Bedah Buku:
Apakah selalu merasa nasib penuh liku?
Ingin mengubah nasib sendiri, tetapi tidak tahu bagaimana caranya?
Dharmaraja Liansheng menyingkap sebuah cara yang sederhana dan sangat mudah, kunci rahasia ini akan dibuka secara besar-besaran!
Mengubah Diri
Karya Tulis Dharmaraja Liansheng ke-167【Dengarkanlah Suara Hatiku】
Dahulu ada seorang siswa datang memberitahu saya, “Saya harus meninggalkan Vihara Vajragarbha Seattle!”
Saya sangat terkejut. “Mengapa? Anda belum lama datang.”
“Bukan Mahaguru tidak baik, melainkan lingkungan dan masalah personalia di sini tidak cocok dengan saya,” jawab siswa itu.
Saya berkata, “Lingkungan dan masalah personalia memang tidak dapat berubah, tetapi Anda dapat berubah.”
“Mengubah diri?”
Saya menjawab, “Benar, inilah bhavana. Anda harus beradaptasi dengan lingkungan, bukan lingkungan yang beradaptasi dengan Anda, jika tidak, ke mana pun Anda pergi akan sama saja!”
Saya pernah berkata, banyak sadhaka berkeliling tempat-tempat ibadah dan menemukan kenyataan bahwa tempat ibadah di seluruh dunia penuh dengan konflik, semuanya memiliki sisi gelap.
Apa yang harus dilakukan?
Ia merasa yang dikatakan Mahaguru benar adanya, di mana ada manusia pasti ada konflik, bahkan ada konflik yang tidak terselesaikan selamanya. Ia mengira tempat ibadah seharusnya suci, tetapi kenyataannya sama sekali berbeda.
Saya ceritakan sebuah perumpamaan bagi semua siswa:
Di atas sebatang pohon tua, tinggallah burung perkutut dan burung hantu.
Burung hantu berkata pada perkutut, “Selamat tinggal, perkutut, saya harus pergi.”
“Anda mau ke mana?”
“Di sini saya tidak diterima, kicauan saya mengganggu tidur penduduk desa, baik tua maupun muda melempari saya dengan batu. Saya ingin mengganti lingkungan, berpindah dari pohon tua di desa timur ke desa barat, mungkin penduduk di sana akan menerima saya!”
Perkutut berkata, “Menurutku tidak perlu.”
“Mengapa demikian?” tanya burung hantu.
Perkutut menjawab, “Karena kicauan Anda tetap sama, jika Anda tidak dapat mengubah kicauan yang membuat orang jengkel, ke mana pun Anda terbang akan sama saja!”
Saya menceritakan perumpamaan ini agar kita semua paham bahwa tempat ibadah di kolong langit ini semuanya sama, memang ada yang lebih suci, ada yang lebih terkontaminasi, tetapi secara garis besar tidak banyak berbeda. Kesucian yang sejati haruslah dicari di dalam hati kita sendiri.
“Mengubah diri” adalah bhavana.
Orang yang memiliki berkah bukanlah orang yang menanti di luar pintu, menanti orang lain membukakan pintu, memperhatikan, dan mengasihinya, melainkan harus mau berbaur, bahkan di lingkungan yang tidak begitu kondusif pun ia tetap dapat menemukan Buddhata di dalam hatinya.
Untuk membaca lebih lengkap “Karya Tulis Dharmaraja Liansheng”, silahkan klik tautan berikut:
https://www.tbboyeh.org/ind#/index