601 - Dvipadottama ( 1 )

Hari ini kita mengulas 'Dvipadottama'.

Kemarin kita melakukan homa di Rainbow Vila, homa adalah persembahan menggunakan media api, Adhinathanya adalah Kurukulla Bhagavati.

Tiap kali melakukan homa, saya selalu melakukan pelimpahan jasa, kita semua mesti melakukan pelimpahan jasa. Saat melimpahkan jasa, selain memadamkan karmavarana dan petaka, juga memohon kesempurnaan vasikarana. Menaklukkan semua rintangan, serta segala macam rintangan umat manusia.

Salah satunya, yang paling penting, semua mendengarkan pelimpahan jasa yang saya ucapkan, memanjatkan permohonan kepada Adhinatha homa, Kurukulla Bhagavati, untuk memancarkan sinar terang, meningkatkan berkah dan kebijaksanaan, saya sering menyebutkan perihal peningkatan berkah dan kebijaksanaan. 

'Dvipadottama' adalah pujian bagi Shakyamuni Buddha, menyebut Sang Buddha sebagai 'Dvipadottama', artinya adalah: berkah dan kebijaksanaan. Berkah Sang Buddha adalah sempurna adanya, berkah ini diibaratkan sebagai salah satu kaki.

Kebijaksanaan Buddha Tathagata adalah sempurna, ini adalah satu kaki lagi, yaitu kebijaksanaan. Seseorang yang memiliki berkah dan kebijaksanaan sempurna disebut sebagai 'Dvipadottama; (Harafiah: Hyang Mulia Berkaki Dua). Yang memiliki berkah dan kebijaksanaan paling sempurna adalah 'Dvipadottama;. Demikianlah penjelasannya secara sederhana.

Oleh karena itu, seringkali pada saat melimpahkan jasa dalam upacara homa, memohon kepada Adhinatha homa, Kurukulla Bhagavati untuk memancarkan sinar terang, mengadhisthana semua umat yang mendaftar, supaya semua memperoleh peningkatan berkah dan kebijaksanaan, berkah dan kebijaksanaan ini adalah 'Dvipadottama'.

Apakah saya adalah 'Dvipadottama'? Apakah Anda adalah 'Dvipadottama'? Saya melihat kita semua adalah 'berkaki dua'. (Mahaguru tertawa)

Kita setiap insan memiliki sepasang kaki, Shakyamuni Buddha juga memiliki sepasang kaki. Semestinya semua adalah 'Dvipadottama', tiada perbedaan. Akan tetapi, Sang Buddha memiliki berkah dan kebijaksanaan yang sempurna. Di mana berkah kita? Di mana kebijaksanaan kita?

Jadi kita disebut sebagai: "Tanpa Kaki", meskipun kita memiliki sepasang kaki, akan tetapi kita tidak memiliki kemuliaan. Insan adalah insan, para insan adalah kelompok makhluk yang diliputi ilusi, semua berada dalam kondisi belum sadar. 

Yang benar-benar memiliki kebijaksanaan sangat sukar dijumpai. Yang benar-benar memiliki berkah besar, juga sangat sukar dijumpai. Coba renungkan, siapa yang benar-benar memiliki berkah? Siapa yang benar-benar memiliki kebijaksanaan tertinggi?
 
Kita sering mengatakan, "Para insan itu buta.", lihatlah situasi dunia ini, lihatlah keadaan sebuah negara, lihatlah berbagai persoalan dalam masyarakat. Kita sering mengatakan: "Khalayak memiliki mata yang tajam." Sebenarnya belum tentu demikian. Kadang, kelompok manusia justru bermata buta. Bahkan terus berubah-ubah.

Oleh karena itulah Anda mesti memiliki kebijaksanaan tertinggi, "Rumor akan berhenti sampai pada orang bijak." Ini benar adanya, rumor akan berakhir pada orang yang bijak. Akan tetapi, mohon tanya, ada berapa jumlah orang yang bijak? Demikianlah rumor terus tersebar, semakin kacau, semakin jauh dari kebenaran, apa sebabnya? Karena sangat sedikit orang yang bijak.

Ini adalah perihal 'Dvipadottama', sehingga perlu membahas para insan. Apakah para insan memiliki pandangan mata yang tajam? Atau mereka buta? Mesti melihat salah satu kualitas dari 'Dvipadottama', yaitu kebijaksanaan. 

Di sini disebutkan, saat Shakyamuni Buddha membabarkan Dharma, Beliau pernah membuat satu perumpamaan, yang paling baik adalah memiliki keduanya, berkah dan kebijaksanaan. Akan tetapi, jika hanya memiliki salah satunya saja, justru bisa menimbulkan banyak masalah, menjadi "Berkaki satu". Kita adalah "Tanpa kaki", tapi jika Anda hanya punya satu, Anda menjadi "Berkaki satu."

Oleh karena itulah Shakyamuni Buddha juga mengulas perihal berkah dan kebijaksanaan. Sang Buddha mengatakan, jika Anda hanya memupuk berkah, dan tidak melatih kebijaksanaan diri, Sang Buddha mengumpamakannya sebagai: "Gajah yang memakai untaian perhiasan.".

Di India atau di Thailand, raja keluar dengan menunggang gajah yang dihiasi dengan sangat cantik. Di tengah dahi gajah dihiasi dengan sebongkah permata, di bagian sini digantungkan mutiara, mengenakan banyak kalung, menjadi tunggangan sang raja.

Sang Buddha mengatakan, jika Anda hanya memupuk berkah, Anda akan menjadi "Gajah yang memakai untaian perhiasan". Sama dengan babi yang mengenakan gelang (Mahaguru tertawa ), atau babi mengenakan gelang hidung, dan telinganya mengenakan anting-anting. Anda memiliki berkah, Anda memiliki berkah untuk mengenakan berbagai perhiasan berharga. Akan tetapi, Anda bodoh seperti seekor babi, tidak punya kebijaksanaan, demikianlah perumpamaan yang dituturkan oleh Shakyamuni Buddha, bukan saya yang mengatakannya.

Jika Anda hanya memupuk berkah, Anda akan bodoh seperti babi. Tapi Anda memang mengenakan gelang hidung, anting-anting, mengenakan berbagai macam perhiasan, dan Anda bisa makan dengan kenyang. Memang benar demikian, Anda bisa menikmati berkah. Kabarnya, sekarang memelihara babi juga perlu memperdengarkan musik untuk babi, memandikan mereka, dan memijatnya, demikianlah yang terjadi dalam perlombaan babi. Anda memang menikmati berkah, tapi Anda bodoh seperti babi.

Shakyamuni Buddha menyebutnya: "Gajah yang memakai untaian perhiasan.", inilah mereka yang hanya memupuk berkah.

Om Mani Padme Hum.

Judul Asli:
601
兩足尊(一)

「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。