undefined


Kutipan Dharmaraja Liansheng:

Apa itu cinta ?

Ada yang mengatakan cinta laksana hujan embun dan sinar mentari, merupakan sumber kehidupan,

Ada yang mengatakan bahwa cinta adalah keabadian ...

Tapi, sejak dulu sampai saat ini, ada berapa banyak asmara yang bisa lulus dari ujian waktu dan ketidakkekalan ?

Silakan menyimak “Bekas Luka Cinta”, Dharmaraja Liansheng memberitahu Anda apa itu cinta yang sejati.

 

Bekas Luka Cinta

Karya Tulis Dharmaraja Lian Sheng ke-146Burung Sebatang Kara di Angkasa

 

Seorang penulis pernah menulis seperti ini:

Ada sepasang kekasih muda, setelah melalui perjalanan asmara yang bergelora, karena dihalangi oleh ruang dan waktu, lalu berpisah.

Lima puluh tahun kemudian.

Si pria berusia 70 tahun.

Si wanita berusia 60 tahun lebih.

Si pria tak sengaja mendapatkan alamat dan nomor telepon si wanita, sehingga masa lalu yang indah yang sudah bertahun-tahun terkubur dalam hati pun terkuak kembali.

 

Mereka berhubungan lewat telepon, bicara tentang kata-kata yang sering diucapkan dulu:
“Saya adalah milikmu.”
“Kamu adalah milikku.”

Di telepon, masih suara yang lembut, membawakan benteng cinta masa silam di dalam angan-angan.

Mereka saling membuat janji bertemu, lokasi di sebuah kursi batu di dalam taman kota lima puluh tahun silam, itu adalah tempat kencan lama mereka.


Sampai hari pertemuan, si pria sengaja datang lebih awal, demi memberikan kejutan untuk si wanita, ia lebih dulu bersembunyi di belakang sebatang pohon besar.

Berangsur-angsur, berangsur-angsur, waktu sudah dekat.

Ia tahu, si wanita sangat tepat waktu, hingga hari ini, kebiasaan ini belum berubah.

Di dalam hatinya terbersit bayangan gemulai lima puluh tahun yang silam, potongan rambut pelajar yang polos tanpa riasan, wajah yang mulus, mata besar yang bisa berbicara, pembawaan yang manja, pakaian yang bersih dan baru, setiap hari ia ingin menggunakan sayap yang lembut untuk melindunginya.

Dari kejauhan, ia akhirnya datang.

Saat ia melihat si wanita, sangat terkejut.

Seorang ibu tua yang bungkuk, berjalan tertatih-tatih dengan berpegang pada tongkat.

Kepala penuh dengan helai-helai uban.

Mengenakan atasan berwarna hijau tua, bawahan celana hitam. Membungkus tubuh yang membusung.

Wajah penuh dengan kerutan laksana kulit ayam….


Si pria tidak tahan melihat lebih lanjut, ia langsung membalikkan badan, dengan sangat cepat pergi meninggalkannya, melempar bunga segar yang ada di tangannya.

Ia dengan mudah dihancurkan oleh ilusi.

Si pria berkata, “Ia sungguh tidak dapat menghadapi si wanita dengan seluruh gigi kuning di dalam mulutnya.”


Terakhir, penulis ini bertanya pada pembaca, sebenarnya apa itu cinta ?

Sebenarnya “apa itu cinta ?”


Saya juga pernah memikirkan pertanyaan ini, saya tahu, di dunia ini, yang paling sulit dijelaskan secara gamblang, jangan-jangan adalah cinta.

Saya akui, saat saya muda, ada banyak cinta, dan di antara banyak cinta yang ada, ada banyak kegirangan, juga ada banyak bekas luka. Saya tertawa, saya menangis, seperti seorang gila, inilah cinta.

Kadang-kadang benteng cinta yang kokoh yang sudah dibangun, malah dengan mudah dihancurkan oleh sepatah dua patah kata saja.


Ada wanita, sedetik yang lalu mengatakan sangat mencintai Anda, sedetik kemudian, malah membunuh Anda tanpa perasaan.

Ada wanita, hari ini mencintai Anda dengan sungguh-sungguh, besok malah ketahuan dia menggunakan cinta yang sama berkencan dengan orang lain.

Saat pacaran, dunia milik berdua, puncak kebahagiaan.

Saat putus, golok dan pedang saling bertemu, neraka penderitaan.


Cinta itu paling indah.

Cinta juga paling menakutkan.

Hati orang yang mencintai itu selalu tersayat, tidak hanya tersayat empat hingga lima bagian saja, melainkan tersayat tipis, tidak ada yang utuh. Yang lebih parah lagi, kaki orang yang mencintai menginjak di atas hati yang tersayat, membuat hati hancur remuk.

Cinta itu selalu buta.

Cinta itu selalu tuli.

Yang didapatkan cinta adalah cibiran orang lain.

Yang didapatkan oleh orang yang mencintai, selalu adalah pisau belati yang tak berperasaan.

 

*

 

Saat saya melatih diri —

Pertanyaan tentang cinta, walau tak dapat dimengerti secara gamblang, namun, secara garis besar juga ada sedikit pencerahan.

Cinta dan benci adalah satu keluarga, sama sekali tak terpisahkan.

Cinta dan benci adalah akar dari penderitaan.

Cinta jangan terlalu dipahami, paling baik samar-samar.

Tiada perolehan, juga tiada kehilangan.

Satu kalimat terakhir dari sadhaka, “Cinta sejati adalah kemurahan hati.”

 

* Untuk membaca lebih lengkap “Karya Tulis Dharmaraja Liansheng”, silahkan klik tautan berikut: 

https://www.tbboyeh.org/ind#/index

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。