Pemberkatan Tricahaya Dalam Sadhana
Ketahuilah:
Tatkala kita melakukan Sadhana Bersama, pemandu kebaktian berucap:
“Pemberkatan Tricahaya”.
Aksara ‘OM’ bercahaya putih di kening Yidam memancar ke kening sadhaka.
Aksara ‘AH’ bercahaya merah di tenggorokan Yidam memancar ke tenggorokan sadhaka.
Aksara ‘HUM’ bercahaya biru di ulu hati Yidam memancar ke ulu hati sadhaka.
Usai diucapkan pemandu kebaktian, langsung dilanjutkan ritus berikutnya.
Namun, menurut hemat saya, ritus “Pemberkatan Tricahaya” ini sungguh besar maknanya, bukan ritus sepele, tidak boleh dianggap enteng.
Tidak boleh dilakukan secara asal-asalan!
Maknanya adalah seperti berikut:
Yang pertama, aksara ‘OM’ bercahaya putih.
Di tengah dahi Yidam, muncul aksara ‘OM’, jernih laksana rembulan, putih laksana kristal, bercahaya cemerlang, memancar ke tengah dahi sadhaka.
Ini maknanya besar sekali yaitu memurifikasi tiga macam perbuatan buruk melalui tubuh jasmani kita, yaitu:
- membunuh,
- mencuri,
- berbuat asusila.
Tubuh kita terbentuk dari nadi, dengan kata lain memurifikasi rintangan di nadi.
Yang kedua, aksara ‘AH’ berwarna merah.
Di tenggorokan Yidam muncul aksara ‘AH’, cahayanya laksana batu ruby merah, memancar ke tenggorokan sadhaka.
Maknanya adalah memurifikasi empat macam perbuatan buruk yang dilakukan melalui ucapan, yaitu:
- berdusta,
- mengadu domba,
- berkata kasar,
- omong kosong.
Mulut adalah pemanfaatan prana. Alhasil, memurifikasi rintangan di prana.
Yang ketiga, aksara ‘HUM’ berwarna biru.
Di ulu hati Yidam, muncul aksara ‘HUM’ berwarna biru, cahayanya laksana batu safir biru, memancar ke ulu hati sadhaka.
Maknanya adalah memurifikasi tiga macam perbuatan buruk yang dilakukan melalui pikiran sadhaka, yaitu:
- lobha,
- dosa,
- moha.
Pikiran terwujud dari perkembangan bindu. Alhasil, memurifikasi rintangan di bindu.
Ada lagi:
Tubuh adalah Nirmanakaya.
Mulut adalah Sambhogakaya.
Pikiran adalah Dharmakaya.
Alhasil, dapat memanifestasikan Trikaya!
Ini juga adalah:
- Kayavajra (Tubuh Vajra).
- Vakvajra (Ucapan Vajra).
- Cittavajra (Pikiran Vajra).
Saat melakukan ritus “Pemberkatan Tricahaya”, hendaknya sadhaka melafalkan dalam hati:
“Kayavajra berkati saya, Vakvajra berkati saya, Cittavajra berkati saya”, dengan demikian ritus ini akan semakin bermakna.
Metode ini juga merupakan “Sadhana Pertobatan”.
Secara gamblang menyatakan pertobatan atas perbuatan buruk seperti membunuh, mencuri, berbuat asusila, berdusta, mabuk-mabukan, keserakahan, kebencian, kebodohan batin, keraguan, keangkuhan.
Pengikisan rintangan, pertobatan, pemberkatan, semua aspek ini telah terlaksana.
“Pemberkatan Tricahaya” hanyalah ritus kecil.
Namun, besar sekali manfaatnya.
Tidakkah Anda setuju? Tatkala menyelaminya lebih lanjut, kita akan mudah sekali memahami, banyak sekali kebenaran agung terdapat di dalam Sadhana Tantra!