Bedah Buku:
Tantrika mengerti bahwa Sadhana Caturprayoga adalah fondasi dalam melatih diri, harus ditekuni hingga jumlah tertentu baru kukuh. Namun, setelah mencapai jumlah tersebut, lantas tidak perlu ditekuni lagi? Dharmaraja Liansheng memberitahu kita mengapa Caturprayoga Justru Ada dalam Kehidupan Sehari-hari.
Caturprayoga Justru Ada dalam Kehidupan Sehari-hari
Dharmadesana Dharmaraja Liansheng ke-655_Lagu Dharmaraja (4)
Dalam Sadhana Tantra, Caturprayoga disebut sebagai sadhana prayoga (sadhana dasar) yang wajib ditekuni oleh setiap sadhaka dari awal.
Boleh dikatakan, Prayoga ini wajib dilakukan oleh setiap sadhaka setiap harinya, hanya saja tanpa disadari, baik biksu/biksuni maupun upasaka/upasika, seorang Tantrika tidak pernah meninggalkan sadhana prayoga ini.
Caturprayoga Wajib Dilakukan Setiap Hari
Mari kita renungkan, “Sadhana Prayoga yang begitu dangkal sudah pernah saya lakukan, maka saya tidak perlu lakukan lagi.” Sebenarnya ini adalah pemikiran yang salah, setiap hari harus lakukan, maka disebut sebagai Prayoga.
Anda lihat di Vihara Vajragarbha, para anggota Sangha kita, atau upasaka-upasika, apa yang ia lakukan? Begitu Anda masuk ke altar utama dan melihat Buddha Bodhisattva, melihat Vajra Dharmapala, dan para arya, yang pertama dilakukan adalah melakukan Mahanamaskara, inilah Sadhana Prayoga; melihat semua saudara/saudari se-Dharma, Anda harus memberikan penghormatan dengan bersikap anjali, inilah prayoga.
Anda di dalam Vihara Vajragarbha, mengganti teh, mengganti air, setiap hari menyapu dan menyiram tanaman, menyedot debu, membersihkan kaca, menjaga kebersihan altar mandala, semua ini harus dilakukan setiap hari, apakah ini?
Inilah melakukan persembahan, contohnya, kita mengganti air, mengganti buah-buahan, mengganti bahan persembahan setiap hari, berarti Anda sedang melakukan persembahan. Contohnya, Anda setiap hari memberikan persembahan kepada makhluk di enam alam gati, melakukan persembahan dengan menggunakan media beras, melakukan persembahan dengan menggunakan media air, memberikan persembahan kepada semua makhluk di empat alam suci dan enam alam gati, inilah melakukan persembahan, yang kita lakukan saat makan 3 kali sehari adalah melakukan persembahan, semua ini adalah prayoga.
Selain itu, Anda setiap hari harus merenungkan, sehari 3 kali, yaitu bangun pagi, siang hari, dan saat matahari terbenam, sehari 3 kali merenungkan Trimula – Mulaguru, Mulayidam, dan Muladharmapala, ini berarti sedang melakukan Catursarana, semua ini harus dilakukan setiap hari.
Lalu, apa lagi? Anda harus introspeksi diri dan bermeditasi, merenungkan apa yang telah Anda lakukan hari ini. Buat apa introspeksi diri? Yaitu harus bertobat, Anda harus bertobat, berarti sedang melakukan Prayoga, semua ini harus dilakukan setiap hari.
Oleh karena itu, kita di dalam vihara, pekerjaan yang harus dilakukan setiap hari adalah Caturprayoga, yaitu Prayoga; melakukan Mahanamaskara, melakukan Mahapuja, melakukan Catursarana, bertobat – Vajrasattva, setiap hari melaksanakan tugas-tugas Prayoga, setiap hari lakukan, setiap hari harus begitu, tidak pernah berhenti sehari pun.
Caturprayoga Justru Ada Dalam Kehidupan Sehari-hari
Oleh karena itu, saya merasa bahwa setiap sendi kehidupan sehari-hari kita adalah Sadhana Prayoga, semua adalah Sadhana Caturprayoga. Selama mengerti bagaimana meleburkan kehidupan sehari-hari ke dalam pembinaan diri, berarti sedang bersadhana, hanya saja tidak secara khusus menyebutkan, “Saya sekarang sedang bersadhana.” Sesungguhnya, Anda telah meleburkan Sadhana Prayoga ke dalam kehidupan.
Jangan berasumsi bahwa Sadhana Prayoga cukup ditekuni satu kurun waktu, maka tidak perlu tekuni lagi, tidak boleh berpikir seperti itu. Kapan Anda tidak melakukan persembahan? Kapan Anda tidak bersarana? Kapan Anda tidak memberikan penghormatan kepada para arya? Kapan Anda boleh tidak bertobat?
Oleh karena itu, empat hal ini: Mahanamaskara, Mahapuja, Catursarana, pertobatan Vajracitta, semua ini tidak boleh lepas dari diri Anda setiap hari, setiap saat, bahkan setiap detik, dari sini bisa terlihat betapa pentingnya Sadhana Caturprayoga, inilah yang Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari, inilah yang Anda lakukan dalam melatih diri, inilah yang paling utama.
Setelah Mengukuhkan Caturprayoga, Baru Bisa Mencapai Keyogaan dalam Sadhana Yidam
Jika Anda telah mengukuhkan ini hingga menghasilkan kekuatan, langkah berikutnya adalah Sadhana Yidam, baru bisa mencapai keyogaan. Dalam Prayoga, Anda tidak meninggalkan Para Buddha, maka Para Buddha pun tidak meninggalkan Anda. Jika Anda tidak melakukan Prayoga, lantas, apakah di hati Anda masih ada Para Buddha? Apakah masih ada Guru di hati Anda? Apakah masih ada Dharmapala di hati Anda? Sudah tidak ada lagi.
Yang namanya tugas melatih diri, semuanya adalah Prayoga, itu sangat penting, oleh karena itu, mari kita jalankan kehidupan sehari-hari kita dengan kesungguhan hati, dan kehidupan sehari-hari itu mencakup semua Prayoga, maka kita pun dapat memperoleh manfaat Dharma, bahkan dapat berhasil dalam sadhana dan dapat mencapai keyogaan dengan Guru Anda, Yidam, dan Dharmapala Anda.
Jangan Menyepelekan Sadhana Caturprayoga
Oleh karena itu, kita jangan menyepelekan Sadhana Caturprayoga, Anda menyepelekan Sadhana Caturprayoga, atau meremehkannya, mengabaikannya, tidak dapat menerapkannya dengan sepenuh hati, maka semua waktu kita untuk melatih diri telah terbuang sia-sia.
Terutama Sadhana Vajracitta, jika tidak bertobat terus-menerus seperti ini, rintangan karma Anda semakin bertumpuk dan semakin banyak, Anda akan selalu merasa sangat tertekan hingga Anda tidak dapat bernapas, maka setiap hari harus introspeksi diri, harus merenungkan kembali, harus bertobat, harus mengubah karma Anda sendiri menjadi sunya.
Om Mani Padme Hum