Kutipan Dharmaraja Liansheng:
Ada satu pepatah: “Hidup ini berjuta rasanya, hadapilah dengan tawa.”
Namun untuk menertawakan hidup sungguh bukan hal yang mudah, perlu lapang dada, perlu kebijaksanaan, perlu humor ...
Marilah kita simak bagaimana Dharmaraja Liansheng sanggup menerapkannya dalam kehidupan.
Tawa itu Paling Indah
Karya Tulis Dharmaraja Liansheng ke-277【Senyum Mewarnai Kehidupan】
Ketika kita berfoto, paling suka bertanya, “Apakah semangka itu manis?”
Semua orang berteriak, “Manis!”
Ditanyakan lagi, “Apa yang ada di sakumu?”
Semua orang berteriak, “Uang!”
Kemudian semua orang tertawa! Tawa itu paling indah.
Orang yang mengambil foto sering berkata, “Mari kita semua tertawa!”
“Cheese!”
Karena tawa itu indah.
·
Saya ingat sebuah lelucon:
Bapak Wang inap di sebuah hotel tua, tidur satu malam.
Keesokan harinya, ia berkata kepada pelayan, “Pelayan, saat saya terbangun di malam hari, coba tebak apa yang saya lihat? Saya melihat dua ekor tikus sedang beradu di dalam kamar. Benar-benar keterlaluan!”
Pelayan menjawab, “Pak, Anda kira Anda menghabiskan uang yang tak seberapa untuk tinggal di hotel kami, kami akan mengadakan adu banteng Spanyol untuk Anda?”
Hah! Menarik!
Saya suka rasa humor si pelayan dan kecepatannya dalam berpikir.
Sepanjang hidup, saya belum pernah melihat tikus beradu satu sama lain.
Betapa beruntungnya jika melihat “adu tikus”!
·
Satu lagi yang mirip:
Di toko roti.
Pelanggan bertanya, “Mengapa roti kalian begitu kecil?”
Pemilik toko menjawab, “Saat baru keluar dari oven, cukup besar.”
Pelanggan bertanya, “Mengapa sekarang menjadi kecil?”
Pemilik toko menjawab, “Apakah Anda tidak mengerti prinsip benda akan memuai jika dipanasi dan menyusut jika didinginkan?”
Hah!
Jawaban si pemilik toko juga cukup bijak.
·
Seseorang bertanya kepada saya, “Saya mendengar seseorang menggelapkan Vihara Vajragarbha XX?”
Saya berkata, “Benar.”
Orang ini bertanya, “Bukankah ini sangat parah?”
Saya berkata, “Belum tentu.”
Orang ini bertanya, “Mengapa?”
Saya menjawab, “Selama masih berdiri di sana, selama mempraktikkan Buddhadharma yang sejati, selama kepala vihara kembali ke jalan yang benar, gigih dan tekun membabarkan Buddhadharma, semua adalah kebajikan agung."
Orang ini bertanya, “Biarpun sudah pindah aliran?”
Saya menjawab, “Selama membimbing para insan meninggalkan penderitaan dan menuai kebahagiaan, terlahir di alam suci, terbebas dari samsara, aliran apa pun sama saja!” (Setiap aliran pada hakikatnya bukanlah aliran, setiap Dharma pada hakikatnya bukanlah Dharma)
Orang ini bertanya, “Anda memang seceria itu?”
Saya menjawab, “Saya tidak mungkin murung setiap hari!”
* Untuk membaca lebih lengkap “Karya Tulis Dharmaraja Liansheng”, silahkan klik tautan berikut: