
030 Buddhadharma Harus Dilebur Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Sang Buddha bersabda:
“Saya tidak pernah sesaat pun meninggalkan samadhi.”
Saya berkata:
“Saya tidak pernah sesaat pun meninggalkan Buddhadharma.”
Maksud saya adalah seperti berikut:
Buddhadharma harus dilebur dalam kehidupan sehari-hari, kita harusmendayagunakan Buddhadharma, mengaktualisasikan Buddhadharma dalam kehidupansehari-hari.
Ketahuilah:
Makanan - persembahan.
Pakaian - Simabandhana Diri.
Tempat tinggal - Samadhi.
Aktivitas - rapal mantra.
Tidur - Sadhana Cahaya Tidur.
Inilah yang disebut hidup dalam Buddhadharma dan Buddhadharma dalamhidup, sepenuhnya melebur menjadi satu.
Saya melihat banyak cendekiawan Buddhis yang memahami Buddhadharma.Namun, pada praktiknya justru Buddhadharma ya Buddhadharma, hidup ya hidup.
Tidak sedikit orang seperti demikian!
Jika tidak diaktualisasikan, Buddhadharma hanya akan menjadi benda takberguna.
Menurut hemat saya, ‘Sad-paramita Bodhisattva’ itu dapat diaplikasikansatu per satu dalam kehidupan sehari-hari.
Saya mendirikan organisasi amal “Lotus Light Charity Society” dan“Sheng-Yen Lu Foundation”, ini adalah praktik Dana.
Saya menginginkan para siswa budiman tidak membunuh, tidak mencuri,tidak berzinah, tidak berdusta, tidak mabuk-mabukan. Tidak serakah, tidakdengki, tidak diliputi kebodohan batin, tidak skeptis, tidak angkuh, ini adalahpraktik Sila.
Kita:
- terserah pada nidana,
- terserah pada mudita,
- terserah pada insan.
Ini adalah praktik Ksanti.
Ksanti itu ilmu yang sangat luas, kawan dan lawan dipandang sama rata,tidak cemburu, tidak iri hati…. Semua bentuk sikap ini adalah praktik Ksanti.
Yang menimpa diri saya seperti pukulan batin, frustrasi, hujatan,penindasan, penghinaan, perundungan….
Semua itu adalah suatu pelatihan.
Muncul untuk membantu saya mencapai keberhasilan, semuanya adalah orangyang berbudi kepada saya.
Lebih lanjut, ketekunan adalah kiat utama keberhasilan.
Segenap Buddha dan segenap Bodhisattva Mahasattva trimasa di sepuluhpenjuru, semuanya mencapai keberhasilan berkat ketekunan.
Ada sebuah gatha seperti berikut:
Pilih kedudukan yang paling rendah. (Ksanti)
Tekuni Sila sepenuhnya hingga berwibawa agung. (Sila)
Bersukacita melaksanakan dasa-kusala-karma. (Dana)
Fokus mengamalkannya setiap hari. (Virya)
Tidak terpengaruh oleh ucapan orang lain. (Samadhi)
Tuntun diri sendiri dan insan luas ke Pantai Seberang. (Prajna)
Buddhadharma paling mengutamakan keberhasilan samadhi, dengan kata lainpraktik ‘Samadhi’ itu sangat penting.
Tatkala memasuki samadhi, banyak sekali pengajaran yang dapat diselami,setelah berhasil ditekuni, jiwa raga pun tersucikan, tubuh, ucapan, pikiran puntersucikan, inilah yang disebut jiwa raga memperoleh pembebasan.
Baik Aliran Sutrayana maupun Tantrayana, sama-sama menitikberatkan satuhati tidak galau.
Sementara itu, satu hati tidak galau itu harus mengandalkan prajna.
Prajna muncul dengan mengandalkan samadhi.
Prajna memunculkan samadhi, samadhi memunculkan prajna.
Keduanya tak terpisahkan.
Ketahuilah:
“Kehidupan sehari-hari itu sama dengan bhavana!”
Sumber: