapi Anda tidak menyimpannya dalam hati, juga tidak pamrih, juga tidak berpikir bahwa Anda sedang berdana, inilah asamskrta. Oleh karena itu, sebagai seorang Bodhisatwa, Anda mesti berdana, tetapi jangan sampai memandang derma sebagai pahala, berkah, tidak berkonsep apa pun, inilah asamskrta.

Dharmaraja Lian Sheng membahas perihal pilihan tiap orang untuk meninggal dunia dengan khidmat, juga telah menuliskan pernyataan diri sendiri, untuk tidak memasang selang dan tidak perlu trakeostomi. Menekuni Tantra sungguh bermanfaat, asalkan menghimpun prana pada tubuh, prana jiwa naik melalui nadi tengah, maka Anda dapat memegang kendali atas hidup mati diri sendiri. Sesungguhnya, tidak ada lahir dan mati, hanya berganti cangkang.

Orang suci, Konfusius, mengatakan, manusia mesti melalui tiga tahap, di masa muda saat darah dan prana belum terbentuk, berpantang pada seks; Saat Anda sudah matang, darah dan prana akan kukuh, maka pantang ada pada perselisihan; Kelak Anda tua, berpantang pada perolehan, artinya, jangan lagi tamak, sekalipun memperoleh, juga tidak ada gunanya, jika Anda masih saja tamak, maka jalan Anda sudah keliru.

Kami sungguh bersyukur atas tuturan bajik Dharmaraja Lian Sheng, senantiasa sabar membimbing kami! Segenap siswa memperoleh pemahaman mendalam, sehingga penderitaan dunia saha justru menyadarkan diri ini untuk lebih tekun berbhavana, belajar tidak menetap pada samskrta maupun asamskrta, sepenuh hati dan sekuat tenaga menyeberangkan diri sendiri dan semua makhluk, menyempurnakan Bodhi!

------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate

Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊

Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB

Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw

Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature

Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org

Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng

TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#BodhisatwaAvalokitesvara
Istadewata Pujabakti Sabtu depan #BodhisatwaKsitigarbha

2025真佛宗為世界祈福 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。