Kutipan Dharmaraja Liansheng:
Hasrat umat manusia tiada batasnya, rasa puasnya hanya sesaat, mengapa demikian ?
Sadhaka mesti berbhavana sampai tingkat yang bagaimana baru bisa melampaui godaan duniawi ?
Kesenangan Sesaat
Karya Tulis Dharmaraja Liansheng ke-278【Janji Temu di Musim Dingin】
Saya menemukan bahwa yang dituntut orang-orang awam adalah:
Tubuh yang sehat.
Semua berjalan dengan baik.
Kebahagiaan.
Ketiga hal ini akan membuat orang senang dan gembira.
Namun, setelah dipelajari lebih dalam lagi, saya benar-benar memahami bahwa tuntutan ini sebenarnya adalah:
sementara,
sesaat.
Misalnya:
Seseorang yang bekerja di tempat kerja, dia menuntut promosi dan kenaikan gaji. Setelah beberapa lama, ia masih mau dipromosikan dan gaji dinaikkan. Penuntutan tanpa akhir, akhirnya pada suatu hari, ia gagal dipromosikan dan gajinya tidak naik, rasa sakit dan kemarahan yang ia dapat melebihi kebahagiaan dan kegembiraan yang ia alami sebelumnya.
Ada lagi:
Beberapa orang memburu kesenangan seks.
(Hal terindah dalam hidup)
Mereka menemukan bahwa kebahagiaan dengan pasangan lama tidak berlangsung lama. Bosan dengan pasangan yang sama untuk waktu yang lama.
Ingin kembali merasakan nikmatnya seks. Satu-satunya cara hanya ada satu:
Mereka terpaksa mencari lebih banyak pasangan hidup.
Bosan.
Bosan lagi.
Makin bosan.
Hasilnya adalah semakin bersenang-senang, yang didapati justru semakin bosan.
Ada lagi:
Meskipun tinggal di rumah besar, lama-kelamaan juga akan terasa hambar.
Berapa lama antusias mengendarai mobil sport termahal ?
Semakin banyak kekayaan, pada akhirnya menjadi hambar.
Yang telah mempersunting wanita tercantik, hanya beberapa tahun saja, sudah merasa tidak ada apa-apanya lagi.
Pasangan yang rupawan, berapa lama rupanya bisa bertahan ?
Ada lagi:
Bagi yang makan “lobster” setiap hari.
Makan “abalone”.
Makan “sirip hiu”.
Makan setiap hari, dan setiap waktu.
Lama-kelamaan !
Ia akan beralih ke hidangan lain, karena ia akan merasa mual saat melihatnya.
Ada lagi:
Orang yang berdiri di puncak tertinggi, kebahagiaan dan kesenangan yang dirasakannya malah singkat. Justru, proses mendaki ke puncak tertinggi itulah yang membuatnya bahagia.
Bill Gates telah lama pensiun dari puncak tertinggi.
Karena puncak tertinggi tidak membuatnya bahagia.
Ia justru bahagia saat mengundurkan diri.
Ia justru bahagia ketika berbuat amal.
Sukacita terbesar adalah membantu mereka yang membutuhkan bantuan. Ini justru titik beratnya.
Lao Tzu berkata:
“Lima warna menyilaukan mata, lima nada memekakkan telinga, dan lima rasa menyenangkan mulut, berburu membuat orang menjadi gila.
Oleh sebab itu, sadhaka harus:
Puas diri,
Tidak bersenang-senang,
Hidup sederhana,
Berada dalam keheningan,
Meditasi,
Sublimasi.
* Untuk membaca lebih lengkap “Karya Tulis Dharmaraja Liansheng”, silahkan klik tautan berikut: https://www.tbboyeh.org/ind#/index