Metode meramal yang ditinggalkan oleh pendahulu kita sangat akurat.
Berapa banyak yang dapat dimakan dan digunakan seorang manusia sepanjang hidupnya, dan semua sudah ditakdirkan.
Lantas, bisakah takdir diubah ?
Bagaimana mengubahnya ?
《Segala Pangan Telah Dijatahkan》
Karya Tulis Dharmaraja Liansheng ke-279【Monolog di Bawah Pelita】
Menurut saya (Guru Lu):
“Segala pangan telah dijatahkan.
Apa maksudnya?
Saya mengambil contoh Shao Kangjie dari Dinasti Song.
Shao Kangjie telah menulis banyak buku, seperti “Shao Zi Yi Shu”, “Dialog Antara Nelayan dan Penebang Kayu”, “Amati Objek”, “Huangji Jingshi”, “Yichuan Ji Rang Ji”, “Xian TianYi”, “Hou Tian Yi”, dan lain sebagainya .
“Xian Tian Yi” mengutamakan Marga Fuxi.
“Hou Tian Yi” mengutamakan Raja Wen. (Zhou Wen Wang)
Adapun “Shao Zi Yi Shu” dan “Huangji Jingshi", belakangan digabung menjadi “Tie Ban Shen Shu”.
Saya sangat mengagumi Shao Kangjie.
Menurut saya, beliau mengetahui “takdir langit”.
Ambil contoh “Tie Ban Shen Shu”, lima data numerik dari tahun, bulan, hari, jam, dan menit kelahiran dimasukkan ke dalam rumus, akan menghasilkan hitungan berupa beberapa angka.
Lewat angka-angka ini, kita dapat mengetahui hidup kita dari pasal-pasal yang tercantum di dalam kitab “Tie Ban Shen Shu” karya Shao Kangjie.
Antara lain:
Shio ayah, shio ibu.
Berapa saudara laki-laki dan perempuan. (Berapa yang hidup, berapa yang meninggal)
Karier apa yang akan digeluti di masa depan?
Pernikahan, apa marga istri?
Pada usia berapa akan mendapatkan gaji sekian?
Apakah ada gugatan di pengadilan?
Apakah akan bangkrut, siapa nama debiturnya?
Kondisi kesehatan?
Pada usia berapa akan wafat?
●
Saya pernah meramal lewat “Tie Ban Shen Shu” dan mendapatkan jawaban yang mengejutkan saya.
Pasal itu tertulis:
“Buddha sejati lahir di dunia, ribuan orang bersarana !
Astaga ! Sangat akurat !
Menurut saya, cukup mengetahui data tahun, bulan, hari, jam, dan menit kelahiran seseorang, takdir langit yang bersangkutan akan terbaca.
Seperti Shao Kangjie, Yuan Tiangang, Liu Bowen, Dongfang Shuo, dan lain-lain, sungguh dapat disebut “Manusia Setengah Dewa”.
Fuxi, Wen Wang, Zhou Gong, Confucius, dan Guiguzi dari Tiongkok, saya juga menganggap mereka sebagai “Manusia Setengah Dewa”.
Mereka semua mengetahui “takdir langit”.
“Segala pangan telah dijatahkan.
Apakah takdir bisa diubah ?
Saya menjawab:
Bisa diubah!
Kebajikan besar bisa mengubahnya ! Kejahatan besar bisa mengubahnya !
Bhavana agung bisa mengubahnya !
(Silakan simak buku Empat Ajaran Liao Fan, jelas bahwa itu bisa diubah.)
●
Takdir saya (Mahaguru Lu):
“Buddha sejati lahir di dunia, ribuan orang bersarana.
“Yi Bing Ding, Di San Qi.
“Kayu dan api saling tumbuh selama tiga puluh tahun.
“Semakin tua, semakin jaya."
Ini sangat akurat ! Saya memahami diri sendiri, saya juga seorang “Manusia Setengah Dewa”.
Sajak Ramalan Shao Kangjie sangat akurat:
Setiap hari diselimuti oleh awan dan kabut.
Malangnya barat laut yang tertiup asap peperangan.
Dari timur datang perusuh, dari barat datang penjarah
Bahkan ada bangsa barbar di depan mata.
Begitu pula dengan:
Bagaimanapun pahlawan berasal rakyat biasa.
Keluarga Zhu bukanlah keturunan kaisar sebelumnya.
Kedatangan burung walet hal yang lumrah.
Begitu mekar bunga Li, musim semi pun telah sirna.
* Untuk membaca lebih lengkap “Karya Tulis Dharmaraja Liansheng”, silahkan klik tautan berikut: https://www.tbboyeh.org/ind#/index