Kutipan Dharmaraja Liansheng:
Dharmaraja Liansheng telah mencerahi hati dan menyaksikan Buddhata, telah merealisasikan Bodhi, bagaimanakah hubungan istimewa antara Dharmaraja dengan para siswa ?
Semoga melalui artikel ini, Anda memahami apa itu “banyak”, apa itu “satu”, dan apa itu “bukan banyak, bukan pula satu”.
Siswa Mulia dan Saya
Karya Tulis Dharmaraja Liansheng ke-193【Ratapan Sungai Niuchou】
Dikarenakan saya, Sheng-yen Lu yang lahir di “Sungai Niuchou” telah menampakkan Buddhata, mencapai pencerahan, dan mengakui telah menemukan Kebenaran Sejati, saya tidak menggunakan kata ‘memperoleh’, karena Kebenaran Sejati pada dasarnya sudah ada dan saya adalah Kebenaran Sejati itu sendiri.
Oleh karena itu, saya menerima banyak siswa, menerima banyak siswa mulia !
Teringat hubungan antara siswa mulia dan saya.
Menurut saya:
Saya Sheng-yen Lu adalah ladang berkah, para siswa boleh memperoleh berbagai macam sambhara di ladang berkah.
Sambhara Kehidupan.
Sambhara Langit.
Sambhara Pembebasan.
Sambhara Bodhicitta.
Begitu pula bahwa seluruh siswa mulia juga sama merupakan ladang berkah saya. Saya menebar benih dengan cinta kasih, mereka membalas saya dengan ‘hati penuh syukur’. Siswa mulia mempersembahkan pujana pangan, sandang, papan dan transportasi kepada saya.
Mereka memperoleh jiwa prajna yang tidak terlihat.
Dan saya memperoleh balasan yang terlihat.
Saya harus mendengarkan suara hati para siswa mulia, kemudian membimbing mereka bagaimana terbebas dari berbagai macam kerisauan dalam kehidupan ini.
Dengan status saya sebagai Guru Spiritual, pencerahan saya atas “tiada memperoleh, tiada melekat, tiada masalah” akan menuntun para siswa mulia untuk memperoleh pengaturan yang terbaik dan bebas leluasa, dan memahami apa yang Sang Buddha ajarkan:
Madhayamaka
Vijnaptimatra
Yoga
Prajna
Sukhavatiloka
Dhyana
Hubungan antara siswa mulia dan saya, bukan demi nafsu, bukan demi harta, rupa, tahta, makan, tidur, bukan demi kepentingan, bukan demi kasih dan benci.
Semuanya tiada demi apa pun.
Apabila bisa berkumpul, juga tidak perlu bergembira.
Apabila harus berpisah, juga tidak perlu bersedih.
Saya paham, perpisahan dengan siswa mulia pun, juga hanyalah menuju ke Tanah Suci Maha Padminiloka saja.
Suatu hari di saat saya berpisah pun, juga sama akan menuju ke Tanah Suci Maha Padminiloka.
Setelah berjumpa juga akan berpisah, setelah berpisah juga akan berjumpa kembali. Antara saya dan siswa mulia, hanya ada Dharma Sejati yang semakin mendalam, tiada tujuan lainnya.
Saya berikrar akan memberikan yang terbaik kepada siswa mulia, kita bersama-sama mengalami pencerahan, bersama-sama memusnahkan:
- Seberkas Pikiran Avidya.
- Avidya tiada awal.
- Seluruh kerisauan batin.
Apa yang kalian perlukan, semuanya akan saya berikan.
Saya pernah berdasarkan pemahaman Vijnaptimatra memikirkan beberapa pertanyaan berikut:
Saya adalah sesosok individu.
Setiap siswa mulia adalah individu.
(individu yang berdiri sendiri)
Maka kesadaran kedelapan alaya-vijnana, tentu saja juga adalah tiap tiap individu, setiap manusia mempunyai alaya-vijnana yang individual
Dan setelah menemukan kebenaran sejati:
Apakah suci tiada noda, tekun tanpa rintangan, merupakan individu atau berkelompok ?
Contoh:
Buddha Amitabha, Buddha Sakyamuni, Buddha Bhaisajyaguru, Seribu Lima Ratus Buddha, Lima Belas Ribu Buddha, Tujuh Buddha Lampau, Seribu Buddha Kalpa Agung Akan Datang.
(Semua adalah Buddha Individu)
Namun:
Namo Amitabha-Buddhaya dalam Nama Agung Tiga Ratus Enam Puluh Triliun Seratus Sembilan Belas Ribu Lima Ratus, apakah satu atau banyak ?
Puluhan Milyar Buddha Vajragarbha, apakah satu atau banyak ?
Ribuan Miliar Buddha Sambogakaya, apakah satu atau banyak ?
Kemudian saya memahaminya, yakni tiada satu tiada banyak, apakah Anda memahaminya ?
* Untuk membaca lebih lengkap “Karya Tulis Dharmaraja Liansheng”, silahkan klik tautan berikut: https://www.tbboyeh.org/ind#/index