
021 Bhiksuni Shi Yigu
Di Kabupaten Tainan, Taiwan,terdapat seorang Bhiksuni tua bernama Shi Yigu.
Tatkala saya menjelajahi Alam Baka, saya bertemu beliau di Alam Preta.
Ia bukan terjerumus di Alam Preta, melainkan untuk memberikan makanankepada para makhluk di Alam Preta.
Sepengetahuan saya, Shi Yigu sangat ketat menaati Sila.
Ia tidak makan di luar, alasannya, semua makanan di rumah makanvegetarian menggunakan minyak yang tidak diketahui asal-usulnya, maka ia tidakmakan.
Ia juga berkata bahwa daging vegetarian di rumah makan vegetarian dibuatoleh orang yang hatinya melekat pada makanan daging, maka ia tidak makan; rumahmakan vegetarian menggunakan bahan vegetarian membuat berbagai makananmenyerupai daging, berarti telah muncul kemelekatan wujud rupa di hatinya, makaia tidak makan.
Ia juga tidak makan segala jenis penganan, alasannya, semua pengananmenggunakan minyak yang tidak diketahui asal-usulnya, maka ia tidak makan.
Apa yang dikatakan oleh Shi Yigu bukannya tidak berdasar, dikarenakan diTaiwan terdapat banyak kasus minyak sayur, antara lain minyak palsu, minyakberacun, minyak jelantah, minyak selokan, minyak bangkai hewan sakit. Semua inihasil perbuatan para pedagang yang tidak berhati nurani, alhasil beredar minyakterkontaminasi.
Shi Yigu tidak mengenakan pakaian berbahan sutera, alasannya, pakaianberbahan sutera berasal dari puluhan ribu ulat sutera yang mati karenamemuntahkan serat sutera, jika memakai pakaian atau memakai selimut yangterbuat dari bahan sutera, sama saja menjarah kulitnya!
Setiap hari ia hanya makan satu kali, yaitu bubur tawar. Iamempersembahkan bunga kepada Buddha juga tidak menggunakan bunga, alasannya,bunga dihinggapi lebah dan kupu-kupu, sehingga ada bakteri, dan bakteri jugatermasuk makhluk hidup.
Setelah Bhiksuni Shi Yigu wafat, ia berada di Alam Preta. Ada sesosokmakhluk Preta melihat kehadirannya, dikarenakan dari kedua tangannyamemancarkan cahaya.
Makhluk Preta tersebut berkata, ”Selama ratusan tahun berada di AlamPreta, saya belum pernah melihat ada sadhaka suci datang ke sini, ini merupakanberkah buat kami bisa mendapatkan makanan!”
Ketahuilah, di Alam Preta:
- jika hendak minum air, air berubah menjadi pasir panas.
- jika hendak makan buah, buah berubah menjadi ranting kering.
- jika hendak makan nasi, nasi berubah menjadi abu sekam.
- jika hendak makan roti, roti berubah menjadi kepingan besi.
- jika hendak makan daging, daging berubah menjadi daging diri sendiri.
- jika hendak minum sup, sup berubah menjadi darah dan nanah.
Semua makhluk di Alam Preta tidak bisa mendapatkan makanan, itulahsebabnya Alam Preta disebut sebagai Alam Setan Kelaparan.
Hanya melalui kehadiran Shi Yigu membawakan makanan dengan keduatangannya yang dipersembahkan untuk para setan kelaparan, barulah para setankelaparan bisa menikmatinya.
Artinya hanya melalui Sadhaka Suci yang kedua tangannya memancarkancahaya, barulah makanan di tangan tidak mengalami perubahan.
Oleh sebab itu saya mengatakan bahwa Sila Vinaya sangat penting!
Buddha bersabda, ”Jadikanlah Sila sebagai Guru!”
Kutipan sebait gatha sebagai berikut:
Setelah tercerahkan tiada hasrat parinirwana
Misi penyelamatan sesuai nidana
Menuntun Mara dan Adharmik
Upaya Kausalya kembali pada Kebenaran Sejati
Pancacaksu Trikaya Caturprajna
Sadparamita semua ditekuni sempurna
Dalam lingkaran cahaya ada sebutir permata
Bermanfaat bagi sesama dan diri sendiri
Saya menulis sebait gatha sebagai berikut:
Memasuki Alam Preta
Ternyata demi welas asih
Sadhaka Suci
Sesungguhnya mampu membuka pintu hati
Terbang leluasa
Tiba di Pantai Seberang