KutipanDharmaraja:
Belajar Buddha, ada 84000 metode Dharma, ada banyak mahabiksu sekte Chan (dhyana) dan Tantra yang menganjurkan metode pelafalan Nama Buddha dari sekte Jingtu (Ksetraparisuddhi).
Metode ini kelihatannya sederhana, namun mengapa sangat dihargai dan dianjurkan oleh para Guru Sesepuh ?
Sepenuh Hati Melafal Nama Buddha
Kumpulan Dharmadesana Dharmaraja Liansheng【Bincang Hati Bersamamu - 1】
“Berlatih metode Chan (meditasi) tanpa metode Jingtu (melafal Nama Buddha), 9 dari 10 orang akan tersesat;
Berlatih metode Chan dibarengi dengan metode Jingtu, laksana harimau bertanduk.”
Barusan saat pujabakti, pihak Vihara khusus mengundang satu grup pelantunan untuk melantunkan sutra, agak berbeda dengan dahulu saat saya melafal sutra sendiri di Taman Arama, akan tetapi pelantunan mereka sangat baik.
Menurut saya, Vihara berhasil melatih setiap anggota tim pelantunan dengan sangat baik, mereka bisa melakukan pelantunan untuk upacara penyeberangan arwah dan upacara pemberkahan, terlebih, pelantunan mereka ada tahapannya dan sangat teratur.
Kelak saat kita melakukan upacara penyeberangan skala kecil, atau upacara pemberkahan, bisa lakukan seperti ini, saat upacara skala kecil yang dihadiri oleh sedikit orang, boleh melakukan seperti hari ini, mereka melakukannya sangat baik!
Menurut saya pribadi, Sutra Amitabha, dalam Buddhadharma tergolong sebagai metode yang paling mudah, Anda cukup memiliki keyakinan, tekad, dan mengamalkan, maka pasti bisa berhasil. Meyakini Sutra Amitabha yang dibabarkan oleh Sakyamuni Buddha, meyakini keberadaan Sukhavatiloka, keberadaan Amitabha Buddha, dan asalkan Anda melafal Nama Buddha, sehari sampai tujuh hari, maka Anda tidak akan mundur dari Anuttarasamyaksambodhi atau pencerahan tertinggi.
Metode Dharma apa pun, seperti metode sekte Chan, metode Tantra, metode sekte Vinaya, metode Dharmaada sangat banyak, ada metode sekte Tiantai, metode sekte Avatamsaka, di antara semua itu tidak ada yang lebih mudah dari metode pelafalan Nama Buddha. Di antara para Guru Sesepuh, ada sangat banyak yang melafal Nama Buddha.
Anda cukup sepenuh hati melafal Nama Buddha, setibanya di Buddhaksetra, tidak perlu khawatir tidak bisa mencapai Kebuddhaan; Anda telah mencapai Buddhaksetra, Anda tidak perlu khawatir lagi mengenai Kebuddhaan.
Ada sangat banyak mahabiksu sekte Chan, yang meskipun mereka adalah mahabiksu sekte Chan, namun mereka juga menganjurkan metode Jingtu, yaitu melafal Nama Buddha. Ada juga mahabiksu Tantra yang menganjurkan metode melafal Nama Buddha dari sekte Jingtu.
Seperti Mahaguru sendiri, meskipun saya menekuni Tantra, namun saya juga menganjurkan pelafalan Nama Buddha, sebab metode ini sangat sederhana dan mudah, sangat sesuai, dapat dipraktikkan oleh semua insan dengan berbagai macam akar pembawaan.
Anda adalah orang berakar tajam, bisa menekuni metode Chan, menekuni Tantra, kita juga demikian, saya sendiri juga melafal Nama Buddha, kecuali jika karma buruk pelanggaran Anda sangat berat. Amitabha Buddha bersabda, dalam ikrar Beliau, mengapa Sukhavatiloka menyediakan metode pelafalan Nama Buddha ? Sebab Amitabha Buddha berikrar asalkan Anda melafal Nama Amitabha Buddha, maka Beliau akan menjemput Anda untuk terlahir di Buddhaksetra, demikianlah daya ikrar Amitabha Buddha.
Oleh karena itu, diperlukan keyakinan, Anda yakin akan keberadaan-Nya, kemudian adalah tekad, Anda bertekad untuk terlahir di Sukhavatiloka, dan pengamalan, melafal Nama Buddha adalah pengamalan ajaran.
Saat ini, di antara semua sekte agama Buddha, sekte Jingtu sangat luas dipraktikkan, mereka mengandung kebenaran, yaitu berkat ikrar Amitabha Buddha. Anda belum tentu bisa terlahir di Buddhaksetra yang lain, namun berkat ikrar Amitabha Buddha di Sukhavatiloka, Anda cukup yakin, memiliki tekad, dan mengamalkan ajarannya, melafal Nama Buddha.
Mengenai persoalan karmavarana, untuk sementara jangan diacuhkan, namun Anda mesti perhatikan karmavarana yang lebih berat, jangan melanggarnya. Yang pertama, satu karma yang sangat penting, yaitu jika Anda telah bersarana kepada Vajracarya, Buddha, Dharma, dan Sangha, maka jangan bersarana lagi kepada yang lain. Setelah bersarana kepada Vajracarya, Buddha, Dharma, dan Sangha, jangan menyatakan berlindung kepada ajaran dan makhluk lain, atau mempelajari metode-metode aneh, yang di luar kelaziman, jangan berlindung kepada yang lain, jika Anda menyatakan berlindung kepada yang lain, berarti sama halnya Anda tidak bersarana kepadaVajracarya dan Triratna.
Mengenai pelanggaran, pada umumnya, jika Anda tidak melakukan pelanggaran lima perbuatan durhaka seperti membunuh ayah, membunuh ibu, atau membunuh Arhat, maka Amitabha Buddha pasti akan menerima Anda.
Jika dulu pernah berdusta, pernah bermabukkan, atau pernah melakukan suatu perbuatan buruk, maka untuk sementara jangan pedulikan pelanggaran lampau tersebut. Fokuslah pada pelafalan Nama Buddha, maka Amitabha Buddha akan tetap menerima Anda, Anda masih bisa terlahir di Buddhaksetra, yang terutama adalah jangan melakukan lima perbuatan durhaka. Oleh karena itu, metode ini sangat mudah, sangat baik, bahkan merupakan metode yang sangat langsung. Sepenuh hati melafal Nama Buddha, fokus melafal Nama Buddha, ditambah dengan visualisasi juga boleh, dan melalui metode ini Anda bisa mencapai keberhasilan.
Kenapa ada metode ini ? Karena Sakyamuni Buddha sangat iba kepada para insan, sehingga secara khusus mengajarkan metode yang sangat mudah ini; Jika tidak, metode lain pada umumnya, seperti sekte Chan, tidak mudah, Tantra juga tidak mudah, dalam Tantra mesti melatih prana, nadi, dan bindu, sangat tidak mudah. Pikiran Anda mesti bisa mengendalikan kundalini, juga mesti bisa mengendalikan bindu, melebur kundalini dan bindu, semua dilakukan menggunakan pikiran, kemudian mesti turun, diangkat balik, mesti menghancurkan pancaskandha dan 12 nidana. Saat diangkat balik, Anda dapat menghancurkan rupa, samjna, samskara, dan vijnana, bahkan dapat menghancurkan 12 nidana. Mulai dari avidya, terus sampai menghancurkan kedua belas nidana, dan saat diangkat balik mencapai cakra usnisa, barulah Anda bisa mencerahi hati dan menyaksikan Buddhata, baru bisa mencapai kondisi padma mekar menampakkan Buddha. Tantra juga tidak mudah, bagian membangkitkan kundalini, menurunkan bindu, melebur, menggunakan daya prana, menggunakan pikiran untuk mengangkat balik, ini sangat tidak mudah.
Dalam sekte Chan sendiri mereka berlatih tiada atribut, tiada menetap, tiada hati, dan tiada ego, semua adalah ketiadaan, semua berada dalam kondisi penghentian dan hening, kemudian melampauinya, dan langsung mencapai Kebuddhaan, metode ini tidak bisa dilakukan oleh insan berakar tumpul, hanya insan berakar tajam baru bisa mempraktikkannya.
Oleh karena itu, menurut saya, walau berlatih Tantra, yang terbaik adalah juga melafal Nama Buddha, jika Anda tidak mencapai keberhasilan dalam metode Tantra, maka setidaknya Anda bisa terlahir di Sukhavatiloka, dan kita semua masih bisa berjumpa kembali di Sukhavatiloka, dan Anda juga masih bisa mencapai keberhasilan.
Cukup pelajari yang dapat membawa Anda mencapai keberhasilan, langsung menjadi Buddha. Walau tidak bisa berhasil dalam Tantra, namun Anda masih bisa terlahir di Ksetraparisuddhi Amitabha Buddha, Sukhavatiloka. Oleh karena itulah menurut saya mesti ditekuni, meskipun Mahaguru menekuni Tantra, namun masih menekuni metode Jingtu, menekuni metode Chan juga menekuni metode Jingtu. Inilah sebabnya mengapa dahulu ada yang mengatakan, “Berlatih metode Chan (meditasi) tanpa metode Jingtu (melafal Nama Buddha), 9 dari 10 orang akan tersesat; Berlatih metode Chan dibarengi dengan metode Jingtu, laksana harimau bertanduk.” Maksud dari harimau bertanduk adalah lebih gagah.
Kita memiliki metode Tantra, metode Jingtu, ibarat harimau terbang di angkasa, terbang mengarungi angkasa, sangat gagah, demikian menurut saya. Hari ini sampai di sini.
Om Mani Padme Hum.
20 Januari 1998