Kutipan Dharmaraja Liansheng:
Jika Anda seorang umat Buddha, apakah Anda akan berobat ke rumah sakit Kristen ?
Apakah Anda peduli dengan agama yang dianut dokter ?
Artikel yang berjudul Dokter Qiu ini menyampaikan pada kita wawasan Dharmaraja Liansheng, bahkan membuat kita paham apa itu toleransi tanpa kemelekatan.
Dokter Qiu
Karya Tulis Dharmaraja Liansheng ke-254【Pencerahan Termulia】
Suatu hari, dr. Qiu berkata kepada saya bahwa beliau sangat mengagumi petuah yang pernah saya ucapkan, sebagai berikut:
Hidup sehari, bahagia sehari.
Hidup sehari, bersyukur sehari.
Hidup sehari, melatih diri sehari.
Ada lagi:
Melakukan dengan baik setiap hal kecil berarti melakukan hal besar !
Dr. Qiu ternyata menekuni Sutrayana, belakangan setelah bersarana pada saya, pindah ke Tantrayana.
Altar mandalanya dari Sutrayana diganti menjadi Tantrayana.
Dr. Qiu gemar berbuat kebajikan dan berdana, menjalin hubungan baik dengan insan luas, sekaligus ahli dalam bidang kedokteran, namun tarifnya justru terjangkau.
Memberikan perlakuan khusus untuk anggota Sangha.
Banyak anggota Sangha berobat padanya.
Ia menyukai anggota Sangha.
Anggota Sangha juga menyukainya.
Anggota Sangha ini sebagian besar menekuni Sutrayana.
Belakangan altar mandala telah berubah!
Altar mandala dr. Qiu berubah menjadi altar mandala Tantrayana.
Seorang anggota Sangha bertanya: “Dr. Qiu, Anda telah percaya pada Mara!”
“Itu altar mandala Mara !” lanjutnya.
Anggota Sangha tidak berani datang lagi, banyak anggota Sangha yang meninggalkannya.
Dr. Qiu menceritakan pada saya kejadian ini.
Saya berkata kepada dr. Qiu: “Agama dan penyakit tidak ada hubungannya.”
Saya beri contoh:
Jika ada seorang anggota Sangha terserang penyakit dan harus dioperasi, namun dokter yang menangani pembedahan beragama Katolik, apakah ia tetap dioperasi?
Saya jelaskan lagi:
Banyak rumah sakit dibangun oleh penganut Katolik, ada sebagian rumah sakit adalah rumah sakit penganut Kristen, tentu saja juga ada rumah sakit penganut Buddha.
ketahuilah, penyakit dan agama tidak ada hubungannya.
Di mana ada rumah sakit bagus, pergilah berobat ke sana, tidak perlu memilih rumah sakit sesuai agama masing-masing.
Lagi pula, rumah sakit yang dibangun atas nama Dewi Mazu, umat Kristen, umat Katolik, umat Islam …, semua sama-sama untuk pengobatan.
Mana ada perbedaan ?
Tiga kali pemutaran roda Dharma dalam ajaran Buddha, ada Hinayana, Mahayana, Vajrayana (Tantrayana), ada lokasinya.
Kawasan Asia Tenggara, mayoritas Hinayana.
Tiongkok, Jepang, Korea, mayoritas Mahayana.
Tibet, mayoritas Tantrayana.
Saya pribadi menyukai Sila Hinayana, beragam sekte Mahayana, dan praktik Tantrayana.
Triyana adalah Ekayana.
Semua ditekuni sekaligus.
Ajaran Tantra juga bukan ajaran Mara, mengubah trikarma menjadi triguhya, mengutamakan latihan pembersihan perbuatan, ucapan, dan pikiran, buat apa diskriminasi?
Pencerahan termulia adalah:
Sebagai seorang sadhaka, buang semua kemelekatan, tidak membatasi diri dalam salah satu dari Triyana, maka hati akan terbebaskan, itulah sadhaka bijak yang mantap.
Saya tidak pernah menghina agama apa pun.
Saya berasumsi:
Semua berada di dalam cermin yang mahasempurna!
* Untuk membaca lebih lengkap “Karya Tulis Dharmaraja Liansheng”, silahkan klik tautan berikut: https://www.tbboyeh.org/ind#/index