243 Kisah Serba Muskil

Kisah Serba Muskil Sheng-yen Lu Zhenfo Zong Dharmaraja Liansheng

Penulis：Master Sheng-yen Lu

Penerbit：Budaya Daden Indonesia

Tanggal penerbit：2014/11/01

Bahasa：Bahasa Indonesia

Batas Usia Pembaca：Semua Umur

Tombol Tautan Situs：Lanjut membaca

Penjelasan Ringkas：

Prakata "Kisah Serba Muskil"
Karya Tulis Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu ke-243【Kisah Serba Muskil】

Di bulan Mei 2014, saya pulang dari Taiwan ke tempat kediaman saya di Arama Nanshan, Seattle, Amerika Serikat.

Ada semacam perasaan kesegaran setiba di Arama Nanshan, dikarenakan:
1. Udara yang bersih dan segar.
2. Dikelilingi hamparan hutan pinus.
3. Lahan luas, rumah besar, suasana sepi, hanya didiami dua orang.
4. Lingkungan yang hening.

Tiba di rumah, saya sibuk memberi persembahan sesaji kepada makhluk halus, saya membaca gatha sebagai berikut:
Da Peng Jin Chi Niao
Guang Ye Gui Shen Zhong
Luo Cha Gui Zi Mu
Gan Lu Xi Chong Man
Japa tiga kali mantra: “Om Mudili Suoha.”
Saya menuliskan aksara Sankrit  ‘Hum’ di gelas berisi air dengan Mudra Jari Vajra, kemudian memercikkan air amrta.

●

Saat tiba di rumah saya di Amerika yang sebelumnya ditinggalkan kosong tak berpenghuni, setelah memberi persembahan air amrta selama seminggu, akhirnya muncul kawanan makhluk halus.

Ada beberapa keunikan pada rumah saya di Amerika:
Pertama, begitu saya pulang, makhluk halus langsung datang.
Kedua, begitu saya ke luar negeri, makhluk halus langsung pergi.
Ketiga, saya dan makhluk halus hidup harmonis.
Keempat, saya menyenangi makhluk halus, dan makhluk halus juga menyenangi saya.
Kelima, begitu saya bangun tidur, satu per satu makhluk halus langsung menyapa saya.

●

Ada sebuah kondisi tak lazim yang ingin saya ungkapkan kepada para pembaca.
Saya memberi persembahan sesaji di rumah sendiri di Taiwan, tetapi tidak banyak makhluk halus yang hadir.

Akhirnya saya menyadari bahwa di Taiwan banyak kuil yang memberi persembahan sesaji. Makhluk halus sebagian besar mendatangi kuil-kuil tersebut menerima persembahan. Oleh sebab itu, hanya sebagian dari mereka yang muncul di tempat saya.

Sedangkan di Seattle, kuil Asia tidak banyak, sehingga para makhluk halus ramai berkumpul di kediaman saya. Ini namanya ‘semakin langka semakin bernilai’.

Saya pernah bertanya kepada makhluk halus, “Mengapa kalian tidak mengikuti saya ke Taiwan?”

Makhluk halus menjawab, “Kami adalah makhluk halus teritorial, tidak boleh melewati batas wilayah, misalnya kami adalah makhluk halus teritorial Washington, maka kami tidak boleh meninggalkan wilayah Washington; demikian pula makhluk halus teritorial yang lain, mereka juga tidak boleh menyusup ke wilayah Washington.”
Saya bertanya, “Siapa yang mengawasi kalian?”
Makhluk halus menjawab, “Dewa Wilayah.”
Saya bertanya, “Apakah ada pengecualian?”
Makhluk halus menjawab, “Ada, mesti memiliki Surat Izin, seperti halnya Visa di dunia manusia.”

●

Buku ini adalah karya tulis saya yang ke-243, ditulis di Arama Nanshan, Amerika Serikat.

Buku ini menulis mengenai makhluk halus, setiap artikel tidak lepas dari topik makhluk halus, sehingga buku ini diberi judul “Kisah Serba Muskil”.
Harapan saya semoga pembaca dapat memahami pesan moral yang tersirat di balik setiap cerita, semoga bermanfaat!

Kantor Korespendensi Guru Liansheng Sheng-yen Lu:
Sheng-yen Lu
17102 NE 40th CT.
REDMOND, WA. 98052
U.S.A.