Penulis:Sheng-yen Lu
Penerbit:Budaya Daden Indonesia
Tanggal penerbit:2025/04/14
Bahasa:Bahasa Mandarin
Batas Usia Pembaca:Semua Usia
Tombol Tautan Situs:Lanjut membaca
Penjelasan Ringkas:
Karya tulis Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu ke-304【Tanya Jawab di Bawah Pohon Pinus】
Tanya Jawab di Bawah Pohon Pinus (Pendahuluan)
Kediaman saya (Taman Arama Nanshan) di Seattle, Amerika Serikat, dikelilingi oleh pohon pinus.
Sehingga di perpustakaan saya, memandang keluar, semua adalah pohon pinus raksasa yang berdiri tegak, seolah saya menulis buku di bawah pohon pinus.
Saya sangat mendambakan, dua buah sajak:
Di bawah pohon song, menanyai bocah.
Ia menjawab sang guru pergi mengumpulkan tanaman obat.
Hanya di dalam gunung ini.
Awan meliputi, entah di mana gerangan.
(sajak ini membuat saya merasakan antah-berantah)
Satu lagi:
Aku punya sebuah gubuk bernama Pinus dan Rembulan.
Seiring kasih perjalanan usia, cemerlang dalam kesejukan.
Tidak terbatas pada utara atau selatan, pun pada timur atau barat.
Ada rembulan, ada pinus, berarti istirahat dalam damai.
Menghibur pinus, menanyai pinus, pinus membisu.
Menengadah bertanya kepada rembulan, rembulan diam di langit.
Memungut ranting, memasak air, memandang cahaya purnama.
Hatiku dan rembulan, bersama dalam kesendirian dan kesempurnaan.
(Saya telah menetap bertahun-tahun di Taman Arama Nanshan, saya juga sering menatap pohon pinus dan rembulan, hari demi hari pun berlalu. Saya merenung, usia telah lanjut, tidak mungkin pindah lagi, kelak saya akan sendiri dalam kesempurnaan, bersama pinus dan rembulan)
Bisa saya katakan:
Saya adalah sebatang pohon pinus tua.
Tak gentar akan dingin dan beku, senantiasa kehijauan.
Memandang daun mapel berguguran.
Mendengar deru angin utara.
Menengadah tampak langit biru dan pepohonan hijau.
Hanya ada aku, pinus tua.
(lagu anak)
Saya menyadari, diri ini adalah sebatang pohon pinus tua, tidak lagi gentar akan apa pun.
Saya berharap, setiap hari melakukan sedikit hal yang bermakna, menulis sedikit artikel yang bermakna, menekuni sadhana yang bermakna, dengan demikian, saya pun penuh syukur.
Tanya Jawab di bawah pohon pinus, juga merupakan “Anda Bertanya Aku Menjawab”, saya berharap bisa memberikan kesadaran benar kepada segenap siswa.
Menurut saya, dalam 37 Bodhipaksika, yang paling penting adalah Jalan Mulia Berunsur Delapan.
Samyakdrsti, samyaksamkalpa, samyakvac, samyakkarmanta, samyakajiva, samyakvayama, samyaksmrti, dan samyaksamadhi.
Jawaban saya, mesti “demikian.”
Selain itu,
Saya menyukai konsep dari Maha Biksu Hong Yi:
Mata jasmani – tidak ada selain nama dan keuntungan.
Mata dewata – tidak ada selain tumimbal lahir.
Mata Dharma – tidak ada selain sebab dan akibat.
Mata Kebijaksanaan – tidak ada selain sunya dan ilusi.
Mata Buddha – tidak ada selain maitri karuna.
Saya harap, buku ini: “Tanya Jawab di Bawah Pohon Pinus”, membuat para insan yang berjodoh, memperoleh vimoksa berkat mencerahi kebenaran sejati, supaya semua makhluk terbebas dari samsara.
Buku ini, ada pertanyaan yang pasti dijawab, seiring harapan supaya semua memperoleh manfaat, menyadari kebenaran mulia kehidupan.
Selamat membaca, semoga bermanfaat.
Sheng-Yen Lu
17102 NE 40th Ct.,
REDMOND WA 98052
U.S.A.
Oktober 2024