
002 Makhluk Halus ada di mana-mana
Ada yang bertanya, “Konon, membantu umat sedharma membawa formulir pendaftaran ritual akan terkena sabetan. Mohon jelaskan, apakah ini sebuah substitusi?”
Dulu, di seberang rumah saya ada seorang pria yang bernama Huang Wanji. Nyonya Wanji, panggilan akrab istri Huang ini adalah seorang penganut agama Buddha. Nyonya Wanji punya kemampuan berhubungan dengan alam halus. Saat menjadi medium, ia bisa menyanyikan syair sastra kuno, sungguh menarik.
Suatu hari, Nyonya Wanji menghadiri upacara ritual yang diselenggarakan oleh Vihara Shenzhai di Taichung. Ketika ritual sedang belangsung, ia memandang rupang Bodhisattva Avalokitesvara yang anggun dan terasa begitu hidup.
Nyonya Wanji tak dapat menahan diri, lalu mengulurkan tangannya meraba rupang Bodhisattva.
Tak disangka, seketika itu juga tangannya membengkak seperti kue beras. Ia menjerit kesakitan.
Saya tidak percaya atas kejadian ini, lantas ikut-ikutan meraba Bodhisattva Avalokitesvara sejenak. Tetapi tangan saya tidak membengkak dan tidak sakit, semuanya baik-baik saja, sedikit pun tidak bermasalah.
Ketahuilah, yang mudah kesambet, di mana pun akan kesambet; yang tidak mudah kesambet, mau terkena sabetan pun sulit.
Begitu pula halnya dengan membantu umat sedharma membawa formulir pendaftaran ritual. Ada kalanya makhluk halus ikut menempel pada formulir pendaftaran. Sehingga yang mudah kesambet, di mana pun akan kesambet; yang sulit terkena sabetan, tentu tidak akan kesambet.
Di alam tidak berwujud, di mana-mana pun terdapat makhluk halus. Mereka tidak boleh dikelabui, tidak boleh dikasari, tidak boleh disakiti. Kalau tidak, hal sepele pun akan mengakibatkan kesambet. Misalnya urusan makan, tidur, buang air, bisa saja terkena sabetan.
Menurut saya, ini bukan peran substitusi, tetapi kesambet!
Meskipun makhluk halus ada di mana-mana, jika kita tahu menggunakan Metoda Perlindungan, aman-aman saja.
Bila ada umat yang hanya membantu membawakan formulir pendaftaran saja dan terkena sabetan, berarti daya perlindungannya kurang. Atau, jenis tubuhnya tergolong yang mudah terkena sabetan.
●
Suatu ketika, saya memberkati seorang umat yang menderita insomnia. Di kala seberkas cahaya memancari lahir batin umat tersebut, tiba-tiba sesosok setan bergelinding keluar dari matanya dan terhempas cukup jauh. Setan itu meringis kesakitan.
Umat yang tadinya menderita insomnia, malam itu dapat tidur dengan pulas sampai esok pagi.
Ia berkata, “Ini adalah tidurku yang paling melelapkan seumur hidup.”
Tak disangka, setan itu tidak terima. Pada malam harinya, setan tersebut datang mencari saya. Saya tidur di atas teratai yang dikelilingi air. Setan itu berubah menjadi seekor ular air dan berenang sampai di sisi teratai. Satu kaki saya terjulur di luar teratai. Ular air itu menggigit ibu jari kakiku. Saya pun terbangun.
Awalnya umat yang menderita insomnia itu yang diganggu, sekarang malah saya yang diganggu. Inilah yang disebut peran substitusi.
Untunglah saya menggunakan Metoda Vajradorje dan Mantra Tri-aksara ‘RANG YANG KANG’. Saya menjelma menjadi Vajradorje. Ular air itu tidak sanggup menggigit saya. Dan saya tetap tidur dengan pulas. Akhirnya, setan itu kesal dan berlalu.
Menurut saya, sekalipun ini Alam Manusia, namun sering pula diganggu oleh makhluk halus yang tidak berwujud. Hal yang sepele saja akan dapat mengundang gangguan makhluk halus. Namun, sebagai manusia tidak usah takut. Asalkan kelakuan kita benar, kemenangan selalu ada di pihak kebajikan. Tak perlu takut pada segala sabetan.
Seorang Tantrika wajib melatih Metoda Perlindungan! Buat apa takut?
Sumber : https://reader.tbboyeh.org/#/mybook?id=536&bookmark=c999&highlight=220