
035 Awali Pelatihan dari Fokus Objek
Tanya: “Apa kekuatan untukmulai belajar meditasi?”
Jawab: “Menurut saya ada lima jenis kekuatan. Kelima jenis kekuatan initerdiri dari kekuatan keyakinan, kekuatan ketekunan, kekuatan pikiran, kekuatansamadhi, dan kekuatan prajna.”
Tanya: “Apakah kita harus lebih dahulu belajar meditasi fokus pada suatuobjek?”
Jawab: “Benar, sebab manusia pada umumnya bukan bakat besar dari lahir,bukan sedari lahir sudah mahir bermeditasi, tentu harus dimulai dari fokus padasuatu objek.”
Tanya: “Guru Lu, mengapa banyak orang begitu duduk meditasi sudah merasalelah, mengantuk, dan tidak mampu melanjutkan meditasi?”
Berikut analisis saya:
1.Kelelahan akibat fisik.
2.Kelelahan akibat suasana hati.
3.Kelelahan akibat marah.
4.Kelelahan akibat dengki.
5.Kelelahan akibat kerisauan.
6.Kelelahan akibat hasrat seksual.
7.Kelelahan akibat kenyang.
8.Kelelahan akibat olahraga. (proporsional)
9.Kelelahan akibat tidur.
10.Kelelahan akibat bersosialisasi.
Banyak sekali penyebab kelelahan, semua ini harus diseimbangkan; banyakorang, begitu bermeditasi, langsung lengah, mengantuk, lalu ketiduran. Lengahadalah sebuah penyakit serius, mesti disingkirkan, jika tidak disingkirkan,maka tidak mungkin dapat melanjutkan meditasi.
Camkanlah!
Tanya: “Apa yang dipertahankan agar tidak lengah?”
Saya menjawab, “Pikiran positif, pikiran yang baik, hati mesti bersihdan bahagia, lubuk hati damai dan sukacita.”
Tanya: “Jika benar-benar sangat mengantuk, apa yang harus dilakukan?”
Jawab: “Berdirilah, boleh melakukan pradaksina sembari melafalkan namaBuddha, setelah semangat kembali, tekuni lagi meditasi.”
Tanya: “Sebaiknya kami mulai dengan bergantung pada objek apa dahuluuntuk memasuki samadhi?”
Jawab: “Pertama-tama hendaknya kita melatih memusatkan pikiran, yaknimemusatkan pikiran pada suatu objek. Saya suka mengajari orang menggunakanvisualisasi menghitung napas, dengan kata lain, mengamati napas, menjagapikiran, inilah metode penekunan visualisasi keluar masuk napas.”
Tanya: “Visualisasi menghitung napas itu membayangkan apa?”
Jawab: “Panjang pendeknya napas, atau cepat lambatnya napas, stabil atautidak stabil, dari tarik napas hingga di mana berakhir, dari buang napas hinggadi mana berakhir, harus tetap sadar. Akan tetapi tidak mengendalikan napas,hanya memerhatikan secara diam-diam, ini adalah metode terbaik.”
Tanya: “Apakah ada metode lain selain visualisasi menghitung napas?”
Jawab: “Seharusnya visualisasi menghitung napas adalah metode terbaik,karena ia paling variatif, dapat membuat kita tidak lengah; visualisasimenghitung napas adalah langkah pertama Maha-kalyanamitra membimbing siswadalam bersadhana.”
Tanya: “Apa manfaat metode ini di kemudian hari?”
Jawab: “Pikiran terfokus. Pikiran dapat terfokus pada napas, merupakanpraktik suci Brahmacarya, perbuatan, ucapan, dan pikiran pun menjadi bersih.”