259 Tentang Guru Lu dan Makhluk Halus

Tentang Guru Lu dan Makhluk Halus Tentang Guru Lu dan Makhluk Halus

Penulis：Master Sheng-yen Lu

Penerbit：Budaya Daden Indonesia

Tanggal penerbit：2017/07/01

Bahasa：Bahasa Indonesia

Batas Usia Pembaca：Semua Umur

Tombol Tautan Situs：Lanjut membaca

Penjelasan Ringkas：

Prakata "Tentang Guru Lu dan Makhluk Halus"
Karya Tulis Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu ke-259【Tentang Guru Lu dan Makhluk Halus】

Saya menerima pembukaan mata batin oleh Mahadewi Yaochi, saat itu saya berumur 26 tahun.
Tahun 2017 adalah Tahun Ayam, saya sendiri bershio ayam, saat ini saya sudah menjadi orang tua berumur 73 tahun.
Saya adalah perintis Sekte Zhenfozong.
Banyak orang memanggil saya dengan sebutan Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu, sedangkan saya sendiri menyebut diri sendiri Guru Lu.
Saya diupasampada oleh Mahabiksu Guoxian dari Vihara Huiquan, saat itu penanggalan lunar bulan 2 hari ke-10, tahun 1986.
Saya menjalani hidup bhavana kurang lebih 46 tahun.
Secara tegas dapat dikatakan, pelatihan bhavana saya yang terutama adalah ‘Vipassana’ （penerangan internal）.
Bhavana merupakan sadhana bertahap menurut ajaran Tantra, antara lain:
- Sambhara-marga. （Menghimpun pahala）
- Prayoga-marga. （Catur Prayoga）
- Darsana-marga. （Sadhana Yidam）
- Bhavana-marga. （Sadhana Internal）
- Nistha-marga. （Anuttara Tantra）
Penekunan bhavana saya sama seperti aktivitas saya menulis buku, saya tidak pernah sehari pun berhenti menekuni samadhi （dhyana）.
Saya pribadi merasa tekad saya tak tergoyahkan, baik dalam penekunan eksternal （Sila Vinaya） maupun dalam penekunan internal （Vipassana）, saya memfokuskan diri sepenuhnya dalam misi pembebasan.
Saya tidak berani mengatakan pencapaian saya itu nomor satu.
Namun, setidaknya tidak terlalu buruk juga.

●

Bertahun-tahun silam, pada suatu kali bersamadhi, pertama-tama batin saya memasuki kondisi hening. （sepenuh hati tidak galau）
Kejadian selanjutnya muncul sesosok Rajayama, Rajayama ini membawa sesosok makhluk halus ke hadapan saya.
Makhluk halus ini sungguh menakutkan, berwajah hijau dengan taring mencuat, sekujur badannya mengeluarkan bau tidak sedap, tangan dan kakinya berkuku panjang, serba menyeramkan.
Makhluk halus ini mengeluarkan suara lengkingan dahsyat yang begitu menyayat hati, mulutnya melontarkan api, lidahnya bagaikan ular, kukunya setajam pijau. Mulut makhluk halus menggigit sepotong daging mayat, alhasil serpihan daging berserakan di lantai.
Saya bertanya kepada Rajayama, “Siapakah makhluk halus ini?”
Rajayama menjawab, “Makhluk halus ini adalah Anda!”
Saya terkejut, lanjut bertanya, “Bagaimana mungkin saya berwujud seperti ini? Jangan menakuti saya!”
Rajayama menjawab, “Saya tidak menakuti Anda, inilah wujud Anda, jikalau Anda sehari tidak bersadhana!”
Selesai berkata demikian, Rajayama menghela makhluk halus ini pergi, memasuki hutan belantara yang luas dan rimbun.
Saat ini saya memperoleh sebuah hikmah, bahwasanya:
Sehari tidak bersadhana.
Sehari itu adalah makhluk setan.
Saya sungguh ngeri melihat apa yang ditunjukkan Rajayama, saya menyadari pula, tidak boleh menipu orang lain dengan menjalankan bhavana palsu, hendaknya menjalani bhavana dengan sebenar-benarnya. Tidak boleh tamak akan nama, harta, dan tahta, tidak boleh mementingkan keuntungan pribadi, jika berbuat sebaliknya, maka diri kita sudah tidak ubahnya seperti setan.
Saya ingin para pembaca merenungkan:
Anda menekuni bhavana untuk mencapai Kebuddhaan,
ataukah untuk menjadi golongan setan?

Kantor Korespondensi Guru Liansheng Sheng-yen Lu:
Sheng-yen Lu
17102 NE 40th Ct.,
Redmond, WA 98052
U. S. A.