Bedah Buku:
Buddhadharma dan kehidupan berkaitan sangat erat,
Melalui artikel “Upaya Kausalya Adalah Buddhadharma”, Dharmaraja Liansheng menyampaikan pada Anda betapa eratnya hubungan antara Buddhadharma dan kehidupan.
Upaya Kausalya adalah Buddhadharma
Karya Tulis Dharmaraja Liansheng ke-174【Seberkas Pelangi】
Dahulu saya membantu orang dengan “teknik ramalan”, saya dikritik bahwa itu bukanlah Buddhadharma.
Dahulu saya membantu orang dengan “teknik geomansi”, membantu orang memohon berkah, kejayaan, usia panjang, dan keturunan, saya dikritik bahwa itu bukanlah Buddhadharma.
Dahulu saya membantu orang meningkatkan kesehatan dengan “Metode Yoga Mahadewi Yaochi”, saya dikritik bahwa itu bukanlah Buddhadharma.
Selain itu, Sadhana Tantra seperti Sadhana Jambhala, Sadhana Vajra, Sadhana Yab-yum, Sadhana Santika, Paustika, Vasikarana, dan Abhicaruka, serta sadhana lainnya, semua dikritik bukanlah Buddhadharma.
Puja Api (Homa) dan pelatihan “prana, nadi, dan bindu” dalam Tantra, semua dikritik bukanlah Buddhadharma.
Ada orang yang mengira bahwa Buddhadharma itu harus meninggalkan orangtua dan keluarga, menggunduli kepala, melatih diri dengan menjalani kehidupan kebiksuan, barulah disebut Buddhadharma. Meninggalkan dunia fana dan mencampakkan keduniawian, bervegetarian dan melafalkan nama Buddha, barulah Buddhadharma. Bermeditasi, barulah Buddhadharma.
Namun saya menemukan dua hal:
1. Upaya Kausalya adalah Buddhadharma. Sutra Vimalakirti berbunyi, “Terlebih dahulu memancing umat dengan hasratnya, kemudian membimbingnya memasuki prajna Buddha”. Asalkan hal baik, semuanya adalah Buddhadharma.
2. Keberhasilan pahala semua Buddha Bodhisattva berasal dari keberhasilan membina insan, tanpa insan tidak akan tercapai Kebuddhaan.
Apa yang dimaksud dengan Buddhadharma? Apa itu Buddhadharma? Mari kita renungkan, apakah itu tidak menarik?
Sebuah sajak:
Kecapi, catur, sajak, dan lukisan adalah Buddhadharma
Olahraga dan kebugaran adalah Buddhadharma
Makan dan tidur adalah Buddhadharma
Pekerjaan rumah tangga adalah Buddhadharma
Buddhadharma justru ada di tengah insan
Saling berbaur menjadi perpaduan sunya dan semu
Jika tiada insan
Buat apa mencapai Kebuddhaan
Buddhadharma menjadi hampa tak berisi
* Untuk membaca lebih lengkap “Karya Tulis Dharmaraja Liansheng”, silahkan klik tautan berikut: