Bedah Buku:
Walaupun Dharmaraja Liansheng adalah perintis Zhenfo Zong, namun, tidak menjabat posisi ketua vihara dari vihara mana pun.
Mengapa Dharmaraja mengaku “Orang yang Tidak Menjabat”?
Artikel ini mengandung makna yang luar biasa, silahkan renungkan dengan saksama.
Orang Yang Tidak Menjabat
Karya Tulis Dharmaraja Liansheng ke-267【Gemerlap Cahaya Spiritual】
Seumur hidup ini saya memiliki karakteristik sebagai orang yang tidak menjabat.
Saya adalah perintis Sekte Zhenfozong.
Namun, selama tiga puluh tahun ini, saya tidak pernah menjabat sebagai Kepala Vihara Vajragarbha Seattle, vihara induknya sekte Zhenfozong.
Saya membangun Vila Pelangi, yang sekarang telah berganti nama menjadi Vihara Vajragarbha Pelangi, saya juga tidak pernah menjabat sebagai kepala vihara ataupun direktur di sana.
Di masa awal pembangunan Vihara Vajragarbha Taiwan, saya sempat menyandang nama sebagai kepala vihara.
Setelah vihara rampung dan segala persiapan telah selesai, saya memberikan jabatan kepala vihara yang saya sandang ini kepada Acarya Lianzhe, orang yang sesungguhnya bekerja mengurusi vihara.
Dengan kata lain, Acarya Lianzhe menjadi kepala vihara.
Sebenarnya selama menyandang nama sebagai Kepala Vihara Vajragarbha Taiwan, saya tidak pernah mengurusi kegiatannya, saya tidak pernah mengurusi keuangannya, saya tidak pernah mengurusi personalianya.
Dapat dikatakan, seumur hidup ini saya hanya mengurusi tiga hal saja, yaitu:
1. menulis buku,
2. bersadhana,
3. membabarkan Dharma.
Tidak ada lagi hal lainnya.
Ada orang bertanya kepada saya, “Guru Lu adalah perintis sekte, mengapa tidak menjabat?”
Saya menjawab, “Memangnya ada urusan apa?” (Sejatinya di dunia ini tidak ada urusan apa pun)
Tanya: “Dalam sebuah sekte agama setiap hari pasti ada urusan besar maupun kecil. Apakah ini bukan urusan?”
Jawab: “Tidak akan habis diurusi, makanya tidak diurusi.”
Tanya: “Apakah bisa dibiarkan?”
Jawab: “Tidak bisa dibiarkan pun nantinya akan berlalu juga!”
Tanya: “Bukankah Guru Lu mengurusi perihal Nenek Hantu?”
Jawab: “Saya hanya membuka kedok kelompok penipu yang kotor itu saja, bukan saya yang berjasa.”
Tanya: “Siapa yang berjasa?”
Jawab: “Langit!”
Tanya: “Bagaimananperasaan Guru Lu saat menulis tentang Nenek Hantu?”
Jawab: “Saya mempermalukanndiri sendiri.” (Namun, saya juga mendapatkan materi untuk menulis buku)
Tanya: “Apa pendapat GurunLu tentang orang seperti Nenek Hantu?”
Jawab: “Seumur hidup saya belum pernah menjumpai penipu ulung seperti dia.”
Tanya: “Apa yang ingin Guru Lu sampaikan kepada Nenek Hantu?”
Jawab: “Saya sungguh salut, yang satu ini sungguh penipu ulung yang berbakat, mata saya pun terbuka.”
Tanya: “Artinya selain urusan ini, tidak ada lagi yang Guru Lu urusi?”
Jawab: “Tepat sekali, jika urusan Nenek Hantu pun tidak diurus, saya sungguh dungu.”
Renungkanlah artikel ini! Ada makna mulia termuat di dalamnya!
* Untuk membaca lebih lengkap “Karya Tulis Dharmaraja Liansheng”, silahkan klik tautan berikut: