2017-07-22 Kelak Saya Parinirvana Hanya Ada 3 Kata: ‘Tidak Ikut Campur’ Segala Sesuatu Tidak Ada Hubungannya dengan Saya dengan Demikian Baru Bisa Mencapai Negeri Buddha nan Suci

undefined
Ceramah Lamdre ke-86 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Puja Bakti Bersama Sadhana Cundi Bhagavati, 22 Juli 2017 di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

 
Sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Tri-ratna Mandala, sembah puja pada Istadevata puja bakti hari ini: Mahacundi Bhagavati.

Gurudara, Tenzin Gyatso Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini, Sdri. Judy, istri dari Dubes Liao Dongzhou dari Kedutaan Besar Taiwan di Swedia. Akuntan TBF, sdri. Teresa. Produser acara ‘Gei-ni dian-shang xin-deng’ di CTI Sdri. Xu Ya-qi. Sri. Chen anggota Tim Paduan Suara Tianyin Yayue. Sdri. Que Huiling , wakil dari Que Meisha anggota dewan Kota Taipei. Anggota Legislatif Kota Gaoxiong (terdahulu): Bpk. Wu Dengshu dan putrinya sdri. Wu Wenxuan. dr. Zhuang Junyao. Selamat malam semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Mandarin) Apa kabar! Apa kabar semuanya! (Bahasa Kanton) Wugai! Wugaishai! (Bahasa Kanton: Terima kasih semuanya)

undefined

Hari ini kita menekuni Sadhana Mahacundi Bhagavati. Cundi Bhagavati bisa menjadi Istadevata sekaligus Dharmapala, merupakan yang istimewa di antara Astamahaistadevata. Dahulu, Acarya Pufang yang mentransmisikan Sadhana Cundi. Sumber Sadhana Cundi Bhagavati berasal dari Tantra Timur, Tantra di Jepang, ada sangat banyak yang menekuni Sadhana Cundi Bhagavati di Tantra Jepang; Tentu saja di Tantra Tibet juga ada. 

Dahulu Mahaguru memperoleh kitab tata ritual Cundi dari Acarya Pufang, Beliau memiliki banyak kitab tata ritual, setiap kitab bersampul warna merah, demikian membukanya, ditarik menjadi sangat panjang. Yang paling awal ditransmisikan oleh Acarya Pufang adalah ‘Sadhana Yoga Acarya Pufang’, kemudian Beliau mentransmisikan Sadhana Jambhala Putih Nagavahana kepada saya, berikutnya memberi saya Sadhana Cundi Bhagavati, Beliau mengajarkan ketiga sadhana ini kepada saya, yang satu adalah Sadhana Yoga Acarya Pufang, kemudian Sadhana Jambhala Putih, dan kemudian Sadhana Cundi Bhagavati. Sebenarnya kitab tata ritual yang Beliau berikan kepada saya sangatlah banyak, kelak bisa diperlihatkan kepada Anda semua.

Mahacundi Bhagavati merupakan Vajra yang tersuci. Ketika Guru Thubten Dhargye parinirvana, Beliau hanya mengatakan 2 patah kata, yaitu: bersih dan suci. Sesungguhnya kita sadhaka sedang berlatih 2 kata ini, bersih dan suci. Kita menekuni meditasi, kebanyakan orang punya banyak pikiran ruwet, ilusi, kemelekatan, isi hati, pikiran baik, pikiran buruk, berbagai macam pikiran, tak terhitung banyaknya. Cemburu! Iri! Apa pun ada, sangat banyak dan rumit, begitu berusaha untuk tenang, benak langsung bergolak, ibarat ombak samudra, datang gelombang demi gelombang, arus ombak silih berganti, dan ombak sebelumnya telah punah di atas pasir, ombak di belakang terus mendorong. Sama seperti pikiran Anda, mulai dari lahir sampai mati terus demikian, tanpa pernah berhenti. Tidak pernah berhenti, berarti tidak pernah bersih. 

◎ Apa yang disebut dengan bersih dan suci? Satu hati! Terlebih dahulu berlatih satu hati. Laozi mengatakan: “Apabila manusia dapat berkonsentrasi pada satu, maka segalanya dapat terselesaikan.” Dapat mengendalikan batin, apakah Anda bisa sepenuh hati melafal Nama Buddha? “Bisa?” Akan tetapi, pernahkan Anda berpikir, ketika Anda melafal Nama Buddha, pernahkah mendadak masuk pikiran lain, masuk ke dalam benak Anda, bentuk-bentuk pikiran yang tak terhitung banyaknya, untuk menyingkirkannya, terlebih dahulu mesti berkonsentrasi, hanya menyisakan satu pikiran, kemudian mengubah pikiran yang pertama menjadi tiada. Untuk apa tiada? Tiada adalah sunya. Coba, berapa lama Anda sanggup mempertahankan kondisi tanpa pikiran, ini merupakan meditasi. Saat baru mulai, beberapa menit, kemudian 10 menit, kemudian 20 menit, berikutnya 30 menit, dan selanjutnya ketika memasuki samadhi, bisa sangat lama, mencapai 1 jam, 2 jam. Ketika benar-benar memasuki samadhi, tiada pikiran semrawut, tiada ilusi, tiada apa pun, demikianlah kemampuan dalam meditasi. Ketika Anda benar-benar bisa memasuki samadhi, dibagi menjadi dhyana pertama, dhyana ke-2, dhyana ke-3, dan dhyana ke-4, dalam ‘Samadhi Dalam Samadhi’ diulas sampai pada dhyana ke-5. Dao pernah membahas perihal ‘Meditasi lupa’, setelah duduk bermeditasi, semua langsung dilupakan, inilah bersih dan suci. 2 patah kata terakhir yang diucapkan oleh Guru Thubten Dhargye, bersih suci, sangat baik. Saya berpikir, kelak ketika saya parinirvana, hanya ada tiga patah kata, yaitu: “Tidak Ikut Campur”, apa artinya? Segala sesuatu tidak ada hubungannya dengan saya, berarti tidak ikut campur. Segala sesuatu tidak ada hubungannya dengan saya, ini juga bersih dan suci! Sebab selama masih ada sesuatu yang berhubungan dengan Anda, maka Anda mesti terlahir kembali dalam 6 alam. Kita tidak ada hubungannya dengan sesuatu apa pun, dengan demikian baru bisa mencapai Negeri Buddha nan suci.

Dahulu dalam dunia agama Buddha di Taiwan pernah ada sebuah perdebatan, mengenai apakah bisa terlahir di Sukhavatiloka dengan membawa karma. Ada satu pihak yang berpendapat tanpa karma, karma telah dibersihkan, sama sekali tiada karma, baru bisa terlahir di alam suci. Perdebatan sangat sengit. Saat itu di dunia agama Buddha juga sedang terjadi perang pena, satu pihak berpendapat bisa terlahir di alam suci dengan membawa karma; Pihak yang lain berpendapat tidak bisa terlahir di alam suci dengan membawa karma, harus bersih terlebih dahulu baru bisa terlahir di alam suci. Coba Anda renungkan, antara terlahir di alam suci dengan membawa karma atau terlahir di alam suci dengan kondisi bersih, mana yang benar? Dahulu di masa muda saya, menyaksikan dunia agama Buddha sedang berdebat, wah! Sungguh sangat menarik, sekarang entah bagaimana. Kita bahas Cundi Bhagavati, yang terutama adalah 2 kata: bersih suci. Buddha dan Bodhisattva yang paling suci, sekian banyak Buddha dan Bodhisattva, mereka duduk di sana. Sedangkan di dunia sangat ribut, penuh perselisihan, dan tiap rupang duduk seperti kayu, “Tidak ada hubungannya sama sekali dengan saya”, inilah kesucian. Tidak peduli sebesar apa pun keributan kalian, sedahsyat apa pun perselisihan kalian, masih tetap duduk seperti semula, inilah yang disebut sebagai bersih dan suci!

undefined

Hari ini kita membahas Lamdre, hari ini kita menekuni Sadhana Cundi Bhagavati, baik sekali, daya spiritual sangat besar, panjatkan syukur kepada para Buddha dan Bodhisattva. Anubhava, kita menyebutnya anubhava, anubhava puja bakti kita hari ini sangat baik, apabila saya menilainya…, mari mohon penilaian dari Buddha dan Bodhisattva! Mohon Cundi Bhagavati menilai, berapa nilai puja bakti kita hari ini (Mahaguru mohon petunjuk), Beliau mengatakan 99.9, sudah baik! Hampir 100, nilainya 99.9, menandakan daya spiritual yang besar, banyak Buddha dan Bodhisattva yang hadir bersama Cundi Bhagavati, baik sekali. 

Pada saat bersadhana, kita melakukan pelimpahan jasa, dalam pelimpahan jasa yang kalian lakukan, memanjatkan permohonan kepada Buddha dan Bodhisattva, panjatkanlah saat daya spiritual sangat besar, Beliau semua akan mengetahuinya, dan akan memenuhi harapan kita semua.

Saya akan membahas Lamdre, bacakan teksnya: “Pada bhumi hetu disebut ‘pudgala’, ketika pudgala telah memperoleh pengetahuan, namun belum menghasilkan dhyana apa pun, maka segala fenomena merupakan asubha drsta.” Maksudnya adalah, Buddha, dibagi menjadi dua bhumi, yang satu adalah hetu bhumi, dan yang satu adalah phala bhumi, di sini disebutkan hetu bhumi. Pada saat memulai bhavana, semua masih berada dalam hetu bhumi, semua yang tertulis dalam Jataka adalah hetu bhumi dari Shakyamuni Buddha, yaitu tahapan Beliau berbhavana, semua adalah hetu bhumi, sedangkan phala bhumi berarti telah mencapai keberhasilan.

◎ Dalam Tantra ada Garbhadhatu dan Vajradhatu, Garbhadhatu adalah hetu bhumi, Vajradhatu adalah phala bhumi, Anda telah memiliki pencapaian, disebut sebagai phala bhumi, sebelum punya pencapaian disebut sebagai hetu bhumi. Semua yang muncul dalam hetu bhumi adalah kekotoran, dalam tahapan berbhavana, semua akan muncul sebagai kekotoran, artinya adalah, saat itu disebut sebagai tingkat pudgala, kita menyebutnya makhluk hidup, disebut sebagai pudgala, semua disebut sebagai makhluk hidup.

Meskipun sebagian orang telah mengetahui ayatana terang, seperti orang yang telah cerah juga mengetahuinya, apa itu ayatana terang, apa itu terang kebijaksanaan, apa itu bersih dan suci, semua telah dipahami. Akan tetapi, sebelum melalui dhyana, sebelum memasuki samadhi, sebelum sepenuhnya bersih dan suci, maka semua fenomena yang muncul saat itu disebut sebagai ‘asubha drsta’. 

Yang disebut sebagai ‘asubha’, minggu lalu telah saya bahas, bukan berarti tubuh Anda yang tidak bersih. Orang zaman sekarang, setiap hari perlu mandi, setelah mandi merasa diri sendiri sangat bersih, setelah mandi mengenakan pakaian, merasa diri sendiri sangat bersih. Di sini maksudnya bukan kekotoran tubuh Anda, melainkan batin Anda, kekotoran yang muncul karena batin diri sendiri diliputi oleh pikiran kacau, dan akan nampak pada perilaku Anda, pada ucapan Anda, dan pada pikiran Anda. Kita bahas mengenai pikiran, dari manakah pikiran ini? Mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, dan pikiran, keenam indra ini, mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, dan pikiran, digabungkan menjadi mana-indriya, dari mana-indriya lebih ke dalam adalah alaya, dari alaya lebih ke dalam adalah kesadaran murni, bahkan sampai kesadaran ke-10.

undefined

◎ Secara singkat, dari manakah asal kekotoran? Dari mata, seperti saat ini kalian melihat ponsel, Mahaguru tidak punya ponsel! Mohon maaf, saya benar-benar tidak lihat internet, bagaimanapun mereka membicarakan saya, saya tidak melihat internet, apa boleh buat, kadang orang memperlihatkannya kepada saya, dan saya pun melihatnya, setelah melihatnya justru saya tercemar. Apabila saya tidak lihat internet, tidak ada kabar apa pun, saya bersih sepenuhnya. 

Sekarang sungguh berduka atas Yaozhong dari Singapura, bagaimana Yaozhong meninggal dunia? Pecah pembuluh darah jantung, darah tersembur dari jantung, demikianlah ia meninggal dunia. Juga merasa bersalah kepada para kera dari Malaysia, juga kepada marga Yao dari Taiwan, juga yang bermarga Tang, sungguh merasa berduka atas mereka. Kabarnya sudah bertahun-tahun mereka menghujat saya di internet. Akan tetapi sesungguhnya, satu artikel pun tidak pernah saya baca, inilah mengapa saya merasa bersalah kepada mereka. Mereka telah bersusah payah, setiap hari berpikir bagaimana menghujat saya, kenyataanya, saya tidak pernah membaca satu artikel pun. Sungguh merasa bersalah! Sungguh merasa bersalah, mohon kalian memaafkan. Segala sesuatu yang kalian tulis dengan susah payah, ternyata tidak ada satu pun yang saya baca. Sebab saya tidak pernah online! Saya sendiri tidak punya ponsel untuk internet. Saya punya ponsel, tapi bukan ponsel cerdas. Ponsel yang hanya bisa digunakan untuk menelepon. Saya hanya gunakan untuk telepon, usai telepon, langsung mematikannya. Saya menelepon seseorang, setelah selesai, langsung saya matikan, orang lain tidak bisa menelepon balik. Saya punya ponsel seperti ini, berukuran kecil, bukan ponsel cerdas, dan tidak bisa untuk online internet. Saya punya dua buah ponsel, yang satu adalah pemberian Acarya Lianyin, yang satu adalah pemberian Hanifa. Mereka mengatakan: “Anda pasti perlu menghubungi orang lain.” Jadi yang satu ditaruh di Taman Arama, tidak dibawa serta, yang satu ditaruh di kediaman diri sendiri. Ada dua buah, juga tidak bisa online internet, tidak pernah online, banyak pemikiran tidak akan memasuki benak saya. Seperti cucu saya, Jadon, cucu saya Junjun, mereka berdua sudah bisa, tapi kakek mereka tidak bisa. Saya tergolong sebagai orang purba, tahukah Anda? Orang yang tidak punya ponsel! Aih.. Demikianlah para insan, saya masih lebih baik, sedikt lebih bersih daripada kalian, ketika Anda melihat ponsel, Anda akan habis, tidak bersih. Kadang, begitu muncul iklan, “Ah?” asusila! Amituofo! Apa itu ‘line’? Mereka sering mengatakan ‘line’, mereka mengatakan kadang dalam ‘line’ akan muncul iklan, kadang iklan asusila, dalam sekejap mata pun menjadi tidak bersih.

◎ Mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, pikiran, yang didengar, dilihat, dicium oleh hidung Anda, dikecap oleh lidah Anda, disentuh oleh tubuh Anda, dipikiran oleh benak Anda, semua tidak bersih. Dunia ini sungguh ibarat guci fermentasi raksasa, sangat sukar untuk dibersihkan, untuk berbhavana benar-benar mesti masuk ke pedalaman. Oleh karena itu, dahulu Acarya Chen Jianmin (陳健民) mengatakan: “Dalam ekagrayoga Anda disarankan untuk bertapa, dalam nisprapancayoga Anda disarankan untuk masuk gunung.” Ia mengatakan dua hal ini, “Ekagrayoga mesti bertapa”, menutup diri sendiri, jangan mendengar yang di luar, tidak mendengar semuanya, fokus bersadhana, menjapa mantra, visualisasi, dan latihan prana, nadi, bindu, fokus, bertapa! Mahaguru telah bertapa selama bertahun-tahun, sepertinya 9 tahun! 3 tahun di Paviliun Lingxian, 6 tahun hidup bertapa dan menyepi, “Ekagrayoga mesti bertapa, nisprapancayoga mesti masuk gunung.” Tinggalkan segala permainan dunia fana, Anda mesti bertapa. Dunia ini sungguh sangat rumit! Apa itu bersih dan suci? Di sini mengajarkan Anda untuk berlatih hidup bersih dan suci, Anda mesti masuk dhyana dan samadhi baru bisa bersih.

Ceritakan sebuah lelucon! Xiaoming ingin menceritakan kisah mengenai ayah dan ibu. Xiaoming mengatakan, hari Senin, ayah saya memasak satu lauk, ibu mengatakan tidak enak, ayah memarahi ibu: “Yang masak aku atau kamu?” Hari Selasa, ayah membeli gorden, ibu mengatakan jelek, ayah memarahi ibu: “Yang beli aku atau kamu?” Hari Kamis, ayah saya….., guru bertanya pada Xiaoming: “Bagaimana dengan Rabu? Kamu belum ceritakan!” Xiaoming pun memarahi guru: “Yang cerita aku atau kamu?” guru mengatakan: “Pulang kamu! Panggil ayah dan ibumu ke sekolah!” Sebenarnya keluarga manusia juga tidak bersih, sering terjadi pertikaian. Zhenfo Zong juga tidak bersih, ah? Kenapa Zhenfo Zong tidak bersih? Karena juga penuh pertikaian. Ceritakan sebuah kisah mengenai pertikaian. Konon, bukankah di Aceh terjadi tsunami? Memakan banyak korban. XX pergi ke Aceh untuk melakukan penyeberangan arwah, kabarnya demikian, XX berusaha untuk menyeberangkan mereka, namun para roh merasa sangat marah, kenapa marah? XX mengatakan, mereka tidak mau menerima penyeberangan arwah, sebab mereka beragama lain. XX tidak berdaya, ia pun naik ke surga, berubah menjadi Allah, kemudian menyusun kembali bentuk jasad tersebut, menyambung kepala, menyambung lengan, menyambung kaki, melakukan banyak perbuatan baik. Baiklah!

◎ Saya ingin menanyai XX: “Mohon tanya, Anda berubah menjadi Allah, apa wujudnya? Saya menanyai Anda, apa wujud Allah?” Saya beritahu Anda! Jika Anda berubah menjadi Yesus, Yesus punya wujud, kita semua pernah lihat; Menjadi Bunda Maria, Bunda Maria juga punya wujud; Menjadi Paulus, Paulus juga punya wujud; Markus juga punya wujud; Lukas juga punya wujud; Yohanes juga punya wujud, Santo Yohanes, Santo Markus, Santo Lukas, Santo Paulus, semua memiliki wujud masing-masing, mohon tanya, bagaimana wujud Allah? Bagaimana wujud Tuhan? XX berubah menjadi apa? Coba perlihatkan bagaimana wujud Allah kepada saya? Saya beritahu Anda, Allah tidak berwujud.

Bagaimana Anda menjelma? Karena tidak berwujud, Anda mau membohongi saya? Anda masih bisa membohongi orang awam. Mau membohongi Mahaguru? Saya bisa mengetahui omong kosong Anda! Anda menjadi Allah? Saya beritahu Anda, berubah saja menjadi tanah suci! Di mana? Tanah suci keagamaan, tempat berziarah, begitu semua orang melihatnya, “Wah! Ini adalah tanah suci!” Maka semua akan bersujud. Bagaimana cara Anda menjelma menjadi Allah? Anda benar-benar Raja Membual! Saya ingin mengorek semua kejanggalan dalam bualan Anda! Anda tidak bersih, orang juga menjadi tidak bersih. Benar tidak? XX menjelma menjadi Allah? Perlihatkan kepada saya! Apa wujud Allah? Tidak pernah ada orang yang melihatnya! Ia bisa menjelma menjadi Allah berarti ia pernah melihatnya! Apakah Allah bisa memperlihatkan Diri kepada Anda? Tidak terlihat. Musa naik Gunung Sinai, Allah menurunkan 10 Perintah, apakah saat itu beliau bisa melihat Allah? Saya beritahu Anda, Musa juga tidak bisa melihat Allah, sedangkan Anda bisa melihat Allah? Bahkan menjelma menjadi Allah? Agung sekali! Salut! Saya rela bersujud!

Ada lagi, XX pergi ke Chan Fat Chun Chang Hung Temple di Panama, saat itu ada sepasang suami istri dari Tiongkok Daratan yang memesan sebuah rupang Pandaravasini yang sangat besar, membawa kalasa suci, dan minta inisiasi dari XX, XX pun menginisiasinya. Setelah inisiasi, mendapati bahwa kalasa suci meneteskan air, ada air menetes dari kalasa yang dipegang oleh Avalokitesvara Bodhisattva! Wah! Mukjizat! Semua beranjali: “Namo Avalokitesvaraya Bodhisattvaya, telah muncul keajaiban! Beri saya emas.” Semua mulai memohon kepada Avalokitesvara, luar biasa, semua menyangka telah terjadi keajaiban. XX mengatakan: “Lihatlah, rupang Pandaravasini yang saya inisiasi menghasilkan mukjizat!” Semua mati-matian menyembah. Baiklah! Usai memuja, Pandaravasini dibawa pulang. Suami istri itu merasa luar biasa, menelepon ke Tiongkok Daratan bertanya kepada ibunya, sebab ibu mereka yang memesan di sana, “Kenapa kalasa Pandaravasini meneteskan air? Apa sebabnya?” Ibunya menjawab: “Memang dirancang demikian oleh pemahatnya, ada satu tempat yang bisa dialiri air dengan perlahan, akan menetes keluar, asalkan Anda mengisinya dengan air, maka air akan menetes.” Begitu suami istri itu melihatnya, ternyata bagian dalamnya benar-benar ada air, oleh karena itulah ada air yang menetes, sebab sudah dirancang sedemikian rupa, supaya air mengalir dengan perlahan, secara menetes. Demikianlah XX keliru mengenali mukjizat. Anda kira itu adalah mukjizat, sebenarnya bukan, dirancang khusus oleh pemahatnya. Jadi dalam hal ini, tidak perlu lagi membahas Anda! Sebab mata Anda adalah mata jasmani, Anda sendiri tidak tahu bahwa rupang tersebut telah dirancang khusus, dan Anda mengiranya sebagai mukjizat, semua orang mati-matian menyembah, “Luar biasa!”, “Mukjizat!” , “Sepulangnya nanti pasti kekuatan bertambah 100 kali lipat, bahkan 1000 kali lipat!” , “Avalokitesvara Bodhisattva turun hadir! Luar biasa! Ya Tuhan!” Jangan percaya dengan hal semacam ini, yakinlah dengan hati Anda sendiri, apakah hati Anda benar-benar telah bersih? Ini yang paling penting.

undefined

◎ Semua keajaiban lahiriah, Anda boleh tidak memercayainya, komunikasi gaib apa pun, kepada apa pun, saya sendiri tidak pernah percaya. Percayalah pada hati Anda sendiri! Apakah hati Anda sudah bersih? Hal penting untuk mencapai Kebuddhaan, ada pada apakah hati Anda telah bersih? Jangan selalu mengejar komunikasi gaib.

Acarya Lianzi (蓮紫上師) ikut pergi ke Gunung Wutai, ketika Acarya Lianzi berjalan-jalan sendiri, ia melihat seorang nenek sedang memungut sampah, benar? Seorang bhiksuni tua? Benar, ketika ia naik dan turun tangga, ia melihat seorang bhiksuni tua, ia pun memberinya sebuah japamala, bhiksuni itu juga berterima kasih kepadanya. Kemudian, XX berpradaksina di sebuah stupa di Gunung Wutai, ia berpradaksina dengan arah berlawanan dengan jarum jam, merupakan cara pradaksina kaum non-Dharma. Cara pradaksina yang sesuai dengan Dharma yang lurus adalah searah jarum jam. Ia berlawanan dengan arwah jarum jam, mendadak ada suara, muncul seorang bhiksuni tua, ia juga sedang berpradaksina, ia berpradaksina seusai arah jarum jam, XX berlawanan dengan arah jarum jam, bhiksuni tua bertanya: “Dari manakah kalian?” XX menjawab: “Tidak datang dan tidak pergi.” Tidak datang dan tidak pergi, sebuah kalimat tingkat tinggi, akan tetapi, sebelum ia mengucapkannya, di samping ada seorang mengatakan: “Kami berasal dari San Francisco.” , “Wah!” Bhiksuni tua itu pun tahu, tersenyum, menganggukkan kepala, dan lanjut berpradaksina, mendadak, bhiksuni tua itu pun lenyap, mendadak XX merasakan sesuatu, ia pun memberitahu semuanya: “Bhiksuni tua itu adalah penjelmaan dari Manjusri Bodhisattva, akhirnya kita berjumpa dengan penjelmaan Manjusri Bodhisattva.” Ketika ia sedang berpradaksina, tiba-tiba muncul seorang bhiksuni tua, kemudian lenyap. Oleh karena itu disangka sebagai penjelmaan Manjusri Bodhisattva. Saya tidak perlu mengatakan apakah ia benar Manjusri Bodhisattva, sebab sebelum bhiksuni tersebut berpradaksina, Acarya Lianzi telah berjumpa dengannya, oleh karena itu dia lah yang pertama kali berjumpa dengan Manjusri Bodhisattva, padahal bhiksuni tua itu memang menetap di Gunung Wutai, ia sedang memungut sampah. Yang ini tidak perlu penjelasan saya, Acarya Lianzi sudah bisa mematahkan pendapatnya, juga bukan muncul secara mendadak, dan bukan lenyap secara mendadak. Sebab sebelum muncul dan lenyap mendadak, Acarya Lianzi telah melihatnya, bahkan memberinya sebuah japamala, dan ia sangat senang! Benar tidak? Benar! Demikianlah XX mengiranya sebagai perwujudan Manjusri Bodhisattva. Benar-benar……, kita menyebutnya “Do re mi!”, otaknya tidak bersih, karena ingin melihat Manjusri Bodhisattva, apakah Anda bisa mengundang kehadiran Manjusri Bodhisattva? Apakah cukup dilihat demikian?

Guru bertanya: “Xiaoming, apakah ibumu pernah pukul kamu?” Xiaoming menjawab: “Pernah.” Guru bertanya: “Berapa kali?” , “Pernah 3 kali, tapi semua meleset.” Guru berkata: “Keluar!” Kenapa? Ketika ibunya mengandung Xiaoming, sudah tiga kali berusaha menggugurkan kandungan namun meleset, di sini dinyatakan, sesungguhnya manusia itu tidak bersih. Ada seorang saudari Sedharma dari Bali, ia menulis sebuah pesan singkat kepada TBF. Benarkah? TBF, ada seorang saudari Sedharma dari Bali yang menulis pesan singkat kepada TBF, adakah pesan singkat tersebut? Ada. Isinya tertulis, ia mengumpulkan semua majalah, buku, fu, dan pratima yang diberkati oleh XX, kemudian dibuang ke mana? Benar! Pratima tersebut saya purifikasi, sedangkan barang lain yang bisa dibakar pun telah dibakar, pada malam hari itu kedatangan hantu, apa yang diingkan olehnya? Ia ingin makan arwah janin, dan ingin minum darah. Darah sangat penting bagi tubuh kita, makhluk apa yang makan arwah janin dan darah? Hantu. Ia sunguh melihatnya dan minta kepadanya: “Beri kami arwah janin dan darah!” Dari sini saya memberinya adhisthana khusus, melakukan purifikasi bagi pratima Buddha, jangan beri mereka arwah janin dan darah, saya adhisthana Anda, supaya Anda sendiri menjadi bersih. Sekarang ia sangat tenang, sudah bisa tenang. Lihatlah, semua yang didaftarkan bersekolah di Sekolah Alam Baka XX, akan dimangsa oleh hantu. Saya beritahu Anda, mereka paling suka makan arwah janin dan darah. Darah apa? Saat Anda melahirkan, darah yang mengalir akan dimakan oleh para hantu. Apabila Anda tidak melafal Nama Buddha, tidak menjapa mantra, tidak menjapa mantra pembersihan, dan tidak melakukan simabandhana, maka darah Anda akan dimakan oleh para hantu. Kondisi yang lebih parah, apabila dalam nasib dan peruntungan Anda ada persoalan keguguran dan lain sebagainya, maka ia akan memangsa arwah janin Anda. Benar-benar menyeramkan, demikianlah hantu yang tidak baik.

◎ “Segala fenomena merupakan kemunculan asubha drsta.” Semua fenomena yang muncul di dunia fana adalah tidak bersih. Sederhana saja, demikianlah penjelasan kalimat ini. Ini adalah intinya. “Kemudian, tingkat meditasi yang berkesinambungan, sampai di bawah bhumi ke-12, semua disebut sebagai ‘tingkatan bhavanayoga’, saat itu, segala fenomena yang muncul merupakan anubhava drsta.” Saya beritahu Anda semua, hari ini saat Mahaguru bermeditasi, bahkan pada saat bersadhana, Mahaguru memperoleh anubhava yang sangat kuat, inilah ‘tingkatan bhavanayoga’. Apa arti dari ‘yoga’? Satu hati, ketika Anda sepenuh hati berbhavana, anubhava yang muncul dari bhavanayoga, akan menghasilkan anubhava semacam itu. 

Saya pernah katakan, ‘anubhava elemen tanah’, Anda merasa menjadi sebuah gunung; ‘Anubhava elemen angin’, Anda dapat mengeluarkan kesadaran menuju ke angkasa; ‘Anubhava elemen air’, Anda menjadi sangat sejuk, tubuh merasa sangat bersih, bersih jiwa dan raga. ‘Anubhava elemen api’, kundalini bangkit, sekujur tubuh sangat hangat, bukan panas, melainkan sangat hangat; Berbagai anubhava pengaruh elemen tanah, air, api, angin, dan anubhava ini mempunyai banyak bagian yang berbeda, demikianlah penjelasan untuk paragraf yang kedua.

“Tingkat meditasi yang berkesinambungan, sampai di bawah bhumi ke-12, semua disebut sebagai ‘tingkatan bhavanayoga’, saat itu, segala fenomena yang muncul merupakan anubhava drsta.” Di sini tertulis “Di bawah bhumi ke-12” Sebab bhumi ke-13 adalah Vairocana Buddha, semua Pancadhyani Buddha ada pada bhumi ke-13, Vairocana Buddha di tengah, Aksobhya Buddha di timur, Amitabha Buddha di barat, Ratnasambhava Buddha di selatan, dan Amoghasiddhi Buddha di utara. “Di bawah bhumi ke-12” merupakan ‘Tingkatan bhavanayoga’, sesungguhnya sampai pada bhumi ke-11 adalah Pencerahan Luhur, sudah sangat tinggi. Bhumi ke-10 adalah Dharmamegha-bhumi, Ekadasamukhalokesvara mencapai bhumi ke-11, satu kepala Beliau merepresentasikan satu bhumi, satu muka merupakan satu bhumi. Pada umumnya, seperti Sahasrabhujanetralokesvara, tingkatan Bodhisattva, Beliau telah mencapai bhumi ke-11, Beliau memiliki 11 kepala. “Sampai di bawah bhumi ke-12, semua disebut sebagai ‘tingkatan bhavanayoga’, saat itu, segala fenomena yang muncul merupakan anubhava drsta.” Saat itu adalah anubhava. Mahaguru juga punya anubhava, pada puja bakti hari ini, banyak anubhava yang memasuki tubuh saya. Baiklah, pengulasan hari ini sampai di sini.

Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。