Bedah Buku:
Dalam Karya Tulis Dharmaraja Liansheng selalu terdapat artikel yang mengharukan.
Seperti artikel ini, meskipun kata-katanya terlihat biasa, namun rasa rindu kepada ibu telah terukir melalui tinta ini.
Anjing Gembala dan Domba
Karya Tulis Dharmaraja Liansheng ke-270【Kerinduan Pasifik Selatan】
Catatan ke-15 wisata di New Zealand dan Australia
Ada sebuah pemandangan yang sulit dilupakan saat berwisata di New Zealand, yaitu kawanan domba putih yang menunduk sambil makan rumput di padang rumput yang luas, sejauh mana pun mobil ini berjalan, pemandangan ini tetap tidak berubah, di sana terlihat kehidupan desa yang begitu leluasa.
Saat berwisata di New Zealand, sebagian besar wisatawan juga akan melihat pertunjukan cukur bulu domba serta melihat bagaimana anjing gembala mendengarkan perintah tuannya, yaitu melakukan berbagai tugas menggembala domba. Pertunjukan dari anjing gembala ini merupakan salah satu acara favorit di New Zealand.
Kami menaiki kapal uap kuno “Earnslau”, ini adalah kapal uap yang bersejarah. Kapal ini mulai beroperasi sejak tahun 1912, memuat barang-barang dan hewan ternak, kapal ini menjadi transportasi penduduk di sekitar Danau Wakatipu. Kami menaikinya sampai ke Peternakan Wald.
Sepanjang perjalanan, terlihat pegunungan nan anggun serta danau yang jernih tiada tara dan berkilau gemerlapan, sungguh seperti lukisan.
Setiba di Danau Wald, kami melihat begitu banyak rusa, domba, dan sapi, lalu penggembala menarik seekor sapi gunung agar wisatawan dapat duduk di atas sapi untuk berfoto, kamipun satu per satu berpose, ibarat ‘Lao Tse menunggang sapi keluar dari gerbang Han Gu’.
Usai melihat pertunjukan cukur bulu domba, kami baru tahu ternyata domba yang terlihat besar, begitu sekujur bulu di tubuhnya dipangkas habis, domba itu langsung berubah seperti perawakan monyet kurus. Untuk mencukur bulu domba ada yang dilakukan oleh petugas, ada yang menggunakan mesin, petugas cukur yang ahli dapat mencukur bulu seekor domba dalam 48 detik, sungguh menakjubkan. Mereka juga mengadakan perlombaan cukur bulu domba.
Terakhir, pertunjukan anjing gembala dimulai, begitu tuannya memberi aba-aba, anjing gembala yang berkarakter setia itu langsung berlari cepat mencari domba, menggiring domba, mengurung domba dari kiri dan kanan, membuat kawanan domba terkumpul menjadi barisan teratur, satu per satu masuk bersama-sama ke kandang domba.
Anjing gembala meskipun berbadan kecil tetapi gerakannya amat lincah, mereka berlari dengan cepat, saat lompat melewati pagar, gayanya begitu indah, tidak kalah dari pertunjukan kuda. Meskipun domba berbadan besar dan jumlahnya juga banyak, ternyata mereka takut kepada anjing gembala yang berbadan kecil, satu per satu menuruti anjing gembala. Mungkin ungkapan berbunyi ‘suatu hal akan ditaklukkan oleh hal lainnya’ itu memang benar adanya.
Ketika penggembala berteriak memberi perintah, “Keep up!”
Yang terdengar oleh ibunya Wu Shumei adalah “tas kulit”.
Ibunya berkata, “Kalau begitu saya juga bisa, asalkan berseru ‘tas kulit’, ‘tas kulit’, anjing gembala bisa menurut”.
Semuanya langsung berseru: “Tas kulit!”
Semua orang tertawa terpingkal-pingkal.
Ini membuat saya teringat dengan ibunda saya, setiap kali ibunda naik pesawat terbang ke Amerika, saat pramugari bertanya ingin makan apa? Ia selalu dengan tenang menjawab:
“Qit-kin.” (dialek Taiwan yang berarti 3,5 kg)
Pramugari menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, ia mengira ibunda saya bisa berbahasa Inggris, tidak tahu sebenarnya yang ibunda saya katakan adalah ‘qit-kin’ dalam dialek Taiwan, jadi ‘qit-kin’ di sini maksudnya adalah ‘chicken’.
Teringat ibunda, ia telah meninggal dunia 2 tahun yang lalu.
Sebuah syair berbunyi:
Lima puluh tahun ini,
Tiada yang membicarakan masa lalu,
Hidup susah diterka,
Kemarin masih ada,
Hari ini sudah tiada.
Dalam perjalanan pulang, semuanya bernyanyi dan menari dengan iringan musik yang dibawakan pianis di kapal, menari tarian ayam ala Jerman.
Umat bertanya, “Mahaguru duduk sendirian, tidak bersuara, ada apa?”
Saya jawab, “Saya juga tidak paham.”
* Untuk membaca lebih lengkap “Karya Tulis Dharmaraja Liansheng”, silahkan klik tautan berikut: