2017-08-27 Pahami Sebab dan Akibat Arus Pikiran untuk Mencapai Kondisi Lupa Ego dan Anapeksa

undefined

Ceramah Lamdre ke-95 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Homa Mahottara Heruka, 27 Agustus 2017 di Rainbow Temple

Terlebih dahulu marilah kita bersembah puja pada segenap Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Istadevata Homa hari ini: Mahottara Heruka, sembah puja pada Tri-ratna Mandala, sembah puja pada Adharma Buddha, sembah puja pada Istadevata Santam, sembah puja pada seratus Istadevata Krodha, serta Istadevata semikrodha.

Gurudara, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini, sama persis dengan kemarin malam, oh! Ada satu orang lagi? Dua orang? Akuntan TBF, sdri. Teresa dan suami, selamat datang. Produser acara ‘Gei-ni dian-shang xin-deng’ di CTI Sdri. Xu Ya-qi. dr. Lin Shuhua, dr. Zhang Xinli, Sdri. Que Huiling , wakil dari Que Meisha anggota dewan Kota Taipei. Anggota Legislatif Kota Gaoxiong (terdahulu): Bpk. Wu Dengshu dan putrinya sdri. Wu Wenxuan. dr. Gao Huanxian. Selamat siang semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Mandarin) Apa kabar! Apa kabar semuanya! (Bahasa Taiwan) Apa kabar! Apa kabar semuanya! (Bahasa Kanton) Wugai! Wugaishai! Duxieshai! (Bahasa Kanton: Terima kasih semuanya) ada lagi, Sawadika! (Bahasa Thai: Apa kabar!) Selamat siang! (Mahaguru mengucap dalam Bahasa Indonesia)

Sekarang memberitahu Anda semua, minggu depan tanggal 3 September pukul 3 sore adalah Upacara Homa Mahadewi Yaochi Bermuka Hitam, mantra-Nya adalah: “Om. Jinmu. Ha Ha Ha. Hum Pei.”

Hari ini kita melakukan homa dari Mahottara Heruka, Adhinatha ini merupakan emanasi dari Adi Buddha atau Adharma Buddha, ciri khasnya adalah membawa cermin, setiap tangan membawa cermin, Ia memiliki banyak lengan. Mahottara Heruka merupakan emanasi dari Adi Buddha, wujudnya memiliki 21 muka, 42 lengan, dan berkaki 8. Tiap tangannya memegang sebuah cermin. Di dalam cermin terdapat 42 Istadevata Santam, termasuk di antaranya adalah Adi Buddha dan Mahesvari Bhagavati, Tathagata Pancakula, Bhagavati Pancakula, Astamahabodhisattva beserta delapan Vidyarajninya, Catur Vidyaraja beserta Vidyarajni, dan 6 Muni. Bhagavati bermuka 9, berlengan 18, dan berkaki 4. Tangan memegang vidyadarpana (cermin pengetahuan). Kedua tangan memegang kartika dan kapala, tangan yang lain memegang vidyadarpana, menampilkan wujud Krodeshvari dan Pisacimatrka. Jumlahnya ada seratus Istadevata Santam dan Krodha, tadi Adi Buddha, Mahottara Heruka, beserta seratus Istadevata Santam dan Krodha hadir bersama. Aspek lembut ada 42, disebut sebagai Istadevata Santam, dan aspek menyeramkan ada 58 Istadevata.  

◎ Saya ingat dahulu Guru memberitahu saya, Mahottara Heruka dan Adharma Buddha melambangkan alam semesta. Bagaimana dengan manusia? Di saat menjelang wafat, akan muncul 2 sinar asali, semua sangat singkat, akan muncul 2 jenis penyeberangan, yang pertama, ketika menjelang wafat, akan secara mendadak nampak langit cerah tanpa awan, memancarkan sinar yang sangat besar, sinar yang sangat terang, saat itu Anda mesti bersiap untuk melebur dalam terang itu, ini adalah kesempatan yang pertama; Selain itu, masih ada satu lagi, juga sama, langit cerah tanpa awan, mendadak memancarkan sinar terang, saat itu Anda harus melebur ke dalamnya. 

Apabila Anda melewatkan 2 kesempatan ini, berikutnya akan muncul Istadevata Santam. Ketika Istadevata Santam muncul, Anda mesti segera melebur. Apabila Anda tidak melebur, maka akan muncul Istadevata Krodha, seperti Pancamahavajra atau Astamahavidyaraja. Saat para Vidyaraja atau Vajra ini muncul, apabila Anda tidak juga melebur, maka yang muncul di akhir, atau urutan ke-5, adalah Istadevata semikrodha; Saat kesempatan ini muncul, tapi Anda tidak kunjung melebur ke dalamnya, berarti Anda mesti bersiap bertumimbal lahir dalam sad-gati (6 alam kehidupan), sebab Anda telah melewatkan kesempatan untuk terlahir di Negeri Buddha. Demikianlah yang diajarkan oleh Guru saat itu. Mesti mengingat 5 macam kemunculan ini , yaitu: 2 kali sinar asali, 1 kali Istadevata Santam, 1 kali Istadevata Krodha, dan 1 kali Istadevata semikrodha. Apabila Anda tidak bisa melebur dalam 5 kesempatan terang tersebut, tidak bisa melebur dalam Istadevata, maka Anda hanya bisa bersiap untuk bertumimbal lahir dalam sad-gati, ini merupakan sebuah instruksi yang sangat penting. Setiap insan, ketika hendak meninggal dunia, pasti menjumpai 5 fenomena ini. Instruksi yang terakhir adalah, pada umumnya sinar asali memang sangat sukar untuk dikenali, jika Anda belum pernah mendengar instruksi ini, Anda tidak akan tahu bagaimana cara melebur ke dalamnya, sebab sinar tersebut sangat menyilaukan, sangat terang, membuat Anda merasa takut. Demikianlah Guru menjelaskan dan mengajarkannya. Setelah 2 kali sinar asali, Istadevata yang Anda tekuni setiap hari akan muncul, Istadevata Santam yang Anda tekuni akan muncul, apabila Anda tidak bisa melebur, berikutnya akan muncul Istadevata Krodha yaitu Vajra Vidyaraja. Ketika Vajra Vidyaraja muncul, dan Anda juga tidak bisa melebur, maka akan muncul Istadevata semikrodha, seperti apakah Istadevata (semikrodha) ini? Ada satu yang bisa merepresentasikannya, Kurukulla Bhagavati adalah Istadevata semikrodha, raut wajahnya sangat menyeramkan, akan tetapi ada senyum di dalamnya, inilah yang disebut dengan Istadevata semikrodha. Apabila Anda tidak bisa melebur, maka Anda hanya bisa bersiap untuk bertumimbal lahir dalam sad-gati, seperti alam surga, manusia, asura, neraka, preta, atau binatang.

undefined

◎ Saya pernah mengatakan, yang telah diseberangkan oleh XX, ada 80% yang masuk ke dalam jajaran Pasukan XX, tadi pada saat saya melimpahkan jasa, ada daftar nama yang hendak dikeluarkan dari jajaran Pasukan XX, mohon Mahottara Heruka menjemput mereka semua, untuk selanjutnya terlahir sesuai dengan karma masing-masing, bagi yang mesti terlahir di Negeri Buddha dapat terlahir di Negeri Buddha, bagi yang mesti bertumimbal lahir dalam sad-gati dapat bertumimbal lahir, bagi yang mesti bertumimbal lahir biarlah bertumimbal lahir, bagi yang mesti berada dalam alam preta masih akan berada dalam alam preta, biarlah semua dapat bertumimbal lahir sesuai dengan karma masing-masing.

Demikianlah mudra dari Adhinatha ini (Mahaguru memperagakan), ini berarti dari banyak menjadi satu, di atas satu adalah kembali pada nol, setelah nol, bangkitkan Bodhicitta menjadi Bodhisattva, setelah nol, mencapai Nirvana penuh menjadi Buddha. Banyak menjadi satu, ini adalah mudra, demikianlah maknanya. Mantra Mahottara Heruka: “Om. Biezha. Zhuoda. Mahaxie. Xili. Haluga. Hum Hum Pei.” Boleh juga mengurangi satu “Hum”, menambah satu “Hum” juga boleh, “Om. Biezha. Zhuoda. Mahaxie. Xili. Haluga. Hum Hum Pei.” Mantra ini sangat dahsyat. Barusan saya juga membentuk mudra, di antaranya ada mengadhisthana para hadirin, supaya penyakit kita semua dapat tersingkirkan. Saya ingat ketika upacara di Balai Peringatan Chiang Kai-shek, ada seseorang yang jari tangannya tidak bisa dipisahkan, jarinya menempel, dan belum pernah terpisah, saya hanya memberikan sebuah contoh, ibu jari dan telunjuknya menempel, tidak bisa dipisahkan, sudah bertahun-tahun tidak bisa dipisahkan, melalui adhisthana Mantra Mahottara Heruka, setelah ia memvisualisasikan tangannya, akhirnya dapat dipisahkan. Banyak fenomena seperti ini, ada banyak yang semula menderita tumor, akhirnya lenyap dalam sesi adhisthana  Mantra Mahottara Heruka; Ada juga yang menderita kanker, dahulu hasil pemeriksaan adalah indeks sel kankernya sangat tinggi, setelah ikut upacara, ia kembali periksa, indeks menjadi sama dengan orang pada umumnya, indeks sel kanker telah lenyap. 

Di antara para bhiksuni, ada satu yang muncul berterima kasih kepada saya, entah apakah saat ini ia ada di sini. Ia menderita inkontinesia urin yang sangat parah, ketika ia berada di kelas pendalaman Buddhis, dari kelas berjalan sampai ke toilet, sepertinya berjarak lumayan jauh, begitu ia kebelet, baru setengah jalan, semua sudah keluar membasahi tanah, ia menderita inkontinesia urin yang sangat parah. Bhiksuni muda ini, saat ia berada dalam kelas Buddhis, dan ingin ke toilet, ia tidak bisa menahannya, dan keluar di tengah jalan, keluar sampai habis, singkat kata, air seni membasahi tanah. Rok jubah menjadi basah kuyup. Ia mengatakan sangat berterima kasih kepada Mahaguru, ia tidak bervisualisasi apa pun, hanya hadir dalam Upacara Mahottara Heruka, sekembalinya, penyakit inkontinesia urin langsung lenyap total. Ia masih berusia 40 sekian tahun, tapi sudah menderita inkontinesia urin selama bertahun-tahun, hampir 10 tahun lamanya, dan berkat 1 kali hadir dalam upacara, penyakitnya itu pun lenyap, ia juga merasa heran, apa yang terjadi, kenapa bisa lenyap.

Acarya Liancheng (蓮澄上師) dari Hong Kong, pada pundak kirinya ada sebutir tumor besar, orang lain bisa menyentuhnya dan bisa melihat tumornya, mengenakan jubah bhiksulama juga tetap terlihat sebongkah, setelah hadir dalam upacara saat itu, di tubuhnya total ada 4 tumor, satu tangannya menekan tumor di pundak kiri, satu tangan menekan tumor di sana, kemudian visualisasikan satu tumor yang lain, akhirnya ketiga tumor itu pun lenyap, akan tetapi ia punya 4 tumor! Ada 1 yang tidak sempat divisualisasikan, sehingga masih ada. Dia hanya bisa visualisasi 1 tumor! Masing-masing tangannya menyentuh 1, kemudian visualisasikan 1, dan tidak bisa memvisualisasikan yang keempat, jadi tumor yang keempat masih ada, tapi sudah mengecil. 

Saya pernah katakan, sebuah bus melewati arena upacara, orang ini juga bukan siswa Zhenfo Zong, di lehernya ada tumor, ia mendengar suara mantra (dari arena upacara), suara mantra ini sangat baik, menurut saya suara mantra ini dibuat dengan sangat baik, suara mantra Mahabala Vajra juga sangat baik, selain itu, ada satu lagi, suara mantra Sita Tara juga sangat baik. Orang yang menderita tumor pada lehernya itu, ia naik bus menuju ke rumah sakit, di pagi hari saat mencukur jenggot tumor itu masih ada, saat berada di dalam bus tumornya juga masih ada, ia mendengar suara mantra ini (saat bus melewati arena upacara), sekujur tubuhnya menjadi panas, kemudian ia sampai di rumah sakit, dokter memeriksa tumornya, “Hah? Ke mana tumornya?” Ia sendiri melihat cermin, sudah tidak ada. Padahal ia hanya lewat saja! Semoga semua yang ada di arena hari ini, juga yang sedang melihat upacara homa kita, yang mendengar suara mantra, semoga penyakit mereka semua sirna.

Saya sudah membabarkan Mahottara Heruka, bijaksaranya adalah aksara Hum, mudranya demikian (Mahaguru memperagakan), mantranya adalah: “Om. Gulu. Liansheng. Xidi. Hum. Om. Biezha. Zhuoda. Mahaxie. Xili. Haluga. Hum Pei.” Semua ingat wujud-Nya, Gelar Vajranya adalah “Mata Sekujur Tubuh”, sekujur tubuhnya penuh dengan mata, semua adalah mata-Nya, melambangkan tiap pori-pori tubuh kita manusia adalah sebuah mata. Apabila Anda bisa mengubah pori tubuh menjadi mata, sekujur tubuh Anda adalah mata, dan semua mata itu bersinar. Ada wujud, ada mantra, ada mudra, Anda bisa menekuni sadhananya. Apabila dalam sadhana Anda Beliau hadir berkontak yoga dengan Anda, dijamin Anda terlahir di Negeri Buddha, bahkan dapat mencapai Kebuddhaan.

undefined

◎ Hari ini lanjutkan pengulasan Lamdre, “3 Karakteristik Hangat”, “Karakteristik perbedaan carya awal”, saya akan ulas perihal “Karakteristik perbedaan carya awal”, sebenarnya ini membahas perihal samadhi. Tiap kali kita duduk bermeditasi, arus pikiran mulai bermunculan, Anda mesti memahami sebab dan akibatnya, mengapa pikiran tersebut bisa timbul? Bukankah meditasi bertujuan untuk mencapai kondisi lupa ego? Bukankah tidak memikirkan apa pun? Amanasikara? Amanasikara memasuki sunyata, tiada diskriminasi pikiran, Anda bisa memasuki angkasa.

Kita bermeditasi untuk mencapai kondisi Amanasikara, akan tetapi pada awalnya akan muncul arus pikiran, ini disebut: “Karakteristik carya awal”, kita menyebutnya pikiran kacau, kita mesti berusaha membuangnya. Akan tetapi instruksi dalam Lamdre berbeda dengan yang lain, ketika pikiran kacau muncul, renungkan pikiran tersebut, mengapa bisa muncul? Pikiran kacau ini pasti ada sebab dan ada akibatnya, Anda pikirkan terlebih dahulu, dari manakah pikiran kacau ini, dan pada proses Anda merenungkan pikiran kacau tersebut, lakukan olah carya awal, jadikan sebagai faktor pendukung. Pada umumnya, pikiran kacau adalah rintangan dalam meditasi, ini adalah auddhatya (kondisi pikiran kacau), tidak bisa memasuki samadhi. Akan tetapi, pikiran kacau yang timbul ini, mesti kita renungkan kenapa bisa muncul pada diri kita, kemudian Anda mesti mencari cara untuk mengatasinya, dengan demikian kelak pikiran kacau itu tidak akan muncul, jadikan pikiran kacau itu sebagai faktor pendukung. Instruksi dalam Lamdre ini berbeda dengan instruksi yang lain. Dalam instruksi yang lain, ketika pikiran kacau timbul, japa “Pei!”, cukup disingkirkan; Begitu pikiran kacau masuk, “Pei!” langsung memutusnya.

◎ Instruksi Lamdre berbeda, begitu muncul pikiran kacau, mesti direnungkan apa sebab kemunculan pikiran ini, setelah Anda mengetahuinya dengan jelas, Anda mengatasinya, dengan demikian pikiran kacau tidak akan muncul lagi, menjadi prayoga, karakteristik hangat carya awal merupakan faktor pendukung.

Yang saya babarkan ini sangat istimewa! Orang yang tidak pernah mempelajari Lamdre tidak akan bisa mengulasnya. Siapa yang begitu bermeditasi langsung masuk kondisi lupa ego, tanpa sedikitpun pikiran kacau? Langsung memasuki angkasa, melupakan semua, siapa yang bisa melakukannnya? Sekarang saya menanyai Anda semua, bagaimana dengan para Acarya? Siapa yang bisa? Begitu meditasi, tiada lagi pikiran apa pun, ada tidak? Lianwang, Anda sudah duduk sekian lama, tiap kali selalu memejamkan mata, saya lihat tiap kali usai makan malam Anda memejamkan mata, apakah sebenarnya Anda memasuki kondisi lupa ego? Apakah masuk kondisi Amanasikara? Apakah masih ada pikiran kacau? Ada pikiran terang? Pikiran terang juga tidak boleh, sebab terang muncul dengan alamiah, terang apa yang Anda pikirkan? Mesti dimarahi! Saya beritahu Anda, tidak boleh ada pikiran, tidak peduli itu pikiran baik atau buruk, pikiran apa pun tidak boleh.

Ada seseorang yang mengatakan, begitu ia duduk langsung memasuki angkasa, bahkan lupa ego, siapakah orang ini? Ia adalah XX, Nenek Hantu. 20 tahun lalu, ini ada dalam catatan ceramah dia tahun 1998, ia mengatakan bahwa Shakyamuni Buddha meminta sesuatu kepadanya: “Berikan barang Anda kepada saya.” Ia mengatakan bahwa kesadarannya keluar melalui ubun-ubun dan mengangkasa, menyatu dengan angkasa, lupa ego, ia tidak punya keinginan lagi, Shakyamuni Buddha pun tidak bisa memperoleh apa pun. “Saya tidak punya suatu apa pun.” Demikianlah ia menulis dalam bukunya, ia mengangkasa dan tidak punya suatu apa pun. Amitabha Buddha juga muncul berkata kepadanya: “Berikan barang Anda kepada saya!” Ia langsung masuk kondisi lupa ego, tiada suatu apa pun, semua kosong, memasuki sunyata. Di dunia ini hanya ada satu orang yang punya pencapaian semacam itu. Ialah XX Nenek Hantu 20 tahun yang lalu, 20 tahun lampau ia sudah mencapainya. Apakah ada lagi yang bisa? Selain dia, saya juga tidak bisa, sungguh! Saya sudah berlatih Lamdre dalam waktu yang sangat lama! Pikiran kacau juga muncul! Apa yang paling disukai oleh Mahaguru? Saya paling suka anak-anak, seperti Jingen dari Amerika, Pinger, Yiting dari Taiwan, Li Qi dari Malaysia, Lei Qian dari Hong Kong, dan masih banyak lagi! Banyak anak-anak, seperti Yuan Yuan! Semua sangat lucu, saya paling suka.

◎ Jadi begitu bermeditasi, yang muncul adalah teman-teman cilik saya, saya suka. Sebab, Anda punya suatu yang Anda sukai! Atau yang muncul justru orang yang Anda tidak suka, kerisauan batin Anda juga akan muncul, penderitaan Anda juga muncul, kerabat Anda juga bisa muncul, musuh Anda juga bisa muncul, orang yang memiliki relasi dengan Anda, begitu Anda bermeditasi, mendadak semua muncul. Saat itu, Anda mesti merenungkan sebab dan akibatnya, sebenarnya apa yang terjadi , Anda mesti mengatasi sebab dan akibat ini, apa sebab kemunculan pikiran tersebut? Anda singkirkan, setelah disingkirkan, barulah Anda bisa masuk kondisi Amanasikara.

Amanasikara adalah Dharmaratna Sambodhi, bisa memusatkan pikiran sudah tergolong baik, titik puncak dari Mahottara Heruka, konsentrasi pada satu titik, ini sudah sangat baik, bisa memusatkan perhatian adalah samadhi. Apabila bisa memusatkan perhatian, memasuki mata dari alam semesta, tahukah Anda? Masuk ke dalam mata angkasa, kembali pada nol. Satu kembali ke mana? Satu kembali pada nol, dan nol kembali ke mana? Nol kembali pada Bodhi, inilah Lamdre, semua yang dibabarkan di dalamnya sampai pada titik akhir, Anda telah merealisasi Bodhi, telah mencapai Bodhi. 20 tahun lalu, XX mengaku telah mencapai Bodhi, pantas saja Shakyamuni Buddha juga bersama dengannya, Amitabha Buddha juga bersama dengannya, Bhaisajyaguru Tathagata juga datang sendiri tanpa diundang, “Saya tidak mengundang Bhaisajyaguru Tathagata, Ia datang dengan sendirinya, dan berbincang dengan saya.” Tiap artikelnya seperti itu, semua Buddha dan Bodhisattva berbincang dengannya. Kesadarannya pergi keluar, dan ikut bertamasya bersama Buddha dan Bodhisattva, kemudian ia mengatakan: “Aku tidak mau kembali ke dunia fana, aku ingin berada di sini, aku tidak mau kembali, aku sudah tidak punya keinginan.” Akan tetapi Buddha dan Bodhisattva selalu mengatakan: “Anda masih punya misi, Anda mesti kembali.” Akhirnya ia kembali lagi, tiap artikel XX seperti itu. Setelah saya membacanya, Shakyamuni Buddha muncul berbincang dengannya! Amitabha Buddha muncul berbincang dengannya! Bhaisajyaguru Buddha datang tanpa diundang, “Sebelum mengundang-Nya, Ia langsung datang.” Akhirnya setelah saya baca, ketahuan apanya? Seorang pelukis menggambar seekor harimau, kemudian menggambarkan folikel yang tadi barusan dibahas, ini disebut sebagai “omong kosong”, semua penuh kepalsuan, ia memperdaya semua umat.

Guyun menjadi pengikut XX semenjak tahun 1994, ia ikut paling lama. XX mengatakan bahwa di kehidupan lampau Liankai dan Guyun adalah putranya. Guyun mengatakan: “Semua ucapan XX adalah kebohongan.” Berapa lama Xu Yaqi ikut dia? Paling tidak juga 10 sekian tahun, Anda mengatakan satu hal, saya ingat dengan sangat jelas: “XX adalah orang yang bermuka dua, ceramah dan perilakunya saling bertentangan.” Bermuka dua! Acarya Lianzi (蓮紫上師) juga mengatakan: “Keahlian XX adalah berdusta.” Apa lagi? Bhiksuni Lianyan (蓮言法師) dari Calgary, seorang bhiksuni yang paling awal ikut dengannya, ia mengatakan: “Penipu besar abad ini.” Wah! Semua sangat parah. Selain itu, ada satu bhiksu / bhiksuni lagi, ini rahasia, ia mengatakan: “Gandrung akan nama dan keuntungan.” Siapa yang menghitung uang sampai tangannya kram? Dia adalah XX.

Lianhua Chunfei (蓮花春飛) juga mengatakan , XX ingin mengusir CEO, yaitu sdri. Guan dari Perkumpulan Puja Bakti Yunsan, XX ingin menyingkirkannya, tapi ia sendiri tidak mengungkapkan, malah meminta supaya Chunfei mengusirnya. Chunfei memberitahu saya bahwa di atas pesawat, dari mulai terbang sampai mendarat, XX dan Chunfei duduk bersama, saat itu Chunfei adalah asistennya, sepanjang perjalanan, XX menghujat Mahaguru dari awal sampai akhir perjalanan, mulai dari terbang sampai mendarat. Saat itu saya tidak membicarakan dia! XX malah mulai dari awal sampai akhir menghujat, sungguh luar biasa! Orang semacam itu bisa lupa ego? Disebut tanpa keinginan?

Guyun, bukankah XX pergi ke Tiongkok Daratan untuk mencetak nama dalam “Who’s Who in China” (Buku daftar tokoh berpengaruh di Tiongkok)? Ia sendiri yang memasukkan namanya, kemudian membayar dalam jumlah besar untuk mencetak buku itu, ia menjadi tokoh terkenal di Tiongkok! Ada lagi, melalui relasi, ia memperoleh piagam perdamaian dari Jepang. Apa yang dilakukan XX dengan Guyun di Tiongkok? Mencari shengji, jual beli benda seni, jual beli barang antik, jual beli uang kertas, bahkan di atas mimbar ia menjual tiket lotre, benar tidak? Semua itu memang terjadi. Orang semacam itu bisa lupa ego? Bisa tanpa keinginan? XX mengatakan, kesadarannya keluar untuk rapat dengan Mahaguru di Mahapadminiloka, sudah beberapa kali! Saya sendiri tidak pernah melihat XX, rapat apaan? Bukankah itu artinya berdusta? Selalu mengaku rapat dengan Mahaguru, saya paling tidak suka rapat, XX benar-benar berdusta. Coba Anda renungkan, pikiran kacau XX sungguh banyak, ia sangat haus akan nama (popularitas). 

Tiga direktur, benar tidak? Sebuah persoalan lagi, asalkan ia mengadakan amal musim dingin, jika pemerintah tidak memberikan piagam penghargaan kepada XX, ia akan memerintahkan 3 direktur untuk mengandalkan relasi pergi meminta piagam di city hall. Untuk apa berbuat amal tapi mengharap piagam? Berbuat amal cukup berbuat saja, buat apa piagam penghargaan? Ia gandrung akan nama, orang yang gandrung akan nama dan keuntungan, apakah ia bisa mencapai kondisi tiada keinginan? 3 direktur mesti bersaksi, sebab dalam salah satu persoalan mereka ada dituliskan, tiap kali usai amal musim dingin, ia akan minta semua orang mengandalkan relasi pergi ke city hall, meminta supaya city hall menerbitkan sebuah piagam untuknya. Kelak tidak perlu lagi! Kelak Anda tidak perlu pergi ke city hall, kita Zhenfo Zong akan segera mencetak sebuah piagam, piagam jenis apa pun ada, apakah Anda ingin piagam perdamaian? Kita Zhenfo Zong beri Anda piagam perdamaian, piagam apa yang Anda inginkan? Anda ingin Nobel? Tidak boleh disebut Nobel, sebab itu sudah paten! Kita menyebutnya piagam Zhenfo Zong, lumayan! Berikan kepadanya! Karena ia demikian gandrung akan nama dan keuntungan, kita boleh cetak piagam apa pun yang diinginkan olehnya!

◎ “Karakteristik perbedaan carya awal” , duduk dan pikiran kacau langsung bermunculan, bagaimana mungkin bisa masuk kondisi lupa ego? Apa itu lupa ego? Ada seorang bhiksu / bhiksuni yang saat ini masih berada di sana, ia memberitahu saya, melalui jalur rahasia, ia memberitahu saya, “XX gandrung akan nama dan keuntungan.”, inilah yang ia sukai, apakah orang semacam itu disebut tiada keinginan? Tiada keinginan bagaimana? Ketika ia bermeditasi, sudah pasti muncul pikiran kacau, siapa tahu yang muncul adalah piagam-piagam pengharagaan yang ia dambakan!

“Sampai saat ini, dengan siapa sajakah aku berfoto bersama?” , “Sudah berfoto bersama istri dari presiden Panama.” Wah! Sungguh merupakan kebanggaan! Ia memikirkan cara bagaimana berfoto bersama presiden tertentu, atau dengan seorang tokoh, ia adalah orang ternama di Tiongkok Daratan, ia sendiri yang membayar untuk mencetak namanya dalam “Who’s Who in China”, ah? Acarya Lianwen (蓮聞上師), Anda sudah lihat “Who’s Who in China”? Pernah? Seberapa besar ia dimuat? Di dalamnya ada foto dia, ia adalah tokoh ternama di Tiongkok Daratan! Saya beritahu Anda, untuk mencetaknya perlu membayar dalam jumlah besar, juga tidak bisa sembarangan membayar, paling tidak mesti punya sedikit nama baru bisa dimuat dalam “Who’s Who in China”. Orang yang punya hasrat semacam itu, apakah ia bisa mencapai kondisi tiada keinginan? Coba Anda renungkan, pasti ia dipenuhi dengan pikiran kacau!

undefined

Anda mesti mepelajari visualisasi asthisamjna (visualisasi tulang) yang diajarkan oleh Shakyamuni Buddha! 2 onggok tulang muncul dari gaun, dengan 5 cakar, 10 cakar! Mestinya lakukan asthisamjna! 

Lihatlah, orang-orang itu, semua punya pikiran kacau, benaknya penuh kotoran! Ayah mengatakan: “Hari ini ibu tidak di rumah, ayah yang akan masak makan malam.” Putra mengatakan: “Tidak perlu, saya bisa makan di rumah teman, sekalian bungkus untuk ayah.” Wah! Putranya sangat berbakti. Ayah mengatakan: “Tidak enak hati kalau sampai ketahuan mereka!” Putranya menjawab: “Tidak apa! Saya akan memberitahu mereka, ini dibungkus untuk anjing di rumah.”

Berapa banyak kerisauan umat manusia? Pangan, sandang, papan, transportasi, pendidikan, dan hiburan, semua merupakan kerisuan. Saya beritahu Anda, sungguh, dalam hal makan juga bisa risau, tidur juga risau, tidak bisa tidur juga risau, tidur terlalu lelap juga risau, tidur sampai seperti orang mati juga risau. Di masa muda, Gurudara seperti Que Huiling, percayakah Anda? Sungguh! Julukan beliau adalah ‘Feifei’. Seorang Feifei menanyai seorang wanita cantik: “Cantik, pria seperti apakah yang kamu sukai?” Si Cantik menjawab: “Gila! Kenapa menanyai saya?” , “Menurut kamu saya ini tipe bagaimana?” Si Cantik menjawab: “Kamu juga gila.” Akhirnya di samping ada seorang pria yang gila, ia berkata: “Kebahagiaan sungguh datang dengan mendadak!”  Saya beritahu Anda semua, menurut survei kedokteran, kita setiap manusia menderita gangguan jiwa, hanya saja Anda belum melampaui batas. Ada ruang lingkupnya, yang berada dalam ruang lingkup ini disebut waras, yang melampaui disebut gila. Coba renungkan, saat Anda marah, bukankah mirip dengan orang gila? Di saat marah adalah orang gila, kegilaan sementara, benar tidak? Sifat yang lembut masih berada dalam ruang lingkup. Akan tetapi, benak Anda juga kacau balau, semua ibarat air selokan, hanya saja tidak Anda ungkapkan, Anda masih bisa mengendalikannya! Anda menekannya!

◎ Di sini intinya. Tiap orang punya pikiran kacau, apabila Anda bisa mengendalikannya, bisa merenungkan sebab dan akibatnya, dan perlahan Anda dapat mengatasinya, maka barulah bisa melebur dalam sunya! Baru bisa benar-benar mencapai kondisi anapeksa (tanpa keinginan), benar-benar memasuki meditasi lupa ego. Keberadaan pikiran kacau bukan suatu hal yang mengherankan, ini tidak mengherankan, manusia normal punya pikiran kacau, hanya orang pandir yang tidak punya pikiran kacau.

“Mama mengatakan makan malam hari ini ada 9 lauk dan 1 sup!” Wah! 9 lauk dan 1 sup, sungguh senang! “Sepulangnya, di atas meja hanya ada lokio goreng dan sup telur.” Menceritakan sebuah kisah kepada Anda, ada seorang hartawan yang ingin sowan kepada seorang bhiksu agung yang telah cerah, ia ingin menanyakan sebuah pertanyaan: “Bagaimana mempertahankan kebahagiaan abadi?” Ia menjual beberapa properti keluarga, membeli kotak perhiasan untuk wadah permata, kemudian pergi sowan kepada bhiksu agung. Bhiksu agung itu mengatakan: “Kenapa Anda datang mencari saya?” Ia menjawab: “Saya ingin mencari kebahagiaan yang abadi, meskipun saya sangat kaya, akan tetapi saya masih penuh dengan kerisauan, saya ingin memperoleh kebahagiaan abadi, mohon mengajari saya.” Bhiksu agung menanyainya: “Apa yang Anda bawa untuk dipersembahkan kepada saya?” Ia menjawab: “Sekotak permata.” Bhiksu agung diam saja, ia mengambil persembahan tersebut kemudian kabur. Hartawan itu mengejar di belakangnya, orang kaya biasanya lebih gemuk, ia tidak bisa mengejar bhiksu itu, ia terus berlari, wah! Bhiksu itu sudah tidak kelihatan, ia sudah masuk ke dalam hutan, dan lenyap. Hartawan itu duduk di bawah pohon, ia menangis di sana, terus meneteskan air mata, menangisi permatanya yang hilang. Begitu ia menengadahkan kepala, hah? Kotak perhiasannya tergantung di atas pohon itu, ia langsung menurunkannya, membukanya, dan semua permata masih ada di sana, tidak kurang satu pun, ia yang semula menangis, mendadak tertawa dengan sangat gembira. Saat itu, bhiksu itu pun muncul: “Saya beritahu Anda, kebahagiaan yang abadi, bukanlah memperoleh maka tertawa, kehilangan maka menangis. Asalkan tiada konsep untung dan rugi dalam batin Anda, maka Anda akan memperoleh kebahagiaan abadi.”

Tanpa konsep untung dan rugi, adalah kebahagiaan yang abadi! Saat memperoleh keuntungan, Anda tertawa, saat menderita kerugian, Anda langsung menangis pilu. Saya beritahu Anda, jika Anda ingin mempertahankan kondisi batin tenang dan bahagia, jangan ada konsep untung dan rugi, ini merupakan hal yang paling penting. Apabila tiada konsep untung dan rugi, maka Anda dapat dengan mudah memasuki samadhi; Selama Anda punya konsep untung dan rugi, maka Anda akan sangat sukar untuk bermeditasi. Apabila sudah digariskan untuk pergi, maka relakanlah! Saat Anda memperoleh, Anda tidak perlu terlampau gembira, sebab ada kemungkinan akan kehilangan. 

Ada sebuah kisah dari Tiongkok kuno, “Pak tua kehilangan kuda, apakah ini sebuah kemalangan?”, Pak tua kehilangan seekor kuda, tapi ia tetap tenang, orang mengatakan: “Anda kehilangan kuda, kenapa tidak bersedih?” Ia mengatakan: “Biar saja.” Akhirnya, kuda yang hilang kembali dengan membawa beberapa ekor kuda lain, wah! Sungguh menggembirakan! Tetangga mengatakan: “Hah? Mendadak Anda memperoleh banyak kuda, seharusnya Anda sangat girang!” Pak tua menjawab: “Saya tetap menjalani keseharian, kehilangan kuda juga tetap menjalani hari, memperoleh kuda juga tetap menjalani hari.” Suatu hari, putranya terjatuh ketika mengendarai kuda yang baru diperolehnya, dan kakinya patah, ia menjadi pincang, tapi raut wajah Pak Tua tetap biasa saja. Orang mengatakan: “Putra Anda jatuh dari kuda dan patah kakinya, apakah Anda tidak sedih?” Ia menjawab: “Sudah nasib! Biar saja!” Demikianlah reaksi Pak Tua. Kemudian terjadi peperangan, semua pemuda yang sehat mesti pergi menjadi prajurit, dan semua gugur dalam peperangan, Pak Tua tetap biasa saja, semua wanita di desa ingin dinikahi oleh putranya yang pincang, Pak Tua tetap tenang. Ini mengenai untung dan rugi! Tidak peduli memperoleh atau kehilangan, Pak Tua tetap mempertahankan ketenangan batin. Memperoleh, ia tidak bergembira; Kehilangan, ia juga tidak menangis, tidak bersedih, masih tetap bahagia, menyikapi semua hal dengan bahagia. Putranya yang pincang memperistri semua gadis di desa, sebab semua pria telah gugur dalam peperangan, dan semua hanya bisa menikah dengan putra yang pincang ini. Akhirnya Pak Tua dikaruniai banyak cucu. Kondisi batin Mahaguru mirip dengan Pak Tua itu. Apabila Anda bisa mempertahankan kondisi batin seperti Pak Tua itu, maka Anda akan sangat mudah memasuki samadhi.

Suatu hari, seekor kura-kura disengat oleh seekor lebah, kemudian mereka pun menjadi ‘guimi’ (Sahabat karib, homofon dengan ‘guimi’ yang berarti kura-kura dan lebah), saya beritahu Anda, ada sebab maka ada akibat. 

◎ Akan tetapi, dalam banyak hal, jika Anda sangat perhitungan, “Karakteristik perbedaan carya awal”, maka semua pikiran kacau akan muncul. Apabila dalam banyak hal Anda tidak perhitungan, maka pikiran kacau akan sirna.  Akhir-akhir ini, saya sering menyimak ceramah XX, seharian penuh saya membahas XX, akhirnya pembinaan diri saya mencapai tingkat ini, apakah ini? Ini adalah puncak dari Mudra Mahottara Heruka, mata saya hanya menatap pada satu titik, dan titik ini adalah XX.

Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。